Anda di halaman 1dari 9

Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna

suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu
benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan
kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang.

Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai


kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam
jumlah yang mencukupi. Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi
disebut dengan produsen. Berdasarkan pengertian tersebut maka produksi
mengandung dua hal pokok, yaitu :

1. Menciptakan nilai guna


Misalnya, membangun rumah, membuat pakaian, membuat tas, membuat
sepeda dan lain sebagainya.

2. Menambah nilai guna


Misalnya, memperbaiki televisi, memperbaiki sepatu, memperbaiki atau
memodifikasi mobil/motor, dan lain sebagainya.

Faktor-Faktor Produksi

Sumber Daya Alam


Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran. Yang
termasuk dalam sumber daya alam yaitu lingkungan alam, lahan, maupun
kekayaan yang terkandung di dalam tanah.

Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia adalah kemampuan (daya) atau usaha manusia
berupa jasmani maupun rohani yang digunakan untuk meningkatkan
guna suatu barang. Menurut kualitasnya, sumber daya manusia dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih,
serta tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.

Sumber Daya Modal


Sumber daya modal adalah alat atau barang hasil produksi yang dipakai sebagai
sarana untuk menghasilkan barang. Modal ini dibeli tidak oleh konsumen
melainkan oleh produsen. Modal tidak harus berupa uang. Modal dapat berupa
barang yang dihasilkan. Barang-barang modal disebut juga alat-alat produksi,
misalnya gedung, mesin, dan bahan dasar yang digunakan dalam proses
produksi.

Keahlian
Ini adalah faktor penting dalam menjalankan proses produksi. Keahlian atau
keterampilan individu penting untuk mengoordinasikan dan mengelola faktor
produksi dalam menghasilkan barang dan jasa.

Proses Produksi
Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi
barang atau jasa. Ada proses produksi yang membutuhkan waktu lama,
misalnya dalam pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat
terbang, dan pembuatan kapal, serta lain-lainnya.

Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda, ada yang


sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi,
ada juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh
konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat, dan produksi lain-lainnya.
Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam empat macam yaitu.

a. Proses Produksi Pendek


Proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung menghasilkan barang atau
jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah proses produksi
makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng, dan lain-lain.

b. Proses Produksi Panjang


Proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya adalah proses produksi
menanam padi dan membuat rumah.

c. Proses Terus Menerus/Kontinyu


Proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa
tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut
melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi
suatu barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet,
dan lain-lain

d. Proses Produksi Berselingan/Intermitten


Proses produksi yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkannya
menjadi barang jadi. Seperti, proses produksi mobil di mana bagian-bagian
mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca,
dan lain-lain. Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap
maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.

Produksi adalah hal penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Selain itu,
mengatur keuangan produksi juga merupakan hal penting, untuk itu kita perlu
memiliki laporan keuangan. Kini, Anda dapat membuat laporan keuangan
dengan mudah, cepat, dan realtime dengan menggunakan Jurnal. Fitur yang ada
pada Jurnal juga dapat membantu Anda mengelola keuangan hingga membantu
proses produksi. Info lebih lanjut tentang

Sistem Produksi dan Operasi

Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi yang
mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)yang berupa barang atau jasa.
Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian
kegiatan yang merupakan suatu sistem. Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu
masukan, pentransformasian dan keluaran. Sedang produksi dan operasi merupakan suatu
sistem untuk meyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi
oleh anggota masyarakat.

Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling
terkait dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya,
yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian
suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah
suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam
pentransformasian masukan menjadi keluaran.

Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri
jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan
operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang
dipergunakan dalam industri manufaktur.

Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan


modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu
bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave,
station, computers dan operator telepon. Contoh sistem Produksi dan Operasi adalah sebagai
berikut :

Sistem produksi mempunyai masukan yang dapat berupa, bahan baku, komponen atau bagian
dari produk, barang setengah jadi, formulir-formulir, para pemesan atau langganan dari para
pasien. Keluaran dari sistem produksi dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi, bahan-
bahan kimia, pelayanan kepada pembeli dan pasien, formulir-formulir yang telah selesai diisi
dan diproses.

Sistem produksi yang sering dipergunakan dapat dibedakan atas 2 macam yaitu :

1. Proses produksi yang kontinue (continuous process) – dimana peralatan produksi yang
digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan kegiatan atau routing dalam
menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam proses telah distandardisir.

2. Proses produksi yang terputus-putus (intermitten process) – dimana kegiatan produksi


dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan produk yang dikerjakan, sehingga peralatan
produksi yang digunakan disusun dan diatur yang dapat bersifat lebih luwes ( flexible ) untuk
dapat dipergunakan bagi menghasilkan berbagai produk dan berbagai ukuran.

3. Proses produksi yang bersifat proyek – dimana kegiatan produksi dilakukan pada tempat
dan waktu yang berbeda-beda, sehingga peralatan produksi yang digunakan ditempatkan di
tempat atau lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan dan pada saat yang direncanakan.

Setiap sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, sehingga dalam perusahaan sebagai
suatu organisasi, sistem pengorganisasiannya terdiri dari beberapa subsistem, yang
merupakan subsistem fungsional.

Ada 3 macam subsistem dalam perusahaan yang dapat dibedakan yaitu :

1. Sistem Perumusan Kebijaksanaan (Policy Formulating System) – Fungsinya adalah


menyelarakan kebijaksanaan organisasi perusahaan yang mendasar dan menyeluruh dengan
memproses dan mengolahserta menganalisis informasi yang mencerminkan keadaan
perusahaan dan lingkungan sekarang ini , keadaan di masa depan bagi pencapaian tujuan dan
sasaran perusahaan jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Sistem Pengendalian Umum (General Control System) – Fungsi utamanya adalah


mengubah dan mentransformasikan informasi untuk dasar pengukuran, pengevaluasian dan
pemantauan terhadap keberhasilan pelaksanaan kebijakan, strategi dan program perencanaan
serta sekaligus memberikan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk perbaikan atau koreksi
agar tujuan dan sasaran yang direncanakan dapat tercapai.

3. Sistem Pengorganisasian Antara (Intermediate Organisasi System) – Fungsinya adalah


untuk memberikan dukungan pelayanan yang dibutuhkan oleh subsistem yang terdapat dalam
organisasi perusahaan atau sekaligus mendukung sistem organisasi perusahaan. Dukungan
pelayanan yang tekait dengan fungsi dari sistem ini termasuk pengendalian, pelimpahan
wewenang, penyampaian saran dan keputusan serta dukungan pelayanan lainnya.

Pentransformasian informasi dalam sistem produksi dan operasi dapat dilakukan dengan
menggunakan model-model matematis, terutama guna menggambarkan dan memprediksi
hubungan fungsi-fungsi yang ada dalam sistem produksi dan operasi. Sebagai contoh
penggunaan model-model matematis dalam sistem produksi dan operasi terdapat dalam
pemecahan optimisasi produksi, optimisasi biaya produksi, optimisasi persediaan, optimisasi
keseimbangan kapasitas dan lain-lain. Model-model yang digunakan sangat bermanfaat bagi
penganalisisan dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan.

Proses Produksi

Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi.
Sebelum membahas proses produksi, ada baiknya kita perlu mengetahui arti dari proses dan
produksi.

Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga
kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan
produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau
jasa. Jadi proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan
atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber
(tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada.

Jenis-jenis proses produksi itu sangatlah banyak. Tetapi yang umum terdapat 2 jenis proses
produksi yaitu :

1. Proses produksi terus-menerus (continuous processes) adalah suatu proses produksi yang
mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan.

2. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) adalah suatu proses produksi


dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.

Ciri-ciri proses produksi terus-menerus adalah :

1. Produksi dalam jumlah besar (produksi massa), variasi produk sangat kecil dan sudah
distandardisir.

2. Menggunakan product lay out atau departementation by product.

3. Mesin bersifat khusus (special purpose machines)

4. Operator tidak mempunyai keahlian/skill yang tinggi.

5. Salah satu mesin /peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.

6. Tenaga kerja sedikit

7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil

8. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak

9. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang fixed ( fixed path equipment )
menggunakan ban berjalan ( conveyor ).

Kebaikan proses produksi terus-menerus adalah :

1. Biaya per unit rendahbila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
2. Pemborosan dapat diperkecil, karena menggunakan tenga mesin.

3. Biaya tenaga kerja rendah.

4. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.

Sedangkan kekurangan proses produksi terus-menerus adalah :

1. Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.

2. Proses produksi mudah terhenti, yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi

3. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

Ciri-ciri proses produksi yang terputus-putus adalah :

1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar dan berdasarkan pesanan.

2. Menggunakan process lay out (departementation by equipment).

3. Menggunakan mesin-mesin bersifat umum (general purpose machines) dan kurang


otomatis.

4. Operator mempunyai keahlian yang tinggi.

5. Proses produksi tidak mudah berhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.

6. Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.

7. Persediaan bahan mentah tinggi

8. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang flexible (varied path equipment)
menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong (forklift).

9. Membutuhkan tempat yang besar.

Kelebihan proses produksi terputus-putus adalah :

1. Flexibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan,

– process lay out

– mesin bersifat umum (general purpose machines)

– sistem pemindahan menggunakan tenaga manusia.

2. Diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum.

3. Proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
Sedangkan kekurangan proses produksi terputus-putus adalah :

1. Dibutuhkan scheduling, routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesan.

2. Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.

3. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.

4. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan tenaga kerja
yang banyak dan mempunyai tenaga ahli.

Sistem Produksi dan Jenisnya


Posted on May 15, 2017 by Arif Rahman

Sistem Produksi diimplementasikan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan dapat
memenuhi kebutuhan pasar pada waktu yang tepat, tempat yang tepat dan jumlah yang tepat.
Berdasarkan sudut pandang sistem dorong/tarik (push/pull view) di mana saat pesanan datang
(customer order decoupling points) menjadi titik acuan pelaksanaan proses produksinya akan
mempengaruhi waktu ancang (lead time) yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar
tersebut.

Klasifikasi Sistem Produksi berdasarkan strateginya untuk memenuhi kebutuhan pasar


(product positioning strategy) :

 Make To Stock (MTS) adalah sistem produksi yang menjalankan proses produksinya
berdasarkan peramalan. Proses produksi dilaksanakan mulai dari pengolahan bahan
baku hingga menjadi produk jadi tanpa menunggu diterimanya pesanan permintaan
dari konsumen. Hasil produksinya akan disimpan di gudang atau jaringan distribusi
untuk mengantisipasi permintaan di masa mendatang. Persediaan produk dikendalikan
menghindari terjadinya kekurangan (shortage).
 Make To Order (MTO) adalah sistem produksi yang menjalankan proses
produksinya merespon pesanan permintaan yang diterima. Proses produksi
dilaksanakan mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi produk jadi
menunggu diterimanya pesanan permintaan dari konsumen. Hasil produksinya segera
dikirimkan sebelum batas waktu (due date) yang disepakati. Persediaan bahan baku
dikendalikan agar selalu siap segera berproduksi saat datangnya pesanan.
 Assembly To Order (ATO) adalah sistem produksi yang menjalankan proses
produksi komponen untuk menjamin ketersediaannya dalam stok, dan baru
melaksanakan perakitan merespon pesanan permintaan yang diterima. Proses
produksi dilaksanakan mulai dari pengolahan bahan baku hingga komponen siap rakit
tanpa menunggu diterimanya pesanan, namun untuk proses perakitannya menunggu
diterimanya pesanan permintaan dari konsumen. Hasil produksinya intermediate
berupa komponen siap rakit akan disimpan di gudang, dan setelah dirakit menjadi
produk akhir segera dikirimkan sebelum batas waktu (due date) yang disepakati.
Persediaan komponen siap rakit dikendalikan sebagai pengaman (buffer), sehingga
dapat segera dirakit saat datangnya pesanan.
 Purchase To Order (PTO) adalah sistem produksi yang menjalankan proses
produksinya merespon pesanan permintaan yang diterima, termasuk proses pengadaan
bahan bakunya. Pengadaan bahan baku dan proses produksinya menunggu
diterimanya pesanan permintaan dari konsumen. Hasil produksinya segera dikirimkan
sebelum batas waktu (due date) yang disepakati. Komitmen pemasok bahan baku
dijalin dengan ikatan kontrak kemitraan agar ada jaminan ketersediaan bahan baku
untuk segera diproses saat datangnya pesanan.
 Engineer To Order (ETO) adalah sistem produksi yang menjalankan proses
produksinya merespon pesanan permintaan yang diterima, dengan aktivitas
perancangan sebagai sentral. Saat pesanan datang merupakan titik awal produk mulai
dirancang eksklusif sesuai dengan keinginan konsumen (customization atau tailor-
made), termasuk bahan yang digunakan. Sehingga bahan baku tidak memiliki
persediaan di gudang dan baru dilakukan pengadaan saat perancangan sudah
dikonfirmasikan kepada konsumen. Alternatif pemasok bahan baku fleksibel agar ada
jaminan pengadaan bahan baku yang sesuai untuk segera diproses saat datangnya
pesanan.

PRODUCT POSITIONING STRATEGY OF PRODUCTION SYSTEM


ASPEK MTS MTO ATO PTO ETO
Variasi Produk Sedikit Beberapa Sedang Banyak Customized
Volume Banyak Sedang Sedikit Sedikit Exclusive
Titik Acuan
Pengiriman Produksi Perakitan Pengadaan Perancangan
Order
Landasan Order Order Order
Peramalan Order Pesanan
Produksi Pesanan Pesanan Pesanan
Komponen Siap
Persediaan Produk Jadi Bahan Baku Tiada Tiada
Rakit
Lead Time Segera Sedang Cepat Lama Sangat Lama
Special General General
Peralatan Special Purpose Agile
Purpose Purpose Purpose
Pekerja Biasa Terlatih Terlatih Terampil Mu

Klasifikasi Sistem Produksi berdasarkan strateginya dengan mengatur sumber daya (process
positioning strategy) :

 Flow Shop adalah sistem produksi yang menghasilkan produk-produknya dengan


aliran atau urutan proses sama atau serupa. Aliran proses keseluruhan produk adalah
tetap. Pengaturan sumber daya mengikuti aliran proses dari produk (by product
layout). Flow Shop ada dua jenis yaitu Continuous Flow Shop dan Intermittent Flow
Shop. Pada Continuous Flow Shop, material berpindah (masuk dan/atau keluar) pada
satu proses terus berkelanjutan selama proses tanpa menunggu proses tuntas selesai,
misalnya di industri kimia. Pada Intermittent Flow Shop, material baru berpindah dari
satu proses jika proses telah tuntas selesai dan digantikan material berikutnya,
misalnya di industri manufaktur
 Batch Production adalah sistem produksi yang menghasilkan produk-produknya
dengan memproses secara bersama satu ukuran lot atau batch di setiap proses dengan
satu kali setup. Aliran atau urutan proses dari masing-masing produk adalah mirip.
Pengaturan sumber daya mengikuti aliran proses dari produk (by product layout).
Material baru berpindah pada setiap setelah satu batch terselesaikan.
 Job Shop adalah sistem produksi yang menghasilkan produk-produknya dengan
aliran atau urutan proses yang beragam. Urutan proses satu produk dapat menjadi
aliran balik produk yang lain. Pengaturan sumber daya mengikuti kemiripan
fungsional proses (by process layout). Material berpindah sesuai dengan kebutuhan
proses berikutnya.
 Cell Manufacturing adalah sistem produksi yang menghasilkan produk-produknya
dengan komponen-komponen yang terkelompok mempunyai kemiripan urutan proses.
Urutan proses komponen dalam satu kelompok cell adalah mirip. Pengaturan sumber
daya mengikuti kelompok kemiripan urutan proses (group technology layout).
Material berpindah dalam satu cell mengikuti aliran proses, sedangkan antar cell
sesuai kebutuhan proses berikutnya.
 Project adalah sistem produksi yang menghasilkan produk-produknya dengan aliran
atau urutan proses yang unik sesuai rancangan order pesanan. Urutan proses sangat
tergantung dari jaringan dependensi aktivitas proses produksinya. Sumber daya lebih
banyak dipindahkan menuju material dibandingkan material dipindahkan ke sumber
daya. Pengaturan sumber daya mengikuti lokasi material yang diproses (fixed site
layout). Material konstruksi utama cenderung tidak banyak berpindah.

PROCESS POSITIONING STRATEGY OF PRODUCTION SYSTEM


FLOW BATCH JOB CELL
ASPEK PROJECT
SHOP PRODUCTION SHOP MANUFACTURING
Variasi
Sedikit Beberapa Banyak Sedang Customized
Produk
Volume Banyak Banyak Sedikit Sedang Exclusive
Aliran
Tunggal Mirip Bervariasi Terkelompok Spesifik
Proses
By
Tata Letak By Product By Process Group Technology Fixed Site
Product
Material
Fixed Fixed Flexible Flexible Flexible
Handling
Special General General
Peralatan Special Purpose General Purpose
Purpose Purpose Purpose
Pekerja Biasa Biasa Terampil Terlatih

Anda mungkin juga menyukai