Anda di halaman 1dari 20

ONTOLOGI ILMU

PEMERINTAHAN
PENDAHULUAN

 Keberadaan ilu pemerintahan sampai saat ini masih menjadi perdebatan di


kalangan ilmuwan. Ada yang beranggapan ilmu pemerintahan itu tidak ada,
karena yang sebenarna itu adalah ilmu politik dan ilmu administrasi publik. Ada
pula yang beranggapan bahwa imu pemerintahan adalah ilmu baru.
Penyebab kurang berkembangnya ilmu pemerintahan telah dibahas oleh Sadu
Wasistiono dan Fernandes Simangunsong dalam bukunya berjudul “Metodologi
Ilmu Pemerintahan”. Ada enam penyebab ilmu pemerintahan tidak berkembang
1. Kurangnya konsep dan teori sebagai alat analisis, sehingga kurang mampu menjelaskan gejal,
tindakan, dan peristiwa pemerintahan yang aktual
2. Kekurangan pendukung dan peminat untuk megebangkan ilmu dn kemahiran pemerintahan
3. Para praktisi ilmu pemerintahan tidak memiliki tradisi menulis, sehingga fakta empirik menjadi
kehilangan makna karena tidak dianlisis secara komprehensif
4. Banyak ilmuwan meragukan eksistensi ilmu pemerintahan
5. Ahli-ahli bidang ilmu pemerintahan kurang mendapat penghargaan
6. Keahlian dalam bidang ilmu pemerintahan belum menjadi sebuah profesi yang spesifik dengan
persyaratan khusus
Pengertian Ontologi Ilmu Pemerintahan

 Menurut “Author” (1822) ontologi ilmu pemerintahan adalah “institusi yang


mebuat,mengatur,dan mengawai kontrak antara masyarakat dengan para
anggotanya, guna menjamin kehidupan bersama dalam kedamaian”
 Objek materia (objek yang dikaji) ontologi ilmu pemeritahan adalah institusi negara. Tidak dalam
kaitannya dengan orang perorang ataupun dunia swasta. Ilmu-ilmu seperti ilmu politik, ilmu negara,
ilmu hukum tata negara, dan lain sebagainya memiliki hubungan yang erat, saling mempengaruhi,
serta saling meminjam konsep dan teori dengan ilmu pemerintahan.
 OBYEK FORMA (SUDUT PANDANGNYA) ADALAH “HUBUNGAN
ANTARA LEMBAGA PEMERINTAH YANG MERUPAKAN
REPRESENTASI DARI NEGARA DENGAN RAKYATNYADALAM
KAITAN KEWENANGAN DAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK
MENCAPAI KESEJAHTERAAN UMUM.”
DILIHAT DARI OBJEK FORMANYA, ILMU PEMERINTAHN
MENCAKUP ASPEK-ASPEK:
1) HUBUNGAN ANTARA INSTITUSI PEMERITAH SEBAGAI
REPRESENTASI NEGARA DENGAN MASYARAKATNYA DALAM
KEADAAN YANG BERLAINAN SESUAI DENGAN BENTUK
NEGARA, SISTEM PEMERINTAHAN, MAUPUN SISTEM
POLITIKNYA.
Pemerintah dan Pemerintahan

 Menurut Bevir, pemerintah mempunyai dua arti:


1) As an institution
2) As the act of governing
 Menurut Samuel Edward Finer (1974) pemerintah mempunyai 4 arti:
1) Menunjukan kegiatan atau proses memerintah
2) Menunjukan hal ihwal kegiatan atau proses kenegaraan
3) Menunjukkan orang-orang yang dibebani tugas-tugas untuk memerintah
4) Menunjukkan cara, metode, atau sistem dengan mana suatu masyarakat tertentu
diperintah
Gejala, Tindakan dan Peristiwa
Pemerintahan
 Gejala adalah sesuatu yang dapat menjadi indikasi adanya eksistensi sesuatu yang
lain. Wujud dari eksistensi tersebut dapat berupa gedung-gedung pemerintahan,
lambang-lambang, pegawai pemerintahan dan lain-lain. Gejala pemerintahan
berkaitan dengan penggunaan kewenangan yang sah oleh institusi atau ornag yang
berwenang.
 Tindakan pemerintahan adalah suatu tindakan yang didorong oleh keinginan.
Keinginan ini bukan keinginan indvidual,melainkan keinginan yang diperintahkan
atau dmungkinkan oleh eraturan perundang-undangan, atau yang muncul karena
tuntutan publik atau janji kampanye.
 Sebuah tindakan pemerintahan akan menimbulkan peristiwa
peristiwa pemerintahan. Peristiwa pemerintahan adalah sesuatu
tenatng aktivitas resmi pemerintahan yang benar-benar ada.
Peristiwa yang terjadi berkelanjutan dan kemudian tercatat dalam
sebuah dokumen baik senagja atau tidak sengaja sehingga
menjadi sebuah catatan sejarah.

