Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PERBANDINGAN POLITIK

“SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN


( PARLEMENTER DAN PRESIDENSIAL)”

NAMA : WA ODE USWATUN KHASANAH


NIM : C1E121184
KELAS : B

JURUSAN ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023

0
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................2
A. Latar Belakang ...............................................................................2
B. Rumusan Masalah ...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................3
A. Pengertian Partai Politik ...............................................................................3
B. Fungsi Partai Politik ...............................................................................5
1. Sarana Komunikasi Politik ...............................................................................5
2. Sarana Sosialisasi Politik ...............................................................................6
3. Sarana Rekrutmen Politik ...............................................................................7
4. Pengatur Konflik ...............................................................................8
C. Kepartaian di Indonesia ...............................................................................9
BAB III PENUTUP .............................................................................12
A. Kesimpulan .............................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Partai Politik merupakan sarana bagi warga Negara untuk turut serta atau berpartisipasi
dalam proses pengelolaan Negara. Selain itu juga partai politik telah menjadi ciri pentig
politik modern, bahkan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari system politik, baik
yang demokratis maupun yang otoriter sekalipun.
Dewasa ini memang partai Politik sudah sangat akrab ditelinga kita maupun lingkungan
kita.Sebagai lembaga Politik, partai bukan sesuatu yang dating dengan sendirinya
ada.Kelahirannya mempunyai sejarah yang cukup panjang, meskipun juga belum cukup tua.
Di Indonesia sendiri telah menganut Demokrasi tentu suatu yang harus ada yaitu dengan
Partai Politik, sehingga sudah tidak jarang mendengar partai Politik. Namun sepertinya hanya
mengerti sekilas apa yang dinamakan dengan Partai Politik, tidak dengan mengenai Fungsi
dari Partai Politik itu.
Akibat dari ketidak tahuan itu, masyarakat banyak yang hanya memilih-milih pemimpin,
namun tidak dingar aspirasi rakyatnya, oleh karena untuk sebagai penambah pengetahuan
kita, penulis akan mencoba menjelaskan tentang Partai Politik di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, penulis akan menjelaskan :
1. Apa Pengertian Partai Politik…?
2. Apa Fungsi Partai Politik…?
3. Bagaimana Sistem kepartaian di Indonesia…?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Partai Politik


Partai Politik berangkat dari anggapan bahwa membentuk wadah organisasi mereka bisa
menyatukan orang-orang yang mempunyai pikiran serupa sehingga pikiran dan orientasi
mereka bisa dikonsolidasikan.Dengan begitu pengaruh mereka bisa lebih besar dalam
pembuatan dan pelaksanaan keputusan.
Secara etimologis, menurut Lacia Marzuki, kata Partai berasal dari bahasa latin yaitu
parsyang berarti bagian. Karena hanya suatu bagian, membawa konsekuensi pengertian
adanya bagian-bagian lain. Oleh karena itu apabila hanya terdapat satu Partai dalam suatu
Negara berarti tidak sesuai makna etimologis dari Partai itu sendiri1.
Sedangkan menurut Undang-undang no 2 tahun 2011 pasal 1 no 1 menyebutkan bahwa :
Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok
warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan, kehendak, dan cita-cita
untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa, dan
Negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Dan masih banyak sekali pengertian tentang Partai Politik itu sendiri, akan tetapi secara
umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik adalah kelompok terorganisir yang anggota-
anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini
ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan
programnya2. Namun Partai Politik baru dapat dikatakan organisasi Politik apabila memiliki
lima ciri umum atau fundamental, yaitu:
1. Berwujud kelompok-kelompok masyarakat yang beridentitas
2. Terdiri dari beberapa orang yang terorganisasi, yang dengan sengaja bertindak bersama-
sama untuk mencapai tujuan-tujuan partai
3. Masyarakat mengakui bahwa partai Politik memiliki legitimasi berupa hak-hak untuk
mengorganisasikan dan mengembangkan diri mereka
1

3
4. Beberapa tujuan diantaranya mengembangkan aktivitas-aktivitas partai bekerja melalui
mekanisme “Pemerintahan yang mencerminkan pilihan rakyat”
5. Aktivitas inti partai adalah menyeleksi kandidat untuk jabatan public3.

Selain ciri-ciri diatas, apabila membicarakan Partai Politik, menurut Lapalombara dan
Weiner, seperti dikutip oleh Miriam Budiardjo, yang dimaksudkan, bukan organisasi Politik
apabila yang mempunyai hubungan terbatas dan kadang-kadang saja dengan Partai Politik
ialah organisasi yang mempunyai kegiatan secara berkesinambungan. Dalam kata lain, masa
periode hidupnya tak tergantung pada masa jabatan atau masa hidup para pemimpinnya.
Kemudian, organisasi yang terbuka dan permanen tidak hanya berada ditingkat pusat, tetapi
juga berada ditingkat local. Partai pemimpin ditingkat pusat dan local memiliki keinginan
kuat untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam rangka membuat keputusan
Politik secara sendiri maupun berkoalisi dengan Partai lain, dan melakukan kegiatan mencari
dukungan dari para pemilih melalui Pemilihan Umum (Pemilu) atau cara-cara lain untuk
mendapatkan dukungan umum.

