Disusun Oleh:
Nama: Clarisca Khafiya
NIM: 13040223120031
Kelas: Antropologi Sosial Kelas A
PROGAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut buku Darda Shahrizal ``Hukum Tata Usaha Negara dan Peradilan
Tata Usaha Negara'', kepala daerah belum tentu mematuhi peraturan yang ada
dalam menjalankan kekuasaannya. Faktanya, pengelola pemerintahan seringkali
menimbulkan kerugian bagi rakyat melalui penyalahgunaan kekuasaan dan
tindakan sewenang-wenang.
Oleh karena itu, penyalahgunaan hak istimewa terjadi ketika beberapa faktor
terpenuhi, seperti:
1. Kepala daerah yang bertindak secara sah mempunyai kewenangan untuk
bertindak
2. Aspek kepentingan umum tidak sepenuhnya diperhitungkan dalam
mempertimbangkan keputusan pemerintah; dan ketiga, tindakan tersebut
menimbulkan kerugian nyata bagi pihak-pihak tertentu
Akibat penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Manajer Wilayah,
ASN yang menduduki posisi Manajer Pelayanan dirugikan karena tidak
mengikuti prosedur dan terhambatnya kemajuan karir. Agar penyalahgunaan
kekuasaan dapat dianggap sebagai tindakan salah pemerintahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 huruf d Peraturan Ombudsman Nomor 26 Tahun 2017
tentang Tata Cara Penerimaan, Penyidikan, dan Pelaporan, maka penyalahgunaan
kekuasaan harus merupakan perbuatan yang melampaui batas otoritas itu menjadi
dan menggunakan suatu kekuasaan untuk tujuan apa pun selain tujuan yang
dimaksudkan adalah melanggar hukum.
Dalam proses pelayanan publik, berdasarkan Pasal 351 ayat (1) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
dinyatakan bahwa warga negara (ASN mutasi) berhak mengajukan pengaduan
kepada Ombudsman mengenai penyelenggaraan pelayanan publik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kekuasaan memang tak hanya terdapat pada satu sektor saja, tetapi terdapat
pada banyak sektor, seperti sektor politik, sektor ekonomi, sektor suatu
lingkungan, dan lain-lain. Kekuasaan itu secara umum diartikan sebagai sebuah
kewenangan yang sudah dimiliki oleh individu atau kelompok untuk menjalankan
sesuatu, baik yang bersifat wajib atau hanya hak saja. Oleh sebab itu, kekuasaan
hanya sebagai pengertian atau pemahaman saja, jika tidak diterapkan atau
dijalankan.
Kekuasaan yang telah dijalani oleh individu atau kelompok bisa ada yang
memiliki dampak baik untuk lingkungan dan orang lain, serta ada juga yang
memiliki dampak buruk terhadap lingkungan dan orang lain. Dengan kata lain,
kekuasaan yang berada di tangan individu atau kelompok yang baik akan
menghasilkan dampak yang baik juga, bahkan bisa memberikan manfaat untuk
individu atau kelompok yang tidak memiliki kuasa. Semakin banyak orang yang
memiliki kuasa tergerak hatinya untuk membantu orang lain, maka akan
memberikan perubahan bagi kehidupannya.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA