Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MODEL MEMORY
Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Psikologi Kognitif

Dosen Pengampu : Fidia Astuti S.Psi.,M.Psi.

Disusun oleh :
Ana Wahida Putri (933418019)
Rike Nur Aziza (933419519)
Hermawan Sutanto (933419719)

KELAS E
JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu, guna memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi Kognitif”.

Penulis menyadari banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam proses
penulisan makalah ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati,
penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Selaku pembimbing.
2. Kedua orangtua kami yang selalu memberikan dukungan berupa moral dan material
dalam penyelesaian makalah ini.
3. Serta teman-teman yang selalu menyemangati kami dalam menyelesaikan makalah
ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kelemahan, kekurangan,
dan keterbatasan. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun. Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan memberikan
manfaat kepada semua pihak.

Kediri, 9 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................i


KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan dan manfaat .............................................................................. 1

BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................... 2


A. Pengertian Memori ............................................................................... 2
B. Sejarah ................................................................................................. 2
C. Model Memori Ganda Menurut Para Psikolog .................................... 3
D. Model-Model Memori .......................................................................... 5
E. Perbedaan antara STM dan LTM ......................................................... 8

BAB III : PENUTUP ....................................................................................... 10


A. Kesimpulan .......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memori adalah lemari kaca tempat khayalaan disimpan, peti harta tempat
logika dijaga, pintu depan tempat kesadaran masuk, dan sekaligus sebuah dewan
penasihat buat pikiran-pikiran kita. –St. Basile.
Dari perkataan Basile di atas kita dapat menjabarkan bahwa memori itu sangat
penting dalam hal ingatan dan juga elemen pokok dalam sebagian besar kognitif.
Kebanyakan memori menjadi subjek penelitian utama para peneliti terdahulu William
James dari Amerika dan Hermann Abbinghaus di Jerman. Sebagai sebuah topik
penelitian memori sempat diabaikan ketika dunia psikologi amerika terobsesi dengan
behaviorisme. Meskipun demikian, pendekatan behaviorismelah yang memunculkan
minat manusia terhadap cara menyimpan apa yang telah mereka pelajari dan
bagaimana manusia mengubah pengetahuan itu menjadi penyimpanan memori. Tren
dalam penelitian memori menarik minat paraa psikolog eksperimental, yang
mengembangkan model-model rumit tentanng representasi mental bagaimana
disimpan dan diambil kembali. Salah satu model memori yang paling bertahan lama
adalah model yang dibuat oleh William James, walaupun model tersebut telah
mengalami modifikasi-modifikasi penting. Model memori dari William James
menyatakan bahwa memori bersifat dikotomi: manusia mengamati sejumlah objek,
informasi memasuki memori dan kemudian hilang, sedangkan beberapa informasi
menetap di memori selamanya. Di makalah ini kami akan membahas tentang model-
model memori menurut para pakar psikologi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang di atas kami akan merumuskan masalah
tentang model-model memori. Apa yang dimaksud dengan memori?. pembahasan
tentang model-model memori ganda menurut James, Waugh dan Norman, Atkinson
dan Shiffrin. Pembahasan memori jangka pendek dan jangka panjang.
C. Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari penyusunan makalah ini adalah untuk memaparkan
pemahaman tentang model-model memori. Juga bermanfaat bagi si pembaca dalam
pengaplikasian dikehidupannya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Memori
Pengertian memori menurut Chaplin, 2002 yaitu fungsi yang terlibat dalam
proses mengenang masa lalu yang diingat kembali, dan pengalaman khas yang paling
diingat. Dari ketiga pengertian tersebut, maka memori disimpulkan sebagai fungsi,
pengalaman atau informasi, dan spesifikasi. Memori melibatkan apa yang dilihat dan
dialami dengan merekamnya. Memori menggunakan rekaman itu untuk melakukan
aktivitas. Namun tidak semua pengalaman bisa disimpulkan dengan baik, hanya
informasi atau pengalaman tertentu yang memiliki kekhasan saja yang mampu
tersimpan. Sehingga memori memerlukan suatu tempat untuk menyimpan, menerima,
dan mengingat kembali informasi khusus.
Apa yang dilihat atau dialami akan dipersepsikan pada individu dan hal
tersebut dimasukkan kedalam jiwa kemudian disimpan di ingatan. Pada suatu saat jika
kita dapat mengambil ingatan itu kembali. Proses mengingat informasi itu ada tiga
tahap yaitu: memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage), dan
mengingat (retrieval). Kemampuan mengingat ada tiga yaitu: learning (menerima)
atau belajar tentang informasi, retention (menyimpan), dan remembering (mengingat
kembali).
B. Sejarah
Pakar psikologi yang melakukan penelitian tentang memori manusia adalah H.
Ebbinghaus, yang memulai eksperimenya (1885), dengan 13 seri huruf yang tidak
mempunyai arti (DAX,BUP,LOC,DLL). Ia kemudian mencoba untuk merecall
setelah 20 menit, 1 jam, 8-9 jam, 1 hari, dan 31 hari.
Selanjutnya dibuat grafik interval ingatan. Kesimpulan yang dipeeroleh:
proses penurunan ingatan (lupa) paling cepat terjadi pada 9 jam pertama setelah
mempelajari materi, dan masih berlangsung setelah 30 hari berikutnya. Teknik dari
rangkaian belajar yang dilakukan oleh Ebbinghaus telah menjadi standar belajar untuk
beberapa tahun kemudian. Hal tersebut dinamakan metode untuk membedakan shot-
term memory dari long-term memory.
Walaupun penemuan Ebbinghaus sangat bermanfaat, tetapi masih
mengandung kelemaham. Ebbinghaus kurang berhasil mengidentifikasi mekanisme
yang mendasari efek waktu belajar dan interval ingatan.

2
3

Tidak lama setelah buku Ebbinghaus terbitt (on memory), William James
mempublikasikan bukunya “principles of psychology” (1890). Ia mengatakan bahwa
ada perbedaan antara memori langsung yang dinamakanya “primer” dan memori tidak
langsung atau “sekunder”. Memori primer biasa disebut shot-term memori dan
memori sekunder kalau sekarang identic dengan long-term memory atau memori
permanen.
Memori mempunyai sifat dualistik yaitu permanen dan transitory. Akan tetapi
sampai 75 tahun kemudian, tidak ada data-data penelitian yang mampu
membuktikannya.
Kemudian dalam perkembanganya, tepatnya pada abad 19, beberapa
penelitian yang berlangsung bertahun-tahun memperoleh bukti bahwa manusia
memiliki beberapa macam memori.
1. Short term memory (STM) atau working memory.
2. Prospective memory
3. Episodic memory
4. Implicit memory
5. Semantic memory
6. Long term memory (LTM)
Itulah yang dapat kami sajikan sejarah dari cerita sejarah Ebbinghaus dalam
meneliti tentang memori.
C. Model-model Memori Ganda Menurut Para Psikolog
• James
William james (1842-1910) seorang filsuf, dokter, dan psikolog yang
mengembangkan konsep memori ganda. Ketika james membedakan memori
langsung (immediate memory) yang disebutnya memori primer (primary
memory), dan memori tidak langsung (indirect memory) yang disebutnya
memori sekunder (secondary memory) .
James berpendapat bahwa memori primer yang mirip dengan apa yang
sekarang disebut memori jangka pendek (short-term memory/STM) tidak
pernah meninggalkan kesadaran dan senantiasa menyediakan “tayangan”
peristiwa-peristiwa yang dialami. Memori sekunder, atau memori jangka
panjang (Long-term memory/ LTM), didefinisikan sebagai jalur-jalur yang
“terpahat” dalam jaringan otak manusia, dan setiap manusia memiliki struktur
4

jalur yang berbeda. Bagi James, memori memiliki sifat dualistik yakni
transitoris (sebagai pengantara) dan permanen.