Dengan demikian, dari sudut pandang kedua ilmuan tersebut, ciri-ciri umum Partai Politik
adalah4 :

1. Berakar dalam masyarakat local


2. Melakukan kegiatan secara terus menerus
3. Berusaha memperoleh dan mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan
4. Ikut serta dalam Pemilihan Umum (Pemilu)
5. Ideologi sebagai pemersatu

Jadi, berdasarkan gambaran ciri-ciri Partai Politik yang dikemukakan tadi, maka
sesungguhnya tidaklah mudah bagi kita untuk mendirikan Partai Politik, kalau tidak memiliki
kemampuan untuk memenuhi ciri-ciri tersebut. Artinya, suatu Organisasi Politik baru dapat
dikalaim atau dikatakan Partai Politik bila “merupakan sekelompok orang yang terorganisasi
dan berakar dalam masyarakat local dengan memiliki tujuan dan beraktifitaskan menyeleksi
kandidat pejabat public yang berkesinambungan5”.
3

4
5

4
B. Fungsi Partai Politik
Setiap keberadaan organisasi Politik, tentunya memiliki struktur dan setiap struktur
memiliki fungsi. Begitupun Partai Politik, sebagai kerangka system politik tentunya memiliki
struktur yang melahirkan fungsi-fungsi. Fungsi-fungsi inilah yang menentukan eksis atau
tidaknya suatu partai Politik.Selain itu, fungsi juga parameter bagi identitas dan kredibilitas
partai politik ditengah-tengah kompetisi politik masyarakat.Hal ini juga menjadi kunci
apakah keberadaan Partai Politik disukai atau tidak oleh masyarakat lingkungannya6.
Dari fungsipun akan berbeda satu sama lain, hal itu dikarenakan beragamnya system
Politik yang dijalankan oleh Negara-negara lain. Di Negara Demokrasi tentu akan berbeda
dengan fungsi Partai Politik di Negara Otoriter, hal itu karena perbedaan pandangan sehingga
berimplikasi terhadap fungsi Partai Politik itu sendiri dimasing-masing Negara. Di Negara
Demokrasi Partai relative dapat menjalankan fungsinya sesuai harkatnya pada saat
kelahirannya, yakni menjadi wahana bagi warga Negara untuk berpartisipasi dalam
pengelolaan kehidupan bernegara dan memperjuangkan kepentingan dihadapan penguasa7.
Berikut fungsi-fungsi Partai Politik di Negara Demokrasi menurut para ahli, sebagai
berikut :
1. Sebagai Sarana Komunikasi Politik
Di masyarakat modern yang luas dan komplek, banyak ragam pendapat dan
aspirasi yang berkembang. Pendapat atau aspirasi seseorang atau suatu kelompok akan
hilang tak terbekas seperti suara dipadang pasir, apabila tidak ditampung dan digabung
dengan pendapat dan aspirasi orang lain yang senada. Proses ini dinamakan
penggabungan kepentingan. Sesudah digabungkan, pendapat atau aspirasi tadi diolah dan
dirumuskan kedalam bentuk yang lebih teratur. Proses ini dinamakan perumusan
kepentingan.
Setelah itu partai politik merumuskan menjadi usul kebijakan.Usul kebijakan itu
dimasukan kedalam program atau platform partai untuk diperjuangkan atau disampaikan
melalui parlemen kepada pemerintah agar dijadikan kebijakan umum8.fungsi ini
dinamakan sebagai “Broker of Idea”.Dan bagi Partai yang sedang memerintah berfungsi

5
sebagai Instrumen kebijakan.Demikianlah tuntutan dan kepentingan masyarakat
disampaikan kepada pemerintah melalui partai politik9.
Disisi lain Partai Politik juga berfungsi memperbincangkan dan menyebarluaskan
rencana-rencana dan kebijakan-kebijakan pemerintah. Dengan demikian terjadi arus
informasi dan dialog dua arah, dari atas kebawah atau dari bawah keatas. Dari pada itu
Partai Politik memainkan peran sebagai penghubung antara yang memerintah dan yang
diperintah. Peran Partai sebagai jembatan sangat penting, karena disatu pihak kebijakan
pemerintah perlu dijelaskan kepada semua kelompok masyarakat, dan dipihak lain
pemerintah harus tanggap terhadap tuntutan masyarakat10.
Dalam menjalankan fungsi inilah Partai Politik sering disebut sebagai perantara
(broker)dalam suatu bursa ide-ide.Kadang-kadang juga dikatakan bahwa Partai Politik
bagi pemerintah bertindak sebagai alat pendengar, sedangkan bagi warga mayarakat
sebagai “pengeras suara”.
2. Sebagai Sarana Sosialisasi Politik
Dalam Ilmu Politik sosialisasi Politik diartikan sebagai suatu proses yang
melaluinya seorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena Politik, yang
umumnya berlaku dalam masyarakat dimana ia berada. Dengan hal itu Sosialisasi Politik
merupakan cara untuk memperkenalkan nilai-nilai Politik, sikap dan etika Politik yang
berlaku atau yang dianut oleh Negara. Pada tahap ini terjadi proses penanaman nilai-nilai
kebijakan bermasyarakat atau prinsip kebijakan menjadi warga Negara yang efektif.
Agen-agen sosialisasi Politik terdapat 6 agen, yaitu keluarga, kelompok bermain atau
bergaul, sekolah, pekerjaan, media masa, dan kontak-kontak politik langsung11.
Karenanya proses Sosialisasi Politik berjalan seumur hidup, terutama dalam masa
kanak-kanak. Ia berkembang melaui keluarga, sekolah, peer group, tempat kerja,
pengalaman sebagai orang dewasa, organisasi keagamaan, dan partai politik. Ia juga
menjadi penghubung yang mensosialisasikan nilai-nilai politik generasi yang satu dengan
generasi yang lain. Disinilah letaknya Partai Politik dalam memainkan peran sebagai
sosialisasi politik. Pelaksanaan fungsi sosialisasi dilakukan melalui berbagai cara yaitu

