Anda di halaman 1dari 12

KEKUASAN,WEWENANG, &

KEPEMIMPINAN

Wardatul Faizati Amora


2210231002
Kekuasaan
 Definisi
Kekuasaan (power) adalah kemampuan individu
atau kelompok untuk mempengaruhi individu
atau kelompok lain (masyarakat) agar mereka
mau mengikuti keinginan dari yang memegang
kuasa. Dalam hal ini kekuasaan mencangkup
kemampuan untuk memerintah dan juga
memberi keputusan-keputusan yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi
tindakan-tindakan individu atau kelompok yang
berada dibawah kekuasaannya
Kekuasaan menurut para ahli :
• Maximilian Weber ( Jerman )
mengartikan kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang
untuk memaksakan kehendaknya pada orang atau kelompok lain
• Amitai Etzioni (Amerika Serikat )
membedakan kekuasaan menjadi:
 Utilitarian
Utility adalah kegunaan atau manfaat yang berkaitan dengan asset ekonomi.
Dimana bagi mereka yang memiliki sumber daya ekonomi yang besar maka
akan memiliki kekuasaan. Apa saja bisa dibeli dengan uang sehingga akibatnya
nilai-nilai social menjadi berkurang.
 Koersif
Kekuasaan yang terjadi dikarenakan memiliki kekuatan fisik, senjata dan lain-
lain sehingga bisa memaksakan kehendaknya kepada orang lain.
 Normatif
Kekuasaan yang terjadi dikarenakan mereka memiliki asset yang berkaitan
dengan norma-norma social. Biasanya mereka adalah orang-orang yang
dihormati, dimana sikap dan perilakunya sesuai dengan norma-norma social di
masyarakat. Dijadikan panutan, walaupun tidak kaya.
Unsur Kekuasaan

1. Rasa Takut
2. Rasa Cinta
3. Kepercayaan
4. Pemujaan
Saluran-saluran Kekuasaan
 Saluran Militer
Penguasa akan lebih banyak mempergunakan paksaan (coercion) serta kekuatan militer
(military force) di dalam melaksanakan kekuasaanya. Dengan tujuan untuk
menimbulkan rasa takut dalam diri masyarakat atau tunduk pada kemauan panguasa.

 Saluran Ekonomi
Penguasa berusaha untuk menguasai kehidupan masyarakat dengan jalan menguasai
ekonomi serta kehidupan rakyat tersebut.

 Saluran Politik
Penguasa dan pemerintah membuat peraturan-peraturan harus ditaati oleh
masyarakat.

 Saluran Tradisional
Dengan cara menyesuaikan tradisi pemegang kekuasaan dengan tradisi yang dikenal
dalam suatu masyrakat, maka pelaksanaan kekuasaan dapat berjalan dengan lancar.

 Saluran Ideologi
Penguasa mengemukakan ajaran, doktrin-doktrin untuk menerangkan dan memberi
dasar pembenaran bagi pelaksanaan kekuasaannya yang diharapkan akan menjelma
menjadi sebuah wewenang.
Cara-cara Mempertahankan Kekuasaan

1. Menghilangkan Peraturan lama


2. Mengadakan Sistem kepercayaan yang
akan memperkokoh kedudukan
penguasaan
3. Pelaksanaan administrasi dan birokrasi
yang baik
4. Mengadakan konsolidasi horizontal dan
vertikal
Wewenang
 Wewenang (authority) adalah kekuasaan yang
pada seseorang atau sekelompok orang yang
mendapat pengakuan masyarakat
 C. Webber mengartikan wewenang adalah
suatu hak yang telah ditetapkan dalam suatu
tata tertib social bertujuan menetapkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan, menentukan
keputusan-keputusan mengenai persoalan-
persoalan penting untuk menyelesaikan
pertentangan-pertentangan.
Macam-macam Wewenang
 Wewenang Kharismatis (charismatic authority)
 Wewenang Tradisional (berlangsung turun-menurun)
Wewenang Tradisional terbagi lagi manjadi:
1. Gorontrokrasi
2. Patriarkalisme
3. Patrimonialisme
 Wewenang Rasional/Legal
 Wewenang Resmi
 Wewenang Tidak Resmi
 Wewenang Pribadi
 Wewenang Teritorial
 Wewenang Terbatas
 Wewenang Menyeluruh
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi orang lain
Kepemimpinan sebagai kedudukan merupakan
suatu kompleks dari hak-hak dan kewajiban-
kewajiban yang dapat dimiliki oleh seseorang
atau badan
Kepemimpinan sebagai suatu proses sosial
meliputi segala tindakan yang dilakukan
seseorang atau sesuatu badan yang menyebabkan
gerak dari suatu masyarakat
TIPE PEMIMPIN

Tipe Officer Tipe Formal

Tipe Informal
TIPE KEPEMMPINAN
BERDASARKAN PROSES PEMILIHAN
 Garis keturunan: pemimpin itu merupakan bakat yang
diturunkan
 Fungsional: pemimpin adalh seorang yang harus
memiliki kemampuan khusus sesuai dngan fungsi atau
peran yang harus dilaksanakan
 Situasional: pemimpin terpilih karena situasi tertentu
yang memungkinkan dirinya muncul sebagai seorang
pemimpin
 Interaksi: pemimpin yang terpilih sebagai hasil upaya
memadukan ketiga teori diatas, artinya memiliki bakat,
kemampuan dan situasinya mendukung
GAYA KEPEMIMPINAN
 Demokratis: gaya kepemimpinan yang
mengarah kepada pengambilan keputusan
sebagai keputusan bersama anggota sistem
sosial
 Otokrasi: gaya kepemimpinan yang mengarah
kepada pengambilan keputusan tergantung
pada pemimpinan sendiri
 Laissez faire: gaya kepemimpinan yang
menyerahkan pengambilan keputusan kepada
masing-masing anggota sistem sosial

Anda mungkin juga menyukai