Jika dirincikan, maka jenis-jenis kekuatan politik ada tujuh, yakni: partai
politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, aktor politik, media massa,
organisasi keagamaan, serta birokrasi sipil dan militer.
Partai politik menjadi salah satu kekuatan politik karena merupakan sarana
bagi warga negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses pengelolaan
negara. Walaupun kehadiran partai politik dalam wacana ilmu politik masih relatif
muda, baru diperkenalkan pada abad 19 di negara-negara Eropa (Inggris, Perancis),
namun kehadiran partai politik itu penting sebgai bagian dari struktur politik.
Struktur politik pada umumnya terkait erat dengan sistem politik. Dalam konteks
ini, partai politik masuk dalam sistem politik yakni dalam proses input sebagai
infrastruktur politik dan sekaligus merupakan kekuatan politik. Menurut undang-
undang, partai politik adalah setiap organisasi yang dibentuk oleh WNRI secara
sukarela atas dasar persamaan kehendak untuk memperjuangkan kepentingan
anggotanya, bangsa dan negara melalui pemilu.
Dalam menjalankan fungsi inilah partai politik sering disebut sebagai perantara
(broker) dalam suatu bursa ide-ide (clearing house of ideas). Kadang-kadang juga
dikatakan bahwa partai politik bagi pemerintah bertindak sebagai alat pendengar,
sedangkan bagi masyarakat sebagai “pengeras suara”. Dalam konteks ke-
Indonesia-an, partai politik merupakan salah satu kekuatan politik yang besar.
Bahkan, jatuh bangunnya perkembangan yang dialami bangsa Indonesia sejak
proklamasi sampai reformasi sekarang ini, tidak dapat dilepas dari peran partai
politik. Contoh partai politik yang ada di Indonesia adalah Gerindra, PDI
Perjuangan, GOLKAR, Nasdem, PAN.
2. Kelompok Kepentingan
1. Kelompok Anomi
Kelompok-kelompok ini tidak mempunyai organisasi, tetapi individu-
individu yang terlibat merasa mempunyai perasaan frustasi dan
ketidakpuasan yang sama. Kelompok kepentingan ini melakukan kegiatan-
kegiatan secara spontan dan hanya berlangsung seketika. Adapun Cara
mengartikulasi kepentingan berupa :
a. Demonstrasi
b. Kerusuhan
c. Memasang plakat
d. Coret-coretan
2. Kelompok Asosiasional
Organisasi-organisasi ini dibentuk dengan suatu tujuan yang eksplisit,
mempunyai organisasi yang baik dengan staf yang bekerja penuh waktu.
Kelompok kepentingan ini memiliki struktur organisasi yang formal. Di
Indonesia terdapat ikatan-ikatan semacam ini yang anggota-anggotanya
terdiri dari orang-orang yang menjalankan profesi yang sama, seperi Ikatan
Dokter Indonesia (IDI), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
3. Kelompok Nonasosiasional
Kelompok kepentingan ini dapat dikatakan kurang terorganisir secara
rapih dan kegiatannya masih bersifat kadang-kadang saja. Keanggotannya
berdasarkan atas kepentingan-kepentingan hal serupa dan persamaan
dalam hal tertentu. Contoh di Indonesia sebagai berikut : persamaan dalam
hal:
a. Keturunan = trah-trah kadilangu, paguyuban
b. Kedaerahan = IKSS, (tiap daerah)
4. Kelompok Institusional
Kelompok kepentingan ini dibentuk berpangkal pada satu lembaga tertentu
dan bersifat formal, terorganisir secara rapi dan teratur. Di Indonesia
terdapat ikatan-ikatan atau perkumpulan-perkumpulan orang-orang yang
sama-sama bekerja pada satu lembaga. Contoh :
a. Dharma Wanita
b. Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)
3. Kelompok Penekan
c. Organisasi kepemudaan
4. Aktor Politik
Aktor politik adalah seseorang yang berkecimpung baik langsung maupun tidak
langsung dalam politik praktis. Aktor politik bisa saja dari partai politik maupun
dari lembaga kenegaraan. Bagi aktor-aktor politik itu sendiri, pengangkatan diri
mereka selalu melalui proses, yaitu :
5. Media Massa
6. Organisasi Keagamaan
1. Partai Politik
2. Kelompok Kepentingan
3. Kelompok Penekan
4. Aktor Politik
5. Media Massa
6. Organisasi Keagamaan
7. Birokrasi Sipil Dan Militer
DAFTAR PUSTAKA
Ismani. 2001. “Etika Birokrasi”. Jurnal Adminitrasi Negara Vol. II. No. 1.
September 2001 : 31 – 41.
Maliki, Zainuddin. 2000. Birokrasi, Militer, dan Partai Politik dalam Negara
Transisi. Yogyakarta: Galang Press.
Sanit, Arbi. 2011. Sistem Politik Indonesia (Kestabilan, Peta Kekuatan Politik,
dan Pembangunan). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.