PPKN
.
.
.
.
.
.
NAMA : SRI JULIAWATI
NIM : 31219253
KELAS : A3 MANAJEMEN
NIM : 31219253
KELAS : A3 MANAJEMEN
QUIZ PKN
1. Ada tiga faktor yang merupakan tolak ukur umum dari suatu pemerintahan yang
demokratis, sebut dan jelaskan
2. Terdapat 6 norma/unsur pokok yang dibutuhkan oleh tatanan masyarakat yang
demokratis, sebut dan jelaskan
3. Bagaimana pendapat anda, terhadap pelaksanaan HUKUMAN MATI kasus narkoba di
indonesia, dikaitan dengan hak asasi manusia ?
4. Coba sebutkan jenis/macam hak asasi manusia dan masing-masing contohnya
5. A. Apa yang saudara ketahui tentang otonomi daerah ?
B. Coba jelaskan dampak dari pelaksanaan otonomi daerah
6. A. Apa yang saudara ketahui tentang “ RULE OF LAW “
B. Tuliskan tiga unsur yang fondamental dalam rule of law menurut A. V. Dicey
7. Jelaskan dinamika pelaksanaan rule of law di indonesia
8. A. Apa yang saudara ketahui tentang Good Governance ?
B. Upaya apa yang harus dilakukan agar good governance terwujud
9. Apa yang dimaksud Geopolitik dan sebut dan jelaskan unsur wanus
10. A. Apa yang saudara ketahui tentang Geostrategi indonesia
B. Jelaskan arah kebijakan pembangunan badan politik, ekonomi
JAWABAN
1. Pertama, pemerintah dari rakyat mengandung pengertian bahwa pemerintah yang sah
(legitimate government) berarti suatu pemerintahan yang mendapat pengakuan dan
dukungan dari rakyat melalui mekanisme demokrasi, dan pemilihan umum. Legitimasi
bagi suatu pemerintahan sangat penting karena pemerintah dapat menjalankan amanat
yang diberikan oleh rakyat.
Kedua, pemerintahan oleh rakyat memiki pengertian bahwa suatu pemerintahan
menjalankan kekuasaan atas nama rakyat dan dalam menjalankan kekuasaannya,
pemerintah berada dalam pengawasan rakyat (social control) yang dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung melalui perwakilannya di perlemen. Dengan adanya
pengawasan oleh rakyat akan menghilangkan ambisi otoriterianisme para
penyelenggara negara (pemerintah dan DPR).
Ketiga, pemerintahan untuk rakyat mengandung pengertian bahwa kekuasaan yang
diberikan oleh rakyat kepada pemerintah harus dijalankan untuk kepentingan rakyat.
Kepentingan rakyat umum harus dijadikan landasan utama kebijakan sebuah
pemerintahan yang demokratis. Untuk itu pemerintah harus menerima aspirasi rakyat
melaui media pers maupun secara langsung dalam merumuskan dan menjalankan
kebijakan dan program-programnya.
2. PERTAMA, kesadaran akan pluralisme. Kesadaran akan kemajemukan tidak sekadar
pengakuan pasif akan kenyataan masyarakat yang majemuk. Kesadaran atas
kemajemukan menghendaki tanggapan dan sikap positif terhadap kemajemukan itu
sendiri secara aktif. Pengakuan akan kenyataan perbedaan harus diwujudkan dalam
sikap dan perilaku menghargai dan mengakomodasi beragam pandangan dan sikap
orang dan kelompok lain, sebagai bagian dari kewajiban warga Negara dan Negara
untuk menjaga dan melindungi hak orang lain untuk diakui keberadaannya. Jika norma
ini dijalankan secara sadar dan konsekuen diharapkan dapat mencegah munculnya sikap
dan pandangan hegemoni mayoritas dan tirani minoritas. Dalam konteks Indonesia,
kenyataan alamiah kemajemukan Indonesia bisa dijadikan sebagai modal potensial bagi
masa depan demokrasi Indonesia.
KEDUA musyawarah. Makna dan semangat musyawarah ialah mengharuskan adanya
keinsyafan dan kedewasaan warga negara untuk secara tulus menerima kemungkinan
untuk melakukan negosiasi dan kompromi-kompromi sosial dan politik secara damai
dan bebas dalam setiap keputusan bersama. Semangat musyawarah menuntut agar
setiap orang menerima kemungkinan terjadinya partial functioning of ideals, yaitu
pandangan dasar bahwa belum tentu, dan tak harus, seluruh keinginan atau pikiran
seseorang atau kelompok akan diterima dan dilaksanakan sepenuhnya. Konsekuensi
dari prinsip ini adalah kesediaan setiap orang maupun kelompok untuk menerima
pandangan yang berbeda dari orang atau kelompok lain dalam bentuk-bentuk
kompromi melalui jalan musyawarah yang berjalan secara seimbang dan aman.
KETIGA, cara haruslah sejalan dengan tujuan,. Norma ini menekankan bahwa hidup
demokratis mewajibkan adanya keyakinan bahwa cara haruslah sejalan dengan tujuan.
Dengan ungkapan lain, demokrasi pada hakikatnya tidak hanya sebatas pelaksanaan
prosedur-prosedur demokrasi (pemilu, suksesi kepemimpinan, dan aturan mainnya),
tetapi harus dilakukan secara santun dan beradab, yakni melalui proses demokrasi yang
dilakukan tanpa paksaan, tekanan dan ancamandari, dan oleh siapapun, tetapi
dilakukan secara sukarela, dialogis, dan saling menguntungkan. Unsur-unsur inilah yang
melahirkan demokrasi yang substansial.
KEEMPAT, norma kejujuran dan kemufakatan. Suasana masyarakat demokratis dituntut
untuk menguasaidan menjalankan seni permusyawaratan yang jujur dan sehat untuk
mencapai kesepakatanyang memberi keuntungan semua pihak. Karena itu, faktor
ketulusan dalam usaha bersama mewujudkan tatanan sosial yang baik untuk semua
warga Negara merupakan hal yang sangat penting dalam membangun tradisi demokrasi.
Prinsip erat ini kaitannya dengan paham musyawarah seperti telah dikemukakan
sebelumnya. Musyawarah yang benar dan baik hanya akan berlangsung jika masing-
masing pribadi atau kelompok memiliki pandangan positif terhadap perbedaan
pendapat orang lain.
KELIMA, kebebasan nurani, persamaan hak, dan kewajiban. Pengakuan akan kebebasan
nurani (freedom of conscience), persamaan hak dan kewajiban bagi semua
(egalitarianisme) merupakan norma demokrasi yang harus diintregasikan dengan sikap
percaya pada iktikad baik orang dan kelompok lain (trust attitude). Norma ini akan
berkembang dengan baik jika ditopang oleh pandangan positif dan optimis tehadap
manusia. Sebaliknya, pandangan negative dan pesimis terhadap manusia dengan mudah
akan melahirkan sikap dan perilaku curiga dan tidak percaya kepada orang lain. Sikap
dan perilaku ini akan sangat berpotensi melahirkan sikap enggan untuk saling terbuka,
saling berbagi untuk kemaslahatan bersama atau untuk melakukan kompromi dengan
pihak-pihak yang berbeda.
3. Pemberian Hukuman mati bagi kasus tindak pidana peredaran narkotika merupakan
salah satu langkah yang tepat dilakukan negara untuk mengeksekusi para pengedar
narkoba yang dapat merusak generasi bangsa. Dengan adanya Undang–Undang Nomor
35 Tahun 2009 tentang Narkotika dapat menjerat pengedar/bandar narkoba dengan
memberikan hukuman paling berat yaitu hukuman mati. Permasalahan diangkat adalah
penegakan hukuman mati bagi bandar narkoba di Indonesia dan hukuman mati bagi
Bandar Narkoba ditinjau dari aspek hak asasi manusia. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian yuridis normatif dengan menganalisis undang – undang dan norma
yang berlaku dan metode penelitian pustaka (library research). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan hukuman mati bagi Bandar Narkoba harus dilakukan
demi melindungi umat manusia yang lebih banyak dengan membunuh satu orang dan
hukuman mati bagi Bandar Narkoba tidak bertentangan dengan hak asasi karena tidak
bertentangan dengan konvensi internasional hak sipil dan politik sehingga hukuman
mati dapat diterapkan di Indonesia
Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Contoh hak-hak asasi
peradilan adalah sebagai berikut.
Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh hak-hak asasi sosial
budaya adalah sebagai berikut.
5. A. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Secara harfiah, otonomi
daerah berasal dari kata otonomi dan daerah. Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal
dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang-
undang, sehingga dapat diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau
kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan
daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah.
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai
implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan
daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama
dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di
daerah masing-masing.
b. Dampak adanya Otonomi Daerah adalah sebagai berikut :
Dampak Positif
Kebudayaan daerah yang dimiliki lebih mudah dikembangkan oleh pemerintah
daerah
Sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki daerah mudah dikelola
dan dikembangkan
Efisien waktu dan biaya dalam pembangunan
Adanya desentralisasi kekuasaan
Meningkatnya kesejahteraan dan pelayanan terhadap masyarakat daerah
Memiliki kewenangan daerah kebijakan tertentu sesuai kondisi wilayahnya
Dampak Negatif
Lambatnya daerah miskin untuk berkembang
Kurangnya koordinasi antar daerah
Munculnya kesenjangan sosial
Terjadinya konflik antar daerah karena pengembangan wilayah
Pejabat daerah yang bertindak sewenang-wenang dan mengesampingkan aspirasi
rakyat
Kurangnya pengawasan
6. A. Rule of law adalah Rule of law adalah prinsip hukum yang menyatakan bahwa hukum
harus memerintah sebuah negara dan bukan keputusan pejabat-pejabat secara
individual.
b. menurut Albert Venn Dicey rule of law memiliki tiga unsur dasar yaitu:
Supremasi aturan hukum: seseorang hanya boleh dihukum kalau melanggar hukum
Kedudukan yang sama di mata hukum: baik itu pejabat maupun rakyat jelata
Terjaminnya hak asasi manusia melalui undang-undang dan putusan pengadilan
9. Geopolitik adalah suatu rangkaian asas ( prinsip ). Keadaan, cara, dan alat yang di
gunakan untk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.
Unsur-unsur wanus :
Wadah
Meliputi kekayaan alam dan penduduk dengan beragam budaya
Isi
Aspirasi bangsa yang bertujuan untuk mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat
yag ideal di negara Kesatuan Republik Indonesia
Tata laku
Pertemuan atara wadah dan isi yang menghasilkan mentalitas dan cita cita bersama
untuk menjadikan indonesia yang inklusif dan membangun
penyelenggaraan negara
a.membersihkan aparatur negara dari praktek KKN.
b.melakukan pemeriksaan terhadap kekayaan pejabat.
c.meningkatkan kualitas dan profesional aparatur negara