Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PERANCANGAN MODUL PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR DARING BAGI SISWA


DAN GURU

Disusun Oleh :

Muhammad Zulfikri Arsyad

NPM : 18100112

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI

SUMATERA BARAT

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era pandemi ini, kegiatan pembelajaran tatap muka harus dibatasi agar tidak
menimbulkan klaster baru. Maka pembelajaran jarak jauh yang biasa disebut dengan
pembelajaran daring diberlakukan oleh pemerintah. Namun, peralihan antara
pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring yang relatif tiba-tiba mengakibatkan
para guru mengalami kesulitan saat menyesuaikan rencana pembelajaran yang telah
dibuat sebelumnya.

Pelatihan guru perlu dilakukan sebelumnya, agar mereka dapat menyesuaikan


dengan baik dengan sistem pembelajaran daring ini. Beberapa daerah mungkin sudah
mengadakan pelatihan untuk para guru dalam mempersiapkan pembelajaran daring ini,
namun beberapa daerah tidak memilikinya. Jika para guru tidak menguasai media
pembelajaran daring dengan baik, maka proses pembelajaran tidak akan berjalan efektif
dan efisien.

Beberapa media pembelajaran yang dapat mendukung pembelajaran daring antara


lain Zoom, WhatsApp, Google Classroom, dan beberapa aplikasi pendukung lainnya.
Media ini masih tabu bagi beberapa guru yang biasanya mengajar secara langsung. Jika
guru itu sendiri tidak dapat menguasai dengan baik media tersebut, lalu pembelajaran
daring hanya akan memperburuk keadaan. Diperlukan jalan keluar atas masalah ini agar
siswa dan guru dapat melakukan proses pembelajaran dengan baik.

Pelatihan biasanya dilakukan hanya sekali dan peserta dituntut untuk memahami
semua materi dengan baik, lalu bagaimana jika peserta masih mengalami kendala ataupun
lupa langkah-langkah yang sudah mereka pelajari saat pelatihan. Media cetak bisa
menjadi pilihan utama, karena media cetak mudah dibawa kemana-mana. Dengan
menuliskan instruksi-intruksi dan dilengkapi gambar-gambar pendukung, media ini akan
cukup membantu menjawab keraguan para guru dalam pengoperasian media
pembelajaran daring.

Salah satu media cetak yang mungkin sesuai dengan hal ini adalah modul.
Dimana modul merupakan suatu paket belajar berisi materi dan intruksi yang dapat
dibaca dan dipelajari oleh seseorang secara mandiri. Modul yang akan diterbitkan ini
dapat dibagikan kepada beberapa guru dan guru-guru pun dengan bebas untuk
menggandakan modul tersebut. Modul ini diharapkan dapat membantu juga para guru
yang tidak dapat merasakan pelatihan mengenai pengoperasian media pembelajaran
daring.

Di tengah pendemi ini, pembelajaran daring ialah hal yang mutlak. Guru sebagai
pengatur jalannya proses pembelajaran harus menguasai media yang akan digunakan
dengan baik. Peralihan metode pembelajaran yang mendadak menuntut guru harus
beradaptasi pada media pembelajaran yang baru dan untuk membantu mereka
mempelajari media tersebut diperlukan suatu panduan. Panduan dalam bentuk media
cetak yaitu modul diharapkan dapat memenuhi peran tersebut, modul yang berisi
berbagai materi dan intruksi mengenai pengoperasian media pembelajaran daring pasti
akan sangat membantu para guru.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengajukan untuk adanya


modul yang membahas intruksi-intruksi pengoperasian media pembelajaran daring yang
diantaranya aplikasi WhatsApp, Zoom, dan juga Google Classroom. Sasaran modul ini
ialah guru yang tidak mendapatkan pelatihan mengenai pembelajaran daring dan masih
ragu menggunakan media di atas.

