suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu
benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan
kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang.
Faktor-Faktor Produksi
Keahlian
Ini adalah faktor penting dalam menjalankan proses produksi. Keahlian atau
keterampilan individu penting untuk mengoordinasikan dan mengelola faktor
produksi dalam menghasilkan barang dan jasa.
Proses Produksi
Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi
barang atau jasa. Ada proses produksi yang membutuhkan waktu lama,
misalnya dalam pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat
terbang, dan pembuatan kapal, serta lain-lainnya.
Produksi adalah hal penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Selain itu,
mengatur keuangan produksi juga merupakan hal penting, untuk itu kita perlu
memiliki laporan keuangan. Kini, Anda dapat membuat laporan keuangan
dengan mudah, cepat, dan realtime dengan menggunakan Jurnal. Fitur yang ada
pada Jurnal juga dapat membantu Anda mengelola keuangan hingga membantu
proses produksi. Info lebih lanjut tentang
Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi yang
mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)yang berupa barang atau jasa.
Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian
kegiatan yang merupakan suatu sistem. Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu
masukan, pentransformasian dan keluaran. Sedang produksi dan operasi merupakan suatu
sistem untuk meyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi
oleh anggota masyarakat.
Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling
terkait dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya,
yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian
suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah
suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam
pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri
jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan
operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang
dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sistem produksi mempunyai masukan yang dapat berupa, bahan baku, komponen atau bagian
dari produk, barang setengah jadi, formulir-formulir, para pemesan atau langganan dari para
pasien. Keluaran dari sistem produksi dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi, bahan-
bahan kimia, pelayanan kepada pembeli dan pasien, formulir-formulir yang telah selesai diisi
dan diproses.
Sistem produksi yang sering dipergunakan dapat dibedakan atas 2 macam yaitu :
1. Proses produksi yang kontinue (continuous process) – dimana peralatan produksi yang
digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan kegiatan atau routing dalam
menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam proses telah distandardisir.
3. Proses produksi yang bersifat proyek – dimana kegiatan produksi dilakukan pada tempat
dan waktu yang berbeda-beda, sehingga peralatan produksi yang digunakan ditempatkan di
tempat atau lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan dan pada saat yang direncanakan.
Setiap sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, sehingga dalam perusahaan sebagai
suatu organisasi, sistem pengorganisasiannya terdiri dari beberapa subsistem, yang
merupakan subsistem fungsional.
Pentransformasian informasi dalam sistem produksi dan operasi dapat dilakukan dengan
menggunakan model-model matematis, terutama guna menggambarkan dan memprediksi
hubungan fungsi-fungsi yang ada dalam sistem produksi dan operasi. Sebagai contoh
penggunaan model-model matematis dalam sistem produksi dan operasi terdapat dalam
pemecahan optimisasi produksi, optimisasi biaya produksi, optimisasi persediaan, optimisasi
keseimbangan kapasitas dan lain-lain. Model-model yang digunakan sangat bermanfaat bagi
penganalisisan dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan.
Proses Produksi
Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi.
Sebelum membahas proses produksi, ada baiknya kita perlu mengetahui arti dari proses dan
produksi.
Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga
kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan
produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau
jasa. Jadi proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan
atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber
(tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada.
Jenis-jenis proses produksi itu sangatlah banyak. Tetapi yang umum terdapat 2 jenis proses
produksi yaitu :
1. Proses produksi terus-menerus (continuous processes) adalah suatu proses produksi yang
mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan.
1. Produksi dalam jumlah besar (produksi massa), variasi produk sangat kecil dan sudah
distandardisir.
5. Salah satu mesin /peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
9. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang fixed ( fixed path equipment )
menggunakan ban berjalan ( conveyor ).
1. Biaya per unit rendahbila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
2. Pemborosan dapat diperkecil, karena menggunakan tenga mesin.
2. Proses produksi mudah terhenti, yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi
1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar dan berdasarkan pesanan.
5. Proses produksi tidak mudah berhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
8. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang flexible (varied path equipment)
menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong (forklift).
1. Flexibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan,
3. Proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
Sedangkan kekurangan proses produksi terputus-putus adalah :
1. Dibutuhkan scheduling, routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesan.
4. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan tenaga kerja
yang banyak dan mempunyai tenaga ahli.
Sistem Produksi diimplementasikan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan dapat
memenuhi kebutuhan pasar pada waktu yang tepat, tempat yang tepat dan jumlah yang tepat.
Berdasarkan sudut pandang sistem dorong/tarik (push/pull view) di mana saat pesanan datang
(customer order decoupling points) menjadi titik acuan pelaksanaan proses produksinya akan
mempengaruhi waktu ancang (lead time) yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar
tersebut.
Make To Stock (MTS) adalah sistem produksi yang menjalankan proses produksinya
berdasarkan peramalan. Proses produksi dilaksanakan mulai dari pengolahan bahan
baku hingga menjadi produk jadi tanpa menunggu diterimanya pesanan permintaan
dari konsumen. Hasil produksinya akan disimpan di gudang atau jaringan distribusi
untuk mengantisipasi permintaan di masa mendatang. Persediaan produk dikendalikan
menghindari terjadinya kekurangan (shortage).
Make To Order (MTO) adalah sistem produksi yang menjalankan proses
produksinya merespon pesanan permintaan yang diterima. Proses produksi
dilaksanakan mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi produk jadi
menunggu diterimanya pesanan permintaan dari konsumen. Hasil produksinya segera
dikirimkan sebelum batas waktu (due date) yang disepakati. Persediaan bahan baku
dikendalikan agar selalu siap segera berproduksi saat datangnya pesanan.
Assembly To Order (ATO) adalah sistem produksi yang menjalankan proses
produksi komponen untuk menjamin ketersediaannya dalam stok, dan baru
melaksanakan perakitan merespon pesanan permintaan yang diterima. Proses
produksi dilaksanakan mulai dari pengolahan bahan baku hingga komponen siap rakit
tanpa menunggu diterimanya pesanan, namun untuk proses perakitannya menunggu
diterimanya pesanan permintaan dari konsumen. Hasil produksinya intermediate
berupa komponen siap rakit akan disimpan di gudang, dan setelah dirakit menjadi
produk akhir segera dikirimkan sebelum batas waktu (due date) yang disepakati.
Persediaan komponen siap rakit dikendalikan sebagai pengaman (buffer), sehingga
dapat segera dirakit saat datangnya pesanan.
Purchase To Order (PTO) adalah sistem produksi yang menjalankan proses
produksinya merespon pesanan permintaan yang diterima, termasuk proses pengadaan
bahan bakunya. Pengadaan bahan baku dan proses produksinya menunggu
diterimanya pesanan permintaan dari konsumen. Hasil produksinya segera dikirimkan
sebelum batas waktu (due date) yang disepakati. Komitmen pemasok bahan baku
dijalin dengan ikatan kontrak kemitraan agar ada jaminan ketersediaan bahan baku
untuk segera diproses saat datangnya pesanan.
Engineer To Order (ETO) adalah sistem produksi yang menjalankan proses
produksinya merespon pesanan permintaan yang diterima, dengan aktivitas
perancangan sebagai sentral. Saat pesanan datang merupakan titik awal produk mulai
dirancang eksklusif sesuai dengan keinginan konsumen (customization atau tailor-
made), termasuk bahan yang digunakan. Sehingga bahan baku tidak memiliki
persediaan di gudang dan baru dilakukan pengadaan saat perancangan sudah
dikonfirmasikan kepada konsumen. Alternatif pemasok bahan baku fleksibel agar ada
jaminan pengadaan bahan baku yang sesuai untuk segera diproses saat datangnya
pesanan.
Klasifikasi Sistem Produksi berdasarkan strateginya dengan mengatur sumber daya (process
positioning strategy) :