AKUNTANSI ORGANISA
SI NIRLABA
Dompet Dhu’afa,
PMI
DASAR PENGELOLAAN ORGANISASI NIRLABA
1. Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan
keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.
2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai
dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta ke
mampuannya untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai
dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan
tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.
4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi,
serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dari kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan
kepentingan sumber daya tersebut.
5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode. Pengukuran secara periodik
atas perubahan jumlah dan keadaan/ kondisi sumher kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta
informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi secara bersama-sama yang dapat
menunjukkan informasi yang berguna untuk menilai kinerja.
6. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan membelanjakan kas atau
sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan mengenai factor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.
7. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan
yang diberikan.
Pembatasan Permanen
Pembatasan Temporer
ISTILAH DALAM
ORGANISASI
NIRLABA
Sumbangan Terikat
Entitas nirlaba juga dapat berutang dan memungkinkan pendapatan dari jasa
yang diberikan kepada publik, walaupun pendapatannya tidak dimaksud untuk
memperoleh laba. Dengan demikian, entitas nirlaba tidak pernah membagi laba
dalam bentuk apapun kepada pendiri/pemilik entitas Laporan keuangan entitas
nirlaba bertugas mengukur jasa atau manfaat entitas dan menjadi sarana
pertanggungjawaban pengelola entitas dalam bentuk pertanggungjawaban harta-
utang (neraca), pertanggungjawaban kas (arus kas), dan laporan aktivitas.
Laporan keuangan organisasi nirlaba Menurut PSAK 45
Adapun informasi dalam laporan ini dapat membantu para stakeholders untuk
1) Mengevaluasi kinerja organisasi nirlaba dalam suatu periode
2) Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer dan
3) Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa.
PENJELASAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
Arus kas dari aktivitas operasi umumnya berasal dari pendapatan jasa, sumbangan, dan dari
perubahan atas aset lancar dan kewajiban lancar yang berdampak pada kas. Sementara itu,
arus kas dari aktivitas investasi biasanya mencatat dampak perubahan aset tetap terhadap
kas, misal karena pembelian peralatan, penjualan tanah, dsb.
Organisasi nirlaba tidak memiliki laporan laba rugi, namun laporan ini dapat
dianalogikan dengan laporan aktivitas.
1. Aset neto tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi
untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.
2. Aset neto terikat temporer adalah sumber daya yang pembatasan penggunaannya
dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya
keadaan tertentu.
3. Aset neto terikat permanen adalah sumber daya yang pembatasan penggunaannya
dipertahankan secara permanen.
ORGANISASI NIRLABA ORGANISASI LABA
Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa pemilik jelas memperoleh untung dari hasil
sesungguhnya ’pemilik’ organisasi nirlaba, apakah organisasi
anggota, klien, atau donatur.
PERBEDAAN
ORGANISASI
NIRLABA DAN Dalam hal donatur, organisasi nirlaba Sumber pendanaan jelas, yaitu dari
membutuhkannya sebagai sumber pendanaan. keuntungan usaha
ORGANISASI
LABA
Dalam hal penyebaran tanggung jawab, tidak Telah jelas siapa yang menjadi Dewan
mudah dilakukan penyebaran tanggung jawab, Komisaris, yang kemudian memilih
karena dewan komisaris bukan pemilik seorang Direktur Pelaksana
RASIO KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
2. Rasio Efisiensi
Aktivitas non program
4. Rasio Kinerja
Investasi
1 2 3 4 5
Di Amerika Serikat (AS), Financial Accounting Standard Board (FASB) telah menyusun tandar untuk
laporan keuangan yang ditujukan bagi para pemilik entitas atau pemegang saham, kreditor dan pihak lain
yang tidak secara aktif terlibat dalam manajemen entitas bersangkutan, namun mempunyai kepentingan.
FASB juga berwenang untuk menyusun standar akuntansi bagi entitas nirlaba nonpemerintah, sementara US
Government Accountingg Standard Board (GASB) menyusun standar akuntansi dan pelaporan keuangan
untuk pemerintah pusat dan federal AS. Di Indonesia, Departemen Keuangan RI membentuk Komite Standar
Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah. Organisasi penyusun standar untuk pemerintah itu
dibangun terpisah dari FASB di AS atau Komite Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia di
Indonesia.
Karena karateristik entitasnya berbeda. Entitas pemerintah tidak mempunyai pemegang saham atau
semacamnya, memberikan pelayanan pada masyarakat tanpa mengharapkan laba, dan mampu memaksa
pembayar pajak untuk mendukung keuangan pemerintah tanpa peduli bahwa imbalan bagi pembayar pajak
tersebut memadai atau tidak memadai. International Federation og Accountant (IFAC) membentuk IFAC
Public Sector Committee (PSC) yang bertugas menyusun International Public Sector Accounting Standartd
(IPSAS). Istilah Public Sector di sini berarti pemerintah nasional, pemerintah regional (misalnya Negara
bagian, daerah otonom, provinsi, daerah istimewa), pemerintah local (misalnya kota mandiri), dan entitas
pemerintah terkait (misalnya perusahaan Negara, komisi khusus). Dengan demikian PSC tidak menyusun
standar akuntansi sector public nonpemerintah
Entitas komersial atau nirlaba sering diidentifikasi
melalui bentuk legal dan bentuk kegiatan.
Contoh entitas legal adalah:
Pemerintah Indonesia memperhatikan bahwa badan sosial bukan bergerak untuk mencari
laba, sehingga pendapatannya diklasifikasikan atas pendapatan yang obyek pajak dan
bukan obyek pajak. Namun di banyak negara, organisasi nirlaba boleh melamar status
sebagai bebas pajak, sehingga dengan demikian mereka akan terbebas dari pajak
penghasilan dan jenis pajak lainnya.
SEKIAN
DAN TERIMAKASI
H