• Waugh dan Norman


Model behavioral modern pertama dikembangkan oleh Waugh dan
Norman (1965). Model tersebut adalah dualistik mencakup memori primer
dan memori sekunder. Waugh dan Norman dengan bebas meminjam model
James dan menggambarkan model mereka seperti model james.
Waugh dan Norman menggambarkan model James dengan
mengkuantifikasikan karakteristik-karakteristik memori primer. Sistem
penyimpanan jaangka pendek diketahui memiliki kapasitas yang sangat
terbatas, sehingga hilangnya informasi tidak hanya sebagai suatu proses yang
terjadi seiring berjalanyaa waktu tetapi karena item-item baru menindihi item-
item lama saat ruang penyimpanan telah penuh. Waugh dan Norman memiliki
minat mempelajari apa yang terjadi pada item-item dalam STM yang tidak
diingat. Mereka mengusulkan bahwa item-item tersebut akan memudar dan
menghilang dari memori, atau memori tersebut akan dihambat oleh informasi-
informasi baru.
5

• Atkinson dan Shiffrin


Atkinson dan Shiffrin (1968) mengemukakn model mereka,yang
disusun berdasarkan gagasan bahwa struktur-struktur memori bersifat stabil
dan proses-proses kontrol berupa faktor-faktor tak tetap. Atkinson dan Shiffrin
meminjam konsep dualistik memori dari Waugh dan Norman, namun
mendalilkan lebh banyak sub-sistem dalam STM dan LTM. Model Alkinson
dan Shiffin (1968) yang telah direfisi adalah sebagai berikut:

D. Model-model Memory
1. Memori Jangka Pendek (Short Term Memory)
Memori jangka pendek atau disebut dengan short term memory atau working
memory adalah suatu proses peenyimpanan memory penyimpanan artinya informasi
yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan.
Memori jangka pendek adalah tempat penyimpanan ingatan yang baru saja kita
pikirkan atau kita terima.
Memori jangka pendek bukan hanya sebuah penyimpanan sementara, tetapi
juga tempat pemikiran secara aktif, tempat menyaring, memilah, dan mengolah atau
menggabungkan informasi lama dengan informasi lalu memori dapat mengambil
keputusan. Proses ini disebut penemuan mental. Penemuan mental merupakan salah
satu fungsi terpenting dari ingatan jangka pendek.
Sejumlah fitur-fitur istimewa pada STM dan bagaimana fitur-fitur tersebut
selaras dengan pemahaman kita tentang pemrosesan dan teori-teori memori.
Berdasarkan hasil penelitian suami istri Peterson (dan penelitian-penelitian lainnya),
6

sejumlah gagasan yang mendukung keberadaan dua penyimpanan memori dapat


dirangkum sebagai berikut:
• Pengamatan sehari-hari menunjukkan bahwa sejumlah hal diingat selama
sesaat sedangkan hal-hal lainnya diingat dalam jangka waktu yang lama.
• Eksperimen-eksperimen psikologis menunjukkan bahwa pengambilan
sejumlah informasi dalam memori adalah karakteristik kinerja memori jangka
pendek. Sedangkan pengambilan sejumlah informasi yang lain adalah
karakteristik kinerja memori jangka panjang.
• Studi-studi fisiologis menunjukkan bahwa kinerja memori jangka pendek
dapat mengalami hambatan, sedangkan kinerja memori jangka panjang tampak
tetap stabil.
Dukungan neurosains kognitif
Penemuan-penemuan neurofisiologis menunjukkan bahwa kedua
penyimpanan memori yang berbeda tersebut memiliki letak tertentu dalam struktur
otak manusia. Studi-studi neurofisiologis awal tersebut dilakukan hamper bersamaan
dengan bersamaan dengan eksperimen suami-istri Peterson.
Model Memori Kerja
Didefinisikan secara konseptual sebagai suatu tipe meja kerja (workbench)
yang secara konstan mengubah. Mengkombinasikan, dan memperbarui informasi baru
dan lama. Model memori kerja menyanggah pandangan bahwa STM hanyalah
sekedar sutu kotak di kepala semacam unit pemrosesan sederhana tempat informasi
dikirim ke LTM atau lenyap. Konsep memori kerja juga menyanggah gagasan bahwa
kapasitas STM terbatas hanya pada tujuh item. Baddelay menyatakan bahwa rentang
memori ditentukan oleh kecepatan kita mengulang informasi.
Kapasitas STM
Miller (1956) menyimpulkan bahwa STM memuat 7 unit. Menurutnya, catatan
resmi paling awal tentang keterbatasan STM ditemukan pada pengamatan Sir William
Hamilton, seorang filsuf abad ke-19, yang mengatakan ”jikalau anda melemparkan
segenggam kelereng ke lantai, anda paling-paling hanya mampu mengamati secara
sekaligus enam kelereng atau paling banyak tujuh kelereng tanpa rasa binggung”.
Miller menyusun hipotesis bahwa kapasitas kita untuk memproses informasi memiliki
batas sekitar tujuh unit. Dalam hipotesis Miller keterbatasan-keterbatasan tersebut
7

diakibatkan oleh adanya sejumlah mekanisme yang bersifat mendasar dan umum,
mekanisme selanjutnya dikenal sebagai STM.
STM dan Chunking
Ada yang menggagas bahwa STM memuat tujuh unit terlepas dari data apapun
yang masuk ke dalamnya, adalah gagasan yang paradox. Serangkaian kata tentu saja
mengandung informasi yang lebih besar dibandingkan serangkaian huruf. Meskipun
demikian, bila anda mengukur jumlah yang anda ingat dalam eksperimen, anda
mampu mengingat lebih banyak informasi dalam eksperimen menggunakan rangkaian
kata dibandingkan rangkaian huruf. Dengan demikian, meningkatnya kapasitas
penyimpanan STM dicapai melalui proses chunking, yakni mengubah huruf-huruf
menjadi unit-unit kata yang bermakna. Proses chunking adalah suatu proses yang
penting karena menjelaskan fenomena STM yang mampu memproses sejumlah besar
informasi yang menyebabkan kemacetan dalam rangkaian pemrosesan informasi.
LTM dan Chunking
Hubungan antara LTM dan chunking diilustrasikan dengan sangat baik dalam
sebuah eksperimen yang dilakukan Bower dan Springston (1970). Dalam eksperimen
tersebut, para partisipan diminta membaca suatu rangkaian huruf dan selanjutnya
mengigat rangkaian huruf tersebut.
2. Memori Jangka Panjang (Long Term Memory)
Memori jangka panjang adalah jenis memori yang bersifat relative yang
menyimpan jumlah informasi yang sangat banyak untuk waktu yang lama. Kapasitas
memori jangka panjang ini sangat besar. John Von Neumann (1958), ahli matematika
terkenal, menempatkan terkenal 2.8x10 (280 quintillion) bit, yang secara praktis dapat
diartikan bahwa kapasitas penyimpanan kita tidak terbatas. Von Neumann
berpendapat bahwa kita tidak pernah melupakan apa pun, namun bahkan apabila kita
melupakan beberapa hal, kita dapat menyimpan informasi beberapa milliard kali lebih
banyak dibandingkan sebuah computer besar
Kapasitass LTM
Sulit bagi kita untuk membayangkan kapasitas dan durasi informasi yang
ditampung dalam LTM, namun kita masih bisa mneyusun perkiraan mengenai
karakteristik-karakteristik tersebut. Informasi yang paling samar sekalipun dapat kita
ingat.
8

Durasi LTM
Memori jangka sangat panjang atau very long term memory (VLTM) Sebuah
studi penting yang menyelidiki durasi LTM dilakukan oleh Bahrick dan Wittlinger
(1975). Dalam ambisi mereka untuk menentukan durasi memori. Penelitian tersebut
392 lulusan SMU terkait memori mengenai nama dan foto rekan-rekan mereka pada
masa lalu. Dalam studi cross-sectional tersebut, para peneliti menguji Sembilan
interval retensi dengan rentang dari 3,3 bulan hingga hampir 48 tahun. Dalam studi
tersebut, para partisipan diminta mengingat nama rekan-rekan sekelas mereka pada
tahun terakhir SMA. Selanjutnya, para partisipan dapat tugas rekognisi gambar.
Dalam tugas tersebut, foto-foto dari buku sekolah para partisipan dipilih secara acak
untuk diidentifikasi oleh partisipan yang bersangkutan. Tugas ketiga berisi rekognisi
nama rekan sekelas. Tugas keempat dan kelima adalah mencocokkan foto tersebut
dengan nama rekan kelas.. Selanjutnya, mencocokkan nam-nama denga foto secara
berturut-turut. Akhirnya, sebuah tugas isyarat gambar sudah dapat diberikan. Tingkat
rekognisi terhadap wajah rekan sekelas didapati Sangat tinggi (sekitar 90 persen
setelah rentang waktu 34 tahun). Data yang dihimpun Bahrick dan rekan-rekannya
mendukung gagasan bahwa VLTM ada dna bertahan dalam jangka waktu yang sangat
lama.
Penyimpanan LTM
Versi sederhana dari gagasan Donald Hebb tentang LTM menyatakan bahwa
informasi dari STM akan dikirim ke LTM apabila diulang-ulang (rehearsed) di STM
dalam jaangka waktu yang cukup lama transformasi informasi dari STM ke LTM
tersebut terjadi karena structure di otak sirkuit yang berisikan aktivitas-aktivitas
neural yang bergema (reverberating), yang memiliki neuron-neuron yang mampu
bergerak dalam putaran (loop) secara mandiri. Apabila sirkuit tersebut tetap aktif
selama suatu priode tertentu, terjadilah perubahan kimiawi atau peubahan struktural,
dan memori akan disimpan secara permanen dalam LTM. Jika informasi tersebut
dikombinasikan dengan memori-memori lain yang bermakna, maka terjadilah
peningkatan memorabilitas (kemudahan memori utuk diingat).
E. Perbedaan Antara STM dan LTM
Studi tentang neuropsikologi kognitif memperkuat pembedaan antar STM dan
LTM melalui disosiasi ganda. Scoville dan Milner (1957) melaporkan bahwa pasien
“HM” mereka memililki STM normal namun LTM nya lemah. Dan sebaliknya pasien
“KF” memilikiyang di laporkan oleh Shallice dan Warrington (1970) memiliki STM
9

buruk, LTM nya normal. Disosiasi ganda ini menunjukkan bahwa memori jangka
pendek dan panjang kemungkinan melibatkan mekanisme pemprosesan yang berbeda.
Efek awal atau baru dalam ingatan bebas juga merupakan bukti bagi
perbedaan kualitatif dalam pemprosesan antara STM dan LTM.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari semua yang telah kami tulis di atas dapat kita simpulkan bahwa Memori
merupakan fungsi yang terlibat dalam proses mengenang masa lalu yang diingat
kembali, dan pengalaman khas yang paling diingat. Dalam sejarah pengembangan
memori tidak lepas dari ilmuan psikologgi yang meneliti tentang apa itu memori?
Model-model memori. Sehingga di temukan model-model memori yaitu: memori
jangka pendek (short-term Memory / STM) dan memori jangka panjang (long-term
Memory). Disebut memori jangka pendek (short-term memory/STM) tidak pernah
meninggalkan kesadaran dan senantiasa menyediakan “tayangan” peristiwa-peristiwa
yang dialami. Memori sekunder, atau memori jangka panjang (Long-term memory/
LTM), didefinisikan sebagai jalur-jalur yang “terpahat” dalam jaringan otak manusia,
dan setiap manusia memiliki struktur jalur yang berbeda. Bagi James, memori
memiliki sifat dualistik yakni transitoris (sebagai pengantara) dan permanen.
Dalam STM mempunyain kapasitas, menurut Miller kapasitas kita untuk
memproses informasi memiliki batas sekitar tujuh unit. Dalm hipotesis Miller
keterbatasan-keterbatasan tersebut diakibatkan oleh adanya sejumlah mekanisme yang
bersifat mendasar dan umum, mekanisme selanjutnya dikenal sebagai STM.
Sedangkan kapasitas yang dimiliki LTM, Sulit bagi kita untuk membayangkan
kapasitas dan durasi informasi yang ditampung dalam LTM, karena Kapasitas memori
jangka panjang ini sangat besar. Membahas tentang
Dari uraian di atas kita dapat menemukan perbedaan dalam hal kapasitas,
durasi dan pemrosesan di dalam STM dan LTM. Dari penelitian yang di lakukan
Scoviile dan Milner dari dua pasien memiliki STM dan LTM yang berbeda dalam
hal pemrosesan.

10
DAFTAR PUSTAKA

fadholi, m. (2015). memori manusia pada psikologi kognitif. academia.edu, 1-5.

fatqiya, n. (2018, februari rabu). kompasiana. model-model memori, pp. 1-9.

ina. (2018, maret kamis). memori dalam psikologi. psikologi faal, p. 1.

King, L. A. (2016). Psikologi Umum. Jakarta: Salemba Humanika.

L.solso, R. (2007). Psikologi Kognitif. surabaya: Erlangga.

11

Anda mungkin juga menyukai