Anda di halaman 1dari 37

KEKUASAAN,

WEWENANG, DAN
KEPEMIMPINAN
OUR TEAM

Farouq Gesta Tri Anjani Gusti Bagus Nauval I Made Budi


L1A021042 L1A021045 L1A021046 L1A021048

Ratu Shila Safitri Wida Suryani Zahratul Kamila


L1A021068 L1A021072 L1A021075

Zikry Aulia Ghifary Tirza Yakadewa


L1A021077 L1A021079
01
PENGANTAR
-Farouq
Adanya kekuasaan tergantung dari

KEKUASAAN 02 hubungan antara yang berkuasa


dan yang di kuasai, atau dengan
perkataan lain, antara pihak yang
memiliki kemampuan untuk
melancarkan pengaruh dari pihak

01 Sosiologi tidak memandang


kekuasaan sebagai suatu yang baik
lain yang menerima pengaruh itu
dengan rela atau karena terpaksa.
atau buruk, namun sosiologi
mengakui kekuasaan sebagai
unsur yang penting dalam
kehidupan suatu masyarakat.

03 Kekuasaan ada dalam setiap


Apabila kekuasaan di jelmakan
bentuk masyarakat, baik yang
yang bersahaja maupun
04 pada diri seseorang biasanya orang
itu di namakan pemimpin dan
masyarakat yang kompleks.
mereka yang menerima
pengaruhnya adalah pengikut-
pengikutnya.
WEWENANG
Wewenang di maksudkan sebagai suatu hak yang telah di
tetapkan dalam tata tertib sosial untuk menetapkan
kebijaksanaan, menentukan keputusan-keputusan
mengenai masalah-masalah penting dan untuk
menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Dengan kata
lain, seseorang yang mempunyai wewenang bertindak
sebagai orang yang memimpin atau membimbing orang
banyak
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan (leadership) adalah
kemampuan seseorang (yaitu pemimpin atau
leader) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu
yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya),
sehingga oang lain tersebut bertingkah laku
sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin
tersebut.
02
HAKIKAT KEKUASAAN
DAN SUMBERNYA
-Gesta Tri Anjani
HAKIKAT KEKUASAAN

Kemampuan untuk Mencakup kemampuan untuk memerintah dan juga


memengaruhi pihak lain untuk memberi keputusan-keputusan yang secara
menurut kehendak yang ada langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
pada pemegang kekuasaan. tindakan-tindakan pihak lainnya.
SUMBER-SUMBER KEKUASAAN
04 Hukum
01 Militer
05 Tradisi

02 Ekonomi
06 Ideologi

03 Politik
07 Diversionary power
03
UNSUR DAN SALURAN
KEKUASAAN
-Gusti Bagus Nauval
UNSUR-UNSUR KEKUASAAN
01 Rasa takut 02 Rasa cinta
Unsur kekuasaan dengan perasaan cinta
Rasa ketakutan seseorang terhadap orang menimbulkan tindakan serta perbuatan yang
lain menciptakan sebuah kepatuhan bernuansa positif, orang-orang dapat
terhadap segala kemauan dan tidnakan melakukan suatu tindakan sesuai dengan
terhadap orang yang tadi ditakutii; keinginan yang berkuasa, tidak ada yang
ketakutan ini bernuansa negatif, karena merasa dirugikan antara masing-masing.
orang tersebut secara terpaksa tunduk
kepada orang lain.

04 Pemujaan
03 Kepercayaan
Hasil hubungan langsung dari dua orang atau
Suatu saat orang lain mungki dapat menyangkal
perasaan cinta atau system kepercayaan; meskipun
lebih dapat menimbulkan suatu kepercayaan, demikian dalam sistem pemujaan, maka seseorang,
satu pihak secara penuh percaya pada pihak sekelompok orang, atau bahkan hampir seluruh warga
lainnya, terkait hal ini yaitu pemegang masyarakat akan selalu menyatakan pembenaran atas
kekuasaan, terhadap segenap tindakan sesuai segala tindakan dari penguasanya, ke dalam maupun
dengan peranan yang dilakukannya ke luar masyarakat.
SALURAN-SALURAN KEKUASAAN
Militer Politik Tradisi
Penguasa menggunakan Melalui saluran politik, penguasa dan Saluran tradisional ini
paksaan dan kekuatan militer pemerintah menetapkan aturan dan biasanya merupakan saluran
untuk menjalankan peraturan yang harus dipatuhi yang paling disukai. Hal ini
kekuasaan. masyarakat dengan membujuk atau karena adanya keselarasan
memaksa masyarakat untuk mematuhi antara adat-istiadat sosial
aturan dan peraturan yang ditetapkan dan nilai-nilai yang
Ekonomi oleh lembaga resmi yang berwenang. ditanamkan pada tradisi
Penguasa mencoba mengatur
sehingga pelaksanaan
kehidupan masyarakat menggunakan
kekuatan dapat mengalir
jalur ekonomi. Pola kontrol ini
dengan lancar.
memungkinkan pihak berwenang
untuk menegakkan peraturan dan Politik
menjatuhkan sanksi khusus kepada Para penguasa masyarakat biasanya
pemerintah. Ini bisa berbentuk memegang seperangkat doktrin atau
monopoli, kendali sektor utama doktrin yang bertujuan untuk
masyarakat, atau kendali pekerja. menjelaskan dan membenarkan
pelaksanaan kekuasaan mereka.
04
CARA-CARA
MEMPERTAHANKAN
KEKUASAAN
-I Made Budi
Dalam suatu kepemimpinan oleh
penguasa,dibutuhkan berbagai cara untuk
mempertahankan kekuasaannya untuk bisa efektif
dalam menjalankan tugasnya maupun kestabilan
politik di wilayahnya
Buku dan Gagasan “The Prince” oleh Niccolo
Machiavelli adalah karya bersejarah yang
didedikasikan untuk Lorenzo de ‘Medici, mantan
penguasa Florence. Itu ditulis pada 1513
Florence, Italia, tetapi hanya diterbitkan pada
1532. Dalam bukunya, Machiavelli menyatakan
kriteria utama bagi Pangeran (Perdana Menteri,
Presiden, Raja, Kanselir) adalah menjadi
kepribadian yang luar biasa. Kepemimpinan
masa kini didasarkan pada fungsi kepribadian.
Kepemimpinan dapat didasarkan pada kualitas pribadi, atau
karisma, dan cara otoritas dilaksanakan. Pandangan kepemimpinan
ini memunculkan pertanyaan tentang pemimpin ‘lahir’ atau ‘alami’.
Pada kenyataannya, tidak ada yang terlahir sebagai pemimpin yang
sempurna. Seseorang dapat memiliki kecenderungan untuk
memimpin orang lain, tetapi secara alami, keterampilan
kepemimpinan dikembangkan melalui pengalaman hidup dan
pelatihan.
05
BENTUK-BENTUK
LAPISAN KEKUASAAN
-Ratu Shila Safitri
BENTUK-BENTUK LAPISAN
KEKUASAAN
Bentuk-bentuk kekuasaan pada suatu masyarakat tertentu di
dunia ini beraneka macam dengan masing-masing polanya.
Suatu pola akan selalu muncul atas dasar pola lama yang
berlaku sebelumnya. Dengan demikian, timbullah lapisan
kekuasaan atau piramida kekuasaan yang didasarkan pada rasa
kekhawatiran masyarakat akan terjadinya disintegrasi bila tidak
ada kekuasaan yang menguasainya.
Menurut Robert M. Mclaver,

Kasta Oligarkis Demokratis


Tipe pertama atau kasta ini Tipe kedua atau tipe oligarkis ini Tipe ketiga atau tipe
merupakan sistem lapisan merupakan sistem lapisan demokratis ini menunjukkan
kekuasaan dengan garis kekuasaan yang juga mempunyai kenyataan akan adanya garis
pemisah yang tegas dan garis pemisah yang tegas. Akan pemisah antara lapisan-
kaku. Tipe semacam ini tetapi, dasar pembedaan kelas- lapisannya. Kelahiran tidak
biasanya dijumpai pada kelas sosial ditentukan oleh menentukan seseorang, yang
masyarakat berkasta, yang kebudayaan masyarakat, terutama terpenting adalah kemampuan
dimana tidak ada terjadi pada kesempatan yang diberikan dan terkadang juga faktor
gerakan sosial secara kepada warga untuk memperoleh keberuntungan.
vertical. kekuasaan-kekuasaan tertentu.
06
WEWENANG
-Wida Suryani
-Zahratul Kamila
WEWENANG
Menurut Harold D.
Menurut Ndraha
Menurut Robert Bierstetd Laswel dan Abraham
( 2003: 85)
Kaplan
Wewenang atau kewenangan Melalui karangan An Analysis of social Dalam Budiardjo (2008:64)
adalah padanan kata power dalam Budiardjo (2008:64) bahwa wewenang (authority)
authority, yaitu “the power mengatakan bahwa wewenang adalah kekuasaan formal
of right delegated of given; (authority) adalah instituonalize power (formal power), diamana
the power judge, act or ( kekuasaan yang dilembagakan ). dianggap bahwa yang
command”. Wewenang mempunyai wewenang berhak
adalah kekuasaan yang sah. untuk mengeluarkan perintah
dan membuat peraturan-
peraturan serta mengharapkan
kepatuhan terhadap peraturan-
peraturanya.
Wewenang Kharismatik Wewenang Tradisional Wewenang Rasional (Legal)
Wewenang yang didasarkan pada Wewenang tradisional dapat Wewenang rasional atau legal
kharisma, yaitu suatu kemampuan dipunyai oleh seseorang adalah wewenang yang
khusus (wahyu, peluang) yang ada maupun sekelompok orang, disandarkan pada sistem hukum
pada diri seseorang. Kemampuan dengan kata lain, wewenang yang berlaku dalam masyarakat.
khusus tadi melekat pada diri tersebut dimiliki oleh orang- Sistem hukum disini
seseorang karena anugerah dari orang yang memiliki anggota dipahamkan sebagai kaidah-
Tuhan YME. Orang-orang kelompok, yang sudah lama kaidah yang telah diakui serta
disekitarnya mengakui akan adanya sekali mempunyai kekuasaan ditaati masyarakat dan bahkan
kemampuan tersebut atas dasar di dalam suatu masyarakat. yang telah diperkuat oleh
kepercayaan dan pemujaan karena Negara.
mereka menganggap bahwa sumber
kemampuan tersebut merupakan
suatu yang berada diatas kekuasaan
dan kemampuan manusia
umumnya.
Wewenang Tidak Resmi Wewenang Resmi
Di dalam setiap masyarakat akan dapat Wewenang ini dapat dijumpai pada kelompok-
dijumpai aneka macam bentuk kelompok, kelompok besar yang memerlukan atauran tata
mulai dari yang jumlah anggota-anggotanya tertib yang tegas dan bersifat tetap. Di dalam
sedikit dan saling kenal-mengenal secara kelompok-kelompok ini, karena banyaknya
pribadi, sampai pada kelompok-kelompok anggota, biasanya ditentukan dengan tegas hak-
besar dimana hubungan antara hak serta kewajiban-kewajiban para anggotanya,
anggotaanggotanya lebih banyak didasarkan kedudukan serta peranannya, siapa-siapa yang
pada kepentingan-kepentingan yang rasional. menetapkan kebijakan-kebijakan dan siapa
pelaksana-pelaksananya, dan seterusnya.
KEPENTINGAN PRIBADI DAN TEMPAT
TINGGAL TERITORIAL

Pribadi Teritorial
LINGKUP WEWENANG

Terbatas Menyeluruh
07
KEPEMIMPINAN
-Zikry Aulia Ghifary
-Tirza Yakadewa
KEPEMIMPINAN
Kemampuan yang terdapat di dalam diri
seseorang untuk bisa memengaruhi orang lain
atau memandu pihak tertentu untuk mencapai
tujuan. Sementara itu, definisi pemimpin dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang
yang memimpin.
Pemimpin tranformasional juga diyakini mampu
membangun komitmen organisasional karyawan melalui
upaya-upaya untuk memberdayakan dan mentransformasi
para bawahannya, sedangkan kepemimpinan transaksional
adalah proses hubungan atasan dan bawahan melalui proses
transaksi dan pertukaran (exchanges process) yang bersifat
ekonomis berdasarkan pertimbangan ekonomi (Podsakoff,
dkk dalam Pareke, 2004).
SIFAT PEMIMPIN

01 Kompeten
04 Mengaktualisasi diri

Berwawasan
02 ke depan Jujur dan rendah
05 hati

03 Menginspirasi
Kepemimpinan menurut ajaran tradisional
Kepemimpinan Tradisional atau kepemimpinan adat merupakan
seseorang yang mampu mempengaruhi untuk bersama-sama
melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu,
kelompok masyarakat tertentu, yang keberadaannya tanpa ada
pejabat yang berkuasa yang menyatakan berlakunya, melainkan ia
hadir berdasarkan atas kehendak orang atau kelompok, dalam hal
ini sudah merupakan tradisi adat istiadat yang berlaku dan
dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
SANDARAN-SANDARAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan seseorang (pemimpin) harus mempunyai sandaran-
sandaran kemasyarakatan atau social basis.Pertama-tama
kepemimpinan erat hubungannya dengan susunan
masyarakat.Masyaraka-masyarakat agraris dimana belum ada
spesialisasi,biasanya kepemimpinan meliputi seluruh bidang
kehidupan masrakat.Kekuatan kepemimpinan juga ditentukan oleh
suatu lapangan kehidupan mayarakat yang pada suatu saat
mendapat perhatian khusus dari masyarakat yang disebut cultural
focus
TUGAS PEMIMPIN

01 Memberikan suatu
kerangka pokok yang jelas
02 Mengawasi,mengendalika,serta
menyalurkan perilaku warga
masyarakat yang dipimpinnya.

03 Bertindak sebagai wakil


kelompok kepada dunia
luar kelompok yang
dipimpin.
METODE KEPEMIMPINAN

01 Otoriter
• Pemimpin menentukan segala kegiatan kelompok secara
sepihak
• Pengikut sama sekali tidak diajak untuk ikut serta
merumuskan tujuan kelompok dan cara-cara untuk
mencapai tujuan tersebut
• Pemimpin terpisah dari kelompok dan seakan-akan tidak
ikut dalam proses interaksi didalam kelompok tersebut
METODE KEPEMIMPINAN

02 Demokratis
• Secara musyawarah dan mufakat
• Pemimpin secara aktif memberikan saran dan petunjuk-
petunjuk
• Ada kritik positif baik dari pemimpin maupun pengikut-
pengikut
• Pemimpin secara aktif ikut berpatisipasi didalam kegiatan-
kegiatan kelompok
METODE KEPEMIMPINAN

03 Bebas
• Pemimpin menjalankan peranannya secara pasif
• Penentuan tujuan yang akan dicapai kelompok sepenuhnya
diserahkan kepada kelompok
• Pemimpin hanya menyediakan sarana yang diperlukan kelompok
• Pemimpin berada ditengah-tengah kelompok,namun pemimpin
hanya berperan sebagai penonton.
REFERENCES

N Dare, Jeanne. Manik SH., M.Hum, ‘KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN SEBAGAI PROSES
SOSIAL DALAM BERMASYARAKAT Jeanne Darc N. Manik SH., M.Hum ’, Jurnal Society, 1.1
(2013), 64–75

Sejarah, Jurusan Pendidikan, ‘Bahan Ajar Struktur Sosial ’:, 2008

Moeis, D. S. (2008). AKUNTABILITAS PEMERINTAHAN DESA. Retrieved from 123dok:


https://123dok.com/document/dy41p95y-akuntabilitas-pemerintahan-desa.html
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai