DOSEN PENGAMPU
Dr. SARI HERNAWATI, S.Ag., M.Pd., M.Pd.
DISUSUN OLEH:
HERMANSYAH
MUSTAIN DHOFER
A. Pendahuluan
Penelitian atau research bagi pengembangan pendidikan di Perguruan
Tinggi dan pengembangan ilmu pengetahuan sangatlah penting, apalagi ini
unsur pokok dari sebuah lembaga pendidikan tinggi (Tri Dharma Perguruan
Tinggi) di samping dua unsur pokok lainnya, pengabdian dan pengembangan
kepada masyarakat. Penelitian dalam lingkup inilah yang nantinya diharapkan
bersinergis dengan pengembangan keilmuan dan pengabdian kepada
masyarakat. Bahkan pengabdian kepada masyarakat seharusnya dilandasi dan
disemangati oleh temuan-temuan hasil penelitian di Perguruan Tinggi. Dengan
demikian penelitian dalam proses pendidikan amatlah sangat penting. Oleh
karena itu, sebelum melangkah kepada penelitian yang sesungguhnya, peneliti
perlu dibekali keilmuan penelitian yang dapat dirangkum dalam istilah
metodologi penelitian, seperti konsep dasar dan hakekat penelitian, perbedaan
pendekatan penelitian, desain penelitian dan sebagainya, agar hasil dari
penelitiannya tercapai sesuai dengan tujuan dan kegunaan dilakukannya
penelitian.
Sebuah pendekatan atau metode ilmiah, baik ada atau tidaknya dalam
penelitian, tentu tidak terlepas dari kelebihan, kelemahan, kerugian dan
keuntungan. Untuk itu dibutuhkan sebuah pertimbangan yang lebih baik dan
yang lebih tepat yang perlu dipahami dari masing-masing pendekatan dalam
melakukan penelitian. Supaya penelitian dapat menghasilkan informasi yang
akurat, maka perlu menggunakan metode penelitian yang tepat. Metode
penelitian secara umum dapat diklasifikasi menjadi tiga yaitu kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Oleh karena itu berikut ini akan dikemukakan metode
penelitian yang dapat diterapkan untuk meneliti pada bidang pendidikan.
Borg and Gall, mengungkapkan beberapa nama penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Penelitian kuantitatif disebut sebagai metode tradisional, positivistic,
3
B. Pembahasan
Kalau disimak beberapa tulisan-tulisan dari para ahli penelitian, seperti
Faisal (2001), Sugioyono (2015), Miles dan Huberman (1992), dan beberapa
tulisan ahli-ahli lainnya, maka jelas perbedaan dasar sangat menonjol antara
pendekatan-pendekatan dalam penelitian. Seperti pendekatan kualitatif,
kuantitatif, R&D dan sebagainya.
Sejak manusia memiliki awal peradabannya, manusia telah sadar akan
curiosity-nya dan karena itu selalu to want to know anything. Ini adalah
manusia dengan naluri penelitiannya. Seluruh ahli peneliti menjadi cikal bakal
disiplin ilmu yang diciptakannya dan itu berkembang terus hingga masa
globalisasi dengan teknologi dan informatika mutakhir. Dengan melihat pada
perkembangan pohon ilmu sepanjang masa, maka manusia selalu
menggunakan penelitian.
kebenaran dalam ilmu pengetahuan. Jadi metodologi adalah alat apa saja yang
dapat digunakan dan berubah dari saat ke saat, sejauh ia dapat dipergunakan
untuk meneliti. Sudah barang tentu termasuk di dalamnya pendekatan-
pendekatan yang digunakan peneliti. Dengan kemajuan dan perkembangan
jaman penelitian, tidak dapat dipaku bahwa satu pendekatan saja yang paling
benar! Pendekatan lain harus dipertimbangkan karena semua bergerak terus.
Ucapan Sumarno adalah gamblang, antara lain: “...statistik hanyalah alat bantu
dan tidak pernah dapat menggantikan sama sekali fungsi dari aspek logika
material dan perspektif keilmuan dari masing-masing disiplin” (Sumarno
dalam Brennan, 2000).
Selain statistik, juga rumus, kamus ensikopedia, materi kualitas, dan
seterusnya, tidak akan pernah tetap. Mereka hanya methodos (Yunani: jalan,
cara , sarana, alat, dan seterusnya) yang setiap saat dapat diganti dengan yang
lebih tepat demi memecahkan masalahdalam suatu obyek penelitian.
Perkembangan penelitian sangat pesat sejak revolusi industri di abad ke-
19. Ilmu-ilmu pengetahuan alam menjadi primadona di pentas keilmuan yaitu
biologi, kedokteran, fisika, matematika, kimia, dan teknik. Pada saat ini
pendekatan, seperti kuantitatif misalnya menjadi dasar dari kesemua itu.
