Anda di halaman 1dari 13

Kewenangan

 Kewenangan adalah kekuasaan yang mendapatkan


keabsahan atau legitimasi.
 Kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan
melaksanakan keputusan politik.
 Prinsip moral menentukan siapa yang berhak
memerintah, mengatur, cara dan prosedur melaksanakan
wewenang.
 Sebuah bangsa atau negara mempunyai tujuan.
 Kegiatan untuk mencapai tujuan disebut tugas.
 Hak moral untuk melakukan kegiatan mencapai tujuan
disebut kewenangan
 Tugas dan kewenangan untuk mencapai tujuan
masyarakat atau negara disebut fungsi
Sumber kewenangan

1. Tradisi – keluarga atau darah biru


2. Kekuatan sakral seperti Tuhan, Dewa dan
wahyu seperti kerajaan
3. Kualitas pribadi seperti atlit, artis
4. Peraturan perundang-undangan yang
mengatur prosedur dan syarat menjadi
pemimpin
5. Instrumental yaitu kekayaan dan keahlian
iptek
Tipe kewenangan
 1. Kewenangan prosedural yaitu berasal dari
peraturan perundang-undangan
 2. Kewenangan substansial yaitu berasal dari

tradisi, kekuatan sakral, kualitas pribadi dan


instrumental

 Setiap masyarakat pasti memakai kedua tipe


kewenangan ini hanya yang satu dijadikan
sebagai yang utama dan yang lain sebagai
pelengkap
Peralihan kewenangan
1) Menerima
2) Mempertanyakan (skeptis)
3) Menolak
4) Kombinasi
Legitimasi
 Adalah Pengakuan dan penerimaan masyarakat kepada
pemimpin untuk memerintah, membuat dan
melaksanakan keputusan politik.
 Persamaan antara kekuasaan, kewenangan dan
legitimasi karena ketiganya berkaitan dengan hubungan
antara pemimpin dan yang dipimpin atau masyarakat.
 Perbedaannya kekuasaan adalah penggunaan sumber-
sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat dan
pelaksana kebijakan politik, sedangkan kewenangan
adalah hak moral untuk membuat dan melaksanakan
keputusan politik (bersifat top down), adapun legitimasi
adalah pengakuan dan penerimaan kepada pemimpin
(bersifat bottom up).
Objek legitimasi
1. Masyarakat politik - krisis identitas
2. Hukum - krisis konstitusi
3. lembaga politik - krisis kelembagaan
4. pemimpin politik - krisis kepemimpinan
5. kebijakan - krisis kebijakan

krisis ini terjadi secara berurutan ketika sudah


mencapai krisis kebijakan maka sebenarnya sudah
terlewati krisis identitas, krisis konstitusi, krisis
kelembagaan dan krisis kepemimpinan. Maka bila
semuanya sudah mengalami krisis disebutlah krisis
legitimasi.
Kadar legitimasi
 pra legitimasi, ada dalam pemerintahan yang baru
terbentuk yang meyakini memiliki kewenangan tapi
sebagian kelompok masyarakat belum mengakuinya
 berlegitimasi, yaitu ketika pemerintah bisa meyakinkan
masyarakat dan masyarakat menerima dan mengakuinya.
 Tak berlegitimasi, ketika pemimpin atau pemerintah gagal
mendapat pengakuan dari masyarakat tapi pemimpin
tersebut menolak untuk mengundurkan diri, akhirnya
muncul tak berlegitimasi. Untuk mempertahankan
kewenangannya biasanya digunakan cara-cara kekerasan.
 Pasca legitimasi, yaitu ketika dasar legitimasi sudah
berubah.
Cara mendapat legitimasi
1. Simbolis, yaitu memanipulasi kecenderungan
moral, emosional, tradisi, kepercayaan dilakukan
secara ritualistik seperti upacara kenegaraan,
parade tentara atau pemberian penghargaan.
2. materiil/instumental yaitu menjanjikan dan
memberikan kebutuhan dasar masyarakat (basic
needs) seperti sembako, pendidikan, kesehatan
dll.
3. pemilu untuk memilih orang atau referendum
untuk menentukan kebijakan umum.
Tipe legitimasi

 Tradisional – tradisi yang dipelihara dan


dilembagakan contoh kerajaan
 ideologi – penafsir dan pelaksana ideologi, untuk
mendapat dan mempertahankan legitimasi bagi
kewenangannya juga menyingkirkan pihak yang
membangkang terhadap kewenangannya.
 kualitas pribadi – kharisma, penampilan pribadi,
atau prestasi
 prosedural – peraturan perundang-undangan
 instrumental – menjanjikan dan menjamin
kesejahteraan materiil.
 Pemimpin yang mendapatkan legitimasi
berdasarkan prinsip tradisional, ideologi dan
kualitas pribadi menggunakan metode
simbolis. Sedangkan pemimpin hasil dari
prinsip prosedural dan instrumental
menggunakan metode prosedural dan
metode instrumental.
Manfaat legitimasi
 menciptakan stabilitas politik dan perubahan
sosial
 mengatasi masalah lebih cepat
 mengurangi penggunaan sarana kekerasan

fisik
 memperluas bidang kesejahteraan atau

meningkatkan kualitas kesejahteraan


Krisis legitimasi terjadi karena:
1. peralihan prinsip kewenangan
2. persaingan yang tajam dan tidak sehat
3. pemerintah tidak memenuhi janjinya
4. sosialisasi kewenangan berubah

Anda mungkin juga menyukai