Anda di halaman 1dari 5

BAB 8

STUDI DOKUMENTASI
DALAM
PENELITIAN KUALITATIF
Buku : Metodologi Penelitian Kualitatif

A. Pendahuluan

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu langkah utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data memenuhi standar data
yang ditetapkan atau dapat memperoleh data dengan cara yang tidak tepat.

Pengumpulan data dapat dilakukam dengan berbagai setting,berbagai sumber, dan


berbagai cara.bermacam – macam teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data dilakukan pada natural setting ( kondisi yang alamiah), sumber data
premier, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta
( participation observation), wawancara mendalam ( in depth interview), dan dokumentasi.

B. Teknik Pengumpulan Data dengan Dokumen


1. Konsep Dokumen

Teknik pengumpulan data yang juga berperan besar dalam penelitian kualitatif
naturalistik adalah dokumentasi. Dokumentasi, dari kata asal nya dokumen yang berasal
dari bahasa latin yaitu docere, yang berarti mengajar. Dalam bahasa inggris disebut
document itu “ something written or printed, to be used as a record or evidence”.( A.S
Hornby, 1987: 256) atau sesuatu tertulit atau dicetak untuk digunakan sebagai suatu catatan
atau bukti.

Gottschalk (1986:38) mengungkapkan para ahli mengartikan dokumen dalam dua


pengertian, yaitu : pertama, sumber tertulis bagi informasi sejairah sebagai kebalikan dari
kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan terlukis dan petilasan-petilasan arkeologis.
Kedua,diperuntukan bagi surat-surat resmi dan surat-surat negara seperti surat perjanjian,
undang-undang , hibah, konsesi dan lainnya. Dokumen dalam artian luas menurut
Gottschalk (1986:38) dapat berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis
sumber apapun, baik itu yang bersipat tulisan,lisan,gambaran, atau arkeologis.

Dalam bentuk lisan dapat termuat dalam film-film dokumenter, atau program-
program yang terekam dalam CD/Cassete. Demi kepentingan peelitian orang membutuhkan
dokumen sebagai betuk otentik dan mungkin juga menjadi pendukung suatu kebenaran.
Dokumen merupakan catatan perirtiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya –karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk
tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceriteara, biograpi , peraturan,
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya, foto,gamba hidup, sketsa dan lain-
lain. Dokumen yang berbentuk lisan , misalnya rekaman gaya bicara/ dialek berbahasa suku
terentu. Dokumen berbentuk karya mislanya,karya seni yang dapat beupa gambar, patung ,
film dan lain-lain.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dokumen merupakan


catatan kejadian yang sudah lampauyang dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya
bentuk.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari pengunaan


metode observasi dan wawancara. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan
data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens
sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan mendukung suatu kejadian.
Hasil observasi atau wawancara, aka lebih kredibel atau dapat dipercayakalau didukung oleh
dokumen yang terkait dengan fokus penelitian.

Tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi.
Sebagai contohbanyak foto yang tidak mencerminkan keadaan aslinya, karna foto dibuat
untuk kepentingan tertentu. Demikian autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri ,
sering subyektif. Metode pengmabilan data pada metode kualitayif dilakukan dengan studi
dokumen, wawancara mendalam dan focus group discussion (FGD). Studi dokumendan
wawancara mendalam dilakukan untuk mengetahui kondisi umum, terutama menyangkut
keseluruhan fokus penelitian.

C. Menyitir Dokumen dan Studi Literatur

Penelitian kualitatif tidak hanya mementingkan empirical framework tetapi juga


menggunakan logical framework yang didukung oleh pandangan-pandangan ahli lain dalam
bentuk authoritative knowladge dalam hal ini yang tertulis dalam referensi buku, jurnal,
laporan penelitian, atau karya ilmiah lainnya. Peneliti dapat mengutif substansi yang
terkandung dalam literatur-literatur sebagai bahan referensi. Suatu dokumen akan disirtir
oleh pengarang bila dokumen tersebt relevan dengan kegiatan penulisan karya ilmiaah yang
dilakukannya. Dokumen ini disirtir karna isi atau bagiannya mendukung terhadap nilai
kepercayaan penelitian.

Dalam penelitian kualitatif harus dibedakan antara dokumen dengan literatur. Literatur
adalah bahan-bahan yang diterbitkan secara rutin ataupun berkala. Literatur sebagai
dokumen apabila peneliti melakukan studi literatur dan ini banyak dilakukan dalam
penelitian bahasa. Dokumen dinilai relevan bila dokumen tersebut mempunyai topik yang
sama atau bebrhubungan dengan subjek yang diteliti ( topikal relevance ). Topikality ( Topik)
merupakan faktor utama dalam penilaian kesesuaian dokumen. Dan inti dari relevance
adalah topikality. Suatu dokumen berguna bukan saja ditinjau dari relevansinya dengan
topik tetapi juga berkaitan dengan kualitas dokumen,kepentingan, dan kreadibilitas. Paisley
(white, 2001) menyebutkan bahwa parceived relevance dan utility sebagai variabel
terpenting bagi pengarang dalam menilai suatu dokumen untuk di sitir. Dokumen akan
diberi nilai bila dokumen tersebut memiliki nilai kegunaan ( utility).

Menurut Wang dan Soergei ( 1998), nilai kegunaan suatu dokumen dapat dilihat dari
beberapa hal sebagai berikut :

1. Epistemic Values : suatu dokumen yang keberadaannya sangat berguna bagi


pemenuhan kebutuhan akan pengetahuan atau informasi yang tidak atau belum
diketahui. Nilai epistemic merupakan prasyarat bagi semua dokumen. Dokumen
yang tidak memiliki epistemic kemungkinan tidak akan disitir.
2. Functioal Values: suatu dokumen yang keberadaannya sangat berguna karena
memberi kontribusi pada tugas atau penelitian yang dilakukan. Dokmen akan
berguna karna berisi teori, data pendukung empiris, atau metodologi.
3. Conditional Values : suatu dokumen yang keberadaannya sangat berguna apabila
muncul beberapa kondisi atau syarat terpenuhi, atau terdapat dokumen lain yang
bisa memperkuat isi dokumen tersebut.
4. Social Values : suatu dokumen yang keberadaannya sangat berguna dalam
hubungannya dengan kelompok atau individu. Dokumen akan diberi nilai sosial
tinggi bila dokumen tersebut berhubungan dengan suatu badan atau individu yang
bepengaruh terhadat peneliti. Adakalanya dokumen disitir karena dokumen tersebut
berasal dari individu atau organisasi yang mempunyai pengaruh kusus terhadap
peneliti atau penelitiannya.

D. Jenis-jenis Dokumen

Berdasarkan dengan studi dokumentasi ini Bogdan (1982) mengklasifikasi-kannya


sebagai berikut ini :

1. Dokumen Pribadi dan Buku Harian : Dokumen Pribadi adalaha Catatan atau karangan
seseorang secara tertulis berisi perasaan, tindakan, pengalaman, dan kepercayaan nya.
Sedangkan Buku Harian yang spontan dan sangat bersifat pribadi itu merupakan
dokumen pribadi yang rata – rata bagus mutunya. Buku harian ini mengacu pada
produk dari seseorang yang memelihara sesuatu secara teratur, menjalankan uraian
dan komentar yang reflective dari kejadian dalam hidupnya dan kadang tulisan nya
menyentuh hati.

2. Surat Pribadi : surat pribadi bisa menjadi untuk menyelami perasaan yang
berkembang didalamnya, untuk mengetahui gaya bahasa , dan engetahui pikiran –
pikiran. Surat pribadi antara anggota pertemanan dan keluarga menyediakan sumber
lain dari data kualitatif yang kaya. Bahan-bahan ini sangat berguna terutama dalam
mneyatukan hubungan antar orang-orang.
3. Autobiografi : Autobiografi merupakan karya tulisannya sendiri mengenai kehidupan
seseorang dengan maksud-maksud tertentu. Yang dimaksud dengan maksud
tertentu ialah karena penulisnya memiliki salah satu atau beberapa tujuan seperti
membukukan pengalaman hidupnya yang berharga untuk diwariskan
kebijaksanaannya kedada anak cucu, untuk prestice, untuk menyebarkan
keahliannya kedapa orag lain, dan sebagainya.