Terlebih ketika ilmu teknik berkembang dengan aneka cabangnya seperti
sekarang inidlm bentuk industri, teknologi dan informatika. Demikian pula
pendekatan kualitatif ibarat saudara kembar (kuantitatif) telah muncul hasil-
hasil penelitian terbaru.
Pendekatan penelitian merupakan cara berpikir yang diadopsi peneliti
tentang bagaimana desain penelitian dibuat dan bagaimana penelitian akan
dilakukan. Dalam riset, sebagaimana tersebut di atas penelitian meliputi tiga
macam, yaitu kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Proses analisis data dengan
pendekatan salah satu dari ketiganya bisa induktif, deduktif atau gabungan
keduanya.
Seringkali klasifikasi mengenai pendekatan penelitian disampaikan
secara rancu. Istilah deduksi dan induksi, misalnya, sebenarnya merupakan
proses pendekatan yang digunakan oleh peneliti ketika akan melakukan
5
analisis data. Namun, pendekatan riset secara keseluruhan hanya ada tiga
pendekatan sebagaimana telah disebutkan di atas.
Makalah ini akan membahas perbedaan pendekatan tersebut yang
diadopsi untuk riset pendidik. Di mana pendekatan di sini dipahami sebagai
cara pandang yang dipakai peneliti dalam melakukan studi, di dalam bahasa
Inggrisnya diterjemahkan sebagai “research approach”. Penjelasan yang akan
disampaikan di sini merupakan penjelasan dalam konteks penelitian secara
umum.
Untuk memahami pendekatan penelitian secara lebih mendalam, maka
harus diketahui perbedaannya. Perbedaan antara kuantitatif dan kualitatif
misalnya meliputi tiga hal, yaitu perbedaan antara aksioma, proses penelitian,
dan karakteristik penelitian itu sendiri. Hal ini ditunjukkan pada gambar di
bawah ini:
1. Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kualitatif dan
kuantitatif meliputi aksioma realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti,
hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai. Perbedaan
aksioma dalam kedua pendekatan ini ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
a. Sifat realitas
Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang diteliti,
terdapat perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah
dikemukakan, dalam kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, realitas dipandang sebagai suatu yang kongkrit, dapat
diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk,
warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverifikasi. Dengan
demikian dalam kuantitatif, peneliti dapat menentukan hanya beberapa
variabel saja dari obyek yang diteliti, dan kemudian dapat membuat
instrumen untuk mengukurnya.
Dalam pandangan kualitatif yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme atau paradigma interpretive, suatu realitas atau obyek
tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah ke dalam beberapa variabel.
Kualitatif memandang obyek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil
konstruksi pemikiran dan interpretasi terhadap gejala yang diamati, serta
utuh (holistic) karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat meneliti performance suatu
mobil, peneliti kuantitatif dapat meneliti mesinnya saja, atau bodynya
saja, tetapi kualitatif akan meneliti semua komponen dan hubungan satu
dengan yang lain, serta kinerja pada saat mobil dijalankan.
7
c. Hubungan variabel
Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap
obyek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat (kausal), sehingga dalam
penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Dari variabel
tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Contoh: Pengaruh iklan terhadap nilai
penjualan, artinya semakin banyak ikan yang ditayangkan maka akan
semakin banyak nilai penjualan. Iklan sebagai variabel independen
(sebab) dan nilai penjualan sebagai variabel dependen (akibat).
Dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan lebih
menekankan pada proses, maka penelitian kualitatif dalam melihat
hubungan antar variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif
yaitu saling mempengaruhi (reciprocal/ interaktif), sehingga tidak
8
d. Kemungkinan generalisasi
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada
keluasan informasi, (bukan kedalaman) sehingga motede ini cocok
digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel terbatas.
Selanjutnya data yang diteliti adalah data sampel yang diambil dari
populasi tersebut dengan teknik probability sampling (random).
Berdasarkan data dari sapel tersebut, selanjutnya peneliti membuat
generalisasi (kesimpulan sampel diberlakukan ke populasi di mana
sampel tersebut diambil)
Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih
menekankan kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna.
Seperti telah dikemukakan, makna adalah data dibalik yang tampak.
Walaupun peneltian kualitatif tidak membuat generalisasi, tidak berarti
hasil penelitian kualitatif tidaqk dapat diterapkan di tempat lain.
Generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut dengan transferability
dalam bahasa Indonesia dinamakan keteralihan. Maksudnya adalah
bahwa, hasil penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau diterapkan di
tempat lain, manakala kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbeda
dengan tempat penelitian.
e. Peranan nilai
Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi
interaksi antara peneliti data dengan sumber data. Dalam interaksi ini
baik peneliti maupun sumber data memiliki latar belakang, pandangan,
keyakinan, nilai-nilai, kepentingan dan persepsi berbeda-beda, sehingga
dalam pengumpulan data, analisis dan pembuatan laporan akan terikat
9
2. Proses penelitian
Perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif juga dapat dilihat dari
proses penelitian. Proses dalam metode penelitian kuantitatif bersifat linier
dan kualitatif bersifat sirkuler.
a. Proses penelitian kuantitatif
Proses penelitian metode pendekatan kualitatif ditunjukkan pada
gambar 2 di bawah ini
10
Sumber masalah:
ki r
rfi
1. Empiri Be
&
ca
ba
s M
em Konsep & Teori
yang Relevan
Prinsip
Pengajuan hipotesis
Deduksi
Yang Menyatakan Praduga terhadap
Rumusan
hubungan antar variabel
masalah Prinsip
Membaca Hasil Reduksi
Penelitian
Penemuan
yang Relevan
Pengajuan hipotesis
Mengumpulkan & Menyusun Metode/
3. Karakteristik penelitian
Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen adalah
sebagai berikut :
15
Tabel 2:
Karakteristik Metode Kuantitatif dan Kualitatif
No Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
1 Desain: Desain:
- Spesifik, jelas, rinci - Umum
- Ditentukan secara mantap sejak - Fleksibel
- Berkembang, dan muncul
awal
- Menjadi pegangan langkah dalam proses penelitian
demi langkah
2 Tujuan: Tujuan:
- Menunjukkan hubungan antar - Menemukan pola hubungan
variabel yang bersifat interaktif
- Menguji teori - Menemukan teori
- Mencari generalisasi yang - Menggambarkan realitas yang
mempunyai nilai prediktif kompleks
- Memperoleh pemahaman
makna
5 Data: Data:
- Kuantitatif - Deskriptif kualitatif
- Hasil pengukuran variabel yang - Dokumen pribadi, catatan
dioperasionalkan dengan lapangan, ucapan, dan tindakan
menggunakan instrumen responden, dokumen dan lain-lain
17
6 Sampel: Sampel:
- Besar - Kecil
- Representatif - Tidak representatif
- Sedapat mungkin random - Purposive, snowball
- Ditentukan sejak awal - Berkembang selama proses
penelitian
7 Analisis: Analisis:
- Setelah selesai pengumpulan - Terus menerus sejak awal
data sampai akhir penelitian
- Deduktif - Induktif
- Menggunakan statistik untuk - Mencari pola, model, thema,
menguji hipotesis teori
8 Hubungan dengan Responden: Hubungan dengan Responden:
- Dibuat berjarak, bahkan sering - Empati, akrap supaya
tanpa kontak supaya obyektif memperoleh pemahaman yang
- Kedudukan peneliti lebih tinggi
mendalam
dari responden - Kedudukan sama bahkan
- Jangka pendek sampai hipotesis
sebagai guru, konsultan dan lain-lain
dapat dibuktikan - Jangka lama, sampai datanya
jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau
teori
9 Usulan Desain: Usulan Desain:
Luas dan rinci Singkat, umum bersifat sementara
Literatur yang berhubungan dengan Literatu yang digunakan bersifat
masalah, dan variabel yang diteliti sementara, tidak menjadi pegangan
Prosedur yang spesifik dan rinci utama
langkah-langkahnya Prosedural bersifat umum, seperti akan
Masalah dirumuskan dengan spesifik merencanakan tour/ piknik
dan jelas Masalah bersifat sementara dan akan
Hipotesis dirumuskan dengan jelas ditemukan setelah studi pendahuluan
]ditulis secara rinci dan jelas sebelum Tidak dirumuskan hipotesis, karena
terjun ke lapangan justru akan menemukan hipotesis
Fokus penelitian ditetapkan setelah
diperoleh data awal di lapangan.
10 Kapan Penelitian Dianggap selesai: Kapan Penelitian Dianggap selesai:
Setelah semua kegiatan yang Setelah tidak ada data yang dianggap
direncanakan dapat diselesaikan baru/ jenuh
11 Kepercayaan terhadap hasil penelitian: Kepercayaan terhadap hasil penelitian:
Pengujian validitas dan reliabiltas Pengujian kredibilitas, depenabilitas
instrumen proses dan hasil penelitian
18
C. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif tampak adanya atau memang nyata
perbedaannya. Hal ini tampak dalam aksioma dasar, proses penelitian, dan
karakteristik penelitiannya. Aksioma dasar misalnya, di metode kuantitatif
dapat diklasifikasikan, kongkrit, sedangkan di metode kualitatif sifat ganda,
holistik, dinamis dan sebagainya. Di dalam proses penelitian, bisa dilihat
perbedaan, kuantitatif bersifat linier sedangkan kualitatif bersifat sirkuler.
Sementara perbedaan dalam karakteristiknya bisa dilihat misalnya kualitatif
pada kondisi yang alamiah, sedangkan kuantitatif harus intensif, ikut
berpartisifasi lama di lapangan.
19
DAFTAR PUSTAKA