Anda di halaman 1dari 38

AKUNTANSI

ORGANISASI NIRLABA
KELOMPOK 12

1. Gilbert Johan Martin Sinaga (2002112539)

2. Gustia Assriyal (2002110095)

3. Pajar Aidil Akbar (2002126667)

4. Annisa (2002112992)
REFERENSI

Bastian dan Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta:
Erlangga

Bastian dan Indra. 2007. Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Jakarta: Erlangga

Halim, Abdul. 2017. Akuntansi Sektor Publik: Teori, Konsep, dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Empat

Indra, Bastian. (2007). Akuntansi untuk Lembaga Swadaya Masyarakat dan Partai
Politik, Yogyakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba atau organisasi yang tidak bertujuan memupuk
Organisasi nirlaba atau organisasi nonprofit
keuntungan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
adalah suatu organisasi yang bersasaran
a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak meng­
pokok untuk mendukung suatu isu atau
harapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding
perihal didalam menarik perhatian publik
dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa
b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,
ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat
dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak
mencari laba (moneter). Menurut PSAK
pernah di­bagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
No.45 bahwa organisasi nirlaba memperoleh
c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam
sumber daya dari sumbangan para anggota
arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual,
dan para penyumbang lain yang tidak
dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mengharapkan imbalan apapun dari
mencer­minkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat
organisasi tersebut.
likuidasi atau pembubaran entitas.
Organisasi Nirlaba
Entitas komersial atau nirlaba sering
diidentifikasi melalui bentuk legal dan
Pembagian entitas komersial
bentuk kegiatan. Contoh entitas legal, yaitu:
dan nirlaba berdasarkan bidang
a. Entitas komersial, terbagi atas entitas bentuk kegiatan/ bidang usaha tidak
komersial yang dikelola pemerintah, disarankan. Rumah sakit dan
seperti BUMN Persero; entitas museum pemerintah pada umumnya
komersial swasta, misalnya CV, NV, nirlaba, namun rumah sakit dan
Firma, usaha perorangan, UD; museum swasta mungkin nirlaba
b. Entitas nirlaba, terbagi atas entitas atau komersial.
nirlaba pemerintah, entitas nirlaba
swasta, misalnya yayasan, partai politik,
lembaga swadaya masyarakat
Tujuan Laporan Keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 yang dikeluarkan oleh FASB

b. Memberikan informasi untuk


membantu para penyedia dan calon
pe­nyedia sumber daya, serta pemakai c. Memberikan informasi yang
a. Laporan keuangan organisasi nonbisnis
dan calon pemakai lainnya dalam bermanfaat bagi penyedia dan
hendaknya dapat memberikan informasi yang
menilai pelayanan yang diberikan calon pe­nyedia sumber daya,
bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia
oleh organisasi nonbisnis serta ke­ serta pemakai dan calon
sumber daya, serta pemakai dan calon
mampuannya untuk melanjutkan pemakai lainnya dalam menilai
pemakai lainnya dalam pembuatan kepu­tusan
memberi pelayanan tersebut. kinerja manajer organisasi
yang rasional mengenai alokasi sumber daya
organisasi. nonbisnis atas pelaksanaan
tanggung jawab pengelolaan
2020
serta aspek kinerja lainnya.
2018 2021
2019
Tujuan Laporan Keuangan organisasi nirlaba dalam
SFAC 4 yang dikeluarkan oleh FASB

e. Memberikan informasi
d. Memberikan informasi f. Memherikan informasi
mengenai kinerja organisasi
mengenai sumber daya mengenai bagaimana
selama satu periode. Pengukuran g. Memberikan
ekonomi, kewajiban, organisasi memperoleh
secara periodik atas perubahan penjelasan dan
dan kekayaan bersih dan membelanjakan kas
jumlah dan keadaan/ kondisi interpretasi untuk
organisasi, serta pengaruh atau sumber daya kas,
sumher kekayaan bersih membantu pemakai
dari transaksi, peristiwa mengenai utang dan
organisasi nonbisnis serta dalam memahami
dari kejadian ekonomi pemba­yaran kembali
informasi mengenai usaha dan informasi keuangan
yang mengubah sumber utang, dan mengenai
hasil pelayanan organisasi secara yang diberikan.
daya dan kepentingan faktor-faktor lain yang
bersama-sama yang dapat
sumber daya tersebut. dapat mempe­ngaruhi
menunjukkan informasi yang
likuiditas organisasi.
berguna untuk menilai kinerja.
Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menurut PSAK 45

01 Laporan Posisi Keuangan / Neraca


Laporan ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai aset, kewajiban, dan aset
bersih dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu
tertentu. Informasi ini dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur
dan pihak-pihak lain untuk menilai kemampuan organisasi untuk memberikan jasa
secara berkelanjutan, danlikuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk
memenuhi kewajibannya, serta kebutuhan pendanaan eksternal.
Lebih lanjut, komponen dalam laporan posisi keuangan mencakup:
a) Aset
b) Liabilitas
c) Aset Bersih.
 Aset bersih tidak terikat
 Aset bersih terikat temporer
 Aset bersih terikat permanen
2. Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi
mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah
jumlah dan sifat aset bersih, hubungan antar transaksi, dan
peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan berbagai program atau jasa. Perubahan aset bersih
dalam laporan aktivitas biasanya melibatkan 4 jenis transaksi,
yaitu (1) pendapatan, (2) beban, (3) gains and losses, dan (4)
reklasifikasi aset bersih. Seluruh perubahan aset bersih ini
nantinya akantercermin pada nilai akhir aset bersih yang
disajikan dalam laporan posisi keuangan.
Adapun informasi dalam laporan ini dapat membantu
para stakeholders untuk:
a. mengevaluasi kinerja organisasi nirlaba dalam suatu
periode,
b. menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi
dan memberikan jasa, dan
c. menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer
 
Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menurut PSAK 45
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan
informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran
kas dalam suatu periode. Adapun klasifikasi
penerimaan dan pengeluaran kas pada laporan

03 Laporan
arus kas organisasi nirlaba, sama dengan yang ada
pada organisasi bisnis, yaitu: arus kas dari 04 Catatan atas
Laporan
aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas
Arus kas pendanaan. Metode penyusunan laporan arus kas
Keuangan.
pun bisa menggunakan metode langsung (direct
method) maupun metode tidak langsung (indirect
method).
 Arus kas dari aktivitas: pendapatan jasa, sumbangan, dan dari perubahan atas aset lancar dan kewajiban
.
lancar yang berdampak pada kas.
 Arus kas dari aktivitas investasi biasanya mencatat dampak perubahan aset tetap terhadap kas, misal karena
pembelian peralatan, penjualan tanah, dsb.
 Arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya
dibatasi untuk jangka panjang; penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang
penggunaannya dibatasi untuk perolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana
abadi (endowment), atau dari hasil investasi yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
YAYASAN Sumber Pembiayaan/Kekayaan Yayasan

Sumber pembiayaan yayasan berasal dari


Menurut UU No.16 Tahun 2001, sebagai
sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam
dasar hukum positif yayasan, pengertian
bentuk uang atau barang. Selain itu, yayasan
yayasan adalah badan hukum yang
juga memperoleh sumbangan atau bantuan
kekayaannya terdiri dari kekayaan yang
yang tidak mengikat, yang berupa :
dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai
tujuan tertentu dibidang sosial, keagamaan  Wakaf

dan kemanusiaan. Yayasan dapat melakukan  Hibah


kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian  Hibah wasiat
maksud dan tujuannya dengan cara
 Perolehan lain yang tidak bertentangan
mendirikan badan usaha dan atau ikut dalam
dengan Anggaran Dasar Yayasan dan
sebuah badan usaha.
atau peraturan perundang – undangan
yang berlaku.
Pola Pertanggungjawaban Yayasan
Dalam yayasan, pengelola (pengurus dan pengawas)
bertanggungjawab kepada pembina yang disampaikan
dalam Rapat Pembina yang diadakan setahun sekali.
Pola pertanggungjawaban diyayasan bersifat vertikal
dan horizontal. Pertanggungjawaban vertikal adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi, seperti pertanggungjawaban
yayasan kepada pembina. Pertanggungjawaban
horizontal adalah pertanggungjawaban ke masyarakat
luas.

Karakteristik Anggaran Yayasan


Dilihat dari karakteristik anggaran, rencana anggaran
yayasan dipublikasikan kepada masyarakat secara
terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Anggaran tidak
boleh menjadi rahasia internal yayasan yang
bersangkutan dan harus diinformasikan kepada publik
untuk dikritisi, didiskusikan, dan diberi masukan.
Anggaran yayasan merupakan instrumen akuntabilitas
atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-
program yang dibiayai dengan uang publik.
Sistem Akuntansi Yayasan
a. Akuntansi berbasis kas (cash Akuntabilitas Yayasan
basis of accounting);
Tujuan Laporan Keuangan
b. Modifikasi dari akuntansi berbasis
kas (modified cash basis of
Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
accounting);
relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota
c. Akuntansi berbasis akrual
(accrual basis of accounting); pengelola, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya
d. Modifikasi dari akuntansi yayasan. Pihak pemakai laporan keuangan yayasan memiliki
berbasis akrual (modified
accrual basis of accounting). kepentingan bersama dalam rangka menilai:

