X1
Y
X2
Jawab:
1. Adakah hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar Mahasiswa
Prodi Bahasa Indonesia FKIP Untan?
2. Adakah hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Mahasiswa
Prodi Bahasa Indonesia FKIP Untan?
3. Adakah hubungan antara disiplin dan motivasi belajar dengan prestasi belajar
Mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia FKIP Untan?
2
Keterangan:
rxy : Koefisien validitas
N : Banyaknya subjek
X : Nilai pembanding
Y : Nilai dari instrumen yang akan dicari validitasnya
b. Penelitian Komparatif
b.1 tiga rumusan masalah deskriptif
Jawab:
1. Bagaimana kemampuan menulis puisi menggunakan majas oleh siswa kelas
XII SMA Negeri 1 Pontianak tahun pelajaran 2017/2018?
2. Bagaimana kemampuan menulis puisi menggunakan penginderaan oleh
siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pontianak tahun pelajaran 2017/2018?
3. Bagaimana kemampuan menulis puisi menggunakan bahasa konotatif oleh
siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pontianak tahun pelajaran 2017/2018?
𝑛
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (%) = 𝑥 100%
𝑁
Keterangan:
% : Presentase
n : Jumlah skor yang diperoleh dari data
N : Jumlah skor maksimal
3
1.36 𝑉 𝑛1 + 𝑛2
𝐾𝐷 =
𝑛1 𝑛2
b. area sampling
Menurut Sugiyono (2015: 121), Cluster Sampling atau Area Sampling adalah
“teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek
yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu
negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang
akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan
daerah populasi yang telah ditetapkan.”
Sedangkan terdapat menjelasan yang lebih terperinci berdasarkan pernyataan
Ahmed (2009: 2), yaitu
“dalam cluster sampling, cluster, yaitu sekelompok elemen populasi,
merupakan unit sampling, bukan satu elemen populasi. Alasan utama
untuk cluster sampling adalah "efisiensi biaya". Keuntungan: 1)
menghasilkan kerangka pengambilan sampel untuk cluster secara
ekonomis, dan keranka sampling sering tersedia di tingkat cluster; 2)
bentuk sampling paling ekonomis; 3) sampel yang lebih besar dengan
biaya yang tetap sama; 4) memerlulan waktu yang singkat untuk
pencatatan dan implementasi; 5) juga cocok untuk survei institusi.
Kekurangan: 1) mungkin tidak mencerminkan seluruh keragaman
masyarakat; 2) elemen lain dalam kelompok yang sama mungkin memiliki
karakteristik serupa; 3) memberikan sedikit informasi di setiap
pengamatan dari pada SRS yang sama ukurannya (informasi yang
berlebihan: informasi serupa dari cluster yang lain); 4) kesalahan-
kesalahan standar dalam mengestimasi cenderung tinggi dibandingkan
dengan pengambilan sampel lainnya dengan ukuran desain yang
sampelnya sama.”
“in cluster sampling, cluster, i.e., a group of population elements,
constitutes the sampling unit, instead of a single element of the population.
The main reason for cluster sampling is “cost efficiency”. Advantages: 1)
generating sampling frame for clusters is economical, and sampling frame
is often readily available at cluster level; 2) most economical form of
sampling; 3) larger sample for a similar fixed cost; 4) less time for listing
and implementation; 5) also suitable for survey of institutions.
Disadvantages: 1) may not reflect the diversity of the community; 2) other
elements in the same cluster may share similar characteristics; 3) provides
less information per observation than an SRS of the same size (redundant
information: similar information from the others in the cluster); 4)
standard errors of the estimates are high, compared to other sampling
designs with same sample size.”
(Sumber: Ahmed, Saifuddin. 2009. “Methods in Sample Surveys. Cluster
Sampling”. Jurnal pada Jurusan Biostatistik Sekolah Kesehatan
Masyarakat Universitas Johns Hopkins Amerika.
6
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik Area Sampling adalah teknik
sampling daerah yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas atau sekolompok elemen populasi, bukan
satu elemen populasi. Teknik ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu ekonomis,
pelaksanaannya memerlukan waktu yang singkat, dan cocok untuk survey
institusi. Kekurangannya, yaitu tidak selalu merepresentasikan seluruh
keragaman masyarakat, daerah yang dipilih mungkin saja memiliki karekteristik
yang sama dengan daerah lainnya, cenderung memberikan sedikit informasi, dan
kemungkinan menimbulkan kesalahan estimasi yang cukup tinggi.
c. sampling quota
Berikut ini adalah penjelasan mengenai Quota Sampling menurut Yang (2014: 5).
“Dalam kuota sampling, seluruh populasi terbagi menjadi strata yang
relevan, seperti jenis kelamin, usia, kelas, dll. Strata ini disebut 'kontrol
kuota' dan hal-hal tersebut dipilih sesuai relevansinya dengan topik yang
diminati. Jumlah elemen di tiap-tiap strata dalam populasi diperkirakan
dengan data eksternal seperti hasil sensus. Kemudian, jumlah unit di setiap
strata dalam sampel adalah produk dari proporsi yang sesuai pada populasi
dan ukuran sampel yang telah ditentukan. Akhirnya, untuk mendapatkan
proporsi yang sama (atau paling tidak sangat mirip) untuk tiap-tiap strata
dalam sampel, pewawancara diperbolehkan memilih dari populasi
menghitung jumlah unit di setiap strata, dan mereka bebas memilih siapa
saja orang yang memenuhi persyaratan strata. Orang yang tidak mau
berpartisipasi hanya digantikan oleh orang lain yang ada.”
“In quota sampling the entire population is divided into relevant strata,
such as gender, age, class, etc. These strata are called 'quota controls' and
they are chosen according to their relevancy to the topic of interest. The
number of elements in each stratum in the population is estimated with
external data such as census results. Then the total number of units in
each stratum in the sample is the product of the corresponding proportion
in the population and the predetermined sample size. Finally, in order to
obtain the same (or at least very similar) proportion for each stratum in
the sample, interviewers are allowed to select from the population the
calculated number of units in each stratum, and they are free to choose
anyone as long as the person meets the requirements of the stratum.
People who are not willing to participate are simply replaced by other
people who are.”
(Sumber: Yang, Keming dan Ahmad Banamah. 2014. “Quota Sampling as
an Alternative to Probability Sampling? An Experimental Study”. Jurnal
dalam Penelitian Sosiologis Daring pada Universitas Durham.
7
d. snowball sampling
Menurut Etikan (2017: 2) teknik pengambilan sampel snowball sampling adalah
“suatu proses desain selektif yang biasanya dilakukan dengan
menggunakan, jaringan. Hal ini berguna bila peneliti tidak tahu banyak
tentang kelompok atau organisasi untuk dikaji; hubungan dengan beberapa
individu akan mengarahkannya ke kelompok lain. Pemilihan sampel
penelitian akan berguna sebagai aspek komunikasi dalam mengambil
keputusan atau penyebaran pengetahuan kepada orang. Kerugiannya
adalah teknik ini akan sulit untuk digunakan saat sampel menjadi lebih
besar dan lebih besar.”
“is a design process of selection usually done by using, networks. It is
useful when the researcher know little about a group or organization to
study; contact with few individuals will direct him to other group. The
8