1) Tanpa disadari, penggunaan Semiotika ada dalam kehidupan sehari-hari, salah
satunya adalah penggunaan emotikon dalam media sosial. (2) Dalam
berkomunikasi, emotikon dapat menjadi tanda untuk mengekspresikan sesuatu, seperti (a) mempertegas isi pesan; (b) memberikan dukungan; (c) menyindir seseorang; (d) mengungkap perasaan sedih; (e) mengungkapkan perasaan malu; (f) memberikan semangat; (g) untuk memohon maaf; (h) mengungkapkan perasaan kecewa; dan (i) untuk mengungkapkan rasa syukur. Dikutip dari Skripsi Analisis Semiotika terhadap Penggunaan Emoticon Whatsapp dalam Berkomunikasi Interpersonal Antarmahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2013 dengan penyesuaian
Kata bercetak tebal bermakna …. A penerapan B pemakaian C pelaksanaan D pemanfaatan E pengamalan (1) Tanpa disadari, penggunaan Semiotika ada dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah penggunaan emotikon dalam media sosial. (2) Dalam berkomunikasi, emotikon dapat menjadi tanda untuk mengekspresikan sesuatu, seperti (a) mempertegas isi pesan; (b) memberikan dukungan; (c) menyindir seseorang; (d) mengungkap perasaan sedih; (e) mengungkapkan perasaan malu; (f) memberikan semangat; (g) untuk memohon maaf; (h) mengungkapkan perasaan kecewa; dan (i) untuk mengungkapkan rasa syukur. Dikutip dari Skripsi Analisis Semiotika terhadap Penggunaan Emoticon Whatsapp dalam Berkomunikasi Interpersonal Antarmahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2013 dengan penyesuaian
Cara lain untuk menyampaikan gagasan pada kalimat (1) adalah ... A Tanpa disadari, implementasi Semiotika dalam kehidupan sehari-hari tercerminkan melalui penggunaan emotikon yang ada dalam media sosial. B Tanpa disadari, cara termudah untuk menerapkan Semiotika dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menggunakan emotikon dalam bersosial media. C Tanpa disadari, penggunaan Semiotika ada dalam media sosial, salah satunya adalah penggunaan emotikon ada dalam kehidupan sehari-hari. D Tanpa disadari, penggunaan emotikon dalam media sosial adalah salah satu bentuk implementasi Semiotika dalam kehidupan sehari-hari. E Tanpa disadari, penggunaan emotikon dalam media komunikasi adalah salah satu bentuk penggunaan Semiotika yang ada dalam kehidupan sehari-hari. 1) Tanpa disadari, penggunaan Semiotika ada dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah penggunaan emotikon dalam media sosial. (2) Dalam berkomunikasi, emotikon dapat menjadi tanda untuk mengekspresikan sesuatu, seperti (a) mempertegas isi pesan; (b) memberikan dukungan; (c) menyindir seseorang; (d) mengungkap perasaan sedih; (e) mengungkapkan perasaan malu; (f) memberikan semangat; (g) untuk memohon maaf; (h) mengungkapkan perasaan kecewa; dan (i) untuk mengungkapkan rasa syukur. Dikutip dari Skripsi Analisis Semiotika terhadap Penggunaan Emoticon Whatsapp dalam Berkomunikasi Interpersonal Antarmahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2013 dengan penyesuaian
Apa inti teks tersebut? A Penggunaan emotikon dalam media sosial sebagai implementasi Semiotika. B Sebagai tanda untuk mengekspresikan sesuatu, emotikon digunakan di medsos. C Ada berbagai macam fungsi emotikon dalam media sosial untuk berkomunikasi. D Emotikon adalah bentuk Semiotika yang sering digunakan dalam keseharian. E Penggunaan emotikon adalah contoh penerapan Semiotika yang tidak disadari. 1) Dalam studi Komunikasi, semiotik berperan sebagai studi tentang tanda dan cara kerjanya. (2) Istilah lain yang ditawarkan adalah semiology. (3) Lingkup yang dijadikan bahan studinya meliputi (a) tanda itu sendiri yang terdiri atas berbagai cara tanda menyampaikan makna dan cara tanda berhubungan dengan orang yang menggunakannya; (b) kode-kode mengorganisasikan tanda tersebut; dan (c) budaya tempat tanda-tanda beroperasi. (4) Jangkauan dalam bidang kajian ilmiah Komunikasi yang memiliki keterkaitan dengan semiotik meliputi: kontak tubuh, penampilan, anggukan kepala, gerak tubuh, ekspresi wajah, postur, dan gerakan mata. Dikutip dari Jurnal Humaniora dengan penyesuaian
Perhatikan kutipan berikut. ... kontak tubuh, penampilan, anggukan kepala, gerak tubuh, ekspresi wajah, postur, dan gerakan mata. Kutipan tersebut menjadi kalimat logis jika disertakan dengan …. A dalam bidang studi Komunikasi, cakupan semiotik yang berkaitan dengan hal B Komunikasi bidang studi yang berkaitan dengan cakupan semiotik mencakup C bidang studi dengan cakupan komunikasi semiotik yang berkaitan melingkupi D semiotik Komunikasi yang bercakupan bidang studi yang berkaitan terdiri atas E cakupan bidang studi Komunikasi yang berkaitan dengan semiotik melibatkan (1) Dalam studi Komunikasi, semiotik berperan sebagai studi tentang tanda dan cara kerjanya. (2) Istilah lain yang ditawarkan adalah semiology. (3) Lingkup yang dijadikan bahan studinya meliputi (a) tanda itu sendiri yang terdiri atas berbagai cara tanda menyampaikan makna dan cara tanda berhubungan dengan orang yang menggunakannya; (b) kode-kode mengorganisasikan tanda tersebut; dan (c) budaya tempat tanda-tanda beroperasi. (4) Jangkauan dalam bidang kajian ilmiah Komunikasi yang memiliki keterkaitan dengan semiotik meliputi: kontak tubuh, penampilan, anggukan kepala, gerak tubuh, ekspresi wajah, postur, dan gerakan mata. Dikutip dari Jurnal Humaniora dengan penyesuaian
Ungkapan yang digunakan penulis untuk mengibaratkan sesuatu seperti manusia pada bacaan di atas terdapat pada …. A semiotik berperan sebagai studi dalam kalimat (1) B lingkup yang dijadikan bahan studinya dalam kalimat (3) C cara tanda berhubungan dengan dalam kalimat (3-a) D kode-kode mengorganisasikan tanda dalam kalimat (3-b) E budaya tempat tanda-tanda beroperasi dalam kalimat (3-c) (1) Dalam studi Komunikasi, semiotik berperan sebagai studi tentang tanda dan cara kerjanya. (2) Istilah lain yang ditawarkan adalah semiology. (3) Lingkup yang dijadikan bahan studinya meliputi (a) tanda itu sendiri yang terdiri atas berbagai cara tanda menyampaikan makna dan cara tanda berhubungan dengan orang yang menggunakannya; (b) kode-kode mengorganisasikan tanda tersebut; dan (c) budaya tempat tanda-tanda beroperasi. (4) Jangkauan dalam bidang kajian ilmiah Komunikasi yang memiliki keterkaitan dengan semiotik meliputi: kontak tubuh, penampilan, anggukan kepala, gerak tubuh, ekspresi wajah, postur, dan gerakan mata. Dikutip dari Jurnal Humaniora dengan penyesuaian
