Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA


PARTAI POLITIK
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik)

Oleh :

Lina Nur Hapipah 185154044


Winda Aulia Fadhilah 185154061
Winda Khoirunnisa 185154062

3 AC B

JURUSAN AKUNTANSI
D4 AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020
Daftar Isi

Daftar Isi...........................................................................................................................................i
Bab I Pendahuluan...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................1
Bab II Isi..........................................................................................................................................2
2.1 Proses Bisnis Partai Politik......................................................................................................2
2.1.1 Pengertian Partai Politik...................................................................................................2
2.1.2 Tujuan Partai Politik.........................................................................................................2
2.1.3 Fungsi Partai Politik..........................................................................................................3
2.1.4 Proses Bisnis Partai Politik..............................................................................................3
2.2 Sumber Dana Partai Politik......................................................................................................4
2.2.1 Sumber Dana Partai Politik..............................................................................................4
2.2.2 Penggunaan Sumber Dana Partai Politik........................................................................5
2.3 Dasar Pencatatan Laporan Keuangan Partai Politik..............................................................6
Bab III Penutup................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................8
Daftar Pustaka..................................................................................................................................9

i
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada dunia bisnis terdapat dua jenis organisasi, yaitu organisasi yang mencari profit
atau keuntungan dan organisasi non-profit atau tidak mencari keuntungan sama sekali.
Organisasi non-profit juga dikenal dengan sebutan organisasi nirlaba. Menurut Wikipedia,
Organisasi nirlaba atau organisasi non-profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok
untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu
tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba
(moneter). Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan
klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan,
organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan
beberapa para petugas pemerintah.
Organisasi nirlaba sendiri memiliki berbagai macam contoh seperti yang disebutkan
pada pengertian di atas, salah satunya adalah organisasi politis atau partai politik. Organisasi
politik sudah ada di negara Indonesia sejak lama, contohnya seperti organisasi Boedi Utomo
yang didirikan oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan beberapa rekannya pada tahun 1908.
Pada masa ini (zaman ini), organisasi politik sudah memiliki landasan atau undang-
undang yang mengatur segala ketentuannya, termasuk ketentuan mengenai keuangan dan
pelaporan proses bisnisnya. Untuk itu, melalui makalah ini akan dijelaskan mengenai apa itu
partai politik beserta landasan yang digunakan oleh banyak partai politik dalam menjalankan
organisasinya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses bisnis yang dijalankan oleh partai politik?
2. Dari mana saja sumber dana yang didapatkan oleh partai politik?
3. Apa yang menjadi dasar pencatatan keuangan partai politik?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana proses bisnis yang dijalankan oleh partai politik.
2. Untuk mengetahui dari mana saja sumber dana yang didapatkan oleh partai politik.
3. Untuk mengetahui dasar pencatatan keuangan partai politik.

1
Bab II
Isi
2.1 Proses Bisnis Partai Politik
2.1.1 Pengertian Partai Politik
Menurut KBBI partai adalah perkumpulan (segolongan orang) yang seasas,
sehaluan, dan setujuan (terutama di bidang politik). Sedangkan politik adalah
pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan.
Definisi politik menurut Miriam Budiarto adalah berbagai kegiatan dari suatu
sistem politik (Negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem
indonesia dan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut.
Berdasarkan UU No. 2 tahun 2011 tentang Perubahan atas UU No. 2 tahun 2008
tentang Partai Politik, yang dimaksud dengan partai politik adalah organisasi yang
bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan
membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.1.2 Tujuan Partai Politik
Berdasarkan UU No. 2 tahun 2011 tentang Perubahan atas UU No. 2 tahun 2008
tentang Partai Politik, tujuan dari partai politik sendiri terbagi menjadi dua yaitu tujuan
umum dan khusus. Tujuan partai politik tersebut yaitu:
1. Tujuan Umum
1) Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2) Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
3) Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia
4) Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Tujuan Khusus

2
1) Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan
2) Memperjuangkan cita-cita Partai Politik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
3) Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
2.1.3 Fungsi Partai Politik
Partai politik memiliki beberapa fungsi diantaranya :
1. Sarana sosialisasi politik – Memberikan pendidikan politik
2. Komunikasi – Menyampaikan aspirasi masyarakat ke pemerintah
3. Sarana Rekruitmen – Mengajak orang untuk berpartisipasi dalam politik
4. Sarana pengatur konflik/Pengawas – Dapat memecahkan solusi/sebagai mediasi di
antara anggota parpol apabila ada konflik
5. Agregasi kepentingan – Penyampai kepentingan politik
2.1.4 Proses Bisnis Partai Politik
Negara Indonesia menganut sistem demokrasi sehingga kegiatan partai politik
dilakukan sesuai dengan tujuan umum diantaranya:
1. Partai sebagai sarana komunikasi politik
Salah satu tugas dari suatu partai politik yakni menyalurkan aneka ragam
inspirasi serta pendapat masyarakat, dan mengatur kesimpangsiuran pendapat dari
masyarakat agar berkurang. Semua pendapat yang telah disalurkan tersebut
kemudian ditampung dan digabungkan agar terbentuknya suatu kesamaan tujuan.
Penggabungan kepentingan merupakan istilah untuk proses penggabungan pendapat
dan inspirasi dari masyarakat tersebut.
Di sisi lain, partai politik memiliki peran untuk menyebarluaskan suatu
keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Pada sisi ini, partai politik
sebagai jembatan perantara antara masyarakat atau warga negara dengan
pemerintah. Di mana jembatan perantara tersebut sebagai pendengar pemerintah
serta pihak yang menyuarakan suara untuk rakyat.
2. Partai sebagai sarana sosialisasi politik