a. Jasa yang diberikan oleh yayasan dan kemampuannya untuk terus


memberikn jasa tersebut

b. Cara pengelola melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain


dari kinerja Yayasan

.
Perbedaan Yayasan dengan Organisasi Bisnis

Akuntansi untuk sumbangan Klasifikasi pengeluaran fungsional


Kapitalisasi dan penyusutan Implikasi perbedaan antara
Yayasan yang memenuhi syarat aktiva Yayasan perlu melaporkan pengeluaran kas akuntansi nonprofit dan
untuk mendapatkan status bebas sesuai dengan klasifikasi fungsinya. Dua akuntansi swasta
pajak akan ditunjuk untuk Yayasan perlu mencatat
pembelian barang dan peraltan klasifikasi pengeluaran fungsi primer adalah Implikasi dari perbedaan
menerima sumbangan. pelayanan program dan aktivitas
substansial jangka panjang seperti praktek akuntansi non profit
komputer, mobil, dan bangunan, pendukung. Sementara itu, klasifikasi dan akuntansi swasta adalah
sebagai aktiva serta menanggung aktivitas pendukung meliputi pengelolaan diperlukannya keahlian
porsi biaya per tahun untuk dan aktivitas umum, penggalian dana, dan tambahan bagi personil,
barang-barang yang masih pengembangan keanggotaan. Praktek penasihat keuangan, atau
memiliki umur manfaat.. tersebut sangat bervariasi dari satu yayasan auditor.
ke yayasan lainnya.
Beberapa yayasan tidak memiliki sumber daya untuk mengembangkan sistem akuntansi yayasan. Faktor-faktor
pertimbangan basis akuntansi adalah:
c. Ukuran anggaran yayasan.
a. Posisi arus kas yayasan. Jika Beberapa yayasan yang baru
arus kas dijadikan fokus, maka belum memiliki kewajiban
akun pembayaran dan piutang pembayaran dan tidak memiliki
dapat dijadikan pengendali. piutang akan memilih akuntansi
.
berbasis kas.

d. Besaran transaksi yayasan dalam


piutang dan pembayaran atas basis
yang terus-menerus. Jika tagihan
b. Keahlian dan waktu yang atau hibah belum dibayar atau
membatasi staf pembukuan. dilunasi sepanjang tahun, maka
akuntansi berbasis kas akan
memberikan gambaran keuangan
yang sama baiknya dengan
akuntansi berbasis akrual.
.
Laporan Keuangan Yayasan
1. Laporan Keuangan Organisasi Nonprofit
Laporan keuangan organisasi nonprofit seperti yayasan meliputi laporan posisi keuangan pada
akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan,
dan catatan atas laporan keuangan.
 
2. Laporan Posisi Keuangan

a. Klasifikasi aktiva dan kewajiban


Informasi mengenai likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut:
 Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas dan kewajiban berdasarkan tanggal jatuh tempo
 Mengelompokkan aktiva ke dalam bagian lancer dan tidak lancar, serta kewajiban ke dalam bagian
jangka pendek dan jangka Panjang
 Mengungkapkan informasi mengenai likuidasi aktiva atau saat jatuh tempo kewajiban termasuk
pembatasan penggunaan aktiva pada catatan atas laporan keuangan
b  . Klasifikasi Aktiva Bersih Terikat atau Tidak Terikat
Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer akan diungkapkan
dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan
Laporan Keuangan Yayasan
3. Laporan Aktivitas
Tujuan dan Laporan aktivitas difokuskan pada yayasan secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva
bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva dalam laporan aktivitas akam tercermin pada aktiva bersih dalam laporan
posisi keuangan. Pada laporan terdiri atas aktivitas sebagai berikut.
c. Informasi Mengenai Pendapatan dan Beban
a. Perubahan Kelompok b. Klasifikasi Pendapatan, Beban, Laporan aktivitas menyajikan jumlah
Aktiva Bersih Keuntungan, dan Kerugian pendapatan dan beban secara bruto, namun
Laporan aktivitas Laporan aktivitas menyajikan demikian, pendapatan investasi dapat disajikan
menyajikan jumlah pendapatan sebagai penambah aktiva secara netto dengan syarat beban-beban terkait,
perubahan aktiva bersih bersih tidak terikat, kecuali seperti beban penitipan dan beban penasihat
yang terikat permanen, penggunaannya dibatasi oleh investasi, diungkapkan dalam catatan atas
terikat temporer, dan tidak penyumbang, dan menyajikan beban laporan keuangan.
terikat selama suatu periode. sebagai pengurang aktiva bersih tidak
terikat. Laporan aktivitas menyajikan d. Informasi Mengenai .Pemberian Jasa
keuntungan dan kerugian yang diakui Laporan aktivitas atau catatan atas laporan
dari investasi dan aktiva lain (atau keuangan harus menyajikan informasi
kewajiban)sebagai penambah atau mengenai beban menurut klasifikasi
pengurangan aktiva bersih tidak terikat, fungsional, seperti menurut kelompok program
kecuali jika penggunaanya dibatasi. jasa utama dan aktivitas pendukung.
4. Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu
periode. Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2 tentang laporan arus kas dengan tambahan berikut ini:

a. Aktivitas pembiayaan

 Penerimaan kas dari penyumbang yang pengggunaannya dibatasi untuk jangka Panjang
 Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaanya dibatasi untuk perolehan,
pembangunan, dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowmwnt)
 Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang

b. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas seperti sumbangan berupa bangunan atau
aktiva investasi.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Pengertian Lembaga swadaya masyarakat disebut dengan non-pemerintah (non-
government organization-NGO) merupakan organisasi yang dikelola oleh swasta
atau diluar pemerintah. Setiap organisasi memiliki tujuan spesifik yang hendak
dicapai. Terlepas dari konsep idealita dan realitanya, organisasi LSM tidak
bertujuan memperoleh laba tetapi memberikan pelayanan dan penyelenggaraan
seluruh aktivitas yang terkait dengan pemberian dana oleh suatu lembaga donor,
yang dibutuhkan maupun yang telah menjadi kegiatan rutin dalam LSM
bersangkutan.
Menurut Salamon dan Anheier definisi dan ciri-ciri LSM adalah sebagai berikut:

a. Formal, yaitu secara c. Tidak mencari d. Menjalankan f. Nonreligius, yaitu


organisasi bersifat permanen keuntungan, organisasinya sendiri, tidak mempromosikan
serta mempunyai kantor yaitu tidak yaitu tidak dikontrol ajaran agama.
dengan seperangkat aturan memberikan oleh pihak luar.
dan prosedur. keuntungan g. Nonpolitik, yaitu
kepada direktur e. Sukarela, yaitu tidak ikut dalam
b. Swasta, yaitu kelembagaan dan pengurusnya. menjalankan derajat pencalonan di pemilu.
yang berada di luar atau kesukarelaan tertentu.
terpisah dari pemerintah.
Peran-Peran LSM
a. Motivator b. Komunikator
Dalam hal ini LSM bertugas memberikan Sebagai komunikator, tugas LSM antara lain:
motivasi ,menggali potensi, menumbuhkan dan
1. Mengamati,merekam serta menyalurkan aspirasi dan
mengembangkan kesadaran anggota
kebutuhan masyarakat agar dijadikan bahan rumusan
masyarakat akan masalah-masalah yang
kebijakan dan perencanaan program pembangunan.
dihadapi dirinya maupun lingkungannya,akan
potensi-potensi sumber daya, baik sumber daya 2. Memonitor/mengawasi pelaksanaan program pembangunan
manusia maupun sumber daya alam yang masyarakat.
dimiliki,dalam rangka memperbaiki nasib dan
3. Memberi penyuluhan dan
membangun masa depan yang lebih baik atas
menjelaskan program-program
potensi dan swadaya masyarakat itu sendiri.
pembangunan dengan bahasa yang
akrab dan kerangka berfikir yang
c. Dinamisator mudah dipahami masyarakat
sasaran.
LSM bertugas merintis
strategi,mengembangkan metode 4. Membantu melancarkan
program dan memperkenalkan hubungan dan kerja sama antara
inovasi di bidang teknologi serta LSM yang mempunyai
pengelolaan organisasi yang belum kepentingan dan tujuan yang sama
dikenal ke lingkungan masyarakat d. Fasilitator
dalam masyarakat.
setempat untuk pengembangan dan Disini LSM bertugas memberikan bantuan teknis dalam
kemajuan masyarakat lokal. pelaksanaan program.
Metode Pencatatan Akrual LSM
Tujuan dari pelaporan keuangan (3). Menyediakan informasi yang
LSM adalah menyediakan informasi berguna dalam mengevaluasi
yang berguna untuk pengambilan kemampuan organisasi LSM untuk

keputusan, disamping untuk menandai aktivitasnya dana untuk


memenuhi kewajiban secara
menunjukan akuntabilitas suatu
komitmennya.
organisasi terhadap sumber daya
(4). Menyediakan informasi mengenai
terpecaya dengan:
kondisi keuangan suatu organisasi LSM
(1). Menyediakan informasi mengenai
dan perubahan di dalamnya.
sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan
(5). Menyediakan informasi menyeluruh
sumber daya keuangan.
yang berguna dalam mengevaluasi
(2). Menyediakan informasi mengenai
kinerja organisasi LSM dari segi biaya
bagaimana organisasi LSM menadai
jasa, efisiensi dan pencapaian tujuan.
aktivitasnya dan memenuhi persyratan
kasnya.  
Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan LSM harus disusun atas dasar akrual. Dengan
dasar ini pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya (dan bukan pada
saat kas atau secara kas diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi serta
dilaporkan dalam laporan keuangan periode bersangkutan. Laporan keuangan LSM yang
disusun atas dasar akrual akan memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi
masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas di masa depan serta sumber daya
yang mempresentasikan kas yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan
keuangan LSM menyediakan jenis transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling
berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan Keuangan LSM biasanya
disusun atas dasar kelangsungan usaha organisasi LSM dan dalam melanjutkan usahanya di
masa depan. Oleh karena itu, organisasi ini diasusikan tidak bermaksud atau berkeinginan
melikuidasi atau mengurangi secara material skala pelayanannya.

 
Laporan Keuangan LSM
1. Laporan Posisi Keuangan

Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk D


menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan
aktiva bersih, serta informasi mengenai hubungan A
diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan
bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan
C
keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, B
anggota organisasi, kreditor, dan pihak-pihak lain yang
menilai:
2) Likuiditas, Fleksibilitas keuangan, kemampuan
(1) Kemampuan organisasi untuk memberikan
untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan
jasa secara berkelanjutan,
pendanaan eksternal
2. Laporan Aktivitas LSM
Tujuan utama laporan
aktivitas adalah menyediakan
Text Text
informasi mengenai:

(3). Bagaimana sumber daya


Text digunakan dalam pelaksanaan
(1). Pengaruh transaksi dan berbagai program atau jasa
peristiwa lain yang mengubah
jumlah serta sifat aktiva Text Text
bersih.

(2). Hubungan antara


transaksi dan peristiwa lain.
3. Laporan Arus Kas LSM
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan B. Aktifitas investasi.
Meliputi pemberian dan penagiahan
informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas pinjaman, pembelian atau pewakafan tanah,
selama suatu priode. gedung, dan peralatanny, yakni aktiva yang
digunakan untuk menyelenggarakan
Klasifikasi
  penerimaan dan pengeluaran kas. pelayanan bagi masyarakat.
Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang
laporan arus kas dengan tambahan berikut ini: C. Aktivitas pembiayaan atau pendanaan.
. Aktivitas ini meliputi perolehan sumber
A. Aktivitas pendanaan.
daya, pemeberian layanan kepada
1. Penerimaan kas dari penyumbang yang
masyarakat, peminjaman uang atau
penggunaannya dibatasi untuk jangka
membantu masyarakat yang memerlukan
panjang.
dan membayar kembali jumlah yang
2. Penerimaan kas dari sumbangan dan
dipinjam, perolehan dan pembayaran
pengembalian investasi yang
sumber –sumber lainnya.
penggunaannya dibatasi untuk .
perolehan, pembangunan, dan D. Aktivitas operasi
pemeliharaan aktiva tetap, atau Aktivitas ini meliputi seluruh transaksi dan peristiwa
peningkatan dana abadi. lain yang tidak termasuk dalam aktivitas investasi dan
3. Bunga dan deviden yang dibartasi oleh pemebelnjaan.
pengguna untuk jangka panajang.  
Organisasi Keagamaan / Tempat Peribadatan
Tempat ibadah merupakan sebuah organisai keagamaan. Oleh karena itu, organisai keagamaan tidak bermotif
untuk mencari laba dan bertujuan untuk melayani ritual ibadah umat. Tujuan utama adalah untuk pelayanan umat,
bukan berarti organisai keagamaan tidak memiliki tujuan keuangan (Bastian, 2007). Tujuan keuangan ditujukan
untuk mendukung terlaksananya tujuan pelayanan peribadatan yang memadai yang memenuhi standar sesuai
dengan aturan dalam ajaran agama tersebut.
Organisasi ini memiliki
sumber dana dari umat 3
Praktik pembukuan atau
yang biasa dalam berbagai akuntansi yang ada masih
bentuk seperti infak, menggunakan sistem tata buku
sedekah, zakat, fidyah, 2 tunggal (single entry) dan
persembahan, hibah dan berbasis kas.
lain-lain sesuai ajaran Sedangkan, alokasi dana organisasi ibadah selain
agamanya masing-masing. untuk pemeliharaan bangunan beserta seluruh
perlengkapannya secara berkala, juga dialokasikan
untuk berbagai kegiatan lainnya seperti kegiatan
1 kerohaniaan maupun kegiatan peringatan hari-hari
besar umat agamanya.
Akuntansi Masjid
Akuntansi masjid merupakan proses a. Identifikasi Sumber Pendapatan
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan Berdasarkan tujuan penggunaan, pendapatan
pelaporan transaksi-transaksi keuangan yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu: pendapatan terikat
01 dilakukan oleh sebuah organisasi (biasanya
disebut takmir) sebagai bentuk
temporer dan pendapatan tidak terikat. Pendapatan
terikat temporer artinya pendapatan yang tujuan
pertanggungjawabannya dalam mengelola
sumber daya masjid. Pencatatan dilakukan sesuai
penggunaannya sudah jelas atau sudah ditentukan
dengan prinsip keadilan, kebenaran, dan penderma. Dikatakan temporer karena pemanfaatannya
pertanggungjawaban. jangka pendek (tidak permanen). Bisa jadi pendapatan
yang diterima merupakan perpaduan (mix) antara
Dalam penerapannya, akuntansi masjid pendapatan terikat dan temporer.
menggunakan basis kas yakni mengakui b. Identifikasi dan Klasifikasi Aktivitas Organisasi
pendapatan dan biaya pada saat kas diterima dan
dibayarkan. Selain itu, akuntansi masjid Setiap pencapaian tujuan akan disertai dengan