10

11

6
media massa, ceramah-ceramah, penerangan, kursus kader, penataran dan lain
sebgainya12.
Sisi lain dari fungsi sosialisasi Politik Partai adalah upaya menciptakan citra
(Image) bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum. Ini penting jika dikaitkan dengan
tujuan partai untuk menguasai pemerintah melalui kemenangan dalam pemilihan
umum.Karena itu patai harus memperoleh dukungan sluas mungkin, dan partai
berkepentingan agar para pendukungnya mempunyai solidaritas yang kuat dengan
partainya.
Ada lagi yang juga lebih tinggi nilainya apabila partai politik dapat menjalankan
fungsi sosialisasi politik yang satu ini, yakni mendidik angota-anggotanya menjadi sadar
akan tanggung jawabnya sebagai warga Negara dan menempatkan kepentingan sendiri
dibawah kepentingan nasional. Namun memang tak dapat disangkal adakalanya partai
mengutamakan kepentingan partai diatas kepentingan nasional.Loyalitas yang diajarkan
adalah loyalitas partai, yang melibihi loyalitas kepada Negara. Dengan demikian ia
mendidik pengikut-pengikutnya untuk melihat dirinya dalam konteks yang sangat sempit.
Padangan ini malahan dapat mengakibatkan pengotakan dan tidak membuat integritas,
yang bagi Negara-negara bekembang menjadi begitu penting.
3. Sebagai Sarana Rekrutmen Politik
Rekrutmen Politik berasal dari dua kata yaitu rekrutmen dan Politik.Rekrutmen
berarti penyeleksian dan politik berarti berurusan dengan Negara.Jadi rekrutmen Politik
adalah penyeleksian rakyat untuk melaksanakan urusan Negara13.
Fungsi ini berkaitan dengan masalah seleksi kepemimpinan, baik kepemimpinan
internal partai maupun kepemimpinan nasional yang lebih luas.Untuk kepentingan
intrnalnya, setiap partai butuh kader-kader yang berkualitas, Karena hanya dengan kader
yang demikian dapat menjadi partai yang mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk
mengembangkan diri. Dengan mempunyai kader-kader yang baik, partai tidak akan sulit
menentukan pemimpinnya sendiri dan mempunyai peluang untuk mengajukan calon
untuk masuk kebursa kepemimpinan Nasional14.

12

13

14

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Partai Politik adalah kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai
orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Yang muncul dari anggapan bahwa membentuk
wadah organisasi mereka bisa menyatukan orang-orang yang mempunyai pikiran serupa
sehingga pikiran dan orientasi mereka bisa dikonsolidasikan. Dengan begitu pengaruh
mereka bisa lebih besar dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan
Yang memiliki struktur juga memiliki fungsi.sebagai kerangka system politik yaitu
sebagai komunikasi politik, sosialisasi politik, rekrutmen politik, dan pengatur konflik.
Dalam perjalanan pada masa ke masa, Orde Lama Partai Politik lebih berpijak pada
ideologi-ideologi yang dipegangnya sangat kuat, sehingga kondisi seperti itu sering
terjadinya konflik dipemerintahan, kemudian pada masa Orde Baru, Partai Politik dituduh
sebagai sumber masalah yang terjadi pada masa Orde Lama, sehingga pada masa Orde Baru,
Partai politik dibatasi ruang geraknya, yang mengkibatkan kurang maksimalnya fungsi-
fungsi partai politik serta tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam pengambilan
kebijakan-kebijakan pada masa ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. AA.Sahid Gatara,Fh,M.Si. 2008. Ilmu Politik : Memahami dan Menerapkan. Pustaka Setia :
Bandung.
2. Dr.Sahya Anggara, M.Si. 2013. Sistem Politik Indonesia, Pustaka Setia : Bandung.
3. M.Ali Syafa’at. 2011. Pembubaran Partai Politik, Rajawali : Jakarta.
4. Prof.Miriam Budiardjo. 2013. Dasar-dasar Ilmu Politik, Cet IX, Gramedia:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai