KEWENANGAN
Definisi
Kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik
Tugas dan kewenangan untuk mencapai tujuan masyarakat atau negara disebut fungsi
Sumber kewenangan
Tipe kewenangan
2. Kewenangan substansial yaitu berasal dari tradisi, kekuatan sakral, kualitas pribadi dan
instrumental
Setiap masyarakat pasti memakai kedua tipe kewenangan ini hanya yang satu dijadikan
sebagai yang utama dan yang lain sebagai pelengkap
Peralihan kewenangan
1) Menerima
2) Mempertanyakan (skeptis)
3) Menolak
4) Kombinasi
LEGITIMASI
Definisi
Pengakuan dan penerimaan masyarakat kepada pemimpin untuk memerintah, membuat dan
melaksanakan keputusan politik.
Persamaan antara kekuasaan, kewenangan dan legitimasi karena ketiganya berkaitan dengan
hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin atau masyarakat.
Objek legitimasi
krisis ini terjadi secara berurutan ketika sudah mencapai krisis kebijakan maka sebenarnya
sudah terlewati krisis identitas, krisis konstitusi, krisis kelembagaan dan krisis
kepemimpinan. Maka bila semuanya sudah mengalami krisis disebutlah krisis legitimasi.
Kadar legitimasi
a. pra legitimasi, ada dalam pemerintahan yang baru terbentuk yang meyakini memiliki
kewenangan tapi sebagian kelompok masyarakat belum mengakuinya
b. berlegitimasi, yaitu ketika pemerintah bisa meyakinkan masyarakat dan masyarakat
menerima dan mengakuinya.
c. Tak berlegitimasi, ketika pemimpin atau pemerintah gagal mendapat pengakuan dari
masyarakat tapi pemimpin tersebut menolak untuk mengundurkan diri, akhirnya
muncul tak berlegitimasi. Untuk mempertahankan kewenangannya biasanya
digunakan cara-cara kekerasan.
d. Pasca legitimasi, yaitu ketika dasar legitimasi sudah berubah.
3. pemilu untuk memilih orang atau referendum untuk menentukan kebijakan umum.
Tipe legitimasi
Pemimpin yang mendapatkan legitimasi berdasarkan prinsip tradisional, ideologi dan kualitas
pribadi menggunakan metode simbolis. Sedangkan pemimpin hasil dari prinsip prosedural
dan instrumental menggunakan metode prosedural dan metode intrumental.
Manfaat legitimasi
Krisis legitimasi
Politik tanpa kekuasaan bagaikan agama tanpa moral karena begitu berkaitannya antara
keduanya.
- Influence atau pengaruh, yaitu bagimana seseorang mampu mempengaruhi agar orang lain
berubah secara sukarela.
- Manipulasi adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain namun yang dipengaurhi
tidak menyadari
- Coersion adalah ancaman atau paksaan agar orang lain sesuai dengan kehendak yang punya
kekuasaan.
- Force yaitu tekanan fisik, seperti membatasi kebebasan. Ini biasanya dilengkapi dengan
sejata, sehingga orang lain mengalami ketakutan.
Tujuan
Cara
Hasil
Oleh karena agar kekuasaan tidak disalahartikan maka perlu difahami makna kekuasaan,
yaitu :
5. Pihak yang mempunyai sumber kekuasaan belum tentu punya kekuasaan, bergantung pada
kemampuannya untuk menggunakan sumber kekuasaan itu.
6. Penggunaan sumber kekuasaan dapat dengan paksaan, konsensus atau kombinasi dari
keduanaya.
Jadi kekuasaan bukan hanya paksaan atau kekerasan atau manipulasi tetapi bisa juga
konsensus dan kerelaan
a. Potensial – aktual artinya sumber kekuasaan bila belum digunakan maka masih bersifat
potensial bila sudah digunakan berarti sudah aktual.
b. Positif – negatif maksudnya kekuasaan apakah untuk mencapai tujuan tertentu (positif)
atau untuk mencegah pihak lain (negatif)
c. Konsensus – paksaan kekuasaan bisa berupa kesadaran dan persetujuan (konsensus) bisa
juga dengan ketakutan (paksaan) seperti ketakuatan secara fisik, ekonomi dan psikologis.
e. Implisit – eksplisit kekuasaan bisa secara kasat mata dirasakan atau tidak dirasakan
- Bagaimana dilaksanakan
- Bagaimana didistribusikan
3. Normatif seperti pemimpin agama, kepala suku atau pemerintah yang diakui.
Empat hal ini menjadi penunjang seseorang yang punya sumber kekuasaan menjadi
penguasa. Karena kekuasaan cenderung berkembang biak
b- Model pluralis
c- Model populis
posted by Uwes Fatoni at 7:11 AM 0 comments
Mengkaji tentang sejarah ilmu politik bisa dilihat dari dua pandangan yaitu pembahasan
secara luas atau secara sempit. Secara luas berarti ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu
berupa pembahasan dalam buku-buku tertentu yang telah dikarang masa lampau, sedangkan
secara sempit berarti ilmu politik dilihat dari aspek sistematisasinya sebagai ilmu dan
pengakuannya dari aspek akademis.
Ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu, ini bisa dilihat dari karya-karya berikut;
a. Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan Aristoteles.
- Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul pembahasan tentang politik
namun masih kental dipengaruhi hukum dan negara.
- Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of Economic and Political Science
- Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu politik di
columbia College.
- Unesco lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku Contemporary Political Science
Dalam Buku Contemporary Political Science ini terdapat 4 bidang ilmu politik, yaitu:
1. Teori Politik
3. Partai
Teori politik adalah generalisasi dari phenomena-phenomena politik. Teori politik ini terdiri
dari :
- Tujuan politik
1. Valuational artinya ilmu politik berdasarkan moral dan norma politik. Teori valuational ini
terdiri dari filsafat politik, ideologi dan politik sistematis.
Menurut Harold Laswell terdapat 8 nilai yang dikejar dalam politik, yaitu ;
1. Kekuasaan
2. Pendidikan
3. Kekayaan
4. Kesehatan
5. Keterampilan
6. Kasih sayang
7. Kejujuran/keadilan
8. Keseganan
Definisi
1. Klasik
Politik dalam pandangan klasik dikemukakan oleh Arsitoteles, adalah usaha warga negara
dalam mencapai kebaikan bersama atau kepentingan umum
- Nilai ideal yang bersifat abstrak seperti keadilan, kebajikan, kesejahteraan, dll
Pandangan politik klasik ini terlalu bersifat filosofis sehingga tidak membumi, tidak
melihat realitas.
2. Kelembagaan
Negara adalah komuntas manusia yang sukses memonopoli penggunaan paksaan fisik
yang sah dalam wilayah tertentu.
3. Kekuasaan
Pandangan ini dikemukakan oleh Robson, menurutnya politik adalah usaha untuk
mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat.
Selain itu dalam politik terdapat konsep lain selain kekuasaan seperti kewenangan,
legitimasi, konflik, dll.
4. Fungsionalisme
Politik dalam pandangan ini berarti merumuskan dan melaksanakan kebijakan umum.
Apa berati nilai, bisa abstrak seperti keadilan dll, bisa juga konkrit seperti kedudukan,
kekayaan dll.
5. Konflik
Pandangan ini terlalu menekankan aspek konflik padahal dalam politik ada juga
konsensus, kerjasama maupun integrasi.
Jadi politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka pembuatan dan
pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yagn tinggal
dalam suatu wilayah tertentu.
Ilmu politik muncul sejak zaman Yunani dengan adanya polis (negara kota)
Di indonesia juga ada buku tentang ilmu politik seperti kitab negara kertagama dan babad
tanah jawi.
a. Negara
b. Kekuatan
Deskripsi :
Politik memainkan peranan dan pengaruh yang sangat besar dalam hidup dan
kehidupan manusia. Tidak berlebihan bila ada pendapat yang menyatakan bahwa hampir
sebagian besar kehidupan manusia ditentukan dan diatur oleh politik. Hal ini merupakan
konsekuensi logis dari eksistensi manusia sebagai zoon politicon. Sebagai suatu ilmu, politik
tentu saja memiliki konsep, teori maupun metodologi tersendiri sebagaimana lazimnya ilmu-
ilmu yang lain. Berdasarkan hal tersebut, mata kuliah ini disajikan sebagai dasar untuk
pengenalan lebih jauh tentang apa dan bagaimana politik yang sebenarnya. Secara spesifik,
dalam pengenalan terhadap mata kuliah ini akan dikaji mengenai teori, konsep maupun
analisis yang bersifat kritis terhadap 5 (lima) unsur pokok politik, yaitu: negara, kekuasaan,
kebijakan, authority of delegation, dan nilai-nilai politik.
Tujuan :
1. Memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang
politik baik sebagai suatu ilmu, sistem maupun proses kegiatan.
2. 2. Memberikan pemahaman yang komprehensif kepada mahasiswa agar dapat
berpikir kritis, partisipasif dan responsif terhadap berbagai persoalan perpolitikan
yang terjadi di Indonesia.
Kompetensi :
Indikator Kompetensi :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan arti dan makna politik dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2. Memahami pengaruh kekuasaan politik pada kelembagaan-kelembagaan politik yang
ada.
3. Dapat menjelaskan makna kewenangan dan legitimasi dalam proses politik di
Indonesia.
4. Mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan publik yang diakibatkan oleh pengaruh dan
proses politik.
5. Mampu merumuskan proses penyelesaian konflik secara damai, etis dan demokratis.
6. Mampu merumuskan nilai-nilai politik yang demokratis dan berkeadaban.
7. Dapat menjelaskan prinsip-prinsip partisipasi yang lebih bertanggung jawab dalam
proses politik.
8. Mampu menganalisis peluang dan tantangan pembangunan di bidang politik
Pokok bahasan :
1. Pengertian politik
2. Sejarah perkembangan ilmu politik
3. Konsep dan teori ilmu politik
4. Kekuasaan dan pengaruh politik
5. Kewenangan dan legitimasi struktur politik
6. Kepemimpinan politik
7. Keputusan politik dan kebijakan umum
8. Konflik dan proses politik
9. Perilaku dan partisipasi politik
10. Pendidikan politik
11. Nilai-nilai politik
12. Analisa politik
Referensi :
1. Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996
2. Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1992
3. Affan Gaffar, Politik Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002
4. Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia, Sinar Baru, Bandung, 1988
5. Ipong S. Azhar, Benarkah DPR Kita Mandul, Biograf Publishing, Yogyakarta, 1997
6. Robert A. Dahl, Analisa Politik Modern, Dewaruci Press, Jakarta, 1980
7. Inu Kencana Syafe’I, Pengantar Ilmu Politik, Remaja Rosda Karya, bandung, 1998