NIM : 071211333001
Judul Proposal : Partisipasi Politik dan
Kesadaran Politik Masyarakat Kabupaten
Mojokerto dalam Pilpres 2014
atau kasarnya sebuah kegiatan tetap dikatakan sebagai partisipasi politik asal tujuannya adalah
mempengaruhi sebuah keputusan politik.
Dengan adanya modernitas sosioekonomi, pembangunan lebih berdampak langsung pada
tingkat partisipasi sebuah masyarakat. Ada beberapa hipotesa yang diambil oleh Huntington
melalui perspektif pembangunan,
- Tingkat partisipasi berbanding lurus dengan status sosio ekonomi.
- Pembangunan sosioekonomi yang lebih mapan mengarah pada munculnya kelompokkelompok baru yang turut mempengaruhi proses pembuatan kebijakan.
- Kelompok-kelompok yang muncul menjadi arena/ media bagi individu-individu untuk
menjadi anggota kelompok tersebut memperjuangkan kepentingannya dalam pembuatan
kebijakan.
- Semakin mapan ekonomi sebuah negara, semakin dibutuhkan peran negara sehingga
tuntutan-tuntutan yang muncul juga semakin banyak.
- Modernisasi membuat masyarakat semakin sadar akan haknya yang dijamin oleh negara
sehingga mereka cenderung semakin meningkatkan/ mendekatkan dirinya pada proses
pembuatan kebijakn yang dilakukan pemerintah.
Namun hal ini tak selamanya benar, karena pembangunan atau modernitas sosioekonomi tidak
selamanya menjadi pemicu partisipasi politik seperti yang terjadi di beberapa negara, partisipasi
politik seperti yang terjadi di beberapa negara partisipasi politik juga bisa dipengaruhi oleh
faktor pendorong lain. Pada dasarnya partisipasi politik berdasarkan factor pendorongnya bisa
dibedakan menjadi dua, yaotu partisipasi hasil mobilisasi dan partisipasi yang otonom.
Partisipasi yang otonom adalah partisipasi yang dilakukan karena ada kemauan dalam diri si
partisipan sendiri. Sedangkan partisipasi hasil mobilisasi adalah partisipasi yang dilakukan
karena ada pengaruh dari orang lain. Efektif atau tidaknya factor pendorong partisipasi politik ini
dipengaruhi oleh bentuk masyarakat yang melakukan partisipasi,
Masyarakat tradisional : proses pembuatan keputusan pemeritah hanya menyangkut
kehidupan di desa sekaligus dilaksanakan di desa itu secara langsung. Implikasinya
adalah masyarakat desa bisa berpartisipasi langsung dalam proses pembuatan kebijakan.
Namun umumnya masih menganut tradisi patron client sehingga jarang ada partisipasi
masyarakat,kalaupun ada sifatnya dimobilisasi.
Masyarakat modern : Proses pembuatan keputusan terpusat hanya di pemerintah pusat .
Implikasinya kesempatan masyarakat luas untuk bisa berpartisipasi semakin kecil. Posisi
masyarakat semakin tergeser karena semakin jauh dari pemerintah sehingga partisipasi
politik juga semakin sedikit.
Masyarakat terbelakang : Umumnya partisipasi politiknya berasal dari hasil mobilisasi.
Namun bila terjadi perkembangan sosioekonomi, partisipasi politik masyarakat bergeser
kea rah otonom.
Masyarakat pedesaan : tingkat partisipasi pada pemilu umumnya cenderung tinggi namun
merupakan hasil dari mobilisasi sehingga cenderung stabil tapi bentuk kegiatan lain
rendah.
kelompok pada loyalitas kasta dan penyuapan-penyuapan serta bentuk mobilisasi yang
pengaruhnya efektif pada kelompok ini.
Selain orang dengan pendidikan rendah, orang yang bergabung aktif dalam sebuah
organisasi juga memiliki kecendrungan untuk lebih aktif dalam berpartispasi politik. Orang yang
tergabung dalam orgsnisasi memiliki 2 jalan yaitu status sosioekonomi yang baik dan kesadaran
kelompok. Ada beberapa hipotesa yang intinya menyatakan bahwa partisipasi politik didorong
oleh adanya kepuasan atas pemerataan status sosioekonomi antar warga Negara. Namun justru
menurut Huntington bukan pemerataan sosioekonomi yang menyebabkan partisipasi politik,
justru partisipasi politik lah yang menyebabkan pemerataan status sosioekonomi. Hal ini karena
pembangunan sosioekonomi lah yang sifatnya linier dengan tingkat partisipasi politik
masyarakat. Namun bisa juga dengan semakin kakunya struktur kelas suatu masyarakat dan
semakin besar kesadran kelas/ kelompok di kalangan penduduk yang berstatus rendah, maka
makin berkurang kecendrungan partisipasi politik untuk berkaitan dengan status sosioekonomi 3.
Jadi kesadaran kelas mungkin tumbuh dalam kekakuan kelas. Ada
Status sosio ekonomi sikap politik besar partisipasi politik kecil.
Kesadaran kelompok sikap politik kecil partisipasi politik besar.
Kesadaran kelompok juga mungkin tumbuh saat ada pengalaman yang menyangkut
konflik intens/ yang berlangsung lama, atau tantangan-tantangan terhadap eksistensi kelompok
bisa membuat identifikasi kelompok lebih intensif dan menimbulkan pola partisipasi yang tahan
lama. Selain itu adanya isolasi dari pengaruh kontak dunia luar dalam sebuah kelompok dapat
menciptakan loyalitas dalam kelompok.
3Ibid,hlm. 117