Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kasiyati

NIM : 858933628

Diskusi 7 – Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD


SOAL :

 Masa pandemik ini menuntut guru untuk dapat memberikan pembelajaran yang paling
cocok dan optimal sesuai dengan keadaan saat ini. Tentu ini menjadi hal yang perlu
diperhatikan oleh guru untuk memberikan pembelajaran yang optimal.
Jelaskan menurut pendapat anda apakah media pembelajaran yang cocok dan sesuai
dengan peserta didik di SD pada masa pandemik ini?

JAWAB :

 Berikut adalah metode pembelajaran yang cocok di masa pandemik :


 Project Based Learning. Metode project based learning ini diprakarsai oleh hasil
implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based learning
ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih
bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama. Menurut
Mendikbud, metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk
para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan
projek, eksperimen, dan inovasi. Metode pembelajaran ini sangatlah cocok bagi
pelajar yang berada pada zona kuning atau hijau. Dengan menjalankan metode
pembelajaran yang satu ini, tentunya juga harus memerhatikan protokol kesehatan
yang berlaku.

 Daring Method. Untuk menyiasati ketidak kondusifan di situasi seperti ini,


metode daring bisa dijadikan salah satu hal yang cukup efektif untuk
mengatasinya. Dilansir dari Kumparan, Kemendikbud mengungkapkan bahwa
metode daring bisa mengantasi permasalahan yang terjadi selama pandemi ini
berlangsung. Metode ini rupanya bisa membuat para siswa untuk memanfaatkan
fasilitas yang ada di rumah dengan baik. Seperti halnya membuat konten dengan
memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh
kegiatan belajar melalui sistem online. Nah, metode daring ini sangatlah cocok
diterapkan bagi pelajar yang berada pada kawasan zona merah. Dengan
menggunakan metode full daring seperti ini, sistem pembelajaran yang
disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap berada di rumah
masing-masing dalam keadaan aman.
 Luring Method. Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakukan
di luar jaringan. Dalam artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap
muka dengan memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku.
Metode ini sangat pas buat pelajar yang ada di wilayah zona kuning atau hijau
terutama dengan protocol ketat new normal. Dalam metode yang satu ini, siswa
akan diajar secara bergiliran (shift model) agar menghindari kerumunan. Dikutip
dari Kumparan, model pembelajaran Luring ini disarankan oleh Mendikbud untuk
memenuhi penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pendemi ini. Metode
ini dirancang untuk menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak berbelit saat
disampaikan kepada siswa. Selain itu, pembelajaran yang satu ini juga dinilai
cukup baik bagi mereka yang kurang memiliki sarana dan prasarana mendukung
untuk sistem daring.

 Home Visit Method. Seperti halnya metode yang lain, home visit merupakan
salah satu opsi pada metode pembelajaran saat pandemi ini. Metode ini mirip
seperti kegiatan belajar mengajar yang disampaikan saat home schooling. Jadi,
pengajar mengadakan home visit di rumah pelajar dalam waktu tertentu. Dilansir
dari Kumparan, metode ini disarankan oleh Kepala Bidang Kemitraan Fullday
Daarul Qur’an, Dr. Mahfud Fauzi, M.Pd yang mana sangat pas untuk pelajar yang
kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan seperangkat teknologi yang
mewadahi. Dengan demikian, materi yang akan diberikan kepada siswa bisa
tersampaikan dengan baik. Karena materi pelajaran dan keberadaan tugas yang
diberikan bisa terlaksana dengan baik.

 Integrated Curriculum. Metode pembelajaran ini disampaikan oleh anggota


Komisi X DPR RI Prof. Zainuddin Maliki. Dikutip dari JPNN.com, mantan
Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini menyampaikan bahwa
pembelajaran akan lebih efektif bila merujuk pada project base. Yang mana,
setiap kelas akan diberikan projek yang relevan dengan mata pelajaran terkait.
Metode pembelajaran yang satu ini tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran
saja, namun juga mengaitkan metode pembelajaran lainnya. Dengan menerapkan
metode ini, selain pelajar yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek,
guru lain juga diberi kesempatan untuk mengadakan team teaching dengan guru
pada mata pelajaran lainnya. Integrated curriculum bisa diaplikasikan untuk
seluruh pelajar yang berada di semua wilayah, karena metode ini akan diterapkan
dengan sistem daring. Jadi pelaksanaan integrated curriculum ini dinilai sangat
aman bagi pelajar.
 Blended Learning. Metode blended learning adalah metode yang menggunakan
dua pendekatan sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring
sekaligus tatap muka melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar dan
pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa
berinteraksi satu sama lain. Dikutip dari sibatik.kemendikbud.go.id, Yane
Henadrita mengungkapkan bahwa metode blended learning adalah salah satu
metode yang dinilai efektif untuk meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar.

Dan kegiatan belajar mengajar akan berjalan efektif dan efisien apabila didukung dengan
adanya media yang menunjang. Penggunaan pembelajaran daring (dalam jaringan) dapat
dilaksanakan oleh semua tingkatan sekolah baik SD, SMP, maupun SMA. Proses belajar
mengajar akan berjalan efektif dan efisien apabila didukung dengan tersedianya media
yang menunjang. Penyediaan media serta metodologi pendidikan yang bersifat dinamis,
kondusif serta dialogis sangat diperlukan bagi pengembangan potensi peserta didik secara
optimal. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga akan dapat menarik perhatian
siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung, karena mereka dapat terlibat aktif
selama pembelajaran.
Media Pembelajaran Online Media pembelajaran online merupakan media yang
dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna (user)
sehingga pengguna dapat mengendalikan dan mengakses apa yang menjadi kebutuhan
pengguna, seperti mengunduh ataupun mengupload materi. Dalam penggunaan media
pembelajaran online, pembelajaran bersifat mandiri dan memiliki interaktifitas tinggi
sehingga dapat meningkatkan ingatan, memberikan pengalaman belajar melalui teks,
video dan animasi yang dibuat sehingga informasi yang akan disampaikan dapat lebih
mudah dipahami dan dipelajari oleh siswa. Selain itu, siswa pun dapat mengumpulkan
hasil belajar secara online dengan mudah dan cepat melalui email, mengirim komentar di
forum diskusi, chat, dan melakukan video conference.
Berbagai media pembelajaran online yang dapat digunakan dalam pembelajaran, yaitu :

A. Google Classroom
Google classroom atau ruang kelas google adalah suatu tempat pembelajaran online yang
dapat memudahkan guru dalam memberikan informasi, membagikan materi
pembelajaran serta melakukan penilaian. Dengan google classroom pembelajaran dapat
tersampaikan secara maksimal kepada seluruh siswa secara online. Menurut Hakim, 2016
mengungkapkan bahwa google classroom adalah layanan berbasis internet yang
disediakan oleh google sebagai system elearning. Service ini didesain untuk membantu
pengajar membuat dan membagikan tugas kepada siswa secara online atau paperless. Ini
berarti, butuh akses internet untuk dapat masuk ke dalam google classroom. Google
classroom didesain bagi siswa, guru, wali murid dan administrator (Harjanto dan
Sumarni, 2019).

B. Whatsapp
Whatsapp merupakan salah satu media komunikasi yang sangat popular saat ini.
Whatsapp dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran. Aplikasi ini dapat melakukan
percakapan secara online dengan jumlah patisipan yang tidak terlalu banyak,
memasukkan teks, suara dan video. Whatsapp juga adalah aplikasi yang sederhana, aman
dan mudah karena sebagaian besar orang menggunakan aplikasi ini.

C. Zoom
Zoom adalah sebuah aplikasi pertemuan gratis dengan video dan berbagi layar hingga
100 orang atau lebih. Aplikasi ini dapat digunakan dalam berbagai perangkat seluler,
laptop atau alat komunikasi lain yang mendukung. Zoom dapat mengadakan pertemuan,
dialog dan diskusi langsung dengan orang lain dan berbagi materi yang akan di jelaskan
dengan sharing screen. Selain itu juga, guru dapat membuka ruang chat atau diskusi
dengan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif.

Anda mungkin juga menyukai