4. Dokumen Resmi : banya sekali komunikasi tertulis dan file-file pada sekola dan
organisasi birokrasi yang dapat dijadikan dokumen. Dokumen sekolah atau
organisasi ini sifatnya resmi. Dokumen resmi mencakup hal-hal seperti memo-
memo, notula rapat, laporan berala, dokumen kebijakan, proposal-proposal,kode
etik, kumpulan dokumen penting (tentang seseorang ) catatan-catatan para siswa
dan semacamnya. Dokumen ini tidak bisa dikelompokan kedalam dokumen internal
irganisasi dan dokumen eksternal.

5. Fotografi : Foto mempunyai keuntungan tersendiri. Foto dapat menangkap


membekukan suatu situasi pada detik tertentu dan dengan demikian memberikan
bahan deskriptif yang berlaku bagi saat itu.

6. Data Statistik dan Data Kuantitatif lain : Data Kuantitatif berupa data statistic dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian. Missal nya data statistic sekolah yang
memuat jumlah guru, jumlah siswa, tenaga administratife menurut jenis kelamin,
pendidikan, usia, pangkat, golongan, dan sebagainya. Data Statistik dapat
memberikan informasi deskriptif bila dianalisis. Ketersediaan data ini dapat
dimanfaatkan peneliti untuk menunjang pencapaian tujuan penelitian atau untuk
mengumpulkan data yang beragam.

E. Teknik Mempelajari Dokumen melalui Analisis Konten


Dokumen yang relevan kemudian dianalisis isinya yaitu memeriksa dokumen
secara sistematik dan objektif bentuk – bentuk komunikasinya yang tertuang secara
tertulis. Weber (1985 : 9) menyatakan bahwa kajian isi adalah metodologi yang
memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari
sebuah buku atau dokumen. Selanjutnya dikemukakan oleh holsti (1969) bahwa
kajian isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui
usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis.
Prosedur analisis konten kualitatif , menurut Philipp mayring adalah sebagai berikut:

Pertanyaan Penelitian

Penentuan Definisi Kategori dan Tingkat Abstraksi


untuk Kategori Induktif

Formalisasi langkah demi langkah kategori induktif


dari materi , dengan mempertimbangkan definisi
kategori dan tingkat abstraksi . mengurutkan
jategori lama dan formulasi

Pengecekan reliabilitas
Revisi Kategori sesudah 10-15 % materi
secara formatif

Pengecekan reliabilitas
Pekerjaan akhir dari keseluruhan teks
secara sumatif

interpretasi hasil
Gambar : Prosedur Analisis Konten Kualitatif

Dalam metode sejarah, pembahasan mengenai analisis konten dokumen ini


merupakan bagian yang penting yang akan mempertaruhkan kredibilitas hasil penelitian
sejarah. Yang terpenting dari kajian isi adalah kritik intern (kredibilitas) dan kritik estern
(otentitas) sumber data. Raniaer (1997 : 115) menunjukan perbedaan kritik intern dengan
ekstern dari bentuk pertanyaan-pertanyaan yang dipakai oleh kedua bentuk tersebut.
Pemakaian Pertanyaan untuk kritik ekstern adalah sebagai berikut :

1. Apakah jejak yang saya yakini ini ada ?


2. Apakah yang diceritakan kepada saya, dan apa yang dituntutnya itu ada ?
3. Dalam bentuk bagaimana dia menulisnya

Setelah pertanyaan dianalisis, muncul pertanyaan selanjutnya untuk menganalisis kritik


intern yaitu :

1. Dapatkah saya mempercayai pesan yang adadidalam jejek ini untuk saya
pergunakan?
2. Apakah benar-benar kesudahan dari serangkaian peristiwa-peristiwa yang dalam
pengamatan pertama kemunculannya ada ?
3. Adakah disekitarnya suatu rangkaian yang kurang jelas ?

Anda mungkin juga menyukai