PEMBAHASAN
Quantitative Qualitative
Desain Penelitian naratif
eksperimental Fenomenologi
Desain Teori Dasar
noneksperimental Etnografi
Studi Kasus
seperti survei
Sumber: Creswell (2014:12).
2.2.1 Desain Kuantitatif
Desain Kuantitatif Selama akhir abad ke-19 dan sepanjang abad ke-20,
strategi penyelidikan yang terkait dengan penelitian kuantitatif adalah strategi
yang menggunakan pandangan dunia postpositivist dan yang berasal terutama
dalam psikologi. Ini termasuk eksperimen sejati dan eksperimen kurang keras
yang disebut eksperimen semu. Desain eksperimental tambahan diterapkan
analisis perilaku atau eksperimen satu subjek di mana perawatan eksperimental
diberikan dari waktu ke waktu untuk satu individu atau sejumlah kecil individu.
Salah satu jenis penelitian kuantitatif noneksperimental adalah penelitian
kausal-komparatif di mana Penyelidik membandingkan dua atau lebih kelompok
dalam hal penyebab (atau variabel independen) yang telah terjadi. Bentuk
penelitian noneksperimental lainnya adalah desain korelasional di mana peneliti
menggunakan statistik korelasional untuk menggambarkan dan mengukur tingkat
atau hubungan (atau hubungan) antara dua atau lebih variabel atau set skor.
Desain-desain ini telah menjabarkan hubungan yang lebih kompleks di
antara variabel-variabel yang ditemukan dalam teknik pemodelan persamaan
struktural, pemodelan pembelajaran hierarkis, dan regresi logistik. Baru-baru ini,
strategi kuantitatif telah melibatkan eksperimen kompleks dengan banyak variabel
dan perawatan (mis., Desain faktorial dan desain ukuran berulang). Mereka juga
memasukkan model persamaan struktural yang rumit yang menggabungkan jalur
sebab akibat dan identifikasi kekuatan kolegial dari banyak variabel. Daripada
membahas semua pendekatan kuantitatif ini, saya akan fokus pada dua desain:
survei dan eksperimen.
1) Penelitian survei memberikan deskripsi kuantitatif atau numerik tren,
sikap, atau pendapat suatu populasi dengan mempelajari sampel
populasi tersebut. Ini termasuk studi cross-sectional dan longitudinal
menggunakan ques tionnaires atau wawancara terstruktur untuk
pengumpulan data-dengan maksud menggeneralisasi dari sampel ke
populasi.
2) Penelitian eksperimental berusaha untuk menentukan apakah suatu
perlakuan khusus mempengaruhi hasil au. Peneliti menilai ini dengan
memberikan pengobatan khusus untuk satu kelompok dan menahannya
dari yang lain dan kemudian menentukan bagaimana kedua kelompok
mencetak skor pada suatu hasil. Eksperimen meliputi eksperimen sejati,
dengan penugasan acak subjek pada kondisi perawatan, dan eksperimen
semu yang menggunakan penugasan nonrandomisasi. Termasuk dalam
eksperimen semu adalah desain subjek tunggal
2.2.2 Desain Kuantitatif
Dalam penelitian kualitatif, jumlah dan jenis pendekatan juga menjadi lebih
jelas terlihat selama 1990-an dan ke abad ke-21. Asal bersejarah untuk penelitian
kualitatif berasal dari sosiologi antropologi, humaniora, dan evaluasi.:
1) Penelitian naratif adalah desain dari penyelidikan dari humaniora di
mana peneliti mempelajari kehidupan individu dan meminta satu atau
lebih individu untuk memberikan cerita tentang hidupnya Informasi ini
kemudian sering diceritakan kembali atau diperbaiki oleh peneliti
menjadi sebuah kronologi narasi. Seringkali, pada akhirnya, narasi
menggabungkan pandangan dari kehidupan partisipan dengan
pandangan kehidupan peneliti dalam narasi kolaboratif.
2) Penelitian fenomenologis adalah desain penyelidikan yang berasal dari
filsafat dan psikologi di mana peneliti menggambarkan kehidupan.
pengalaman individu tentang suatu fenomena sebagaimana dijelaskan
oleh peserta. Deskripsi ini memuncak pada esensi pengalaman bagi
beberapa individu yang semuanya mengalami fenomena tersebut.
Desain ini memiliki dasar filosofis yang kuat dan biasanya melibatkan
melakukan wawancara.
