Anda di halaman 1dari 13

“LIMA PENDEKATAN DALAM

PENELITIAN KUALITATIF”
John W. Creswell

Nanda Nahdhiyah – A02191001


5 Pendekatan

 Studi Naratif
 Studi Fenomenologi
 Studi Grounded Theory
 Studi Etnografi
 Studi Kasus
Studi Naratif

 Studi yang berfokus pada narasi, cerita, atau deskripsi


tentang serangkaian peristiwa terkait dengan
pengalaman manusia.
 Jenis-jenis
 Biografi
 Auto-etnografi atau autobiografi
 Sejarah kehidupan
 Sejarah tutur
Langkah-langkah melakukan studi naratif :
 Menentukan problem penelitian atau pertanyaan terbaik yang tepat
untuk penelitian naratif.
 Memilih satu atau lebih individu yang memiliki cerita atau pengalaman
kehidupan untuk diceritakan, dan menghabiskan waktu (sesuai
pertimbangan) bersama mereka untuk mengumpulkan cerita mereka
melalui tipe majemuk informasi.
 Mengumpulkan cerita tentang konteks cerita tersebut.
 Menganalisa cerita partisipan dan kemudian restory (menceritakan ulang)
cerita mereka ke dalam kerangka kerja yang masuk akal. 
 Berkolaborasi dengan partisipan melalui pelibatan aktif mereka dalam
penelitian.
Studi Fenomenologi

 Studi yang berusaha mencari "esensi" makna dari suatu


fenomena yang dialami oleh beberapa individu. Untuk
menerapkan riset fenomenologis, peneliti bisa memilih
antara fenomenologi hermeneutik yaitu yang berfokus
pada "penafsiran" teks-teks kehidupan dan pengalaman
hidup atau fenomenologi transendental dimana peneliti
berusaha meneliti suatu fenomena dengan
mengesampingkan prasangka tentang fenomena
tersebut.
Empat perspektif filosofis dalam fenomenologi :
 Pengembalian pada tugas tradisional filsafat.
 Filsafat tanpa persangkaan.
 Intensionalitas kesadaran.
 Penolakan terhadap dikotomi subjek dan objek.

Pendekatan dalam fenomenologi :


1. fenomenologi hermeneutic
2. fenomenologi transdental
Studi Grounded Theory

 Upaya peneliti dalam melakukan analisis abstrak terhadap suatu


fenomena, dengan harapan bahwa analisis ini dapat
menciptakan teori tertentu yang dapat menjelaskan fenomena
tersebut secara spesifik.

 Prosedur grounded theory umumnya berpijak pada coding


terbuka atas kategori data, selanjutnya coding aksial di mana
data disusun dalam suatu diagram logika, dan terakhir
mengidentifikasi konsekuensi dari proses coding tersebut, agar
bisa sepenuhnya mengembangkan suatu model teoretis
tertentu.
Prosedur penelitian :

 Memastikan bahwa permasalahan yang akan diteliti cocok jika diteliti dengan

menggunakan grounded theory.

 Menentukan partisipan dan menyusun pertanyaan penelitian.

 Mengumpulkan data penelitian melalui kegiatan wawancara.

 Melakukan analisis data

 Mengembangkan dan memotret secara visual suatu perangkat

(disebut: conditional matrix) yang berguna dalam membantu peneliti untuk

menghubungkan antara kondisi mikro dan makro yang memengaruhi fenomena.


Studi Etnografi

 Upaya untuk meneliti suatu kelompok kebudayaan


tertentu berdasarkan pada pengamatan dan
kehadiran peneliti di lapangan dalam waktu yang
lama.
 Tipe Etnografi ; etnografi realis dan etnografi kritis
Prosedur penelitian :
 Menentukan apakah masalah penelitian ini adalah paling cocok didekati
dengan studi etnogafi.
 Mengidentifikasi dan menentukan lokasi dari kelompok budaya yang akan
diteliti.
 Pilihlah tema kultural atau isu yang yang akan dipelajari dari suatu kelompok.
Hal ini melibatkan analisis dari kelompok budaya.
 Tentukan tipe etnografi yang cocok digunakan untuk mempelajari konsep
budaya tersebut.
 Kumpulkan informasi dari lapangan mengenai kehidupan kelompok tersebut.
 Menulis gambaran atau potret menyeluruh dari kelompok budaya tersebut
baik dari sudut pandang partisipan maupun dari sudut pandang peneliti itu
sendiri.
Studi Kasus

 Pendekatan kualitatif yang menelaah sebuah "kasus"


tertentu dalam konteks atau setting kehidupan nyata
kontemporer.
 Tipe penelitian :
 studi kasus instrumental tunggal
 studi kasus kolektif
 studi kasus intrinsik
Prosedur penelitian :
 Menentukan apakah pendekatan penelitian kasus yang akan dipergunakan
telah sesuai dengan masalah penelitiannya.
 Mengidentifikasikan kasus atau kasus-kasus yang akan diteliti.
 Melakukan analisis terhadap kasus. Analisis kasus dapat dilakukan dalam 2
jenis, yaitu analisis holistik (holistic) terhadap kasus, atau analisis terhadap
aspek tertentu atau khusus dari kasus (embedded) (Yin, 2009).
 Analisis interpretif, peneliti melaporkan makna-makna yang dapat
dipelajari, baik pembelajaran terhadap isu yang berada di balik kasus yang
dilakukan melalui penelitian kasus instrumental (instrumental case
research), maupun pembelajaran dari kondisi yang unik atau jarang yang
dilakukan melalui penelitian studi kasus mendalam (intrinsic case study
research).
Tantangan :
 Peneliti hendaknya dapat mengidentifikasi kasusnya dengan baik
 Peneliti hendaknya mempertimbangkan apakah akan mempelajari
sebuah kasus tunggal atau multikasus
 Dalam memilih suatu kasus diperlukan dasar pemikiran dari peneliti
untuk melakukan strategi sampling yang baik sehingga dapat pula
mengumpulkan informasi tentang kasus dengan baik pula
 Memiliki banyak informasi untuk menggambarkan secara
mendalam suatu kasus tertentu.
 Memutuskan “batasan” sebuah kasus. Batasan-batasan tersebut
dapat dilihat dari aspek waktu, peristiwa dan proses.

Anda mungkin juga menyukai