SISTEM PEMERINTAHAN
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tema utama yang banyak dikaji terkait
sistem demokrasi yang ada di Indonesia. Mengadopsi metode kajian literatur dengan
menyelidiki 15 artikel jurnal dengan rentang tahun 2019-2023. Hasil penelitian ini
menunjukkan tema-tema utama yang sering ditemukan dalam penelitian tentang
demokrasi di Indonesia, yaitu sejarah demokrasi yang ada di Indonesia. Hasil penelitian
ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini dan dapat
membantu pengembangan pemahaman tentang sistem demokrasi di Indonesia. Untuk
penelitian berikutnya dapat memperluas cakupan dan analisis penelitian,serta
memperdalam penjabaran lebih lanjut untuk mengidentifikasi tren dan perubahan
signifikan dalam penelitian sistem demokrasi di Indonesia.
Kata Kunci : Sistem Demokrasi, Sistem Pemerintahan, Hukum Indonesia
Abstrac
This research aims to identify the main themes that are widely studied regarding the
democratic system in Indonesia. Adopting a literature review method by investigating 15
journal articles spanning 2019-2023. The results of this research show the main themes
that are often found in research on democracy in Indonesia, namely the history of
democracy in Indonesia. The results of this research can be a basis for further research in
this field and can help develop understanding of the democratic system in Indonesia.
Future research can expand the scope and analysis of the research, as well as deepen the
explanation further to identify significant trends and changes in research on the
democratic system in Indonesia.
Keywords: Democratic System,Governmert System, Indonesia Law
PENDAHULUAN
Prinsip-Prinsip Demokrasi
Demokrasi memiliki beberapa prinsip yang menjadi landasan dalam pelaksanaannya.
Prinsip-prinsip demokrasi ini penting untuk ditegakkan agar pemerintahan dapat berjalan
secara demokratis. Beberapa prinsip demokrasi antara lain:
1) Kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Prinsip ini berarti bahwa rakyat
memiliki kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Rakyat memiliki hak untuk
memilih dan menentukan siapa yang akan memerintah mereka. Rakyat juga
memiliki hak untuk mengawasi dan mengontrol jalannya pemerintahan.
2) Pemerintahan berdasarkan hukum. Prinsip ini berarti bahwa pemerintahan harus
berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku. Hukum harus ditegakkan secara adil
dan tidak pandang bulu.
3) Hak asasi manusia dijamin. Prinsip ini berarti bahwa hak-hak asasi manusia,
seperti hak hidup, hak kebebasan, hak berekspresi, dan hak untuk mendapatkan
keadilan, harus dijamin oleh pemerintah.
4) Persamaan di depan hukum. Prinsip ini berarti bahwa semua orang, tanpa
memandang status sosial, harus diperlakukan sama di depan hukum.
5) Pemilihan umum yang bebas dan jujur. Prinsip ini berarti bahwa pemilihan umum
harus diselenggarakan secara bebas dan jujur, sehingga rakyat dapat memilih
pemimpin yang mereka inginkan. (Nasution et al., 2023)
Indonesia dalam perjalanan berdemokrasi mengalami beberapa periode, hingga
saat ini menjalani periode reformasi. Negara demokrasi, tentunya membenarkan
keberadaan partai politik sebagai pilar dari demokrasi atau pelaksanaan kedaulatan rakyat
itu. Hal ini didasari pada pelaksanaan demokrasi secara tidak langsung dilaksanakan
melalui pemilihan umum dalam rangka menduduki kursi kepemimpinan suatu
pemerintahan yang keberadaan partai politik sebagai peserta pemilihan umum. Partai
politik pada pokoknya memiliki kedudukan (status) dan peranan (role) yang sentral dan
penting dalam setiap sistem demokrasi karena memainkan peran yang penting sebagai
penghubung antara pemerintahan negara dengan warga negaranya.
(Purnamawati,E. 2020)
Prinsip demokrasi mengandung arti dijunjung tingginya hak setiap orang untuk
berpendapat, untuk memiliki ideologi tertentu, dan untuk memiliki identitas tertentu serta
menghargai setiap pendapat yang keluar dari pikiran setiap orang. Konsep demokrasi
menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Prinsip semacam trias
politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah
mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk
membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah
seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. (Arifin, I.2019)
Pemilihan umum adalah suatu lembaga yang berfungsi sebagai sarana
penyampaian hak-hak demokrasi rakyat. Eksistensi kelembagaan pemilihan umum sudah
diakui oleh negara-negara yang bersendikan asas kedaulatan rakyat. Inti persoalan
pemilihan umum bersumber pada dua masalah pokok yang selalu dipersoalkan dalam
praktek kehidupan ketatanegaraan, yaitu mengenai ajaran kedaulatan rakyat dan paham
demokrasi, di mana demokrasi sebagai perwujudan kedaulatan rakyat serta pemilihan
umum merupakan cerminan daripada demokrasi. Kegiatan pemilihan umum (general
election) juga merupakan salah satu sarana penyaluran hak asasi warga negara yang
sangat prinsipil. Oleh karena itu, dalam rangka pelaksanaan hak-hak asasi warga negara
adalah keharusan bagi pemerintah untuk menjamin ter laksananya penyelenggaraan
pemilihan umum sesuai dengan jadwal ketatanegaraan yang telah ditentukan. Pemilu
yang mengedepankan pendekatan dialogis visi dan misi sebagai solusi permasalahan
bangsa dilakukan oleh peserta pemilu yang benar-benar mencerminkan jiwa pembawa
Pancasila. Individu terpilih yang memenuhi kriteria pemilu adalah kredibilitas, integritas
dan akseptabilitas serta poparitas karena prestasi, dedikasi dan loyalitas kepada bangsa
dan negara sehingga layak memimpin negara ini. Perkembangannya banyak peserta
pemilu yang belum bisa mencerminkan nilai demokrasi sesuai sila ke-4 Pancasila.
(Akbar et al., 2023)
Dalam praktek pelaksanaannya, demokrasi yang memposisikan rakyat dalam
penentuan kebijakan negara, sering bergeser ketika peranan Negara yang terwujud dalam
pemerintahan melakukan langkah-langkah yang berusaha membatasi hakikat kehendak
dan kekuasaan rakyat dalam penyelenggaraan negara. Langkah-langkah tersebut dicapai
melalui perubahan konstitusi ataupun produk perundang-undangan yang dibuat rezim
yang berkuasa. Gerakan konstitusional maupun yuridis formal dipergunakan untuk
mengubah dan membatasi ruang berlakunya demokrasi.Dengan demikian, dapat ditarik
kesimpulan bahwa demokrasi merupakan kekuasaan yang dimiliki serta diatur oleh
masyarakat. Tujuan diterapkannya demokrasi adalah untuk mencapai keputusan yang
menguntungkan masyarakat. Diputuskan oleh rakyat, dijalankan oleh rakyat, serta
dinikmati oleh rakyat. Meskipun memiliki prinsip yang efektif, penerapannya di berbagai
negara, salah satunya Indonesia, masih memiliki beberapa kekurangan dalam berbagai
aspek. (Manurung et al., 2022)
Masa Orba
Seiring dengan kegagalan pembumian demokrasi pada masa Orla, unsur-unsur
“di luar” masyarakat secara perlahan tumbuh berkembang menjadi wahana tumbuhnya
logika dan penjabaran baru budaya bangsa Indonesia. Pada masa Orba, diinterpretasikan,
budaya politik haruslah memiliki logika dan dijabarkan sedemikian rupa dimana negara
bertindak sebagai aktor tunggal dan sentral. Logika penempatan negara sebagai aktor
tunggal terartikulasi melalui pengesahan secara tegas dan mutlak bagi sentralitas negara
dengan seluruh perangkat birokrasidan militer demi kepentingan pembangunan ekonomi
dan politik. Di sinilah kemudian terjadi proses penyingkiran corak egaliter dan
demokratik dari budaya bangsa Indonesia dan kemudian digantikan dengan corak
feodalistik yang dimungkinkan oleh dua hal pokok. Pertama, melalui integrasi,
pembersihan dan penyatuan birokrasi negara dan militer di bawah satu komando. Dari
upaya ini, lantas membuka jalan lebar bagi penjabaran dan pemberian logika baru dalam
feodalisme budaya bangsa Indonesia secara nyata dan operasional. Jabaran dan logika
baru ini semakin menemukan momentumnya berkaitan dengan kenyataan di masyarakat
yang tengah menghadapi kesulitan ekonomi sangat parah di satu pihak dan obsesi negara
untuk membangun pertumbuhan ekonomi sebagai peletak dasar penghapusan kemiskinan
di lain pihak. (Purnamawati,E. 2020.)
Kedua, pengukuhan negara qua negara, juga dilakukan melalui upaya
penyingkiran hiruk pikuk politik massa. Partisipasi politik yang terlalu luas dan tidak
terkontrol, dianggap dapat membahayakan stabilitas politik yang merupakan conditio sine
qua non bagi berlangsungnya pembangunan ekonomi. Karena itu,keterlibatan negara
melalui aparat birokrasi dan militer diabsahkan untuk mengjangkau keseluruh aspek
kehidupan masyarakat. (Dedi A,2021.)
Perubahan-perubahan konsep demokrasi terjadi mulai dari dekokrasi terpimpin,
demokrasi parlementer sampai ke demokrasi presidensil. Namun pada dasarnya, peranan
pemerintahan dalammenjalankan demokrasi masih sangat dominan, karena dalam UUD
1945 beserta Amandemennya, mamsih nampak kekuasaan pemerintahan tetap lebih besar
dibanding kekuasaan lainnya. (Prasisko Y.G,2019.)
METODE
Dalam rangka menggali pemahaman yang lebih mendalam tentang Sistem
Demokrasi di Indonesia, penelitian ini menggunakan metode kajian literatur
(Arifin,I 2019)
yang melibatkan penyelidikan terhadap 15 artikel jurnal yang dipublikasikan antara
tahun 2019 hingga 2023. Kajian literatur merupakan sebuah metode yang melibatkan
penyelidikan, analisis, dan sintesis literatur atau sumber-sumber tertulis yang relevan
dengan topik penelitian. Dalam penelitian ini, tujuan kajian literatur untuk memahami
perkembangan penelitian Sistem Demokrasi sebelumnya, temuan-temuan yang telah ada,
dan kerangka pemikiran yang telah dikembangkan oleh peneliti-peneliti sebelumnya
dalam domain yang sama atau terkait. Tujuan utama penelitian ini untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan menguraikan tema- tema krusial yang secara
konsisten muncul dan mendominasi diskusi akademik dan penelitian terkait Sistem
Demokrasi di Indonesia. (Arifin, I.2019)
Kuantitatif
27%
Literatur Riview
33%
Kualitatif
40%
7
6
6
5
4
4
3
2
2 2
1
1
0
2019 2020 2021 2022 2023
Secara garis besar, secara signifikan dari tahun 2019 terdapat 2 artikel, setelah setahun
yaitu 2020, turun menjadi 1 artikel, setelah 3 tahun naik secara konsisten secara bertahap
menjadi 6 artikel. 2023 mencerminkan adanya kenaikan yang signifikan dalam minat
penelitian di kalangan komunitas akademik yang menelaah system demokrasi yang ada di
Indonesia. Data tersebut menunjukkan indikasi yang kuat mengenai evolusi minat
akademik dalam meneliti demokrasi yang berkaitan dengan ekonomi, Sejarah,
perkembangan islam di Indonesia dan masih banyak lagi.Setelah dilihat pada diagram
diatas, disimpulkan 2019 hanya dua artikel dan naik menjadi 6 pada tahun 2023.
KESIMPULAN
Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak
dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Prinsip demokrasi
dibedakan menjadi dua yaitu Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem Politik dan Prinsip Non
demokrasi (Kediktatoran).Demokrasi memiliki banyak jenisnya.Yaitu Demokrasi
menurut cara aspirasi rakyat (Demokrasi Langsung, Demokrasi Tidak Langsung) dan
Demokrasi (Berdasarkan Prinsip Ideologi, Demokrasi Liberal, Demokrasi Rakyat,
Demokrasi Pancasila). Demokrasi merupakan tatanan hidup bernegara yang menjadi
pilihan negara-negara di dunia pada umumnya. Demokrasi lahir dari tuntutan masyarakat
barat akan persamaan hak dan kedudukan yang sama di depan hukum. Hal ini terjadi
karena pada masa sebelum adanya deklarasi Amerika dan Perancis, setiap warga dibeda-
bedakan kedudukannya baik di depan hukum maupun dalam tatanan social masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A., Sihabudin, M. Y., Firdaus, R. E., & Pahreji, R. (2023). Perkembangan Demokrasi
Di Indonesia . In ADVANCES in Social Humanities Research (Vol. 1, Issue 5) Hal 633.
Arifin, I. (2019). Analisis Penerapan Demokrasi Politik Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial
di Indonesia Analysis of the Application of Government Political Democracy and Social
Welfare in Indonesia . Page 57 of 61 Volume 1 Nomor 2.
Dedi, A. (2021). Implementasi Prinsip-Prinsip Demokrasi Di Indonesia. Jurnal MODERAT,
7(1) hal 2.
Karima, M, K,. (2023). Perjalanan Demokrasi Indonesia Dan Problematikanya.
Educandumedia (Jurnal Pendidikan dan Kependidikan) In Jurnal Educandumedia (Vol. 02
No. 1) hal 109.
Manurung, C. E., Zee, C., Nathanael, N., & Ernando, R. (2022). Perkembangan Sistem
Demokrasi di Indonesia dan Relevansinya untuk Kehidupan di Tahun 2022. 1, 1-1 hal 5.
Nasution, T., Hairini Siregar, N., Luthfiansyah, F. A., Ramadhani, N., Angkat, C. T. D. E.,
Sihite, R. N., Pohan, D. A., Marunduri, R. A., Panjaitan, M. F., Aulia, R. G., Nasution,
M., & Andrika, N. (2023). educandumedia (Jurnal Pendidikan dan Kependidikan)
Persamaan dan Perbedaan Sistem Demokrasi Di Indonesia Dengan Negara Lain. Vol.02
No.01 hal 27.
Prasisko, Y. G. (2019).Demokrasi Indonesia Dalam Masyarakat Multikultural. Jurnal
MODERAT, Volume 7, Nomor 1, hal 11.
Purnamawati, E. (2020). Perjalanan Demokrasi Di Indonesia. Volume 18 Nomor 2 hal 251.
Santoso, G., Karim, A. A., Maftuh, B., Sapriya, & Murod, M. (2023). Kajian Dinamika
Demokrasi di Indonesia untuk Menjadi Tokoh Pahlawan Daerah dan Nasional RI Abad
21. Jurnal Pendidikan Transformatif (Jupetra). Vol 2 (1) : 225-226.
Syahdiyono, F. 2022. Sistem Demokrasi Indonesia Menurut Prespektif Islam. Jurnal Ekonomi
Syariah. Vol. 1 No. 2, hal 4.
Taufik M & Abu A. 2020.Islam dan Demokrasi. Jurnal Studi Ilmu pengetahuan Sosial Volume
1 (Issue 1), hal 1-14.
Tedjo P. (2019) Administrasi, M., & Semarang, F. U. Perkembangan Demokratisasi dalam
Sistem Politik Demokrasi di Indonesia.Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang,
Volume 15 No. 19, hal 5.