Peristiwa Gejala
Pemerintahan Pemerintahan

Tindakan
Pemerintahan
Kekuasaan dan Kewenangan

 Menurut Max Weber, yang mengatakan adanya tiga tipe murni legitimasi
kewenangan yaitu,
1) rational ground, didasarkan pada aturan-aturan normatif
2) traditional ground, didasrkan kepada kepercayaan yang sudah mapan terhadap
kesucian tradisi dan legitimsi status pelaksanaan kewenangan berdasarkan tradisi
yang dianut
3) charismatic ground, merujuk pada karkter individu yang heroik dan pola-pola
normatif yang dijalankan atau diperintah oleh orang yang memiliki karisma
 Kewenangan Formal atau formal authority adalah :”power rooted in the general
understanding that spesific individuals or groups have the rights to exert influence
within certain limits by virtue of their position within the organization”. Jadi
sebuah kewenangan sudah pasti sebuah kekuasaan, tetapi kekuasaan belum tentu
kewenangan, karena memerlukan proses legitimasi.
 Kewenangan formal berakar pada pemahaman bahwa orang atau kelompok
tertentu memiliki hak untuk menggunakan pengaruhnya dalam batas tertentu
melalui kedudukannya dalam sebuah organisasi. Denan kata lain kewenangan
berkaitan erat dengan kedudukan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi
 Stoner dan Freeman membedakan antara authority, power, dan influece.
 Kekuasaan atau power adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh, yakni
kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompk, agar
mau mengikuti pa yang diinginkan oleh orang yang menggunakan kekuasaannya.
 Sedangkan pengaruh atau influence diartikan sebagai tindakan-tindakan atau
contoh perilaku yang menyebabkan sebuah perubahan di dalam sikap atau
perilaku dari orang atau kelompok lain.
 Kaitan antara kekuasaan dan pengaruhnya antara orang yang memliki kekuasaan
besar (powerfull) dengan orang yag mempunyai kekuasaan terbatas (powerless)
dapat digambarkan sebagai berikut;

Powerfull Powerless
individual individual
 Pertemuan antara presiden, dan jajaran pemerintahan dengan orang awam
merupakan pertemuan antara pihak pemilik kekuasaan dengan pihak yang tidak
memiliki kekuasaan. Proses yang terjadi kemudian,pejabat pemerintahan yang
berkuasa menyodorkanberbagai program yang perlu didukung atau dilaksanakan
oelh masyarakat awam. Ada tiga pilihan yaang dapat diambil oleh pihak yang
tidak memiliki kekuasaan yaitu menerima pengaruh, menghindari pengaruh, dan
menolak pengaruh. Gabungan dari kelompok yang tidka berkuasa dapat
bertindak untuk mengendalikan pihak yang berkuasa, karena kedaulatan ada di
tangan rakyat
Dalam pemerintahan otoriter, posisi mereka yang berkuasa sangat besar sedangkan posisi mereka
yang dipengaruhi sangat lemah, sehingga tidak ada pilihan untuk menghindari atau menolak
pengaruh yang didesakkan oleh pihak penguasa.
Pengaruh antara orang yang sama-sama memiliki kekuasaan besar dapat digambarkan sebagai
berikut:

Powerfull Powerfull
individual individual
Pertemuan antara presiden dengan mantan presiden atau pertemuan presiden dengan ketua
partai politik yang besar adalah momentum bertemunya individu yang memiliki kekuasaan
dengan individu yang juga memiliki kekuasaan. Setelah pertemuan umumnya diikuti dengan
penjelasan kepada pers yang didalamnya tergambar adanya saling pengaruh antara dua belah
pihak
Posisi jabatan mempengaruhi kewenangan, tetapi kekuatan kekuasaan tergantung pada
kemampuan dan kewibawaan individu masing-masing
Kewenangan
 Sebuah kewenangan dapat diterima dan memberikan pengaruh karena pihak yang berkaitan
memahami apa yang diperintahkan. Selain itu penerima pengaruh kewenangan percaya bahwa
perintah sejalan dengan tujuan organisasi.
 Kewenangan berbeda dengan wewenang. Kewenangan pemerintahan adalah kekuasaan Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya untuk bertindak dalam ranah
hukum publik. Keabsahan kewenangan didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Sedangkan wewenang aalah hak yang dimiliki oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan atau
penyelenggara negara lainnya untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan dalam penyelenggaran
pemerintahan. Hak ini bersifat tentatif, tergantung pada badan atau pejabat yang diberi kewenangan,
disesuaikan dengan tugas dan tangung jawab nya serta situasi dan kondisi yang dihadapi
 Pengertian ilmu pemerintahan secara lengkap adalah “ilmu yang mempelajari gejala, tindakan, dan
peristiwa pemerintahan dalam rangka memberikan pelayanan umum oleh instansi atau individu
pemerintah berdasarkan kewenangan yang dimilikinya, dengan tujuan untuk membuat masyarakat
bahagia.”
 Pada pengertian ilmu pemerintahan yang diatas, digunakan konsep kebahagiaan menggantikan
konsep kesejahteraan .
 Fokus mempelajari ilmu pemerintahan yang sekarang bukan hanya menciptakan kesejahteraan
masyarakat yang biasanya diukur dari pendapatan perkapita, melainkan kebahagiaan baik secara
personal maupun sosial dengan tujuh faktor menurut Helliwell, Layard, dan Saschs yaitu:
kepedulian, kebebasan, kedermawanan, kejujuran, kesehatan, pendapatan, dan tata kelola
pemerintahan yang baik.
Masyarakat, Rakyat, Public, Consumer,
Customer, dan Citizen
 Sasaran ilmu pemerintahan dalah membrika pelayanan mum kepada masyarakat
luas, bukan untuk melayano orang per orang, atau alat mencari kekuasaan.
 Pelayanan umum yang diberikan dalam ilmu pemerintahan ditujukan kepada
masyarakat(society). Konsep ini lebih luas dibandingkan dengan konsep
pelanggan atau pengguna (costumer atau consumer) yang lebih berkaitan dengan
konsep ilmu ekonomi ataupunn konsep warganegara (citizens)yang lebih dekat
dengan konsep politik. Masyarakat lebih dekat degan konsep sosiologis
 Konsep pelayanan masyarakat yang lebih luas justruditujukan dalam rangka
pemenuhan hak-hak asasi manusia dan hak sipil. Hak Asasi Manusia secara
universal telah dideklarasikan oleh PBB pada artikel 1 sampai 30
 Selain hak-hak manusia, fokus ilmu pemerintahan juga dalam rangka pemenuhan
hak-hak sipil (civil rights). Hak-hak sipil adalah hak warganegara atau penduduk
yang diberikan oleh negara atas perintah konstitusi seperti ak kewarganegaraan,
hak berkumpul dan berserikat, hak memperoleh pekerjaan dna sebagainya
.
Body of Knowledge Ilmu Pemerintahan

1) Politik Pemerintahan, berbicara mengenai apa yang dikerjakan pemerintah


sebagai lembaga tertinggi suatu negara
2) Manajemen Pemerintahan, berbicara mengenai bagaimana cara mengerjakan
tugas, kewajiban, dan kewenangan pemerintah terhadap masyarakatnya
3) Hukum Pemerintahan, mengenai tentang dasar hukum bekerjanya sistem
pemerintahan serta hubungan antara pemerintah dengan masyarakat.
4) Sosiologi Pemerintahan, mengenai pemecahan masalah manusia (yang ada di
dalam badan pemerintahan) dengan manusia (yang ada didalam masyarakat)
5) Antropologi Pemerintahan, hakekat dari hidup manusia sebagai pejabat pemerintah,
maupun sebagai anggota masyarakat yang dilayani pemerintah
6) Psikologi Pemerintahan, mengenai aspek psikologi para pejabat pemerintah dalam
melayani masyarakat, maupun suasana psikologi massa dari masyarakat yang dilayani
pemerintah
7) Komunikasi Pemerintahan, mengenai bagaimana cara badan atau pejabat pemerintah
menyampaikan pesan kepada masyarakat yang dilayani
8) Ekologi Pemerintahan, mengenai hubungan timbal balik antara sistem pemerintahan
dengan lingkungan internal dan eksternalnya, serta pengaruh lingkungan fisik terhadap
pemerintahan
9) Teknologi Pemerintahan, penggunaan teknologi untuk memperlancar tugas-tugas
pemerintahan melayani masyarakat
10) Desentralisasi Pemerintahan, mengenai hubungan antara pemerintah nasional
dengan subnasional dalam berbagai sistem yang berbeda-beda
11) Ekonomi Pemerintahan, mengenai bagaimana pemerintah bekerja untuk
membuat masyarakatnya sejahtera lahir dan batin.
12) Hubungan Pemerintahan, mengenai hubungan antara dan antar organ-organ
pemerintahan dan organ-organ negara, maupun antara organ pemerintah dengan
organ negara non-pemerintah seperti KPU, KPK, KOMNAS HAM

Anda mungkin juga menyukai