Apa makna kalimat (3-a) pada teks tersebut? A Tanda itu sendiri yang meliputi berbagai macam cara suatu tanda dalam menyatakan maknanya dan cara tanda tersebut berkaitan dengan pihak yang menggunakannya. B Tanda itu sendiri meliputi dua hal, yaitu berbagai cara tanda menjelaskan suatu makna dan berbagai cara tanda tersebut bertalian dengan orang yang menggunakannya. C Tanda yang terlibat berciri-ciri tentang bagaimana cara berbagai macam tanda menyampaikan makna dan cara tanda berhubungan dengan orang yang menggunakannya. D Tanda yang sendiri melingkupi berbagai macam cara tanda dalam menyampaikan makna dan cara tanda tersebut berkaitan dengan orang yang menggunakannya E Tanda secara kesatuan harus menjelaskan berbagai cara supaya tanda dapat menyampaikan makna dan cara tanda itu berkorelasi dengan orang yang menggunakannya. (1) Dalam studi Komunikasi, semiotik berperan sebagai studi tentang tanda dan cara kerjanya. (2) Istilah lain yang ditawarkan adalah semiology. (3) Lingkup yang dijadikan bahan studinya meliputi (a) tanda itu sendiri yang terdiri atas berbagai cara tanda menyampaikan makna dan cara tanda berhubungan dengan orang yang menggunakannya; (b) kode-kode mengorganisasikan tanda tersebut; dan (c) budaya tempat tanda-tanda beroperasi. (4) Jangkauan dalam bidang kajian ilmiah Komunikasi yang memiliki keterkaitan dengan semiotik meliputi: kontak tubuh, penampilan, anggukan kepala, gerak tubuh, ekspresi wajah, postur, dan gerakan mata. Dikutip dari Jurnal Humaniora dengan penyesuaian
Tujuan penulis menghasilkan teks tersebut adalah .... A mengajak pembaca untuk memahami semiotik B mendeskripsikan ruang lingkup studi semiotik komunikasi C menjelaskan hubungan semiotika dan studi Komunikasi D menjabarkan pemanfaatan studi Komunikasi dalam semiotik E membahas peran semiotik dalam bidang studi Komunikasi (1) Untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan hidupnya, manusia perlu berhubungan dengan manusia lainnya. (2) Nah, untuk berkomunikasi atau berhubungan satu sama lain, manusia memerlukan sarana komunikasi yang dapat dimengerti. (3) Oleh karena itu, manusia menciptakan tanda-tanda agar dapat saling memahami sesuatu yang dimaksud. (4) Tanda-tanda itu berupa tanda-tanda yang dapat diindra oleh manusia, baik tanda bunyi yang dapat didengar; tanda visual yang dapat dilihat; tanda yang dapat dirasakan; atau tanda yang dapat dicium baunya. (5) Tanda-tanda itu mulai dari yang sederhana sampai yang semakin ruwet. (6) Tentu saja, manusia menciptakan tanda-tanda itu dengan sistem atau aturan-aturan tertentu yang saling dipahami. (7) Karena manusia merupakan makhluk sosial, maka fenomena sosial dan kebudayaannya merupakan tanda-tanda dengan sistemnya yang dapat dimengerti bersama. Dikutip dari Jurnal Humaniora dengan penyesuaian
Kata manakah pada bacaan di atas yang berkandungan jenis kata yang sama dengan jenis kata perlu pada potongan kalimat manusia perlu berhubungan dengan? A Kata nah dalam kalimat (2) B Kata oleh dalam kalimat (3) C Kata berupa dalam kalimat (4) D Kata tentu saja dalam kalimat (6) E Kata maka dalam kalimat (7) (1) Untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan hidupnya, manusia perlu berhubungan dengan manusia lainnya. (2) Nah, untuk berkomunikasi atau berhubungan satu sama lain, manusia memerlukan sarana komunikasi yang dapat dimengerti. (3) Oleh karena itu, manusia menciptakan tanda-tanda agar dapat saling memahami sesuatu yang dimaksud. (4) Tanda-tanda itu berupa tanda-tanda yang dapat diindra oleh manusia, baik tanda bunyi yang dapat didengar; tanda visual yang dapat dilihat; tanda yang dapat dirasakan; atau tanda yang dapat dicium baunya. (5) Tanda-tanda itu mulai dari yang sederhana sampai yang semakin ruwet. (6) Tentu saja, manusia menciptakan tanda-tanda itu dengan sistem atau aturan-aturan tertentu yang saling dipahami. (7) Karena manusia merupakan makhluk sosial, maka fenomena sosial dan kebudayaannya merupakan tanda-tanda dengan sistemnya yang dapat dimengerti bersama. Dikutip dari Jurnal Humaniora dengan penyesuaian
Kata itu pada kalimat (4) mengacu .... A manusia perlu berhubungan dengan manusia lainnya B untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan hidupnya C memerlukan sarana komunikasi yang dapat dimengerti D agar dapat saling memahami sesuatu yang dimaksud E untuk berkomunikasi atau berhubungan satu sama lain ) Untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan hidupnya, manusia perlu berhubungan dengan manusia lainnya. (2) Nah, untuk berkomunikasi atau berhubungan satu sama lain, manusia memerlukan sarana komunikasi yang dapat dimengerti. (3) Oleh karena itu, manusia menciptakan tanda-tanda agar dapat saling memahami sesuatu yang dimaksud. (4) Tanda-tanda itu berupa tanda-tanda yang dapat diindra oleh manusia, baik tanda bunyi yang dapat didengar; tanda visual yang dapat dilihat; tanda yang dapat dirasakan; atau tanda yang dapat dicium baunya. (5) Tanda-tanda itu mulai dari yang sederhana sampai yang semakin ruwet. (6) Tentu saja, manusia menciptakan tanda-tanda itu dengan sistem atau aturan-aturan tertentu yang saling dipahami. (7) Karena manusia merupakan makhluk sosial, maka fenomena sosial dan kebudayaannya merupakan tanda-tanda dengan sistemnya yang dapat dimengerti bersama. Dikutip dari Jurnal Humaniora dengan penyesuaian
Kalimat (7) pada bacaan di atas mewadahi maksud penulis .... A menjabarkan opini hubungan antara manusia dan tanda yang dapat dimengerti B menegaskan fenomena sosial dan kebudayaan manusia menciptakan tanda C menegaskan fenomena sosial dan kebudayaan manusia menciptakan tanda D menyimpulkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial menciptakan tanda E merangkum penjelasan peran manusia yang menciptakan tanda-tanda (1) Tanda mempunyai dua aspek, yaitu penanda (signifiant) dan petanda (signified). (2) Penanda adalah bentuk formal tanda berupa satuan bunyi atau huruf, sedangkan petanda adalah apa yang ditandai oleh penanda itu. (3) Berdasarkan hubungan antara penanda dan petanda, ada tiga jenis tanda, yaitu ikon, indeks, dan simbol. (4) Ikon adalah tanda yang penanda dan petandanya menunjukkan ada hubungan yang bersifat alamiah, yaitu penanda sama dengan petandanya, misalnya gambar, foto, atau patung. (5) Gambar rumah (penanda) sama dengan rumah yang ditandai (petanda) atau gambar rumah menandai rumah yang sesungguhnya. (6) Indeks adalah tanda yang penanda dan petandanya menunjukkan adanya hubungan alamiah yang bersifat kausalitas, misalnya asap menandai api, mendung menandai hujan. (7) Kalau di langit ada mendung, penanda kalau akan ada hujan. (8) Simbol adalah tanda yang penanda dan petandanya tidak menunjukkan adanya hubungan alamiah; hubungannya arbitrer berdasarkan konvensi. (9) Misalnya, kata ibu (penanda) menandai “orang yang melahirkan kita”. (10) Sebagian besar tanda bahasa berupa simbol. (11) Hubungan antara penanda dan petanda bersifat konvensional, yaitu artinya ditentukan oleh konvensi. Dikutip dari Jurnal Humaniora dengan penyesuaian
Lawan kata arbitrer yang tepat dalam kalimat (8) adalah .... A tertentu B esensial C terbatas D natural E terstruktur (1) Tanda mempunyai dua aspek, yaitu penanda (signifiant) dan petanda (signified). (2) Penanda adalah bentuk formal tanda berupa satuan bunyi atau huruf, sedangkan petanda adalah apa yang ditandai oleh penanda itu. (3) Berdasarkan hubungan antara penanda dan petanda, ada tiga jenis tanda, yaitu ikon, indeks, dan simbol. (4) Ikon adalah tanda yang penanda dan petandanya menunjukkan ada hubungan yang bersifat alamiah, yaitu penanda sama dengan petandanya, misalnya gambar, foto, atau patung. (5) Gambar rumah (penanda) sama dengan rumah yang ditandai (petanda) atau gambar rumah menandai rumah yang sesungguhnya. (6) Indeks adalah tanda yang penanda dan petandanya menunjukkan adanya hubungan alamiah yang bersifat kausalitas, misalnya asap menandai api, mendung menandai hujan. (7) Kalau di langit ada mendung, penanda kalau akan ada hujan. (8) Simbol adalah tanda yang penanda dan petandanya tidak menunjukkan adanya hubungan alamiah; hubungannya arbitrer berdasarkan konvensi. (9) Misalnya, kata ibu (penanda) menandai “orang yang melahirkan kita”. (10) Sebagian besar tanda bahasa berupa simbol. (11) Hubungan antara penanda dan petanda bersifat konvensional, yaitu artinya ditentukan oleh konvensi. Dikutip dari Jurnal Humaniora dengan penyesuaian
Kata konvensional pada kalimat (11) dapat diilustrasikan dengan analogi .... A pelarangan serangan nuklir antarnegara B pemberian bansos secara jujur dan adil C pemberian sesajen sebagai penghormatan D pencuri harus dibawa ke aparat berwajib E penghormatan kepada bendera merah putih 1) Tanda mempunyai dua aspek, yaitu penanda (signifiant) dan petanda (signified). (2) Penanda adalah bentuk formal tanda berupa satuan bunyi atau huruf, sedangkan petanda adalah apa yang ditandai oleh penanda itu. (3) Berdasarkan hubungan antara penanda dan petanda, ada tiga jenis tanda, yaitu ikon, indeks, dan simbol. (4) Ikon adalah tanda yang penanda dan petandanya menunjukkan ada hubungan yang bersifat alamiah, yaitu penanda sama dengan petandanya, misalnya gambar, foto, atau patung. (5) Gambar rumah (penanda) sama dengan rumah yang ditandai (petanda) atau gambar rumah menandai rumah yang sesungguhnya. (6) Indeks adalah tanda yang penanda dan petandanya menunjukkan adanya hubungan alamiah yang bersifat kausalitas, misalnya asap menandai api, mendung menandai hujan. (7) Kalau di langit ada mendung, penanda kalau akan ada hujan. (8) Simbol adalah tanda yang penanda dan petandanya tidak menunjukkan adanya hubungan alamiah; hubungannya arbitrer berdasarkan konvensi. (9) Misalnya, kata ibu (penanda) menandai “orang yang melahirkan kita”. (10) Sebagian besar tanda bahasa berupa simbol. (11) Hubungan antara penanda dan petanda bersifat konvensional, yaitu artinya ditentukan oleh konvensi. Dikutip dari Jurnal Humaniora dengan penyesuaian
Tujuan penulisan ungkapan ada tiga jenis tanda pada kalimat (3) bacaan di atas adalah untuk .... A menyatakan jenis-jenis hubungan antara penanda dan petanda B menjabarkan pendapat penulis mengenai hubungan antartanda C menyimpulkan jenis tanda dalam hubungan penanda-petanda D mengungkapkan ciri tanda karena proses penanda dan petanda E menandakan informasi tiga jenis tanda, yaitu ikon, indeks, dan simbol (1) Surat kabar mempunyai konvensi tanda-tanda tertentu untuk memahami teks atau menarik massa melalui berita yang disajikan. (2) Tanda-tanda itu berupa tanda verbal dan nonverbal. (3) Tidak semua berita dapat ditakdirkan seperti apa adanya atau dengan tanda-tanda verbal biasa karena terdapat tanda-tanda yang bersifat kasar atau tidak baik. (4) Oleh karena itu, digunakan tanda verbal yang halus, berupa eufemisme, seperti diamankan, tunasusila, pramunikmat, dan lain-lain. (5) Selain eufemisme, ada juga konvensi hiperbola, yaitu melebih-lebihkan sesuatu untuk merenggut perhatian penerima berita. (6) Terlebih dalam tulisan tentang olahraga dan iklan. (7) Misalnya, PSIS menghancurluluhkan Arema dengan angka 7 – 2. (8) Susi Susanti menggebuk Bang Soo Yoon dengan 11–4 dan 11–3. (9) Di samping menyampaikan berita kepada pembaca, surat kabar juga mengiklankan dirinya. (10) Iklan itu berwujud tanda-tanda yang mempunyai arti tertentu. (11) Tanda-tanda tersebut dapat berupa rubrik, cara penyajian, bahasa, foto, cerita, dan bentuk-bentuk lain yang dapat menarik perhatian pembaca. Dikutip dari Jurnal Humaniora dengan penyesuaian
Gagasan pada kalimat (2) dan (3) akan menjadi selaras bila keduanya dihubungkan dengan .... A maka B namun C sedangkan D selain itu E sebaliknya (1) Surat kabar mempunyai konvensi tanda-tanda tertentu untuk memahami teks atau menarik massa melalui berita yang disajikan. (2) Tanda-tanda itu berupa tanda verbal dan nonverbal. (3) Tidak semua berita dapat ditakdirkan seperti apa adanya atau dengan tanda-tanda verbal biasa karena terdapat tanda-tanda yang bersifat kasar atau tidak baik. (4) Oleh karena itu, digunakan tanda verbal yang halus, berupa eufemisme, seperti diamankan, tunasusila, pramunikmat, dan lain-lain. (5) Selain eufemisme, ada juga konvensi hiperbola, yaitu melebih-lebihkan sesuatu untuk merenggut perhatian penerima berita. (6) Terlebih dalam tulisan tentang olahraga dan iklan. (7) Misalnya, PSIS menghancurluluhkan Arema dengan angka 7 – 2. (8) Susi Susanti menggebuk Bang Soo Yoon dengan 11–4 dan 11–3. (9) Di samping menyampaikan berita kepada pembaca, surat kabar juga mengiklankan dirinya. (10) Iklan itu berwujud tanda-tanda yang mempunyai arti tertentu. (11) Tanda-tanda tersebut dapat berupa rubrik, cara penyajian, bahasa, foto, cerita, dan bentuk-bentuk lain yang dapat menarik perhatian pembaca. Dikutip dari Jurnal Humaniora dengan penyesuaian
Kata yang memiliki makna konotatif ‘menunjukkan kelebihan’ terdapat pada kalimat .... A (3) B (5) C (7) D (8) E (9) (1) Surat kabar mempunyai konvensi tanda-tanda tertentu untuk memahami teks atau menarik massa melalui berita yang disajikan. (2) Tanda-tanda itu berupa tanda verbal dan nonverbal. (3) Tidak semua berita dapat ditakdirkan seperti apa adanya atau dengan tanda-tanda verbal biasa karena terdapat tanda-tanda yang bersifat kasar atau tidak baik. (4) Oleh karena itu, digunakan tanda verbal yang halus, berupa eufemisme, seperti diamankan, tunasusila, pramunikmat, dan lain-lain. (5) Selain eufemisme, ada juga konvensi hiperbola, yaitu melebih-lebihkan sesuatu untuk merenggut perhatian penerima berita. (6) Terlebih dalam tulisan tentang olahraga dan iklan. (7) Misalnya, PSIS menghancurluluhkan Arema dengan angka 7 – 2. (8) Susi Susanti menggebuk Bang Soo Yoon dengan 11–4 dan 11–3. (9) Di samping menyampaikan berita kepada pembaca, surat kabar juga mengiklankan dirinya. (10) Iklan itu berwujud tanda-tanda yang mempunyai arti tertentu. (11) Tanda-tanda tersebut dapat berupa rubrik, cara penyajian, bahasa, foto, cerita, dan bentuk-bentuk lain yang dapat menarik perhatian pembaca. (Dikutip dengan penyesuaian dari Jurnal Humaniora)
Mengapa pada paragraf kedua perlu ditambahkan kalimat? A “Mengiklankan” dirinya dalam kalimat (9) perlu dijelaskan B Arti tertentu pada kalimat (10) perlu diperinci lebih jelas lagi C Konsep menarik perhatian dalam kalimat (11) belum dijabarkan. D Uraian tentang bentuk tanda dalam kalimat (10) belum dijelaskan. E Diperlukan contoh penerapan bentuk tanda setelah kalimat (11). (1) Surat kabar mempunyai konvensi tanda-tanda tertentu untuk memahami teks atau menarik massa melalui berita yang disajikan. (2) Tanda-tanda itu berupa tanda verbal dan nonverbal. (3) Tidak semua berita dapat ditakdirkan seperti apa adanya atau dengan tanda-tanda verbal biasa karena terdapat tanda-tanda yang bersifat kasar atau tidak baik. (4) Oleh karena itu, digunakan tanda verbal yang halus, berupa eufemisme, seperti diamankan, tunasusila, pramunikmat, dan lain-lain. (5) Selain eufemisme, ada juga konvensi hiperbola, yaitu melebih-lebihkan sesuatu untuk merenggut perhatian penerima berita. (6) Terlebih dalam tulisan tentang olahraga dan iklan. (7) Misalnya, PSIS menghancurluluhkan Arema dengan angka 7 – 2. (8) Susi Susanti menggebuk Bang Soo Yoon dengan 11–4 dan 11–3. (9) Di samping menyampaikan berita kepada pembaca, surat kabar juga mengiklankan dirinya. (10) Iklan itu berwujud tanda-tanda yang mempunyai arti tertentu. (11) Tanda-tanda tersebut dapat berupa rubrik, cara penyajian, bahasa, foto, cerita, dan bentuk-bentuk lain yang dapat menarik perhatian pembaca. (Dikutip dengan penyesuaian dari Jurnal Humaniora)
Berhubungan dengan paragraf 1, paragraf 2 .... A menguraikan tujuan surat kabar menggunakan tanda berdasarkan paragraf 1 B mendeskripsikan fungsi konvensi tanda untuk menarik perhatian massa C menjabarkan pemanfaatan tanda dalam surat kabar dengan perspektif lain D menegaskan paragraf 1 tentang tujuan penulis menjabarkan konvensi tanda E menjelaskan penggunaan eufemisme dan hiperbola dari penjabaran paragraf 1 Jika dalam satuan bahasa Ojama yang diartikan ke bahasa Indonesia, dapat dipahami bahwa bayi diartikan sebagai dewasa. Dengan demikian, bahasa Ojama dari warna remaja, lansia, dan anak-anak secara berurutan memiliki arti ... dalam bahasa Indonesia. A bayi, remaja, dan lansia B anak-anak, dewasa, dan bayi C lansia, anak-anak, dan dewasa D dewasa, bayi, dan remaja E bayi, remaja, dan dewasa Perhatikan bahasa Ojamandala berikut! Iaopqe Ojobfw Opihwi = daripada rakit PC Iaopqe Turewq Fusyen = dibanding beli PC Iaopqe Exzeez Fusyen = dibanding jual PC Pilihan mana yang paling mungkin untuk memiliki arti mending rakit PC? A Iaopqe Exzeez Opihwi B Fusyen Turewq Iaopqe C Iaopqe Turewq Syncro D Syncro Ojobfw Fusyen E Iaopqe Ojobfw Syncro