3
Partai politik memiliki beberapa peran, salah satunya yaitu sebagai sarana
sosialisasi politik. Sosialisasi politik merupakan suatu proses interaksi manusia
yang memberikan suatu pengaruh pada pengetahuan sistem politik, tanda-tanda
politik, serta lembaga politik. Dengan adanya pengaruh itulah seseorang bisa atau
dapat mengetahui dasar-dasar politik itu dengan benar.
3. Partai sebagai sarana perekrutan politik
Partai politik memiliki fungsi untuk mencari serta mengajak orang-orang
yang berbakat dan mempunyai kemampuan untuk turut berpartisipasi dalam
kegiatan politik sebagai anggota partai atau bisa disebut political recruitment.
Sehingga dengan adanya perekrutan politik, partai politik turut mengekspansi
partisipasi dalam politik. Selain itu partai politik juga memiliki fungsi untuk
meregenerisasi kader-kader muda agar dapat menggantikan para kader yang lama.
4. Partai sebagai sarana pengatur politik
Dalam suasana demokrasi tentunya persaingan serta perdebatan akan
pendapat dalam masyrakat seringlah terjadi dan merupakan hal yang lumrah terjadi.
Apabila dari perdebatan tersebut menimbulkan konflik, maka partai politik akan
berusaha untuk mengatasi konflik tersebut.
2.2 Sumber Dana Partai Politik
2.2.1 Sumber Dana Partai Politik
Dalam menjalankan roda organisasinya, partai politik tentu memerlukan dana.
Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW), Keuangan parpol merupakan sumber
utama persoalan partai politik. Untuk menjalankan fungsi, partai politik membutuhkan
dana yang besar.
Parpol harus memiliki sumber dana yang jelas. Dan sumber dana parpol sendiri
telah diatur dalam Undang-undang No 2 Tahun 2011 pasal 34, yang berbunyi :
Keuangan Partai Politik bersumber dari:
a. iuran anggota;
b. sumbangan yang sah menurut hukum; dan
c. bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.

4
Untuk ketiga sumber dana politik selanjutnya akan dibahas lebih rinci di bawah
ini.
1. Iuran Anggota
Sumber keuangan parpol adalah dari iuran anggota. Jadi setiap anggota
berkewajiban menyetorkan sejumlah uang sebagai iuran apakah itu per bulan
atau per tahun sesuai kebijakan parpol
2. Sumbangan
Sumbangan menurut Undang-undang No 2 Tahun 2011 pasal 34
merupakan sumbangan yang berupa uang, barang, dan/atau jasa. Sumbangan ini
dapat berasal dari perseorangan anggota parpol, perseorangan bukan anggota
parpol maksimal Rp 1 miliar per tahun, dan perusahaan dan/atau badan usaha
maksimal Rp 7,5 miliar per tahun.
3. APBN/APBD
Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah diberikan secara proporsional
kepada Partai Politik yang mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah kabupaten/kota yang penghitungannya berdasarkan jumlah perolehan
suara.
2.2.2 Penggunaan Sumber Dana Partai Politik
Berdasarkan Pasal 34 ayat 3(a) bantuan keuangan dari APBN/APBD
diprioritaskan untuk melaksanakan pendidikan politik bagi anggota Partai Politik dan
masyarakat. Pendidikan Politik yang dimaksud berkaitan dengan kegiatan :
1. pendalaman mengenai empat pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD
1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam
membangun etika dan budaya politik; dan
3. pengkaderan anggota Partai Politik secara berjenjang dan berkelanjutan.
Bentuk Kegiatan Pendidikan Politik dan Operasional Partai Politik
Berdasarkan Pasal 26 Permendagri tentang Banparpol, bentuk kegiatan
pendidikan politik berupa:

5
1. Seminar;
2. Lokakarya
3. Dialog interaktif
4. Sarasehan; dan
5. Workshop.
Sementara itu, bentuk kegiatan operasional sekretariat Partai Politik berkaitan
dengan:
1. Administrasi umum, seperti (berdasarkan lampiran Permendagri Banparpol):
a. Keperluan ATK
b. Rapat internal sekretariat; dan
c. Transport dalam rangka mendukung kegiatan operasional sekretariat.
2. Berlangganan daya dan jasa, seperti (berdasarkan lampiran Permendagri
Banparpol):
a. Telepon dan listrik;
b. Air minum;
c. Jasa pos dan giro; dan
d. Surat menyurat.
3. Pemeliharaan data dan arsip; dan
4. Pemeliharaan peralatan kantor.
2.3 Dasar Pencatatan Laporan Keuangan Partai Politik
Partai politik memiliki perbedaan karakteristik, kepentingan pemakai laporan
keuangan, dan adanya transaksi-transaksi khusus partai politik dibandingkan dengan laporan
keuangan lainnya, maka diperlukan adanya standar khusus pelaporan keuangan partai
politik. Sampai saat ini laporan keuangan partai politik didasarkan pada PSAK 45 tentang
Akuntansi Untuk Organisasi Nirlaba yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
dan terdiri atas laporan berikut ini:
- Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
- Laporan Aktivitas
- Laporan Arus Kas
- Catatan atas Laporan Keuangan

6
Selain PSAK 45, penyusunan laporan keuangan partai politik juga secara umumnya
terikat pada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai
partai politik dan pemilu, seperti UU No. 2 tahun 2008 dan UU No. 2 tahun 2011 perubahan
atas UU No. 2 tahun 2008 tentang partai politik, serta UU No. 7 tahun 2017 tentang pemilu.
Sedangkan ketentuan teknis tentang pedoman penyusunan laporan keuangan untuk partai
politik terdapat dalam SK KPU No. 676 tahun 2003 tentang Tata Administrasi Keuangan
dan Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik serta Pelaporan Dana Kampanye Peserta
Pemilihan Umum.
Dalam UU No. 2 tahun 2011 pasal 39 ayat (3) disebutkan bahwa Partai Politik wajib
membuat laporan keuangan untuk keperluan audit dana yang meliputi:
a. laporan realisasi anggaran Partai Politik;
b. laporan neraca; dan
c. laporan arus kas.

7
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Partai politik merupakan salah satu organisasi nirlaba yang bersifat nasional dan
dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota,
masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Partai politik merupakan sarana komunikasi, sosialisasi, perekrutan, dan
pengatur politik. Adapun sumber dana partai politik, yaitu berasal dari iuran anggota,
sumbangan, dan APBN/APBD.
Partai politik memiliki perbedaan karakteristik, kepentingan pemakai laporan
keuangan, dan adanya transaksi-transaksi khusus partai politik. Laporan keuangan partai
politik didasarkan pada PSAK 45 tentang Akuntansi Untuk Organisasi Nirlaba, yang terdiri
atas laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, catatan atas laporan
keuangan

8
Daftar Pustaka
UU Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 2 Tahun
2008 Tentang Partai Politik
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan,
Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban
Penggunaan Bantuan Partai Politik
Anonim. (2014). Partai Politik – Pengertian, Fungsi, Sejarah, Sistem, Struktur, Syarat,
Kelemahan, Para Ahli https://www.gurupendidikan.co.id/partai-politik/#ftoc-heading-8
Diakses pada 1 Oktober 2020
Anonim. Pengertian Politik: Tujuan, Jenis, dan Beberapa Sistem Politik di Dunia.
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-politik.html Diakses pada 1 Oktober
2020
Anonim. (2020). Pengertian Sosialisasi Politik. https://pendidikan.co.id/pengertian-sosialisasi-
politik/ Diakses pada 1 Oktober 2020
Anonim. (2015). Arti Kata "partai" Menurut KBBI. https://kbbi.co.id/arti-kata/partai Diakses
pada 1 Oktober 2020
Anonim. (2015). Arti Kata "politik" Menurut KBBI https://kbbi.co.id/arti-kata/politik Diakses
pada 1 Oktober 2020
Anonim. (2019). Pengertian Partai Politik, Manfaat, Sejarah, Sumber Dana Hingga
Perkembangannya di Indonesia. https://pelayananpublik.id/2019/11/29/pengertian-partai-
politik-manfaat-sejarah-sumber-dana-hingga-perkembangannya-di-indonesia/amp/ Diakses
1 Oktober 2020
Anonim. (2017). Rekomendasi Standar Akuntansi Keuangan Khusus Partai Politik.
https://accounting.binus.ac.id/2017/06/15/rekomendasi-standar-akuntansi-keuangan-
khusus-partai-politik/. Diakses pada 1 Oktober 2020.

Milanovira. (2015). Akuntansi Partai Politik.


https://milamashuri.wordpress.com/2015/04/05/akuntansi-partai-politik/. Diakses pada 1
Oktober 2020.

https://peraturan.bpk.go.id/. Diakses pada 1 Oktober.

https://aceh.bpk.go.id/ Diakses pada 1 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai