1. Politik merupakan gejala serba hadir dalam masyarakat dan melekat pada
lingkungan hidup manusia. Kalau demikian apakah politik itu?
Jawab
Menurut Aristoteles politik merupakan master of science. Aristoteles berpendapat
bahwa politik berarti mengatur apa yang seyogianya apa yang kita lakukan dan
seyogianya yang tidak dilakukan.
Sedangkan menurut saya politik merupakan merupakan sesuatu yang nyata hadir di
hadapan kita dan di masyarakat dimana nantinya masyarakat bisa berinteraksi
dengan pemerintah dalam rangka membuat keputusan untuk kebaikan bersama.
Ada tiga cara untuk menjelaskan pengertian politik :
Mengidentifikasi kategori-kategori aktivitas yang membentuk politik.
Menyusun suatu rumusan yang dapat merangkum apa saja yang dapat
dikategorikan sebagai politik
Menyusun daftar pertanyaan yang harus dijawab untuk memahami politik
2. Mengapa partai politik di Indonesia saat ini selalu menemukan jalan untuk meraih
kekuasaan dengan uang, tetapi gagal memecahkan persoalan bangsa yang sangat
mendesak. Jelaskan?
Jawab
Karena masyarakat Indonesia kebanyakan masyarakat yang sangat tergiur dengan
uang karena berada paa kelas menengah kebawah. Oleh karena itu apabila terjadi
penyuapan kepada masyarakat maka masyarakat sudah menganggap biasa tentang
adanya suap karena membutuhkan uang tersebut.
Oleh karena itu golongan orang kaya yang ada di Indonesia memanfaatkan akan
kekayaannya untuk meraih kekuasaan degan cara nantiny amelakukan penyuapan
dengan uang kepada masyarakat kecil untuk mendapatkatkan kemenangan yang
membuat masih adanya praktik oligarki yang ada di Indonesia.
Oleh karena hal tersebut mengatasi masalah bangsa yang ada di Indonesia sendiri
sulit untuk diatasi, akibat penguasa hanya dilandasi nafsu bukan ingin menjadi
wakil bangsa yang berusaha untuk mengatasi masalah. Oleh karena itu setiap
elemen kelas yang ada di masyarakat tidak bekerja secara maksimal dan tidak
bekerja secara harmonis.
4. Dewasa ini, sejumlah ilmuwan politik kembali menjadikan Negara sebagi fokus
kajian. Kenapa?
Jawab
Karena para ilmuan beranggapan bahwa negara tidak hanya lagi sekedar arena
persaingan kepentingan di atara berbagai kepentingan dalam masyarakat, akan
tetapi juga sebagai lembaya yang terlepas dari pengaruh masyarakat atau otonomi,
dan memiliki kemampuan yang dapat melaksanakan kebijkannya yang diibuat
sendiri.
Artinya negara ini dillihat dari lembaga yang memiliki kepentingan yang berbeda
dari berbagai kepentingan yang ada di masyarakat. Makanya para ilmuan tertarik
untuk dijadikan sebagai fokus kajian lagi.
7. Secara umum terdapat beberapa cara peralihan kewenangan. Sebut dan jelaskan?
Jawab
Secara umum peralihan kewenangan menurut Paul Conn terdapat tiga cara
peralihan kewenangan :
Turun Temurun
Dalam peralihan turun temurun ini adalah jabatan yang dialihkan kepada
keturunan atau keluarga pemegang jabatan terdahulu. Yang artinya keluarga
yang memiliki turun temurun untuk memegang jabatan tersebut, seperti raja, ratu
dan sultan. Sistem pemerintahan ini adalah sistem zaman dahulu atau otoriksasi
tradisional.
Akan tetapi sampai sekarang ada beberapa negara yang masih menggunakan
sistem politik dan peralihan kekuasaan secara turun trmurun ini, seperti Inggris,
Arab Saudi, Qatar, Brunei Darussalam, Swedia, Yordania, Maroko dan masih
banyak lagi. Bahkan di salah satu provinsi negara Indonesia sendiri masih ada
yaitu kesultanan Yogyakarta.
Pemilihan
Peralihan pemilihan ini yang zaman sekarang banyak digunakan di beberapa
negara seperti negara kita sendiri yaitu Indonesia. Dimana nantinya
adalahadanya peralihan kekuasaan dengan melakukan kegiatan pemilihan politik
melalui badan perwakilan rakyat secara lansung.
Paksaan
Peralihan paksaan ini adalah sebuah perintah atau peralihan jabatan secara
paksa kepada orang lain atau kelompok lain yang sebelumnya sudah disepakati.
Akan tetapi peralihan kewenangan ini kebanyakan menggunakan kekrasan,
kudeta, revolusi, dan ancaman-ancaman.
10. Mengapa pemilih memilih kontestan tertentu dan bukan kontestan lain?
Jawab
Ada lima jawaba kenapa pemilih memilih kontestan tertentu yaitu dengan
pendekatan :
Pendekatan Struktural
Pendekatan ini melihat kegiatan sebagi konteks yang luas, seperti struktur
sosial, sistem partai, sistem pemilihan umum, permasalahan, dan progam-
proga apa yang ditonjolkan setiap partai.
Pendekatan Struktur Sosial
Pendekatan ini menuju ke kelas sosial yang ada di masyarakat seperti dalam
hal agama, pekerjaan, perbedaan kota, desa, bahasa dan nasionalisme.
Dimana dalam menentukan struktur sosial ini juga penting.
Pendekatan Sosiologis
Pendekatan sosiologis ini lebih fokus dengan konteks sosial dimana
pemilihan umum dipengaruhi oleh adanya latar belakang demografi dan
sosial ekonomi, seperti jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan,
kelas, agama, dan pendapatan.
Pendekatan Ekologis
Pendekatan ekologis ini pendekatan yang lebih kepada perbedaan
karakteristik pemilih berdasarkan unit teritorial seperti desa, kelurahan,
kecamatan, kapupaten dan provinsi. Karena setiap teritorial memiliki
karekteristik sendiri-sendiri. Jadi pendekatan ekologis ini sangat penting
sekali dalam menentukan karekteristik hasil pemilihan umum untuk tingkat
provinsi yang berbeda dengan tingkat kabupaten, atau kapupaten dengan
kecamatan.
Pendekatan Psikologi
Pendekatan ini lebih menonjolkan pemilihan atas partai-partai yang ada dan
tentang identifikasi partai, dimana partai mana yang paling dekat dengan
masyarakat.
Pendekatan Pilihan Rasional
Pendekatan ini melihat kegiatan pemilihan sebagi produk kalkulasi apakah
untung atau rugi. Mulai dari ongkos serta hak suara dimana nanti itu akan
digunakan sebagai bahan pertimbangan partai dalam memilih kandidat calon
yang akan di ajukan ke pemilihan umum.