02 menggunakan metode pembukuan tunggal (single


entry method) dimana takmir masjid tidak perlu
aktivitas. Selanjutnya, aktivitas dapat menimbulkan
biaya. Biaya membutuhkan sumber dana. Oleh karena
membuat jurnal, buku besar, dll. Laporan aktivitas diturunkan dari tujuan yang harus dicapai per
keuangannya disajikan dengan membandingkan periode, maka penentuan besarnya kebutuhan dana per
antara anggaran yang telah dibuat dengan periode akibat adanya aktivitas-aktivitas per periode
realisasinya. Kemudian dilaporkan dan dievaluasi juga dapat ditentukan.
setiap bulan atau tiga bulan sekali.
 
c. Penyusunan Anggaran Berbasis Aktivitas

Salah satu metode penyusunan anggaran yang cukup layak digunakan untuk memotivasi pencapaian tujuan
adalah Penganggaran Berbasis Kinerja. Penganggaran berbasis kinerja dikarakteristikkan dengan mengklasifikasikan
anggaran berdasarkan aktivitas. Anggaran yang telah terkelompok dalam aktivitas-aktivitas akan memudahkan pihak
pelaksana anggaran melakukan evaluasi capaian atas aktivitas yang dilakukan.

d. Penyajian Laporan Anggaran Dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Aktivitas Organisasi

Output dari aktivitas penganggaran adalah laporan realisasi anggaran. Laporan realisasi anggaran dapat disusun per
bulan, per tigabulan, agar capaian organisasi dapat diketahui secara interim. Diharapkan, dengan laporan realisasi
anggaran pengelola dapat mengevaluasi keberhasilan aktivitas dan ketersediaan dana.

e. Pedoman Pengelolaan Keuangan Masjid

Pedoman Pengelolaan Keuangan Ta’mir Masjid mengatur keuangan organisasi yang meliputi sumber dana,
penganggaran kegiatan maupun lalu lintas keuangannya. Uang yang masuk dan keluar harus halal, jelas sumbernya,
tercatat dengan rapi dan dilaporkan secara periodik. Demikian pula prosedur pemasukan dan pengeluaran dana harus
ditata dan dilaksanakan dengan baik.
1. Sumber Dana 2. Penganggaran Kegiatan

 Donatur tetap, yaitu sumbangan dari jama’ah Perencanaan keuangan dalam melaksanakan Program Kerja

atau pihak lain yang secara periodik dilakukan secara periodik. Perencanaan ini meliputi pengeluaran

memberikan infaq. dan penerimaan dana secara detail, sehingga kebutuhan biaya

 Donatur tidak tetap, yaitu sumbangan dari operasi dan pemenuhannya dapat diperkirakan.

berbagai pihak yang dilakukan dengan 3. Lalu Lintas Keuangan

mengajukan permohonan, misalnya kepada a. Pengumpulan

instansi pemerintah, instansi swasta, lembaga Pengumpulan dana dikoordinasi oleh Pengurus Bidang Dana

donor atau simpatisan. dan Perlengkapan yang berupaya dalam memenuhi kebutuhan

 Donatur bebas, yaitu sumbangan yang pendanaan untuk keseluruhan aktivitas. Pemasukan dan

diperoleh dari lingkungan jama’ah sendiri pengeluaran

atau pihak luar yang bersifat insidentil. b. Pengawasan

Usaha ekonomi, yaitu dana yang diperoleh Aktivitas pengumpulan dana oleh Bidang Dana dan

dengan melakukan aktivitas ekonomi, Perlengkapan maupun pengelolaan dana oleh Bendahara perlu

khususnya di bidang jasa dan perdagangan. dilakukan pengontrolan.


 
Akuntansi Gereja
Keuangan gereja seharusnya menjadi bagian dari organisasi gereja,
bukannya bagian pelayanan rohani. Akan tetapi jika dilihat pada
kitab Perjanjian Baru, khususnya surat-surat Paulus kepada gereja-
gereja, bahwa sesungguhnya pada waktu itu keuangan gereja itu
penting secara rohani, dan oleh karenanya penting bagi gereja masa
kini.

Banyak gereja menggunakan basis kas untuk akuntansi, yang


memenuhi kebutuhan mereka. Jumlah hutang belum terbayar tidak
sulit diidentifikasikan pada waktu tertentu. Namun demikian,
perhitungan depresiasi memiliki sedikit, atau tidak memiliki, nilai
informasi untuk gereja. Buku penerimaan multi kolom dan
pengeluaran adalah jurnal yang diperlukan; bendahara dapat
membuat laporan penerimaan dan pengeluaran secara langsung dari
Dibawah ini dianjurkan suatu rencana untuk diikuti demi pengelolaan yang betul atas persembahan gereja:

a. Semua persembahan harus diterima dan dipertanggungjawabkan oleh sekurang-kurangnya dua orang
anggota gereja.
b. Catatan cermat harus dibuat yang merinci jumlah semua persembahan yang diterima.
c. Semua orang yang menghitung persembangan harus membubuh tandatangannya yang menandakan bahwa
mereka membenarkan jumlah yang diterima dan dicatat.
d. Suatu panitia keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga orang anggota harus bertanggung jawab
atas pengaturan pengeluaran persembahan itu. Selain dari anggota-anggota tersebut, pembuka gereja atau
gembala sidang harus termasuk panitian dan bertindak sebagai ketua.
e. Seorang bendahara harus diangkat dari kalangan anggota untuk membuat pencatatan cermat atas semua
keuangan gereja.
f. Bendahara harus menyimpan uang gereja di tempat aman untuk penggunaan di masa depan.
g. Persembahan yang diberikan untuk maksud tertentu harus digunakan hanya untuk maksud tersebut.
h. Laporan keuangan tahunan harus disediakan bagi semua anggota.
Laporan Keuangan Gereja

Laporan keuangan gereja dimaksudkan terutama untuk penggunaan internal. Laporan komparatif dari
penerimaan dan pengeluaran merupakan kepentingan utama bagi anggota gereja. Anggota cenderung
menginginkan informasi lebih rinci tentang pengeluaran dan itu bisa ditunjukkan pada daftar tambahan.
Laporan perubahan posisi keuangan berbasis kas dapat menggantikan laporan rugi laba.

Dalam prakteknya, gereja biasanya mendapatkan sumber dana dari sumbangan para jemaat, yang kemudian
digunakan untuk tujuan khusus. Proses akuntansi dana meliputi penyusunan anggaran pada awal periode yang
dilakukan baik secara bottom-up maupun top-down. Anggaran ini digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
aktivitas gereja selama satu tahun kedepan. Selanjutnya merupakan proses pencatatan transaksi-transaksi yang
dilakukan oleh pihak gereja berdasarkan basis kas. Proses terakhir yaitu membuat jurnal penutup dan
menyiapkan laporan keuangan akhir periode.
Partai Politik
Pengertian Partai Politik disebutkan secara khusus dalam UU Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai
Politik, Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga
Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan
dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan Negara serta memelihara

kebutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD Tahun 1945.
Tujuan Umum Partai
Politik

1) Mewujudkan cita-cita 2) Mengembangkan kehidupan 3) Mewujudkan


nasional bangsa Indonesia demokrasi berdasarkan Pancasila kesejahteraan bagi
sebagaimana dimaksud dengan menjunjung tinggi seluruh rakyat
dalam pembukaan UUD kedaulatan rakyat dalam Negara Indonesia.
Tahun 1945. Kesatuan Republik Indonesia.
Insert Your Image And Send To Back

Fungsi dan Peran Partai Politik

1. Partai Politik berfungsi untuk mengembangkan kesadaran atas hak dan kewajiban politik rakyat.
Partai Politik berperan sebagai sarana sosialisasi politik masyarakat dalam rangka melakukan
pendidikan politik bagi sakyat.
2. Partai Politik berfungsi menyalurkan kepentingan masyarakat dalam pembuatan kebijakan
Negara. Berperan sebagai sarana komunikasi yang mana partai politik menyalurkan aneka
ragam pendapat, aspirasi, dan kepentingan masyarakat dalam pembuatan kebijakan Negara.
3. Partai Politik berfungsi untuk membina dan mempersiapkan anggota masyarakat untuk mengisi
jabatan-jabatan politik sesuai dengan mekanisme demokrasi. Partai Politik merupakan juga
sebagai sarana untuk melakukan rekruitmen politik dengan mencari dan mengajak orang
berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik dalam rangka memperluas partisipasi politik
masyarakat.

