Anda di halaman 1dari 11

SOSIOLOGI

Nama : Bagus Imam Faisal


Alamat : Jl Jeruk X Perumnas Kamal
Telepon : 085335877776
Pendidikan : S1 Universitas Trunojoyo Madura 2014-2018
S2 Universitas Airlangga Surabaya 2019-2021
Pendidikan Non Formal :Pendidikan Khusus Profesi
Advokat (PKPA) 2020
KEKUASAAN, WEWENANG, DAN KEPEMIMPINAN
Kekuasaan:
1. Sosiologi tidak memandang kekuasaan sebagai suatu yang baik atau
buruk, namun sosiologi mengakui kekuasaan sebagai unsur yang penting
dalam kehidupan suatu masyarakat.
2. Kekuasaan ada dalam setiap bentuk masyarakat, baik yang bersahaja
maupun masyarakat yang kompleks
3. Adanya kekuasaan tergantung dari hubungan antara yang berkuasa dan
yang dikuasal, atau dengan perkataan lain, antara pihak yang memiliki
kemampuan untuk melancarkan pengaruh dan pihak lain yang menerima
pengaruh itu, dengan rela atau karena terpaksa.
4. Apabila kekuasaan dijelmakan pada diri seseorang, biasanya orang itu
dinamakan pemimpin, dan mereka yang menerima pengaruhnya adalah
pengikut-pengikutnya.
Wewenang:
Adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang yang mendapat
pengakuan masyarakat.
A. Hakikat Kekuasaan dan Sumbernya
Sifat dan Hakikat Kekuasaan
1. SIMETRIS
a. Hubungan persahabatan
b. Hubungan sehari-hari
c. Hubungan yang bersifat ambivalen
d. Pertentangan antara mereka yang sejajar kedudukannya
2. ASIMETRIS
a. Popularitas
b. Peniruan
c. Mengikuti perintah
d. Tunduk pada pemimpin formal atau informal
e. Tunduk pada seorang ahli
f. Pertentangan antara mereka yang tidak sejajar kedudukannya
g. Hubungan sehari-hari
Sumber Kekuasaan
1. SUMBER
a. Militer, Polisi, Kriminal
b. Ekonomi
c. Politik
d. Hukum
e. Tradisi
f. Ideologi
g. "Diversionary power"
2. KEGUNAAN
a. Pengendalian kekerasan
b. Mengendalikan tanah, buruh, kekayaan material, produksi
c. Pengambilan Keputusan
d. Mempertahankan, mengubah, melancarkan interaksi
e. Sistem kepercayaan nilai-nilai
f. Pandangan hidup, integrasi
g. Kepentingan rekreatif
Kekuasaan Tertinggi:
Kekuasaan tertinggi dalam masyarakat dinamakan pula kedaulatan (sovereignity) yang
biasanya dijalankan oleh segolongan kecil masyarakat. Oleh Gaetano Mosca, disebut the ruling
class.
B. Unsur-unsur Saluran Kekuasaan dan Dimensinya
Unsur-unsur pokok kekuasaan adalah:
a. Rasa takut
Perasaan takut pada seseorang (yang merupakan penguasa, misalnya) menimbulkan suatu
kepatuhan terhadap segala kemauan dan tindakan orang yang ditakuti tadi.
b. Rasa cinta
Rasa cinta menghasilkan perbuatan-perbuatan yang pada umumnya positif. Orang-orang lain
bertindak sesuai dengan kehendak pihak yang berkuasa untuk menyenangkan semua pihak.
c. Kepercayaan
Kepercayaan dapat timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua orang atau lebih yang
bersifat asosiatif.
d. Pemujaan
Sistem kepercayaan mungkin masih dapat disangkal oleh orang-orang lain. Akan tetapi, di
dalam sistem pemujaan, seseorang atau sekelompok orang yang memegang kekuasaan
mempunyai dasar pemujaan dari orang- orang lain.
Akibatnya adalah segala tindakan penguasa dibenarkan atau setidak-tidaknya
dianggap benar.
Saluran-saluran kekuasaan adalah:
a. Saluran Militer
Apabila saluran ini yang dipergunakan, penguasa akan lebih banyak mempergunakan
paksaan (coercion) serta kekuatan militer (military force) di dalam melaksanakan
kekuasaannya.
b. Saluran Ekonomi
Dengan menggunakan saluran-saluran di bidang ekonomi, penguasa berusaha untuk
menguasai kehidupan masyarakat. Dengan jalan menguasai ekonomi serta kehidupan
