Pertanyaan-2 pokok:
1.
2.
3.
4. 5. 6. 7.
Apa yg dimaksud dengan kekuasaan atau pengaruh? Apa maknanya kalau disebut si A berpengaruh kuat atau berkuasa? Mengapa ia bisa berkuasa? Faktor-2 apa yg mendukungnya sehingga memperoleh kekuasaan? Bagaimana kita mengetahui bahwa ia berkuasa? Bagaimana mengukur kekuasaan? Bagaimana menggambarkan distribusi kekuasaan? Mengapa ada ketimpangan dalam distribusi kekuasaan? Mengapa ada yg memiliki kekuasaan jauh lebih besar dari yg lain? Apa yg dimaksud dengan keabsahan atau legitimasi? Mengapa legitimasi diperlukan? Dari mana datangnya legitimasi? Bagaimana cara memperoleh legitimasi?
Dalam studi politik, lebih penting mengkaji kekuasaan dan pengaruh seseorang atas kebijakan pemerintah, bukan atas perilaku orang lain semata.
Mengapa si A mampu mempengaruhi si B? Pasti ada sesuatu yg dimiliki oleh si A sehingga mampu mempengaruhi perilaku si B. Misalnya: uang, makanan, kekuatan fisik, informasi penting, senjata, persahabatan, dukungan suara dlm pemilu, kedudukan dlm masy., hak membuat peraturan, ilmu, dsb. Sesuatu yg dimiliki si A itulah yg disebut dengan SUMBER DAYA POLITIK. Jadi si A mampu mempengaruhi si B, karena si A mempunyai sumberdaya politik yang tidak dipunyai oleh si B. Distribusi SUMBERDAYA POLITIK dalam masyarakat tidaklah merata, karena itu ada org yg mampu mempengaruhi dan berkuasa, dan orang yg harus puas untuk selalu dikuasai. Jadi kita bisa melihat luas sempitnya kekuasaan yg dimiliki dalam masyarakat tergantung kepada seberapa BANYAK (Kuantitas) Sumberdaya politik yg dimiliki dan luas wilayah kekuasaanya.
Coercion/coercive, peragaan kekuasaan atau ancaman paksaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok (biasanya menyertakan tindakan fisik/kekerasan)terhadap pihak lain agar bersikap dan berperilaku sesuai dengan kehendak pihak pemilik kekuasaan, termasuk sikap dan perilaku yang bertentangan dengan kehendak yang dipengaruhi. Authority (kewenangan), atau dalam bahasa Max Weber sebagai otoritas legal-formal, di mana seseorang m.emiliki kekuasaan oleh karena legalitas yang melekat dalam dirinya
Mengapa distribusi pengaruh selalu tidak merata? Menurut Robert A. Dahl ada 3 faktor:
1. Perbedaan dalam distribusi sumber-2 daya politik; yaitu sarana yg bisa dipakai aktor politik utk mempengaruhi aktor lain, misalnya kekuatan fisik, harta kekayaan, kepandaian, status sosial, dlsb. Perbedaan dalam kecakapan dan efisiensi seseorang dalam memanfaatkan sumber-2 daya politiknya; karena ada perbedaan bakat, kesempatan, dan motivasi utk menggunakan kecakapan politik. Perbedaan dalam banyaknya sumberdaya politik yang dipakai seseorang untuk mencapai tujuan-2 politiknya. Misalnya si A gunakan kekayaanya utk menjadi Kepala Daerah, sedangkan si B untuk meraih sukses jadi PNS, dan si C utk meraih sukses dalam bidang bisnis.
2.
3.
III. Perbedaan dalam: a. Kecakapan politik b. Jumlah sumberdaya politik yang dipakai untuk memperoleh pengaruh politik
2.
3.
Penggunaan SDP paksaan dan SDP ekonomis punya kelemahan, selain biayanya mahal juga ketaatan yang diperoleh tidak langgeng. Bagaimana membuat rakyat mau melaksanakan perintah dengan penerapan paksaan dan ganjaran materiil yang sekecil mungkin? Secara akal sehat, warga negara akan mematuhi pemerintahnya bila warga menganggap bahwa pemerintahnya itu memang berhak untuk memerintah mereka. Pengakuan warga atas penggunaan kekuasaan inilah yang disebut legitimasi atau keabsahan. Kekuasaan yang mendapat keabsahan itulah yang disebut kewenangan (authority).