Jawaban
No
1.
yaitu DPR sebagai perwakilan “people” (kamar kedua) dan DPD sebagai
kamar kedua dan bagian dari fraksi di MPR merupakan suatu upaya untuk
fungsi legislasi hanya diberikan kepada DPR. Kewenangan yang dimiliki oleh
DPD sangat terbatas dan tidak otoritatif. Sehingga DPD hanya menjadi
mencapai kamar kedua yang kuat maka harus mampu ada fungsi check
yang terbatas dari konstitusi yang juga terduksi terus —menerus melalui
kelima UUD 1945 ini semakin besar dengan adanya dinamika politik yang
ada saat ini. Oleh karenanya DPD perlu mengakpitalisasi kondisi dinamika
politik yang ada saat ini sehingga tujuan untuk memperkuat DPD dapat
terwujud.
2.
Oleh karena itu studi tentang power dan demokrasi serta legitimasi harus
dapat menghasilkan rumusan baru yang berangkat dari kasus yang sangat
B. Kepuasan :
dari pelaku.
mental.
rakyatnya.
wewenang :
kewenangan
Sumber kewenangan
dikerajaan',keluarga.
Matahari(Amaterasu Omikami)
memiliki karisma.
kekayaan.
sedangkan
3.
kemasyarakatan, termasuk organisasi civil society. Lebih jauh, hal itu akan
bukan sebagai institusi yang harus dilawan atau ditentang, melainkan perlu
berkeadilan.
Sejalan dengan kebijakan/regulasi yang dikeluarkan pemerintah dalam
dengan membuka ruang publik yang lebih luas, lalu, civil society di Sumatra
adalah sebagai berikut: (1) civil societv merubah identitas dan menggeser
perjuangan yang diusung civil societv bergeser dari hal-hal yang bersifat
makro (universal) ke isu yang lebih mikro/ lokal: dan (4) civil societv
strategi tersebut civil societv memperjuangkan visi, misi, dan tujuannya dari
4.
membangun stabilitas politik. Cara yang paling efektif adalah melalui militer.
5.
tidak bisa dijelaskan. Elit dinilai penting dalarn proses transisi ke rezim
demokrasi tetapi kapan elit menjadi pro demokrasi dan kapan tidak,
menurutnya tidak bisa dijelaskan. Konsep ini juga telah dikritik oleh
B.
inisiatif, kompromi, dan kalkulasi rasional elit politik. Pilihan atas demokrasi
kalkulasi elit seperti ini tentu saja akan ditemukan dikalangan elit politik
atau tidak sah yang dilakukan oleh negara atau pihak ketiga. Pada tahap ini
pers. Tahap lain selain liberalisasi adalah transisi, yaitu titik awal atau
interval (selang waktu) antara rezim otoritarian dengan rezim demokrasi.
proses negosiasi.
begitu ketat sehingga tidak ada yang bisa “bersaing“ dengan kehendak
perubahan dengan melumpuhkan rezim orde baru. Dan hal ini yang