rakyat tersebut, penguasa dapat melaksanakan peraturan-peraturannya serta akan
menyalurkan perintah- perintahnya dengan dikenakan sanksi-sanksi yang tertentu.
c. Saluran Politik
Melalui saluran politik, penguasa dan pemerintah berusaha untuk membuat
peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat. Caranya adalah, antara lain,
dengan meyakinkan atau memaksa masyarakat untuk menaati peraturan-peraturan
yang telah dibuat oleh badan-badan yang berwenang dan yang sah.
d. Saluran Tradisi
Saluran tradisional biasanya merupakan saluran yang paling disukai.
Dengan cara menyesuaikan tradisi pemegang kekuasaan dengan tradisi
yang dikenal di dalam sesuatu masyarakat, pelaksanaan kekuasaan dapat
berjalan dengan lebih lancar.
e. Saluran Ideologi
Penguasa-penguasa dalam masyarakat biasanya mengemukakan
serangkaian ajaran-ajaran atau doktrin-doktrin, yang bertujuan untuk
menerangkan dan sekaligus memberi dasar pembenaran bagi pelaksanaan
kekuasaannya.
f. Saluran lainnya (misalnya alat-alat komunikasi massa)
Selain saluran-saluran lain di yang telah disebutkan di atas, ada pula
yang dapat dipergunakan penguasa, misalnya alat-alat komunikasi massa
seperti surat kabar, radio, televisi, dan lain-lainnya. Selain itu, dapat pula
dipergunakan saluran rekreasi yang biasa digunakan masyarakat mengisi
waktu senggangnya, seperti sandiwara rakyat.
C. Cara - cara mempertahankan Kekuasaan
Cara-cara Mempertahankan Kekuasaan
1. Dengan jalan meninggalkan segenap peraturan-peraturan lama,
terutama dalam bidang politik, yang merugikan kedudukan penguasa
2. Mengadakan sistem-sistem kepercayaan
3. Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik
4. Mengadakan konsolidasi secara horizontal dan vertikal
Cara Memperkuat Kedudukan
1. Menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu
2. Penguasaan bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat yang dilakukan
dengan paksa dan kekerasan
D. Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership)
Kemampuan seseorang (pemimpin atau leader) untuk memengaruhi
orang lain (yaitu yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya) sehingga orang
lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin
tersebut.
Kepemimpinan bisa dibedakan menjadi dua:
1. Sebagai kedudukan, kepemimpinan merupakan suatu kompleks dari hak-
hak dan kewajiban -kewajiban yang dapat dimiliki oleh suatu orang atau
badan
2. Sebagai proses sosial, kepemimpinan meliputi segala tindakan yang
dilakukan seseorang atau suatu badan, yang menyebabkan gerak dari
warga masyarakat
Sifat Kepemimpinan
1. Resmi (formal leadership), yaitu kepemimpinan yang tersimpul di dalam
suatu jabatan.
2. Tidak resmi (informal leadership), yaitu kepemimpinan karena pengakuan
masyarakat dan kemampuan seseorang untuk menjalankan kepemimpinan
Berdasarkan mitologi Indonesia Kepemimpinan yang baik tersimpul dalam
Asta Brata yang pada pokoknya menggambarkan sifat-sifat dan kepribadian dari
delapan Dewa. Ajaran-ajaran tradisional seperti misalnya di Jawa,
menggambarkan tugas pemimpin melalui pepatah yang apabila diterjemahkan
kedalam bahasa Indonesia berbunyi sebagai berikut:
1. Di muka memberi tauladan
2. Di tengah-tengah membangun semangat
3. Dari belakang memberikan pengaruh
Seorang pemimpin diharapkan dapat menempati ketiga kedudukan tersebut,
yaitu sebagai pemimpin di muka (front leader), pemimpin di tengah-tengah
(social leader), dan sebagai pemimpin di belakang (rear-leader).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai