Anda di halaman 1dari 5

Nama : Chanifur Rohman

NIM : 14370046
Prodi : Siyasah
KONSEP HUKUM MENURUT HANS KELSEN, JOHN AUSTIN, H. L.A HART
1. Konsep Hukum Hans Kelsen
Teorinya yang “murni” (the pure theory of law) bebas dari elemen-elemen asing pada
kedua jenis teori tradisional, teori tersebut tidak tergantung pada pertimbangan-pertimbangan
moralitas dan fakta-fakta aktual.
Menurut kelsen, filosofi hukum yang ada pada waktu itu dikatakan telah terkontaminasi
oleh ideologi politik dan moralitas disatu sisi, dan telah mengalami reduksi karena ilmu
pengetahuan disisi yang lain.
Bagi kelsen, hukum berurusan dengan bentuk (forma), bukan isi (material). Jadi, keadilan
sebagai isi hukum berada diluar hukum. Suatu hukum dengan demikian dapat saja tidak adil,
tetapi ia tetaplah hukum karena dikeluarkan oleh penguasa.
2. Konsep Hukum John Austin
Ada dua konsep hukum dari john austin yang kami dapatkan dari berbagai buku, yaitu:
a. Konsep hukum bahwa hukum memiliki dua dimensi hukum
b. Konsep hukum bahwa hukum adalah sebagai komando (law is command of sovereign)
Dari dua konsep hukum yang dia jelaskan konsep hukum bahwa hukum adalah komando lebih
banyak diperbincangkan dalam pembahasan-pembahasan pada referens.
a. Dua Dimensi dari hukum
Menurut John Austin, filsafat hukum memiliki dua tugas penting. Kegagalan
membedakan keduanya, demikian keyakinan Austin sebagaimana dikutip oleh Murphy dan
Coleman, akan menimbulkan kekaburan baik intelek maupun moral. Kedua tugas ini berkaitan
dengan dua dimensi dalam hukum, yakni yurisprudensi analisis dan yurisprudensi normatif
(Murphy &Coleman, 1990: 19-21; Ronald Dworkin, 1977:18-19).
1. Yurisprudensi analisis
Berkaitan dengan dimensi yang pertama, tugas filsuf hukum adalah melakukan analisis
tentang konsep dasar dalam hukum dan struktur hukum sebagaimana adanya.
2. Yurisprudensi normatif
Dalam buku yang sama dengan yang membahas yurisprudensi analisis dijelaskan bahwa
yurisprudensi normatif berusaha mengevaluasi atau mengkritik hukum dengan berangkat dari
konsep hukum sebagaimana seharusnya.
b. Hukum sebagai komando
Menurut John Austin dalam bukunya the province of jurisprudence determind, hukum
harus dipahami sebagai komando, karena semua hukum tidak lain merupakan kumpulan perintah
yang bersifat komando ( laws are commands). Hukum selalu berwatak komando. Dengan
melihat pernyataan itu kita bisa menarik garis besar dari konsep itu bahwa kata kunci
yurisprudensinya adalah komando. Menurutnya hukum yang berlaku dimasyarakat adalah
komando umum dari entitas politik yang memiliki kedaulatan, the supreme political authority
atau pemilik otoritas polotik yang paling tinggi (sovereign dalam pandangan Austin). Dalam
pendapatnya, Austin memberikan Syarat sovereign agar bisa memegang otoritas tertinggi, yaitu:
1. Pemegang otoritas haruslah seseorang atau sekelompok orang yang dipatuhi oleh segenap
warganya tanpa terkecuali.
2. Pemegang otoritas ini tidak patuh kepada siapapun (kekebalan hukum)
Dari syarat yang disebutkan di atas menjelaskan bahwa pemegang otoritas tertinggi adalah
seorang atau sekelompok yang menguasai secara mutlak, tidak berada dibawah penguasa lain.
Menurut Austin hukum adalah sejumlah perintah yang keluar dari seorang yang berkuasa
dalam negara secara memaksakan, dan yang biasanya ditaati.
3. Konsep Hukum Menurut H.L.A Hart
Konsep hukum hart yang dituangkan pada bukunya the concept of law, menjelaskan
bahwa pertama-tama hukum harus dipahami sebagai sistem peraturan. Dengan pendapatnya
bahwa hukum ternyata adalah suatu sistem peraturan maka bisa di simpulkan ada sedikit
kesamaan antara konsep hukun Hohn Austin, yaitu teori hukum murni yang memurnikan hukum
dari anasir-anasir asing dengan konsep hukum H.L.A Hart tentang hukum harus dipahami
sebagai sistem peraturan.
Konsep-Konsep Politik
Konsep adalah seperangkat ide yang menjadi landasan untuk berprilaku,berkarya,dan
memutuskan sesuatu dalam integrasi social.Sementara definisi politik adalah Politik adalah
proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud
proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya
penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal
dalam ilmu politik.Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional
maupun nonkonstitusional.Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda,
yaitu antara lain:
1. politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
(teori klasik Aristoteles)
2. politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
3. politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan di masyarakat
4. politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan
publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan
politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga
tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politikjadi konsep politik
adalah seperangkat ide yang menjadi acuan dalam elaborasi politik dalam suatu Negara.berikut
adalah konsep konsep politik menurut para ahli berdasarkan buku yang mereka buat.
Konsep konsep politik menurut Prof.Miriam Budiarjo
 Teori politik
Teori politik adalah generalisasi yang abstrak mengenai beberapa fenomena dimana
dalam proses penyusunan generalisasi itu akan ada konsep konsep sehingga dapat dipastikan
bahwa teori politik mengandung bahasan dan renungan atas tujuan politk ,cara mencapai tujuan
itu,kemungkinan dan kebutuhan yang muncul dari kondisi tertentu,sampai elaborasi akan
berbagai kewajiban.
 Masyarakat
Manusia ditakdirkan untuk hidup berkelompok namun dalam proses itu manusia juga
cenderung untuk bersaing karena memang interestnya berbeda beda.Dalam berkelompok itu
manusia juga pada dasarnya juga menginginkan adanya nilai seperti
kekuasaan,pendidikan,kekayaan,kesehatan,keterampilan,kasih sayang, kejujuran dan
keadilan,serta keseganan dan respek dimana nilai nilai ini menjadi acuan agar manusia mau
berkumpul .dari konteks itu maka masyarakt dapat dipahami sebagi unsur negara yang mencakup
semua hubungan dalam suatu wilayah.Masyarakat menjadi asosiasi oleh seseorang umtuk
mebatasi kepentingan,kompetisi,dan tindakan,sehingga dalam masyarakat akan banyak aturan
aturan baik tertulis maupun tidak tertulis.
 Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk memberi
pengaruh akan tingkah lakunya kepada kelompok lain sedemikian rupa shingga tingkah laku itu
menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu.Manusia
yang memiliki banyak keinginan ,maka secara mutlak ia harus mampu mengendalikan orang lain
baik dalam kategori memaksa atau tidak.Hal itu erat kaitannya dengan kekuasaan sosial yang
teradapat pada semua hubungan sosial dan dalam semua organisasi sosial.
Kesimpulan:jadi kekuasaan bisa kita pahami sebagai kemampuan untuk memimpin dan
memberi pengaruh dimana kemampuan ini melekat pada diri yang berkuasa.
 Negara
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik atau dapat pula diartikan sebagai
organisasi pokok dari suatu kekuasaan politik.Negara adalah agency dari masyarakat yang
mempunyai kekuasaan untuk mengatur hububungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan
gejala gejala kekuasaan dalam masyarakat.Negara juga merupakan organisasi yang dalam suatu
wilayah dapat memaksakan kekuasaanya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya
sehingga Negara dapat menetapkan cara bagaimana kekuasaan dapat digunakan dalam
kehidupan bersama.

Konsep- konsep politik menurut Ramlan Surbakti


 Klasik
Sesuai dengan asumsi dari Aristoteles bahwa politik berfungsi untuk mewujudkan
kebaikan bersama seluruh anggota masyarakat. Dalam suatu urusan yang menyangkut hal
kebaikan bersama tersebut memiliki nilai moral yang lenbih tinggi dari pada urusan urusan yang
menyangkut kepentingan pribadi maupun swasta.
 Kelembagaan
Dalam hal ini politik dianggap sebagai hal penyelenggaraan negara sedangkan negara itu
sendiri dipandang sebagai sumber utama hak untuk mengunakan paksaan fisik yang sah .oleh
karena itu ada pakar yang berasumsi bahwa politik itu persaingan untuk membagi
kekuasaan.Lebih jauh ,negara menurut Ramlan adalah suatu struktur administrasi atau organisasi
yang konkret yang bisa memaksakan ketaatan.Ramlan mengambil pendapat weber bahwa ada 3
aspek ciri ciri negara yaitu:
1. berbagai struktur mempunyai fungsi yang berbeda seperti jabatan peranan dan lembaga
lembaga
2. negara berwenang untuk memonopoli yang mengikat seluruh warga negara dalam
konteks inilah negara mengggunakan aparatnya seperti polisi,jaksa,hakim,dll
3. batas wilayah suatu negara juga menjadi batas dan kewenangan untuk menggunakan
kekerasan fisik
 Kekuasaan
Dalam hal ini kekuasaan dianggap sebagai kegiatan untuk mencari dan mempertahankan
kekuasaan dalam masyarakat.Kekuasaan berarti kemampuan untuk mempunyai pengaruh
terhadap pihak lain untuk berpikir dan berprilaku sesuai dengan kehendak yang
mempengaruhi.Kekuasaan sebagai konsep politik adalah penyempurnaan dari konsep
kelembagaan yang juga merupakan penyempurnaan dari konsep klasik.Konsep kekuasaan
sebagai konsep politik sendiri ternyata juga memiliki kekurangan yang tajam.
 Fungsionalisme
Dalam hal ini politik dianggap sebagai kegiatan merumuskan dan melaksanakan
kebijakan umum dimana sebagai eksekutor utama dalam kebijakan ini adalah elite
politik .Konsep fungsionalisme ini erat kaitannya dengan nilai nilai dimana nilai dianggap
sebagai hal yang didinginkan ,sesuatu yang dikejar oleh manusia ,misalnya keadilan,keamanan
dll.Kebijakan umum sebagai suatu konsep politik nyatanya juga memiliki kelemahan kerena
menempatkan pemerintah sebagai sarana dan wasit terhadap persaingan diantara berbagai
kekuatan p[olitik .konsep fungsionalisme mengabaikan kenyataan bhawa pemerintah juga
memiliki kepentingan sendiri.
 Konflik
Dalam hal ini politik melihat bahwa dalam suatu negara pasti ada suatu perbedaan
pendapat,perdebatan,persaingan ,bahkan pertentangan yang bersifat fisik antara beberapa
pihak.semua itu jika kita ringkas bisa disebut konflik yaitu upaya untuk mendapatkan nilai dan
yang ingin mempertahankan nilai .Konflik bisa dianggap sesuatu yang serba hadir dalam
masyarakat termasuk adalam proses pol.itik .Akan tetapai konflik sebagai konsep politik tidak
seluruhnya tepat sebab selain konflik nyatanya ada konsensus dan kerjasama dalam politik itu
sendiri.
Analisa konsep politik anatra Prof.Miriam Budiarjop dan Ramlan Surbakti
1. Ada perbedaan yang tajam antara Prof.mniriam budiarjo dengan Ramlan Surbakti dalam
hal penyebutan dan macam konsep yang ada dalam politik.Prof.Miriam menyebut ada 4
konsep yaitu teori politik,kekuasaan,masyarakat,dan negara.Sementara Ramlan Surbakti
menyebutkan ada 5 konsep yaitu klasik,kelembagaan,kekuasaan,Fungsionalisme,dan
konflik
2. Meski jumlah konsep tidak sama ,namun jika kita bandingkan secara detai maka terjadi
beberapa kemiripan isi konsep dari kedua pendapat tersebut,misalnya:
a. Teori politik dari Miriam budiarjo nyatanya hampir sama dengan konsep klasik dari
Ramlan .Hal ini terlihat pada bahasan bahwa dalam teori politik ada teori yang
berdasarkan moral untuk mengatur manusia,sementara pada kosep klasik juga
menyebutkan kebaikan bersama ,dan dalam kenaikan bersama itu ada moral yang
lebih tinggi
b. Masyarakat sebagai konsep politik Prof Miriam Budiarjo ternyata tidak jauh berbeda
dengan dengan konsep konflik dari Ramalan.Jadi dapat kita asumsikan bhwa dal;am
masyarakat itu selalu ada konflik,sementara konflik itu tidak akan muncul jika tidak
ada masyarakat
c. Baik Prof Miriam maupun Ramlan memasukkan kekuasaan sebagai konsep
politik.Jadi dapat dipastikan kekuasaan itu selalu ada dalam konsep politik.
d. negara sebagai konsep politik sebenarnya isinya sama dengan konsep kelembgaan
e. Fungsionalisme yang membahas tentang kebijakan umum inilah yang tidak ada pada
konsep politik menurut Prof Miriam Budiarjo,sebab menurut Prof suatu kebijan
umum itu sudah include dalam konsep negara,dimana negara itu bersifat
monopoli,memaksa,dan mencakup semua

Anda mungkin juga menyukai