Anda di halaman 1dari 4

Kekuasaan politik

Kekuasaan politik merupakan bagian dari kekuasaan sosial.


Ciri-ciri kekuasaan politik:
1.Fokusnya pada negara
2.Paling otoritatif
3.Memiliki daya perekat yang paling luas karena nilai yang lain harus mengikutinya
Dimensi-dimensi kekuasaan :
1.Potensial dan aktual
2.Konsensus dan Paksaan
3.Positif dan Negatif
4.Jabatan dan Pribadi
5.Implisit dan Eksplisit
Pelaksanaan kekuasaan politik :
1.Bentuk dan jumlah sumber; sarana fisik(senjata,penjara,kerjapaksa,jabatan,keahlian,dan
sebagainya)
2.Distribusi sumber dalam masyarakat
3.Penggunaan sumber-sumber
4.Hasil penggunaan sumber-sumber
Kekuasaan ditinjau dari politik mempengaruhi pengertian politik.
Ditinjau dari politik maka kekuasaan adalah semua yang menyangkut masalah merebut dan
mempertahankan kekuasaan
Kekuasaan politik adalah kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan umum (pemerintah) baik
terbentuknya maupun akibatnya-akibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan.
OSSIP K. FLECHTHEIM membedakan dua macam kekuasaan politik, yakni:
- 1. Bagian dari kekuasaan social yang(khususnya) terwujud dalam Negara (kekuasaan Negara
atau state power) seperti lembaga-lembaga pemerintahan : DPR, Presiden dll
- Bagian dari kekuasaan social yang ditujukan kepada Negara

KEWENANGAN
Definisi
Kewenangan adalah kekuasaan yang mendapatkan keabsahan atau legitimasi
Kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik
Prinsip moral menentukan siapa yang berhak memerintah
- mengatur cara dan prosedur melaksanakan wewenang
Sebuah bangsa atau negara mempunyai tujuan
Kegiatan untuk mencapai tujuan disebut tugas
Hak moral untuk melakukan kegiatan mencapai tujuan disebut kewenangan
Tugas dan kewenangan untuk mencapai tujuan masyarakat atau negara disebut fungsi
Sumber kewenangan
1. Tradisi kepercayaan yang telah berakar dipelihara secara terus-menerus dalam masyarakat.
Contoh: darah biru dikerajaan,keluarga.
2. Kekuatan sakral seperti Tuhan, Dewa dan wahyu seperti kerajaan. Oleh karena itu, hak
memerintah dianggap sakral. Contoh: di Jepang Kaisar Hiro hito (dan penggantinya)
menunjukkan kewenangan sebagai kepala Negara yang berasal dari Dewa
Matahari(Amaterasu Omikami)
3. Kualitas pribadi sang pemimpin,baik penampilannya yang agung dan diri pribadinya yang
popular maupun karena memiliki charisma seperti atlit, artis
4.Peraturan perundang-undangan yang mengatur prosedur dan syarat-syarat menjadi
pemimpin pemerintahan
5.Sumber yang bersifat instrumental seperti keahlian dan kekayaan.
Tipe kewenangan :
1. Kewenangan prosedural yaitu berasal dari peraturan perundang-undangan
2. Kewenangan substansial yaitu berasal dari tradisi, kekuatan sakral, kualitas pribadi dan
instrumental
Setiap masyarakat pasti memakai kedua tipe kewenangan ini hanya yang satu dijadikan
sebagai yang utama dan yang lain sebagai pelengkap
Peralihan kewenangan.
MenurutPaul Conn, ada3 caraperalihankewenangan:
a. Turun temurun keturunan atau keluarga, tradisi kerajaan
b. Pemilihan langsung atau perwakilan yg sesuai perundangan
c. Paksaan revolusi, kudeta atau ancaman kekerasan, revolusi
Sikap terhadap kewenangan
1) Menerima
2) Mempertanyakan (skeptis)

3) Menolak
4) Kombinasi
LEGITIMASI
Definisi
Pengakuan dan penerimaan masyarakat kepada pemimpin untuk memerintah, membuat dan
melaksanakan keputusan politik.
Persamaan antara kekuasaan, kewenangan dan legitimasi karena ketiganya berkaitan dengan
hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin atau masyarakat.
Perbedaannya :
-

kekuasaan adalah penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat


dan pelaksana kebijakan politik, sedangkan
kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik (bersifat
top down), adapun
legitimasi adalah pengakuan dan penerimaan kepada pemimpin (bersifat bottom up)
Objek legitimasi
1. Masyarakat politik - krisis identitas
2. Hukum - krisis konstitusi
3. lembaga politik - krisis kelembagaan
4. pemimpin politik - krisis kepemimpinan
5. kebijakan - krisis kebijakan
krisis ini terjadi secara berurutan ketika sudah mencapai krisis kebijakan maka sebenarnya
sudah terlewati krisis identitas, krisis konstitusi, krisis kelembagaan dan krisis kepemimpinan.
Maka bila semuanya sudah mengalami krisis disebutlah krisis legitimasi.
Kadar legitimasi

a.

pra legitimasi, ada dalam pemerintahan yang baru terbentuk yang meyakini memiliki
kewenangan tapi sebagian kelompok masyarakat belum mengakuinya

b.

berlegitimasi, yaitu ketika pemerintah bisa meyakinkan masyarakat dan masyarakat menerima
dan mengakuinya.

c.

Tak berlegitimasi, ketika pemimpin atau pemerintah gagal mendapat pengakuan dari
masyarakat tapi pemimpin tersebut menolak untuk mengundurkan diri, akhirnya muncul tak
berlegitimasi. Untuk mempertahankan kewenangannya biasanya digunakan cara-cara
kekerasan.

d.

Pasca legitimasi, yaitu ketika dasar legitimasi sudah berubah.


Cara mendapat legitimasi

1. Simbolis, yaitu memanipulasi kecenderungan moral, emosional, tradisi, kepercayaan dilakukan


secara ritualistik seperti upacara kenegaraan, parade tentara atau pemberian penghargaan.

2. materiil/instumental yaitu menjanjikan dan memberikan kebutuhan dasar masyarakat (basic


needs) seperti sembako, pendidikan, kesehatan dll.
3. pemilu untuk memilih orang atau referendum untuk menentukan kebijakan umum.
Tipe legitimasi
1.
2.

Tradisional tradisi yang dipelihara dan dilembagakan contoh kerajaan


ideologi penafsir dan pelaksana ideologi, untuk mendapat dan mempertahankan legitimasi
bagi kewenangannya juga menyingkirkan pihak yang membangkan terhadap kewenangannya.

3.

kualitas pribadi kharisma, penampilan pribadi, atau prestasi

4.

prosedural peraturan perundang-undangan

5.

instrumental menjanjikan dan menjamin kesejahteraan materiil.


Pemimpin yang mendapatkan legitimasi berdasarkan prinsip tradisional, ideologi dan kualitas
pribadi menggunakan metode simbolis. Sedangkan pemimpin hasil dari prinsip prosedural dan
instrumental menggunakan metode prosedural dan metode intrumental.
Manfaat legitimasi

1.

menciptakan stabilitas politik dan perubahan sosial

2.

mengatasi masalah lebih cepat

3.

mengurangi penggunaan saran kekerasan fisik

4.

memperluas bidang kesejahteraan atau meningkatkan kualita kesejahteraan


Krisis legitimasi

1.

peralihan prinsip kewenangan

2.

persaingan yang tajam dan tidak sehat

3.

pemerintah tidak memenuhi janjinya

4.

sosialisasi kewenangan berubah


timbullah kekecewaan dan keresahan yang menimbulkan krisis legitimasi.

Anda mungkin juga menyukai