Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

SOSIOLOGI PEMERINTAHAN

NAMA : NENI SUTIRAHAH


NIM : 042153666

1. Jelaskan kewenangan dan tipe kewenangan, serta berikan contohnya!

Menurut Surbakti (2010: 108), kewenangan adalah kekuasaan,namun kekuasaan


tidak selalu berupa kewenangan. Kewenangan merupakan kekuasaan yang memiliki
keabsahan (legitimate power),sedangkan kekuasaan tidak selalu memiliki keabsahan.
Namun demikian, kekuasaan terkadang memiliki kekuatan untukmemengaruhi pemegang
kewenangan, misalnya kekuasaan politik mempunyai pengaruh besar terhadap pembuat dan
pelaksana keputusan. Mengingat betapa kekuasaan terkadang dapat berpengaruh terhadap
kebijakan-kebijakan yang diambil, maka seharusnya kewenangan bebas dari pengaruh-
pengaruh kepentingan golongan dan kepentingan sesaat, akan tetapi lebih berkomitmen
pada kepentingan dan kemaslahatan bersama.

Ada lima sumber kewenangan yang biasa diakui yakni kewenangan memimpin
berdasarkan mandat yang didapat dan mengatasnamakan tradisi, Tuhan, kualitas pribadi
seseorang,peraturan perundangan dan yang bersifat instrumental. Dari kelima sumber
kewenangan tersebut kemudian dikelompokkan menjadi dua tipe utama yaitu, kewenangan
yang bersifat prosedural dan substansial (Andrain, 1988).Kewenangan yang bersifat
prosedural ialah hak memerintah berdasarkan perundang-undangan yang bersifat tertulis
maupun tak tertulis.

Kewenangan yang bersifat substansial ialah hak memerintah berdasarkan faktor-


faktor yang melekat pada diri pemimpin, seperti tradisi, sakral, kualitas pribadi dan
instrumental. Sumber kewenangan sebenarnya tidak terlalu masalah asalkan
implementasinya dapat dirasakan semua pihak sebagai kebaikan, bermanfaat dan
berkeadilan, karena, akseptasi masyarakat sebagai ‘yang diperintah’ akan seiring dengan
legitimasi pemimpin.

Contohnya: Presiden,sesuai dengan UUD 1945 bab III pasal 5 yaitu presiden membentuk
UU (subyek dari kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada UU (objek dari kekuasaan).
2. Apakah kewenangan yang dimiliki pemerintah Indonesia sudah dijalankan? (ambil
salah satu kewenangan saja) Bagaimana hasilnya?

Kewenangan Otonomi Daerah.

Tujuan utama dari desentralisasi dan otonomi daerah ini adalah mendekatkan
pemerintah kepada masyarakat yang dilayaninya sehingga pelayanan kepada masyarakat
menjadi lebih baik dan kontrol masyarakat kepada pemerintah menjadi lebih kuat dan nyata.
Desentralisasi dan otonomi daerah dapat dikatakan berhasil apabila pelayanan pemerintah
kepada masyarakat menjadi lebih baik dan masyarakat menjadi lebih berperan dalam
meningkatkan kesejahteraan bersama. Desentralisasi kewenangan tersebut akan berakhir
dengan semakin meningkatnya peranserta masyarakat dan berubahnya peran pemerintah
dari provider menjadi fasilitator.

Seiring dengan telah terselesaikannya kendala kehidupan politik di Indonesia yang


ditandai dengan telah terbentuknya penyelenggara pemerintahan yang baru hasil suatu
proses yang cukup demokratis, maka harapan akan membaiknya perekonomian dan
berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara lainnya di Indonesia menjadi terbuka,
dan semoga dalam tempo yang tidak terlalu lama harapan tersebut akan menjadi kenyataan.
Selain itu juga semangat reformasi dan perubahan diberbagai bidang serta dorongan dan
dampak dari proses demokratisasi telah menggugah pemerintah bersama dengan parlemen
untuk melahirkan dua undang-undang yaitu UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah dan UU No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah. Kedua UU tersebut merupakan dasar bagi proses desentralisasi dan otonomi
daerah yang luas dan bertanggung jawab. Desentralisasi dan perluasan otonomi daerah
adalah suatu kesempatan yang baik bagi penyelenggara pemerintahan di daerah dalam
menunjukan kinerjanya melayani masyarakat dan sekaligus juga merupakan tantangan bagi
daerah untuk meningkatkan diri didalam menghadapi pelaksanaannya. Sehingga melalui
desentralisasi dan perluasan otonomi daerah akan dihasilkan suatu penyelenggraan
pemerintahan di daerah yang bersifat melayani masyarakat, efisien, demokratis, aspiratif,
responsif, terbuka dan bertanggung jawab

Sumber :

BMP 4427- Sosiologi Pemerintahan:Universitas Terbuka


www.bappenas.go.id/Deddy Supriady Bratakusumah-Penyelenggaraan Kewenangan dalam
Konteks Otonomi Daerah

Anda mungkin juga menyukai