Salman Luthan
Abstract
Pendahuiuan
Kekuasaan mempunyai arti panting bagi Hukum juga mempunyai arti penting bagi
hukum karena kekuasaan bukan hanya kekuasaan karena hukum dapat berperan
merupakan instrumen pembentukan hukum sebagai sarana legalisasi bagi kekuasaan
(law making), tap) juga instrumen penegakan formal lembaga-lembaga negara, unit-unit
hukum (law enforcement) dalam kehidupan pemerintahan, dan pejabat negara dan
masyarakat. Pembentukan hukum, khususnya pemerlntahan. Legalisasi kekuasaan itu
undang-undang, dllakukan melalui mekanisme dilakukan melalui penetapan landasan hukum
kekuasaan poiitik dalam lembaga legislatif di bagi kekuasaan melalui aturan-aturan hukum.
mana kepentingan-kepentingan kelompok Di samping itu, hukum dapat pula berperan
masyarakat yang saling bertentangan mengontrol kekuasaan sehingga
diupayakan untuk dikompromikan guna pelaksanaannya dapat
menghasilkan satu rumusan kaidah-kaldah dipertanggungjawabkan secara legal dan etis.
hukum yang dapat diterima semua pihak. Dengan demikian terlihat jelas bahwa
Penegakan hukum merupakan upaya untuk hukum dan kekuasaan mempunyai hubungan
mendorong masyarakat agar menaati aturan- yang sangat erat. Hubungan itu dapat
aturan hukum yang beriaku (upaya preventif) digambarkan seperti satu mata uang dengan
dan penjatuhan sanksi hukum terhadap dua sisi. Di satu sisi hukum itu adalah
kasus-kasus pelanggaran hukum yang terjadi kekuasaan atau wewenang legal, dan di sisi
dalam masyarakat (upaya represif). yang lain, hukum itu adalah aturan-aturan
83
untuk mengatur tingkah laku manusia dalam kekuasaan, studi hukum terhadap kekuasaan
masyarakat, termasuk tingkah laku para- jauh tertinggal, sehingga konsep-konsep
penyelenggara negara. kekuasaan yang berkembang lebih
Kharakteristik hubungan hukum dan didominasi oleh pemikiran-pemikiran politik
kekuasaan, khususnya dalam hal legalisasi dan sosiologi.'
kekuasaan dan penegakan hukum, dijelaskan Kecenderungan studi hukum lebih
oleh Mochtar Kusumah Atmaja dalam satu terfokus kepada aspek hukum sebagai kaidah
ungkapkan "hukum tanpa kekuasaan adalah yang menjadi pedoman tingkah laku. Dalam
angan-angan, dan kekuasaan tanpa hukum konteks ini hukum' adalah aturan-aturan
adalah kelaliman".' Ungkapan tersebut, pada tingkah laku dalam kehidupan masyarakat
satu sisi, mengandung arti bahwa kaidah- yang bersifat memaksa dan bila aturan itu
kaidah hukum tidak akan ada manfaatnya jika dilanggar akan mendapat reaksi dan sanksi
tidak ditegakkan, dan hukum itu hanya dapat negatif dari negara. Pemahaman hukum
ditegakkan dengan kekuasaan. Pada sisi lain, dalam konteks kaidah-kaidah berarti
ungkapan itu bermakna bahwa kekuasaan memahami hukum sebagai hal yang
tanpa landasan hukum adalah kesewenang- seharusnya dilakukan (das sollen) dalam
wenangan. kehidupan masyarakat.
Permasalahan utamanya adalah tolok Di samping itu, studi hukum memfokuskan
ukur legalitas kekuasaan. Apakah setiap diri pula pada pemahaman hukum sebagai
kekuasaan yang berdasarkan aturan hukum realitas sosial fdas se/n) yang terjadi dalam
dapat dikuallfikasikan sebagai kekuasaan sah masyarakat. Hukum sebagai kenyataan dapat
atau legal? Apakah kekuasaan sewenang- diamati melalui hukum yang ^idup-dalam
wenang yang memiliki landasan hukum harus masyarakat'atau hukum yang dipraktikkan
diterima dan ditaati? Apakah kekuasaan yang melalui lembaga peradilan (the fmng law),
sewenang-wenang dapat melahirkan hukum pelanggaran-pelanggaran hukum yang tegadi
yang adil? Apakah efektivitas penegakan (perilaku melanggar hukum).dair ketaatan
hukum bergantung pada legalitas kekuasaan? masyarakat kepada-hukum (perilaku taat
Apakah kekuasaan legal yang sewenang- hukum). Dalam kenyataannya hanya hukum
wenang dapat menegakkan hukum guna yang, hidup dan pelanggaran hukum yang
mencapai keadilan? • banyak dikaji, sedangkan ketaatan kepada
Meskipun hukum mempunyai hubungan hukum tidak dianggap sebagai masalah.
yang sangaterat dengan kekuasaan, tapi studi
kekuasaan dalam perspektif hukum masih EsensI Kekuasaan dan HuKum
terbatas sehingga konsep-konsep kekuasaan
didalam ilmu hukum tidak begitu berkembang. Kekuasaan merupakan konsep hubungan
Dibandingkan dengan studi politik terhadap sosial yang terdapat.d'aiam kehidupan
komunitas, masyarakat, negara, dan umat kekuasaan, akan tetapi agaknya ada satu Inti
manusia. Konsep hubungan sosial itu meliputi yang nampak dalam semua perumusan itu,
hubungan personal di antara dua insan yang yaitu bahwa kekuasaan dianggap sebagai
berinteraksi, hubungan institusiona! yang kemampuan peiaku untuk mempengaruhi
bersifat hierarkis, dan hubungan subjek tingkah laku peiaku Iain sedemikian rupa,
dengan objek yang dikuasainya. Karena sehingga tingkah iaku peiaku terakhir menjadi
kekuasaan memiiiki banyak dimensi, maka sesuai dengan keinginan dari peiaku yang
tidak ada kesepahaman di antara para ahli mempunyai kekuasaan.
politik, soslologi, hukum dan kenegaraan Di samping pengertian kekuasaan
mengenai pengertian kekuasaan. sebagai kemampuan untuk memaksakan
Max Weber^dalam bukunya Wirtschaft kehendak atau kemauan kepada pihak lain,
und Gesellschaft (1992) mengemukakan beberapa pakar mengartikan kekuasaan
bahwa "kekuasaan adalah kemampuan sebagai kemampuan untuk membatasi
untuk, dalam suatu hubungan sosial, tingkah laku pihak lain. Harold D. Laswell.®
melaksanakan kemauan sendiri sekalipun dan Abraham Kaplan mengatakan,
mengaiami periawanan, dan apa pun dasar "kekuasaan adalah suatu hubungan di mana
kemampuan ini". Perumusan kekuasaan yang seseorang atau keiompok orang dapat
dikemukakan Weber dijadikan dasar menentukan tindakan seseorang atau
perumusan pengertian kekuasaan oleh keiompok lain agar sesuai tujuan dari pihak
beberapa pemikir lain misalnya, Strausz- pertama. Seiring dengan pandangan Laswell
Hupe^ mendefinlsikan kekuasaan sebagai dan Kaplan, Van Doorn^ mengungkapkan,
"kemampuan untuk memaksakan kemauan "kekuasaan adalah kemungklnan untuk
pada orang lain" Demikian puia pengertian membatasi altematif-altematif bertindak dari
yang dikemukakan oleh C. Wright Mills,^ seseorang atau suatu keiompok sesuai
"kekuasaan itu adalah dominasi, yaitu dengan tujuan dari pihak pertama". R.J.
kemampuan untuk melaksanakan kemauan Mokken merumuskan konsep "kekuasaan
kendatipun orang lain menentang". adalah kemampuan dari peiaku (seseorang
Oleh karena itu, Miriam Budiharjo atau keiompok atau lembaga) untuk
menylmpulkan, sekalipun ada banyak menetapkan secara mutlak atau mengubah
pandangan yang berbeda-beda mengenai (seluruhnya atau sebagiannya) aiternatif-
^Miriam Budiardjo. 1991. "Aneka Pemikiran Tentang Kuasa Dan Wibawa." Jakarta: Sinar Harapan. HIml.
16.Dikutip dari Max Weber. 1982. IWrfscftaft und Gese/scftaft. Tubingen Mohr. 1982.
'Ibid
^Soelaeman Soemardi. 'Pendekatan Terhadap Kejahatan Sebagai Suatu Fenomena Sosial." Dalam Miriam
Budihardjo. "AnekaPemikiran DalamTentang Kuasa DanWibawa." Dikutip dari Robert Strausz-Hupe. 1956.
Power and Community. Him. 12 dan 14.
®Budihardjo. Op.Cit. Him. 20.
®/Wd. Him. 17.
85
alternatif bertindak atau altematif-altematif perlindungan masyarakat. Perlindungan
memilih. yang tersedia bagi pelaku-pelaku masyarakat terdiri dari perlindungan masyarakat
lain". dari kejahatan dan perlindungan masyarakat
Kekuasaan untuk menetapkan batasan dari penjahat, dan perlindungan masyarakat
alternatif-alternatif bertindak bagi seseorang dari kekuasaan yang sewenang-wenang.
atau sekelompok orang dalam kehldupan Selain berarti kemampuan untuk
masyarakat padadasamyaadalah pembuatan mempengaruhi orang lain dan penetapan
aturan-aturan hukum sebagai aturan main altematif-altematif bertindak, kekuasaan juga
dalam kehidupan masyarakat yang disertai mengandung makna sarana pelaksanaan
dengan sanksi hukum tertentu untuk fungsi-fungsi dalam masyarakat dan atas
menjamin terselenggaranya ketertiban dan nama masyarakat.® Pelaksanaan fungsi-
ketenteraman dalam hubungan-hubungan fungsi dalam masyarakat mencakup
sosial. Aturan hukum tersebut merupakan pelaksanaan fungsi politik, pelaksanaan fungsi
kewajiban setiap anggota masyarakat guna ekonomi, pelaksanaan fungsi sosial dan
menjamin terselenggaranya ketertiban dan budaya, pelaksanaan fungsi hukum dan
ketenteraman masyarakat, Kekuasaan dalam pemerintahan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi
konteks in! termasuk dalam lingkup kebijakan lainnya. Pelaksanaan fungsi itu bertujuan untuk
publik, khususnya kebijakan hukum (legal i memperlancar interaksi sosial dan
policy). / penyelenggaraan kehidupan masyarakat.
Menurut Talcot Parsons,' kekuasaan' Untuk keperluan tulisan ini, kekuasaan
adalah kemampuan umum untuk menjamin diartikan sebagai konsep hubungan sosial
pelaksanaan dari kewajiban-kewajiban yang dominatif yang menggambarkan adanya suatu
mengikat oleh unit-unit organisasi kolektif kekuatan yang dimiliki oleh seseorang atau
dalam suatu sistem yang merupakan satu pranata untuk memaksakan kehendaknya
kewajiban-kewajiban yang diakui dengan kepada orang lain {termasuk pranata lain) yang
acuan kepada pencapaian tujuan-tujuan dilakukan melalui penetapan perintah-perintah
kolektif mereka dan bila ada pengingkaran atau pembuatan aturan-aturan tingkah laku
terhadap kewajiban-kewajiban dapat dikenai sehingga orang lain menjadi tunduk dan patuh
oleh sanksi negatif tertentu siapapun yang terhadap perintah-perintah dan aturan-aturan
menegakkannya. tingkah laku tersebut.
Pengertian kekuasaan yang dikemukakan Dalam masyarakat terdapat pelbagai
oleh Parson menitikberatkan kepada kekuasaan: kekuasaan yang balk dan jahat,
kekuasaan publik untuk menegakkan aturan- kekuasaan fisik (misalnya kekuasaan tentara
aturan masyarakat yang bersifat memaksa dan polls!), kekuasaan ekonomi (misalnya
demi pencapaian tujuan masyarakat. Dengan modal dan tenaga kerja), dan juga kekuasaan
kata lain, penggunaan kekuasaan adalah untuk batin manusia dan suslla, misalnya kekuasaan
87
pengertian tersebut, Grotius" mengemukakan bentuk hukum yang hidup (theliving law) dalam
bahwa hukum adalah suatu aturan moral masyarakatatau dalam bentuk perilaku hukum
tindakan yang wajib yang merupakan sesuatu masyarakat. Perilaku hukum terdiri dari
yang benar. Pembahasan hukum dalam. perilaku melanggar hukum (pelanggaran
konteks nilai-nilal berarti memahami hukum hukum) dan perilaku menaati aturan-aturan
secara fiiosofis karena nllai-nllal merupakan hukum.
abstraksi tertinggi dari kaidah-kaidah hpkUm. Perbedaan pandangan di antara ahli
Kedua, ahli hukum yang mengartikan hukum bukan hanya mengenai pengertian
hukum sebagai asas-asas fundamental hukum, tap! juga mengenai hakekat hukum.
dalam kehidupan masyarakat Definisi hukum Perbedaan pandangan mengenai hakekat
dalam perspektif ini terlihat dalam hukum irii tergambardari munculnya berbagai
pandangan Salmond'^ yang mengatakan mazhab dalam pemikiran hukum. Pertanyaan
"hukum merupakan kumpuian asas-asas yang pokok tentang hakekat hukum berkaitan
diakul dan diterapkan oleh negara di dalam dengan hukum yang benar, apakah hukum
peraditan. Dengan perkataan lain, hukum yang benar? Jawaban atas pertanyaan prinsipil
terdiri dari aturan-aturan yang diakui dan tersebut beraneka ragam dan saling
dllaksanakan pada pengadllan". kontradiktif.
Ketlga, ahli hukum yang mengartikan Dalam paham hukum agama yang teistik,
hukum sebagai kaidah atau aturan tingkah hakekat hukum adalah perintah Allah. Hukum
laku dalam kehidupan masyarakat Misalnya, yang benar adalah hukum yang difirmankan
Vinogradoff^ mengartikan hiifcum sebagai dan diperintahkan oleh Tuhan, pencipta alam
seperangkat aturan yang diadakan dan semesta. Menurut doktrin felam, hukum yang
dllaksanakan oleh suatu masyarakat dengan benar adalah hukum-hukum Allah yang
-menghormati kebijakan dan pelaksanaan dirumuskan dalam Qur'an, dan hukum-hukum
kekuasaan atas setiap manusia dan barang. yang disabdakan Rasul dalam hadist.
Pengertian yang sama dikemukakan oleh Sedangkan bagi paham sekuler, hakekat
Kantorowich, hukum adalah suatu kumpuian hukumtidakada hubungannya dengan urusan
aturan sosial yang mengaturperilaku lahirdan keagamaan dan ketuhanan, tapi merupakan
berdasarkan pertimbangan dapat dibenarkan/ urusan peradilan, kemasyarakatan, dan
terjemahan sendiri kenegaraan.
Keempat, ahli hukum yang mengartikan Dalam konteks ini hakekat hukum bisa
hukum sebagai kenyataan (das sein) dalam ditinjau dari empat perspektif, yaitu perspektif
kehidupan masyarakat. Hukum sebagai otoritas (wewenang), perspektif substantif,
kenyataan sosia! mewujudkan diri dalam perspektif sosiologis, dan perspektif realis.
89
berpendapat "apa yang diramalkan akan Rakyat) daiam hierarki kekuasaan terlinggi.
diputiiskan oleh pengadilan, itulah yang saya Hierarki kekuasaan di bawah MPR adalah
artikan sebagai hukum" Pendapat Holmes Ini kekuasaan iembaga-iembaga tinggi negara,
sejalan dengan pandangan Llewellyn yang yaitu presiden, DPR (Dewan Perwakiian
menyatakan bahwa apa yang diputuskap oleh Rakyat), DPA (Dewan Pertimbangan Agung).
seorang hakim tentang suatu persengketaan, MA (Mahkamah Agung) dan BPK (Badan
adalah hukum itu sendlri. Pemeriksa Keuangan). UUD 1945 juga
mendeskripsikan struktur kekuasan pusat dan
daerah. Di samping itu, juga dideskripsikan
Hubungan Hukum dengan Kekuasaan hubungan kekuasaan antara kekuasaan
Pola hubungan hukum dengan kekuasaan lembaga tertinggi negara dengan kekuasaan
ada dua macam. Pertama, hukum adalah iembaga-iembaga tinggi negara, hubungan
kekuasaan itusendiri. Menurut Lassalle dalam kekuasaan di antara lembaga-lembaga tinggi
pidatonya yang termashur Uber negara, dan hubungan kekuasaan antara
Verfassungswessen, "konstitusi sesuatu. pusat dan daerah.
negara bukanlah undang-undang dasar Pemahaman konstitusi dari sudut
tertulis yang hanya merupakan 'secarik kekuasaan mempunyai perbedaan dengan
kertas", meiainkan hubungan-hubungan- pemahaman konstitusi sebagai aturan dasar
kekuasaan yang nyata dalam suatu negara"^® negara fsfaate fundamental nonns} atau norma
Pendapat Lassalle ini memandang konstitusi dasar (ground norm) negara sebagaimana
dari sudut kekuasaan.. - konsep Hans Kelsen. Kajian hukum. termasuk
Dari sudut kekuasaan, aturan-aturan konstitusi, yang banyak diiakukan adaiah
hukum yang tertuang dalam konstitusi suatu kajian normatif, yaitu memahami hukum
negara merupakan deskripsi struktur sebagai aturan tingkah iaku.
kekuasaan yang terdapat daiam negara Hakekat hukum dalam kontekskekuasaan
tersebut dan hubungan-hubungan kekuasaan menurut Karl Oiivecrona tak lain daripada
di antara lembaga-lembaga negara. Dengan "kekuatan yang terorganisasi", hukum adalah
demikian, aturan-aturan hukum yang termuat "seperangkat aturan mengenai penggunaan
daiam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 kekuatan", dia mengingatkan "kekerasan flsik
merupakan deskripsi struktur kekuasaan atau pemaksaan" sebagai demikian sama
ketatanegaraan Indonesia dan hubungan- sekali tidak berbeda dari kekerasan yang
hubungan kekuasaan antara iembaga- diiakukan pencuri-pencuri dan pembunuh-
lembaga negara. pembunuh.^^
Struktur kekuasaan menurut UUD 1945 Walaupun kekuasaan itu adalah hukum,
menempatkan MPR (Majelis Permusyawaratan namun kekuasaan tidak identik dengan
^®L.J. van Apeldorn. 1986. Pengantarllmu Hukum. Jakarta: FT Pradnya Paramita. Him. 70.
"Karl Oiivecrona. 1939. Law as Fact. Copenhagen-London. Him. 123,169.
hukum. Mengenai ha! ini Van Apeldorn ditentukan oleh kualitas aparatur pemaksa
mengemukakan bahwa hukum adalah (polisi dan jaksa) dalam menjalankan
kekuasaan. Hal ini tidak berarti bahwa hukum tugasnya. Sedangkan kesusilaan adalah
tidak lain daripada kekuasaan belaka; tidak kekuasaan batin yang bersumber kepada
berarti bahwa hukum dan kekuasaan adalah kesadaran diri manusia mengenai kebaikan,
dua perkataan yang sama. Hukum adalah kepatutan dan rasa keadilan. Kepatuhan
kekuasaan, akan tetapi kekuasaan tidak masyarakat kepada aturan hukum bukan
selamanya hukum. Might is not right, kata karena ada paksaan dari aparat penegak
pepatah inggris yang terkenal. Pencuri hukum, tapi berdasarkan kesadaran diri
berkuasa atas barang yang dicurinya, akan anggota masyarakat yang dengan sukarela
tetapi belum berarti bahwa la berhak atas mematuhi aturan-aturan hukum.
barang itu.^® Di samping hukum sama dengan
Esensi kekuasaan yang sama dengan kekuasaan, pola hubungan hukum dengan
hukum tersebut menurut Lassalle adalah kekuasaan yang lain adalah bahwa hukum
kekuasaan fisik, khususnya kekuasaantentara tidak sama dengan kekuasaan. Artinya, hukum
dan polisi. Namun menurut van Apeldorn, dan kekuasaan merupakan dua hal yang
kekuasaan fisik (materiil) itu bukanlah anasir terpisah. Meskipun hukum dankekuasaan dua
yang hakiki dari hukum. apalagi anasir yang hal yang terpisah, tapi ada hubungan yang erat
esenslal daripadanya. Kekuasaan fisik Itu di antara keduanya. Hubungan itu dapat
biasanya hanya menjadi unsur tambahan: berupa hubungan dominatif dan hubungan
sesuatu accesoir, bukan bagian dari hukum. resiprokal (timbal balik). Ada tiga bentuk
Sebaliknya kekuasaan susila adalah anasir manifestasi hubungan hukum dan kekuasaan
yang esensial dari hukum, yakni kekuasaan dalam konteks ini.
yang diperoleh kaidah-kaidah hukum dari nilai Pertama, hukum tunduk kepada
yang diberikan oleh masyarakat padanya, dan kekuasaan. Dalam konteks ini hukum bukan
berdasarkan hal mana biasanya kaidah- hanya menjadi subordinasi kekuasaan, tapi
kaidah itu dapat mengharapkan pentaatan juga sering menjadi alat kekuasaan. Dengan
dengan sukarela oleh anggota-anggota kata lain, kekuasaan memiliki supremasi
masyarakat.^^ terhadap hukum atau adanya supremasi
Kekuasaan fisik adalah kekuasaan yang kekuasaan. Oleh karena itu, definisi hukum
mengandaikan diri pada kekerasan atau yang dikemukakan oleh para ahli menempatkan
paksaan untuk memaksa ketaatan masyarakat hukum berada di bawah kontrol kekuasaan.
kepada aturan hukum yang berlaku dan bila Pendapat ahli hukum yang menggambarkan
melanggar akan dikenakan sanksi hukum. pandangan supremasi kekuasaan terhadap
Kepatuhan masyarakat kepada hukum sangat hukum dikemukakan oleh Thrasimachus yang
91
mengungkapkan bahwa hukum tak lain Konsep itu dirumuskan dalam terminologi
daripada apa yang berfaedah bag! orang yang supremasi hukum (supreme of law).
lebih kuat. Pengertian yang hampir sama Supremasi hukum berarti bahwa hukum
dikemukakan pula oleh Gumplowicz yang merupakan kaidah tertinggi untuk mengatur
mengungkapkan bahwa hukum bersandar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
pada penaklukan yang lemah oleh yang lebih bernegara. Hukum sebagai kaidah tertinggi
kuat: hukum adaiah susunan definisi yang muncul dalam konsep staats fundamental
dibuat oleh pihak yang kuat untuk norm ataugrundnorm menurut pemikiran Hans
mempertahankan kekuasaannya.^" Kelsen. Di samping itu. supremasi hukum juga
Dalam perspektif Marxisme, hukum berarti bahwa penggunaan kekuasaan untuk
dibuat tidak untuk melindungi kepentingan menjalankan kehidupan ketatanegaraan dan
seluruh masyarakat, tap! untuk melindungi roda pemerintahanharus berdasarkan kepada
kepentingan kelompok elit. Hukum adaiah alat aturan hukum. Tanpa landasan hukum,
kaum kapitasiis untuk melindungi kekuasaan tidak memiliki legalitas.
kepentingannya dalam melakukan kegiatan Pada prinsipnya supremasi hukum tidak
bisnis, danalat penguasa untuk mempertahankan lain dari rule of law, sehingga dalam suatu
kekuasaannya. Hukum berplhak kepada pihak negara hukum tentunya harus terdapat
yang berkuasa dan kaum kapitalis. supremasi hukum. Menegakkan supremasi
Kepentingan dari General Motors adaiah hukum tentunya harus ada mle oflaw.^ Rule
kepentingan Amerika Serikat," katapepatah di of law suatu konsep yang dipergunakan agar
negeri Raman Sam. Negara membantu para supaya negara dan pemerintahnya, termasuk
pengusaha, karenasepertiyang diuraikan oleh warga negara tidak melakukan tindakan
Poulantzas dan Block, hidup negara ini kecuali berdasarkan hukum.'
memang tergantung pada sukses para Timothy O'hogan dalam The End of Law
pengusahanya. Birokrasi negara dibiayai danA.V. Dicey dalam Law and the Constitution
dengan pajak dari mereka.^^ menyebutkan prinsip-prinsip utama negara
Kedua, kekuasaan tunduk kepada hukum. hukum dalam kaitan tegaknya supremasi
Artinya, kekuasaan berada di bawah hukum hukum. Prinsip-prinsip tersebut meiiputi
atau hukum berada di atas kekuasaan, dan pemerintahan berdasarkan hukum dan
hukum yangmenentukan eksistensi kekuasaan. menghindarkan kekuasaan yang sewenang-
Dalam pemikiran hukum, tunduknya kekuasaan wenang, prinsip persamaan dl depan hukum
kepada hukum merupakan konsep dasar (equaiity before the law), perlindungan hak
dalam penyelenggaraan ketatanegaraan. asasi manusia (HAM), dan adanya peradilan
yang bebas dan independen.^
Ketiga, ada hubungan timbal balik rechtspraak (mengadili) dan politie (polisi).
(simbiotik) antara hukum dan kekuasaan. Sedangkan menurut Block,fungsi negara
Dalam hal ini hubungan hukum dan daiam sistem kapitails ada tiga macam.
kekuasaan tidak bersifat dominatif di mana Pertama, menciptakan kondisi sehingga
yang satu dominan atau menjadi faktor pengembangan modal bisa berjaian dengan
determinan terhadapyang lain, tap! hubungan lancar, baik bagi pengusaha nasionai maupun
pengaruh mempengaruhi antara keduanya. asing. inilah yang disebutnya sebagaibusiness
Hubungan pengaruh mempengaruhi itu confidence. Kedua, memeratakan kekayaan
secukupnya supaya kaum buruh bisa
bersifat fungsionai, artinya hubungan itu diiihat
dari sudut fungsi-fungsi tertentu yang dapat mereprodukslkan dirinya, dan juga supaya
dijaiankan di antara keduanya. Dengan kaum buruh percaya bahwa mereka sudah
demikian, kekuasaan memiliki fungsi terhadap diperiakukan secara adii sehingga mereka
hukum, dan sebaiiknya hukum mempunyai tidak membuat keributan yang dapat merusak
fungsi terhadap kekuasaan. suasana bisnis yang baik. Ketiga, berperan
sebagai polisi untuk mencegah gangguan
terhadap sistem yang ada, serta mengembangkan
Kekuasaan dalam Konteks Hukum
suatu ideologi yang membuat kaum buruh
Kekuasaan dalam konteks hukum berkaltan merasa diperiakukan adii daiam sistem yang
dengan kekuasaan negara, yaitu kekuasaan sebenamya menguntungkan kaum kapitalis.
untuk mengatur dan menyelenggarakan Struktur kekuasaan negara bersifat
kehidupan bermasyarakat dan bernegara hierarkis atau berjenjang, mulai dari
yang meliputi bidang legisiatif, eksekutif dan J^ekuasaan tertinggi sampai kekuasaan
yudikatif. Pengaturan dan penyeienggaraan terendah. Kekuasaan tertinggi daiam suatu
kehidupan bermasyarakat dan bernegara itu negara adaiah kedauiatan. Kedauiatan adaiah
mencakup pengaturan dan penyeienggaraan kekuasaan negara secara definitif untuk
di tingkat pusatdan di tingkat daerah. Dengan memastikan aturan-aturan keiakuan dalam
demikian, kekuasaan merupakan sarana wiiayahnya, dan tidak ada pihak, baik di dalam
untuk menjaiankan fungsi-fungsi pckok maupun di iuar negeri, yang harus dimintai
kenegaraan guna mencapai tujuan negara. izin untuk menetapkan atau meiakukan
Menurut Van Volienhoven" ada empat sesuatu. Kedauiatan adaiah hak kekuasaan
fungsi pckok kenegaraan yang menjadi tugas mutlak, tertinggi, tak terbatas, tak tergantung,
negara yaitu: regeling (membuat peraturan) dan tanpa kecuai.^®
bestuur (pemerintahan daiam arti sempit).
2«Moh. Kusnardy dan Harmaily Ibrahim. 1988. "Hukum Tata Negara Indonesia." Pusat Studi Hukum Tata
Negara Ui. Him. 147. Dikutip dari Van Vollenhoven. Sfaafsrechf ove/zee. Op Cit Him. 104 -125,243.
^Arief Budiman. "Bentuk Negara dan Permerataan Hasil Pembangunan". Prisma. Juli 1982.
^tvlagnis Suseno. 1988. Etika Politik. Jakarta: PT Gramedia. Him. 53
93
Kedaulatan (souvereignity) adalah ciri atau kehidupan kenegaraan. Esensi kedaulatan
atribut hukum dari negara-negara, dan sebagai rakyat sama dengan sistem demokrasi.
atribut negara dia sudah lama ada, bahkan Dengan demlkian. negara yang berkedaulatan
ada yang berpendapat bahwa sovereignity itu rakyat adalah negara demokrasi.
mungkin lebih tua dari konsep negara Itu Elemen negara demokrasi ada lima
sendiri" Dalam teori kenegaraan, ada empat macam, yaitu: rakyat teriibat dalam pembuatan
bentuk kedaulatan sebagai pencerminan keputusan politik, adanya tingkat persamaan
kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. kedudukan di antara rakyat; adanya tingkat
Keempat bentuk kedaulatan itu adalah liberasi dan kebebasan yang dijamin untuk
kedaulatan Tuhan (godsouvereiniteit), atau .... oleh rakyat; adanya satu sistem
kedaulatan negara (staatssouvereiniteit), perwakilan, dan satu sistem pemilihan
kedaulatan hukum (rechtssouvereiniteit}, dan berdasarkan aturan mayoritas.^^
kedaulatan. rakyat (volkssouvereiniteifj^^ Bentuk kedua kekuasaan dalam konteks
Dalam kedaulatan Tuhan, keabsahan hukum adalah wewenang. Wewenang berasal
kekuasaan terletak pada sumber kekuasaan dari bahasa Jawa yang mempunyai dua arti,
yang berasal dari Tuhan. Menurut paham yaitu pertama, kuasa (bevoegdheid) atas
kedaulatan negara, kedaulatan itu ada pada sesuatu, misalnya atas sebidang tanah, atas
negara, dan dalam kedaulatan hukum, yang suatu hak. Kedua, serangkaian hak yang
berdaulat itu bukan Tuhan dan bukan negara, melekat pada jabatan atau seorang pejabat
tapi adalah hukum itu sendlri. Dalam untuk mengambil tindakan yang diperlukan
kedaulatan rakyat, yang berdaulat itu adalah
agar tugas pekeijaan dapat terlaksana dengan
rakyat. baik, kompetensi, yurisdiksi, otoritas.^
Kedaulatan rakyat berarti bahwa yang Adalah ciri khas negara bahwa
berdaulat di suatu negara adalah rakyat. kekuasaannya memiliki wewenang. Maka
Penguasa memperoleh kekuasaan untuk kekuasaan negara dapat disebut otoritas atau
menjalankan fungsi-fungsi kenegaraan wewenang. Otoritas atau wewenang adalah
(pemerintahan) karena mendapat persetujuan "kekuasaan yang dilembagakan". yaitu
rakyat yang dilakukan melalui proses kekuasaan yang de fakto menguasai, melainkan
pemilihan umum (pemilu). Pemilu merupakan juga berhak menguasai. Wewenang adalah
mekanisme demokratis untuk menegakkan kekuasaan yang berhak menuntut ketaatan,
prinsip kedaulatan rakyat dalam tatanan jadi berhak memberikan perintah.^^
Bentuk ketiga kekuasaan dalam hukum b. Hak itu tertuju pada orang lain, yaitu yang
adalah hak. Salmond merumuskan hak sebagai menjadi pemegang kewajiban di mana
kepentingan yang diakui dan dilindungi oleh antara hak dankewajiban terdapat hubungan
hukum. Rumusan yang hampir sama korelatif.
dikemukak'an oleh Allend yang c. Hak yang ada padaseseorang mewajibkan
mengemukakan bahwa hak itu sebagai suatu pihak lain untuk melakukan [monisson]
kekuasaan berdasarkan hukum yang atau tidak melakukan {omission) sesuatu
dengannya seorang dapat meiaksanakan perbuatan. Hal In) dapat disebut sebagai
kepentingannya {the legallyguaranteed power isi dari hak.
to realise an interest). Sedangkan menurut d. Perbuatan atau omission itu menyangkut
Holland hak itu sebagai kemampuan sesuatu yang dapat disebutsebagai objek
seseorang untuk mempengaruhi perbuatan dari hak.
atau tindakan seseorang tanpa menggunakan e. Setiaphakmenurut hukum itu mempunyai
wewenang yang dimilikinya, tetapididasarkan titel, yaitu suatu peristiwa tertentu yang
atas suatu paksaan masyarakat yang merupakan alasan melekatnya hak itu
terorganisasi pada pemlllknya.
DefinisI hak menurut Holmes^^ adalah Pengakuan hukum terhadap hak
nothing but permission to exercise certain seseorang mengandung konsekuensi adanya
natural powers and upon certain conditions kewajiban pada pihak atau orang lain. Ha! itu
to obtain protection, restitution, or compensa bisa terjadi karena hubungan hak dan
tion by the aid ofpublic force. Hak dapat pula kewajiban berslfat reslprokal atau timbal balik
diartlkan sebagai kekuasaan yang dipunyal hubungan hak dan kewajiban terjadi dalam
seseorang untuk menuntut pemenuhan konsep hubungan hukum, terutama dalam
kepentingannya yang dilindungi oleh hukum pelaksanaan hubungan hukum (hukum
dari orang lain, balk dengan sukarela maupun subjektif). Kewajiban adalah suatu perintah
dengan paksaan. hukum yang mengharuskan seseorang untuk
Dengan mengacu kepada beberapa memenuhl suatu hal yang menjadi hak orang
pengertlantersebut dapat dildentiflkasikan ciri- lain atau meiaksanakan perbuatan tertentu.
ciri hak. Menurut Fitzgerald," ciri-ciri yang Dengan deskripsi di atas menjadi jelas
melekat pada hak adalah; bahwa kekuasaan dalam konteks hukum
a. hak itu dilekatkan pada seseorang yang mellputi kedaulatan, wewenang atau otoritas,
disebut sebagai pemilik atau subjek dari dan hak. Ketiga bentuk kekuasaan itu memiliki
hak itu. la juga disebutsebagai orang yang esensi dan ciri-ciri yang berbeda satu sama
memiliki titel atas barang yang menjadi iain.
sasaran hak.
95
Fungsi Dialektis Hukum dan Kekuasaan Otoritas pembentukan ketentuan hukum
Fungsi dialektis hukum dan kekuasaan yang bersifat umum bukan hanya menjadi
adalah fungsi timbal ballk antara hukum den kekuasan legislatif, tapi juga menjadi
kekuasaan. Fungsi hukum dan kekuasaan meiiputi wewenang badan peradllan, khususnya
fungsi kekuasaan terhadap hukum dan fungsi sistem hukum Anglo saxon yang mengakui
hukum terhadap kekuasaan. Pembahasan yurisprudensi sebagai sumber hukum pokok.
pendahuluan akan mendeskripsikan fungsi Yurisprudensi menjadi acuan penyelesaian
kekuasaan terhadap hukum. Ada tiga macam kasus-kasus yang sejenis, sehlngga dengan
fungsi kekuasaan terhadap hukum. demikian juga bersifat umum. Dengan
Pertama, kekuasaan merupakan sarana untuk demikian, kekuasaan apa saja yang
membentuk hukum, khususnya pembentukan mempunyai otoritas pembentukan hukum
undang-undang (law making). Kekuasaan dipengaruhi pula sistem hukumnya.
untuk mbmbentuk hukum dinamakan
Fungsi parlemen juga mengalami
kekuasaan legislatif (legislative powei), yang perkembangan dan pergeseran. Sekarang,
merupakan kekuasaan pademen atau badan fungsi pokok parlemen tidak hanya sebagai
perwakilan. Kekuasaan legislatif sebagai badan pembuat undang-undang. namun juga
kekuasaan pembentuk undang-undang pertu dillhat sebagai media komunikasi antara
berasal dari pemikiran Jhon Locke dan rakyat dan pemerintah. Dalam pemerintahan
Montesquieu. sistem pariementer ia juga berfungsi sebagai
jalur rekmtmen kepemimpinan politik sekailgus
Dalam praktek ketatanegaraan di berbagai
sebagai badan pengelola konflik yang
negara. terdapat konvergensi kekuasaan
berkembang di masyarakat.^^
pembentukan undang-undang. Pembentukan
Kedua, kekuasaan merupakan alat untuk
undang-undang tidak lagi menjadi monopol!
menegakkan hukum. Penegakanhukum adalah
parlemen, tap! kerjasama antara paiiemen
suatu proses mewujudkan keinginan-keingian
dan pemerintah. Bahkan kecendenjngan di
hukum menjadi kenyataan. Yang disebut sebagai
berbagai negara menunjukkan lebih besamya
keinginan-keinginan hukum adalah di sinl tidak
peran pemerintah dalam pembentukan
lain adalah pikiran-pikiran badan pembuat
undang-undang. Hal itu bisa terjadi karena
undang-uridang yang dirumuskan dalam
pernerintah mempunyai tenaga ahli yang
peraturan-peraturan hukum.!®
banyak dalam birokrasi pemerintahan guna
Penegakan hukum dengan demikian
menyiapkan konsep atau rancangan undang-
bukan sekedar menerapkan-aturan-aturan
undang. Undang-undang merupakan produk
hukum formal saja, tapi juga mengaitkan
hukum yang bersifat umum yang mengikat
seluruh warganegara.
secara langsung aturan-aturan hukum Itu
97
kedaulatan.wewenang, dan hak. Legalisasi Untuk menghindari teijadinya ambiquitas
kekuasan dapat diberikan kepada lembaga, dan paradoksal pengaturan kekuasaan. maka
jabatan, dan orang. Legalisasi kekuasaan bag! pengaturan kekuasaan harus dilihat dalam
lembaga misalnya, bag] negara, lembaga- konteks satu sistem hukum. Pendisitribusian
lembaga negara. unit-unit dalam lembaga- wewenang dalam bidang hukum tertentu
lembaga negara, unit-unit pemerintahan, dan harus disinkronkan dengan pengaturan
lembaga kemasyarakatan. Legalisasi kekuasaan wewenang dalam bidang hukum lainnya.
bag! pejabat misalnya, kewenangan presiden, Misalnya, harus adasinkronisasi kewenangan
kewenangan gubernur, dan kewenangan antara kewenangan dalam bidang hukum tata
bupati. Sedangkan legalisasi hukum bagi negara dengan kewenangan dalam bidang
orang adalah pemberian atau pengakuan hukum pemerintahan.
hak bagi seseorang. Misalnya. hak milik, hak Selain fungsi melegalisasi dan mengatur
cipta, hak usaha, dan sebagainya. kekuasaan, fungsi hukum terhadap kekuasaan
Kekuasan yang dilegalisasi hukum belum yang lain adalah membatasi kekuasaan.
tentu kekuasaan atau wewenangyangadildan Pembatasan kekuasaan dimaksudkan untuk
patut. Oleh karena itu, agar legalltas hukum menghindari terjadinya penumpukan atau
sejalan. dengan prinsip-prinsip keadiian dan sentralisasi kekuasaan pada satu tangan atau
kepatutan, maka legalitas kekuasaan juga pada satu lembaga. Sentralisasi kekuasaan
harus didukung oleh legitimasi etis. Legltimasi akan mendorong kepada btoritarianisme
etis kekauasaan bersandarkan padapersetujuan dalam penyelenggaraan negara dan
masyarakat terhadap kekuasaan. Dalam penyalahgunaan kekuasaan {abuse of
perspektif etika, kekuasaan dinyatakan power).
mempunyal legitimasi bila kekuasaan itu Kekuasaan mempunyai kharakteristik
digunakan uhtuk kebalkan dan keadiian korup. Hal ini pemah dikemukakan oleh Lord
masyarakat. Acton dalam satu ungkapan "kekuasaan
Fungsl hukum tertiadap kekuasaan yang cenderung korup, dan kekuasaan mutlak
lain adalah untuk mengatur dan membatasi korup secara mutlak pula. Pembatasan
kekuasaan. Hubungan-hubungan kekuasaan kekuasaan dapat dilakukan secara sistemik,
dalam penyelenggaraan negara harus diatur organik danyuridis. Menurut Bertrand Russel,
sedemikian rupa supaya tidak menimbulkan sistem yang paling baik untuk mengontrol
amblquitas dan paradoksal di antara kekuasaan adalah sistem demokrasi.
kekuasaan-kekuasaan negara yang ada atau Demokrasi doanggap sebagai sistem terbaik
antara kekuasaan pejabat yang satu dengan bukan hanya karena adanya konsep
kekuasaan pejabat yang lain. Adanya pemisahan kekuasaan negara secara
kekuasaan yang ambiquitas dan paradoks seimbang, tapi juga karena dimungkin untuk
bukan hanya akan menimbulkan ketidakjelasan selalu mengoreksi kekuasaan tersebut.
wewenang dan pertanggungjawabannya, tap! Pembatasan kekuasaan secara organik
juga akan melahirkan ketldaksinkronan dan dilakukan dengan membentuk institusi-
ketidakpastian hukum. institusi pengawasan bagi pelaksanaan
^®Soem
99
Daftar Pustaka Luthan, Salman . "Penegakan Hukum".
Ali, Ahmad. 1996. Menguak TabirHukum. Makalah TugasS2.1994.
Jakarta; Chandra Pratama. Olivecrona, Karl. 1939. Law as Fact.
Apeldorn, L.J. van. 1986. Pengantar llmu Copenhagen-London.
Hukum. Jakarta; PT. Pradnya Parsons, Talcott. "The Distribution of Power in
Paramita. AmericanSociety." World Politics.
Oktober. 1957.
Budiman, Anef. 1996. TeoriNegara, Kekuasaan
dan Idiologi. Jakarta; Gramedia. . 1967. Sociological Theory and
Modem Society. New York; The Free
Budiman, Arief. "Bentuk Negara dan
Press.
Permerataan Hasil Pembangunan".
Prisma. Juli 1982. Soemardi, Soeiaeman. "Pendekatan teriiadap
Kejahatan sebagai Suatu Fenomena
Budiardjo, Miriam. 1991. "Aneka Pemikiran
Sosial." Dalam Miriam Budihardjo.
Tetitang Kuasa Dan Wibawa." Jakarta;
"Aneka Pemikiran dalamTentang Kuasa
Sinar Harapan. Him. 16. Dikutip dari
danWibawa." Dikutip dari Robert Strausz-
Max Weber. 1982. Wirtschaft und
Hupe. 1956. Power and Community.
Geselschaft. Tubingen Mohr. 1982.
Soemantri, Sri. "Masalah Kedaulatan Rakyat
Cipto, Bambang. 1995. Deivan Perwakilan
Berdasarkan UUD 1945." Dalam
Rakyat. Rajawali.
Padmo Wahyono (ed). 1984. Masalah
Curzon, L.B. 1979. Jurisprudence. M&E Ketatanegaraan Indonesia Dewasa
Handbook. ini. Ghalia Indonesia.
Hamzah, Andi. 1986. Kamus Hukum. Ghalia Suseno, Frans Magnis. 1988. Etika Politik.
- Indonesia. Jakarta; PT Gramedia.