C. Batasan Masalah

Modul yang akan diajukan di dalamnya memuat materi dan intruksi dalam
pengoperasian WhatsApp, Zoom, Google Classroom, dan beberapa media pendukung
Google Classroom

D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis angkat kali ini ialah :
1. Apa itu pembelajaran daring dan media apa saja yang digunakan ?
2. Apa saja isi dari modul yang akan diberikan pada guru ?
3. Bagaimana modul tersebut dapat membantu para guru?

E. Tujuang Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan tujuan
penulisan kali ini ialah :

1. Melengkapi tugas Metodologi Penelitian


2. Mengajukan modul sebagai pendukung guru dalam pengoperasian media
pembelajaran daring
3. Memaparkan pentingnya modul tersebut bagi kelangsungan pembelajaran
daring
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat di bidang akademik

Menambah pengetahuan tentang pentingnya media pendukung bagi guru


dalam proses pembelajaran daring.

b. Manfaat Praktis
1) Penelitian ini dapat menjadi informasi atau acuan atas pentingnya media
pembantu guru dalam proses pembelajaran daring
2) Dapat menjadi referensi bagi peneliti yang akan mengangkat tema yang sama
dengan penelitian ini.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori
1. Pandemi

Menurut Wikipedia, pandemi merupakan epidemi penyakit yang menyebar di


wilayang yang sangat luas, misalkan di beberapa benua ataupun seluruh dunia.
Namun, epidemi yang meluas dengan jumlah infeksi stabil tidak dikategorikan
pandemi.

Sepanjang sejarah, banyak kasus pandemi yang muncul diantaranya cacar


( variola ), tuberkolosis, black death, flu spanyol, flu burung, dan yang sedang marak
saat ini ialah corona virus ( Covid-19 ).

Sedangkan menurut World Health Organization (WHO), Pandemi merupakan


penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia. Lebih lanjutnya, tidak ada definisi yang
dapat diterima tentang istilah pandemi secara pasti, beberapa ahli mempertimbangkan
deifinisi berdasarkan penyakit yang secara umum dikatakan pandemi dan mencoba
mempelajari penyakit dan memeriksa kesamaan dan perbedaanya.

2. Modul

Menurut Daryanto ( 2013: 9 ), modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar
yang dikemas secara utuh dan sistematis, di dalamnya memuat seperangkat
pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik
menguasai tujuan belajar yang spesifik.

Sedangkan menurut Yudhi Munadi ( 2013: 99 ), modul merupakan bahan ajar


yang dapat diakses oleh peserta didik sebagai bantuan belajar mandiri dengan bantuan
seminimal mungkin dari orang lain. Dikatakan demikian karena modul dibuat
berdasarkan program pembelajaran yang utuh dan sistematis untuk menunjang sistem
pembelajaran mandiri.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan


bahwa modul merupakan suatu bahan ajar yang terurai secara lengkap dan berdiri
sendiri yang didalamnya memuat tujuan, pokok-pokok materi, sumber belajar, lembar
kerja, dan program evaluasi yang dikemas dengan baik.
3. Pembelajaran Daring

Istilah daring merupakan akronim dari “dalam jaringan“ yaitu suatu kegiatan
yang dilaksanakan dengan sistem daring yang memanfaatkan internet. Menurut
Bilfaqih & Qomarudin (2015, hlm. 1) “pembelajaran daring merupakan program
penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok
target yang masif dan luas”. Thorme dalam Kuntarto (2017, hlm. 102) “pembelajaran
daring adalah pembelajaran yang menggunakan teknologi multimedia, kelas virtual,
CD ROM, streaming video, pesan suara, email dan telepon konferensi, teks online
animasi, dan video streaming online”. Sementara itu Rosenberg dalam Alimuddin,
Tawany & Nadjib (2015, hlm. 338) menekankan bahwa e-learning merujuk pada
penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Karakteristik dari pembelajaran daring di antaranya ialah :

- Interactivity ( interaktivitas )
- Independency ( kemandirian )
- Accessibility ( aksesibilitas )
- Enrichment ( pengayaan )

Manfaat dari pembelajaran Daring/E-Learning antara lain :

- Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan dengan


memanfaatkan multimedia secara efektif dalam
pembelajaran.
- Meningkatkan keterjangkauan pendidikan dan pelatihan
yang bermutu melalui penyelenggaraan pembelajaran
dalam jaringan.
- Menekan biaya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
yang bermutu melalui pemanfaatan sumber daya bersama.
B. Kerangka Konseptual

Pada penelitian ini penulis berharap modul dapat membantu guru maupun siswa
untuk beradaptasi pada masa pembelajaran daring ini.

Gejala atau penemuan masalah Pembelajaran daring di masa


pandemi Covid-19 merupakan hal
baru bagi beberapa orang, sehingga
perlu pengenalan dan transisi antara
pembelajaran tatap muka dengan
pembelajaran daring

Tindakan untuk mengatasi Adanya modul tertulis ataupun


masalah tersebut digital yang dapat dimanfaatkan
sebagai panduan bagi guru dan
siswa dalam pembelajaran daring.

Pembelajaran daring dapat


Hasil yang diharapkan berlangsung dengan lancer, karena
masa pandemi belum pasti kapan
akan berakhir
C. Hipotesis Penelitian

Penelitian ini menyasar pada guru dan siswa yang sedang melalui proses adaptasi
pada pembelajaran daring. Berisi serangkaian cara dan langkah-langkah penggunaan
media pembelajaran yang menunjang pembelajaran daring, diharapkan modul ini dapat
membantu banyak guru dan siswa baik secara cetak maupun digital.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penulis disini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana jenis penelitian ini
menjelaskan mengenai problematika yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Dimana
yang menjadi subjek penelitian ialah guru dan siswa yang sedang melewati proses
adaptasi pada pembelajaran daring. Tujuan dari jenis penelitian ini ialah menghasilkan
gambaran akurat mengenai sebuah kelompok, mekanisme sebuah proses atau hubungan,
memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numeri, juga menjelaskan
seperangkat proses atau tahapan, dan untuk menyimpan informasi yang bersifat
kontradiktif mengenai subjek penelitian.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan ialah penelitian investigasi, dimana penelitian


ini mendapatkan informasi melalui hubungan langsung antara penulis dan sampel yang
diwawancarai. Penulis memilih jenis penelitian ini dikarenakan berharap hasil dari
penelitian ini dapat mengatasi masalah yang dialami masyarakat secara rinci dan tepat
sasaran.

Penulis akan mengumpulkan beberapa orang/sampel yang akan digunakan


nantinya untuk mendapatkan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian yang
akan dilakukan. Setelah mendapat informasi yang diperlukan, peneliti akan
menyesuaikan tujuan dan hasil penelitian dengan hal tersebut.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan ialah observasi atau pengamatan
langsung dalam rangka menemukan masalah langsung ke sumbernya, dan coba
mengatasi masalah tersebut se-akurat mungkin. Peneliti juga menggunakan teknik
wawancara yang merupakan cara tambahan penulis mendapatkan informasi agar lebih
akurat nantinya. Wawancara dilakukan ke beberapa orang guru dan siswa yang berperan
sebagai sampel dalam penelitian ini. Untuk menambah dan melengkapi informasi lebih
lanjut, peneliti juga melakukan studi dokumen mengenai permasalahan yang tengah
diteliti. Literatur, penelitian terkait, maupun sumber lain yang dapat mendukung
penelitian ini.
Untuk teknik analisi data, penulis menggunakan analisis data deskriptif dimana
data yang dikumpulkan tidak menggunakan perhitungan secara sistematik namun lebih
menekankan pada interpretasi kualitatif yang bertujuan untuk mencapai pengertian dan
mendapatkan informasi yang memadai dari informan.

Anda mungkin juga menyukai