3) Teori Dasar adalah desain penyelidikan dari sosiologi di mana peneliti
mendapatkan teori abstrak umum dari suatu proses, tindakan. atau
interaksi didasarkan pada pandangan peserta. Proses ini melibatkan
penggunaan berbagai tahap pengumpulan data dan penyempurnaan dan
keterkaitan kategori informasi.
4) Etnografi adalah desain penyelidikan yang berasal dari antropologi dan
sosiologi di mana peneliti mempelajari pola bersama dari perilaku,
bahasa, dan tindakan kelompok budaya yang utuh dalam suasana alami
selama periode waktu yang lama. Pengumpulan data sering melibatkan
observasi dan wawancara.
5) Studi kasus adalah desain penyelidikan yang ditemukan di banyak
bidang, terutama evaluasi, di mana peneliti mengembangkan analisis
mendalam tentang suatu kasus, sering kali sebuah program, acara,
kegiatan, proses, atau satu atau lebih banyak orang. Kasus dibatasi oleh
waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi terperinci
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode
waktu yang berkelanjutan.
1. Pendefinisian Istilah
Mendefinisikan istilah-istilah yang digunakan dalam suatu pelitian
merupakan suatu yang penting. Tujuan pendefinisian istilah (Definisi
operasional) untuk memudahkan para pembaca memahami kata-kata yang
digunakan atau makna yang tidak lazim. Hal yang perlu didefinisikan
antara lain variabel utama dan konsep-konsep. Ada beberapa acuan dalam
hubungannya dengan definisi istilah atau definisi operasional :
1) Definisikan istilah-istilah yang sulit dipahami terutama oleh orang di
luar bidang kajian tersebut,
2) Definisikan istilah-istilah yang baru dan tidak lazim digunakan agar
para pembaca dapat memahami dengan mudah,
3) Definisikan istilah-istilah yang digunakan dalam semua bagian
rencana penelitian seperti : Judul, rumusan masalah, rumusan tujuan,
hipotesis, pertanyaan dan tujuan, hasil reviu literatur, landasan teori
dan metodologi.
4) Dalam penelitian kualitatif istilah didefinisikan secara tentatif. Dalam
penelitian kualitatatif definisi istilah tidak ditampilkan pada bagian
tersendiri secara khusus, tetapi dikemukakan secara tentatif dan
digunakan ketika akan turun ke lapangan dan selama pengumpulan
data
5) Dalam penelitian kuantitatif yang beranjak dari pendekatan deduktif
menggunakan definisi diawal rencana penelitian dan menempatkannya
pada bagian terpisah atau secara tersendiri dan detail.
6) Definisi dapat ditulis dalam suatu abstrak atau tingkat operasional.
Definisi operasional ditulis dalam bahasa yang spesifik dan detail
sedangkan abstrak dalam bahasa yang umum.
7) Dalam menulis suatu definisi gunakan referensi yang diakui untuk
mendefinisikannya.
2. Pembatasan masalah
Hal lain yang menjadi parameter dalam suatu penelitian baik penelitian
kuantitatif maupun kualitatif adalah pembatasan (Delimitations) dan
keterbatasanb (Limitations). Pembatasan (delimitations) berhubungan
dengan luasnya cakupan (scope) masalah yang akan diteliti, baik dari segi
tempat, masalah, partisipan dan topiknya. Sedangkan Keterbatasan
(Limitations) berhubungan dengan penjelasan mengenai kelemahan dan
kekurang yang terjadi dalam penelitian.
3. Signifikansi Penelitian
Signikansi dari suatu penelitian biasanya ditempatkan pada bagian tertentu
dari tulisan ilmiah. Signifikansi penelitian dikemukakan untuk para
peneliti, praktisi, pembuat kebijakan dan lainnya. Ada beberapa acuan
yang perlu dipertimbangkan dalam menulis signifikansi suatu penelitian
yaitu :
1) Kemukakan beberapa alasan kenapa hasil penelitian tersebut akan
memiliki makna secara ilmiah dan dapat menambah khazanah
literatur di bidang tersebut,
2) Ajukan beberapa alasan bagaimana hasil penelitian itu dapat
memperbaiki praktek di bidang yang diteliti.
3) Ajukan beberapa alasan kenapa penelitian tersebut akan
memperbaiki kebijakan.
DAFTAR PUSTAKA