 
Insert Your Image And Send To Back

Akuntansi Keuangan Partai Politik

Kegiatan manajemen keuangan adalah terkait dengan cara


memperoleh dan menggunakan dana.

1) Sumber pendanaan partai politik berasal dari: 4) Sumbangan dari anggota dan bukan
 Iuran anggota anggota yang sah menurut hukum paling
 Sumbangan dari pihak lain yang sah menurut hokum dan banyak senilai Rp 800.000.000,00 dalam
 Bantuan keuangan dari anggaran Negara atau daerah. waktu 1 tahun.
2) Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang,
5) Sumbangan dari perusahaan dan/atau
barang, fasilitas, peralatan, dan/atau jasa.
badan usaha yang sah menurut hukum
3) Bantuan dari angaran negara (yang diatur dalam peraturan paling banyak senilai Rp 800.000.000,00
pemerintah) diberikan secara proporsional kepada partai politik dalam waktu 1 tahun.
yang mendapatkan kursi dilembaga perwakilan rakyat.
Aktivitas Pencarian Dana yang Dilarang
(5) Memperoleh
(3) Menerima sumbangan dari
hasil dari aktivitas
perseorangan dan
perusahaan/ badan usaha melebihi
atau
05 bisnis, misalnya
(1) Menerima sumbangan dari
pihak asing dalam bentuk
batas yang ditetapkan. 04 mendirikan badan
usaha yang dapat
apapun,
dengan
yang
hokum
bertentangan
dan aturan
03 menghasilkan laba,
atau menanamkan
perundang-undangan. 02 (4) Meminta atau menerima dana
modal berupa
saham pada suatu
01 dari BUMN, BUMD, BUMDes
atau dengan sebutan lainnya ,
badan usaha.
 
(2) Menerima sumbangan, berupa Koperasi , Yayasan, LSM, Ormas
barang maupun uang, dari pihak dan organisasi lainnya.
manapun tanpa mencantumkan
identitas yang jelas.
Tinjauan terhadap PSAK Nomor 45 dan Kebutuhan Standar Akuntansi untuk Partai Politik

Organisasi partai politik merupakan organisasi yang tidak bermotif untuk mencari laba dan bertujuan untuk
memperjuangkan cita-cita para anggotanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
diwujudkan secara konstitusional, maka partai politik termasuk dalam kategori organisasi nirlaba. Organisasi nirlaba
menggunakan beberapa parameter tunggal sebagai ukuran keberhasilan seperti jumlah dana sumbangan yang
diperoleh, pertumbuhan jumlah anggota jumlah pengunjung, jumlah orang yang dilayani, dan biaya overhead.

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh partai politik menurut PSAK Nomor 45 antara lain sebagai berikut:

1. Laporan Posisi Keuangan

2. Laporan Aktivitas

3. Laporan Perubahan dalam Aset Neto/Ekuitas

4. Laporan Arus Kas

5. Catatan atas Laporan Keuangan


Insert Your Image And Send To Back

Peraturan KPU Nomor 01 Tahun 2009 tentang Pedoman


Tujuan utama pembuatan laporan adalah
Pelaporan Dana Kampanye Partai Politik Peserta Pemilu
menginformasikan laporan keuangan, kinerja, serta
Anggota DPR, DPRD, Provinsi dan DPRD Kab/Kota. Ada
perubahan posisi keuangan partai politik. Pedoman
tiga pendapat terkait penerapan PSAK Nomor 45 sebagai
akuntansi khusus untuk partai politik akan
standar akuntansi keuangan partai politik (Hafild, 2008):
diperlukan, terutama untuk mencatat pos-pos yaitu:
1) PSAK Nomor 45 masih bias dipakai sebagai standar
a) Dana bantuan pemerintah
Akuntansi Keuangan Partai politik Karena Karakter
b) Laporan parpol
partai politik mirip dengan karakter organisasi nirlaba.
Bantuan ini mengandung dua aspek sebagai berikut:
2) Standar akuntansi keuangan khusus partai politik tidak
perlu dibuat tetapi dapat melakukan modifikasi PSAK c) Uang dalam laporan keuangan tergambar jumlah

Nomor 45. uang yang diterima dan penggunaannya.


d) Barang atau jasa dalam laporan neraca tergambar
3) Standar akuntansi keuangan khusus partai politik perlu
sesuai dengan nilai uang barang dan jasa tersebut.
dibuat. Karena karakter partai politik yang tidak sama
 
dengan karakter organisasi nirlaba.

 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai