Anda di halaman 1dari 3

1.

MATERI HAK DAN KEWAJIBAN (TERKHUSUS BIDANG POLITIK DALAM


PEMERINTAH)

Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban di mana pun berada.

Hak dan kewajiban warga negara dapat berlaku di berbagai bidang kehidupan,
salah satunya di bidang politik.

Di bidang politik, kita memiliki hak untuk turut berpartisipasi dalam pemilihan
umum, sekaligus wajib menuruti setiap aturan hukum yang berlaku di Indonesia.

Hak dan kewajiban tersebut diatur berdasarkan dasar hukum negara,


yakni Undang-Undang Dasar 1945, peraturan perundang-undangan, dan
Pancasila.

Aturan hukum berfungsi untuk melindungi hak warga negara dan mengatur
kewajibannya agar tidak menimbulkan pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban.

Pada pelajaran PPKN kali ini, kita akan belajar menyebutkan contoh hak dan
kewajiban yang sesuai Pancasila di bidang politik.

Hak yang Sesuai Pancasila di Bidang Politik


Berikut ini beberapa contoh hak yang sesuai dengan Pancasila di bidang politik.
1. Berhak memilih dalam pemilihan umum.
2. Berhak dipilih dalam pemilihan umum.
3. Berhak memberikan kritik maupun saran yang membangun jalannya
pemerintahan.
4. Berhak mendapatkan perlindungan dari tindak diskriminasi.
5. Berhak mendapatkan perlakuan adil di depan hukum.
6. Berhak memperoleh kebebasan berpendapat.
7. Berhak menyampaikan pemikirannya di depan umum.
8. Berhak melakukan musyawarah.
9. Berhak menerapkan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.
10. Berhak mendapatkan perlindungan hak.

Kewajiban yang Sesuai Pancasila di Bidang PolitikBerikut ini beberapa


contoh kewajiban yang sesuai dengan Pancasila di bidang politik.
1. Wajib menuruti hukum yang berlaku di Indonesia.
2. Wajib melindungi dan menghormati sesama hak warga negara.
3. Wajib bersikap demokratis.
4. Wajib menghormati pendapat orang lain.
5. Wajib mengutamakan kepentingan bersama.
6. Wajib mengutamakan rakyat lebih dari kepentingan kelompok.
7. Wajib menjaga pertahanan negara.
8. Wajib mempertahankan kedaulatan negara.
9. Wajib membela negara.
10. Wajib menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Hak Politik Warga Negara

Hak Politik Warga Negara merupakan bagian dari hak-hak yang dimiliki oleh
warga negara dimana asas kenegaraannya menganut asas demokrasi. Lebih
luas hak politik itu merupakan bagian dari hak turut serta dalam pemerintahan.
Hak turut serta dalam pemerintahan dapat dikatakan sebagai bagian yang amat
penting dari demokrasi. Hak ini bahkan dapat dikatakan sebagai
pengejawantahan dari demokrasi, sehingga jika hak ini tidak ada dalam suatu
negara, maka negara tersebut tidak semestinya mengakui diri sebagai negara
demokratis. Negara-negara yang menganut demokrasi, pada umumnya
mengakomodir hak politik warga negaranya dalam suatu penyelenggaraan
pemilihan umum, baik itu bersifat langsung maupun tidak langsung.

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa hak-hak politik masyarakat Indonesia


yang dijamin oleh UUD, yaitu hak membentuk dan memasuki organisasi politik
ataupun organisasi lain yang dalam waktu tertentu melibatkan diri ke dalam
aktivitas politik; hak untuk berkumpul, berserikat, hak untuk menyampaikan
pandangan atau pemikiran tentang politik, hak untuk menduduki jabatan politik
dalam pemerintahan, dan hak untuk memilih dalam pemilihan umum. Yang
mana semuanya direalisasikan secara murni melalui partisipasi politik.

Adapun keseluruhan penggunaan hak politik sipil dibedakan atas dua kelompok:
1. Hak politik yang dicerminkan oleh tigkah laku politik masyarakat.Biasanya
penggunaannya berupa hak pilih dalam pemilihan umum, keterlibatan dalam
organisasi politik dan kesertaan masyarakat dalam gerakan politik seperti
demonstrasi dan huru-hara.
2. Hak politik yang dicerminkan dari tigkah laku politik elit. Dalam hal ini, tingkah
laku elit dipahami melalui tata cara memperlakukan kekuasaan, penggunaan
kekuasaan dan bentuk hubungan kekuasaan antar elit, dan dengan
masyarakat.

Dalam praktiknya, yang secara teknis menjalankan kedaulatan rakyat adalah


pemerintahan eksekutif yang dipilih secara langsung oleh rakyat dan wakil-wakil
rakyat di lembaga perwakilan rakyat atau parlemen. Perwakilan rakyat tersebutlah
yang bertindak untuk dan atas nama rakyat, yang secara politik menentukan
corak dan cara bekerjanya pemerintahan, serta tujuan yang hendak dicapai baik
dalam jangka panjang maupun pendek. Agar para wakil rakyat tersebut dapat
bertindak atas nama rakyat, maka wakil-wakil rakyat harus ditentukan sendiri oleh
rakyat. Mekanismenya melalui pemilihan umum (general election). Dengan
demikian, secara umum tujuan pemilihan umum itu adalah:
1. memungkinkan terjadinya peralihan pemerintahan secara aman dan tertib.
2. untuk melaksanakan kedaulatan rakyat.
3. dalam rangka melaksanakan hak-hak azasi warga Negara.
2. PENTINGNYA PARTISIPASI DALAM PEMILIHAN OSIS ( PEMIRA )
Kaitan nnya dengan materi di atas seiring dengan akan dilaksanakannya
kegiatan pemilikhan ketua OSIS perlu kiranya setiap warga sekolah untuk
berpartisipasi dalam mensukseskannya dengan cara berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut. Adapun bentuk partisipasi yang dapat dilakukan warga
sekolah adalah :

Contoh Partisipasi politik di lingkungan sekolah, yaitu memberikan suara


dalam pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, atau ketua organisasi lainnya.

 Manfaat partisipasi politik di lingkungan sekolah adalah menambah


pengetahuan tentang pemungutan suara.

Pembahasan

Partisipasi politik adalah bentuk kegiatan yang kita atau warga negara ikut
serta atau lakukan dalam kegiatan pengemabilan keputusan secara
bersama. Contoh partisipasi politik yang sering kita temui di Indonesia adlah
pemilihan umum atau pemilu.

Indonesia melakukan partisipasi politik sesuai dengan prinsip - prinsip


demokrasi Pancasila, oleh karena dalam pemilihan kepala negara kita
mengikutsertakan seluruh warga negara yang telah memenuhi syarat.

Contoh lain kegiatan partisipasi politik disekolah adalah:

1. Berdiskusi kelompok dengan teman sekelas


2. Berdiskusi dengan guru

Anda mungkin juga menyukai