ORGANISASI NIRLABA
KELOMPOK 12
4. Annisa (2002112992)
REFERENSI
Bastian dan Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta:
Erlangga
Bastian dan Indra. 2007. Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Jakarta: Erlangga
Halim, Abdul. 2017. Akuntansi Sektor Publik: Teori, Konsep, dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Empat
Indra, Bastian. (2007). Akuntansi untuk Lembaga Swadaya Masyarakat dan Partai
Politik, Yogyakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba atau organisasi yang tidak bertujuan memupuk
Organisasi nirlaba atau organisasi nonprofit
keuntungan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
adalah suatu organisasi yang bersasaran
a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak meng
pokok untuk mendukung suatu isu atau
harapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding
perihal didalam menarik perhatian publik
dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa
b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,
ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat
dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak
mencari laba (moneter). Menurut PSAK
pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
No.45 bahwa organisasi nirlaba memperoleh
c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam
sumber daya dari sumbangan para anggota
arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual,
dan para penyumbang lain yang tidak
dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mengharapkan imbalan apapun dari
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat
organisasi tersebut.
likuidasi atau pembubaran entitas.
Organisasi Nirlaba
Entitas komersial atau nirlaba sering
diidentifikasi melalui bentuk legal dan
Pembagian entitas komersial
bentuk kegiatan. Contoh entitas legal, yaitu:
dan nirlaba berdasarkan bidang
a. Entitas komersial, terbagi atas entitas bentuk kegiatan/ bidang usaha tidak
komersial yang dikelola pemerintah, disarankan. Rumah sakit dan
seperti BUMN Persero; entitas museum pemerintah pada umumnya
komersial swasta, misalnya CV, NV, nirlaba, namun rumah sakit dan
Firma, usaha perorangan, UD; museum swasta mungkin nirlaba
b. Entitas nirlaba, terbagi atas entitas atau komersial.
nirlaba pemerintah, entitas nirlaba
swasta, misalnya yayasan, partai politik,
lembaga swadaya masyarakat
Tujuan Laporan Keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 yang dikeluarkan oleh FASB
e. Memberikan informasi
d. Memberikan informasi f. Memherikan informasi
mengenai kinerja organisasi
mengenai sumber daya mengenai bagaimana
selama satu periode. Pengukuran g. Memberikan
ekonomi, kewajiban, organisasi memperoleh
secara periodik atas perubahan penjelasan dan
dan kekayaan bersih dan membelanjakan kas
jumlah dan keadaan/ kondisi interpretasi untuk
organisasi, serta pengaruh atau sumber daya kas,
sumher kekayaan bersih membantu pemakai
dari transaksi, peristiwa mengenai utang dan
organisasi nonbisnis serta dalam memahami
dari kejadian ekonomi pembayaran kembali
informasi mengenai usaha dan informasi keuangan
yang mengubah sumber utang, dan mengenai
hasil pelayanan organisasi secara yang diberikan.
daya dan kepentingan faktor-faktor lain yang
bersama-sama yang dapat
sumber daya tersebut. dapat mempengaruhi
menunjukkan informasi yang
likuiditas organisasi.
berguna untuk menilai kinerja.
Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menurut PSAK 45
03 Laporan
arus kas organisasi nirlaba, sama dengan yang ada
pada organisasi bisnis, yaitu: arus kas dari 04 Catatan atas
Laporan
aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas
Arus kas pendanaan. Metode penyusunan laporan arus kas
Keuangan.
pun bisa menggunakan metode langsung (direct
method) maupun metode tidak langsung (indirect
method).
Arus kas dari aktivitas: pendapatan jasa, sumbangan, dan dari perubahan atas aset lancar dan kewajiban
.
lancar yang berdampak pada kas.
Arus kas dari aktivitas investasi biasanya mencatat dampak perubahan aset tetap terhadap kas, misal karena
pembelian peralatan, penjualan tanah, dsb.
Arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya
dibatasi untuk jangka panjang; penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang
penggunaannya dibatasi untuk perolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana
abadi (endowment), atau dari hasil investasi yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
YAYASAN Sumber Pembiayaan/Kekayaan Yayasan
.
Perbedaan Yayasan dengan Organisasi Bisnis
a. Aktivitas pembiayaan
Penerimaan kas dari penyumbang yang pengggunaannya dibatasi untuk jangka Panjang
Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaanya dibatasi untuk perolehan,
pembangunan, dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowmwnt)
Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang
b. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas seperti sumbangan berupa bangunan atau
aktiva investasi.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Pengertian Lembaga swadaya masyarakat disebut dengan non-pemerintah (non-
government organization-NGO) merupakan organisasi yang dikelola oleh swasta
atau diluar pemerintah. Setiap organisasi memiliki tujuan spesifik yang hendak
dicapai. Terlepas dari konsep idealita dan realitanya, organisasi LSM tidak
bertujuan memperoleh laba tetapi memberikan pelayanan dan penyelenggaraan
seluruh aktivitas yang terkait dengan pemberian dana oleh suatu lembaga donor,
yang dibutuhkan maupun yang telah menjadi kegiatan rutin dalam LSM
bersangkutan.
Menurut Salamon dan Anheier definisi dan ciri-ciri LSM adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan LSM
1. Laporan Posisi Keuangan
Salah satu metode penyusunan anggaran yang cukup layak digunakan untuk memotivasi pencapaian tujuan
adalah Penganggaran Berbasis Kinerja. Penganggaran berbasis kinerja dikarakteristikkan dengan mengklasifikasikan
anggaran berdasarkan aktivitas. Anggaran yang telah terkelompok dalam aktivitas-aktivitas akan memudahkan pihak
pelaksana anggaran melakukan evaluasi capaian atas aktivitas yang dilakukan.
Output dari aktivitas penganggaran adalah laporan realisasi anggaran. Laporan realisasi anggaran dapat disusun per
bulan, per tigabulan, agar capaian organisasi dapat diketahui secara interim. Diharapkan, dengan laporan realisasi
anggaran pengelola dapat mengevaluasi keberhasilan aktivitas dan ketersediaan dana.
Pedoman Pengelolaan Keuangan Ta’mir Masjid mengatur keuangan organisasi yang meliputi sumber dana,
penganggaran kegiatan maupun lalu lintas keuangannya. Uang yang masuk dan keluar harus halal, jelas sumbernya,
tercatat dengan rapi dan dilaporkan secara periodik. Demikian pula prosedur pemasukan dan pengeluaran dana harus
ditata dan dilaksanakan dengan baik.
1. Sumber Dana 2. Penganggaran Kegiatan
Donatur tetap, yaitu sumbangan dari jama’ah Perencanaan keuangan dalam melaksanakan Program Kerja
atau pihak lain yang secara periodik dilakukan secara periodik. Perencanaan ini meliputi pengeluaran
memberikan infaq. dan penerimaan dana secara detail, sehingga kebutuhan biaya
Donatur tidak tetap, yaitu sumbangan dari operasi dan pemenuhannya dapat diperkirakan.
instansi pemerintah, instansi swasta, lembaga Pengumpulan dana dikoordinasi oleh Pengurus Bidang Dana
donor atau simpatisan. dan Perlengkapan yang berupaya dalam memenuhi kebutuhan
Donatur bebas, yaitu sumbangan yang pendanaan untuk keseluruhan aktivitas. Pemasukan dan
Usaha ekonomi, yaitu dana yang diperoleh Aktivitas pengumpulan dana oleh Bidang Dana dan
dengan melakukan aktivitas ekonomi, Perlengkapan maupun pengelolaan dana oleh Bendahara perlu
a. Semua persembahan harus diterima dan dipertanggungjawabkan oleh sekurang-kurangnya dua orang
anggota gereja.
b. Catatan cermat harus dibuat yang merinci jumlah semua persembahan yang diterima.
c. Semua orang yang menghitung persembangan harus membubuh tandatangannya yang menandakan bahwa
mereka membenarkan jumlah yang diterima dan dicatat.
d. Suatu panitia keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga orang anggota harus bertanggung jawab
atas pengaturan pengeluaran persembahan itu. Selain dari anggota-anggota tersebut, pembuka gereja atau
gembala sidang harus termasuk panitian dan bertindak sebagai ketua.
e. Seorang bendahara harus diangkat dari kalangan anggota untuk membuat pencatatan cermat atas semua
keuangan gereja.
f. Bendahara harus menyimpan uang gereja di tempat aman untuk penggunaan di masa depan.
g. Persembahan yang diberikan untuk maksud tertentu harus digunakan hanya untuk maksud tersebut.
h. Laporan keuangan tahunan harus disediakan bagi semua anggota.
Laporan Keuangan Gereja
Laporan keuangan gereja dimaksudkan terutama untuk penggunaan internal. Laporan komparatif dari
penerimaan dan pengeluaran merupakan kepentingan utama bagi anggota gereja. Anggota cenderung
menginginkan informasi lebih rinci tentang pengeluaran dan itu bisa ditunjukkan pada daftar tambahan.
Laporan perubahan posisi keuangan berbasis kas dapat menggantikan laporan rugi laba.
Dalam prakteknya, gereja biasanya mendapatkan sumber dana dari sumbangan para jemaat, yang kemudian
digunakan untuk tujuan khusus. Proses akuntansi dana meliputi penyusunan anggaran pada awal periode yang
dilakukan baik secara bottom-up maupun top-down. Anggaran ini digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
aktivitas gereja selama satu tahun kedepan. Selanjutnya merupakan proses pencatatan transaksi-transaksi yang
dilakukan oleh pihak gereja berdasarkan basis kas. Proses terakhir yaitu membuat jurnal penutup dan
menyiapkan laporan keuangan akhir periode.
Partai Politik
Pengertian Partai Politik disebutkan secara khusus dalam UU Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai
Politik, Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga
Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan
dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan Negara serta memelihara
kebutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD Tahun 1945.
Tujuan Umum Partai
Politik
1. Partai Politik berfungsi untuk mengembangkan kesadaran atas hak dan kewajiban politik rakyat.
Partai Politik berperan sebagai sarana sosialisasi politik masyarakat dalam rangka melakukan
pendidikan politik bagi sakyat.
2. Partai Politik berfungsi menyalurkan kepentingan masyarakat dalam pembuatan kebijakan
Negara. Berperan sebagai sarana komunikasi yang mana partai politik menyalurkan aneka
ragam pendapat, aspirasi, dan kepentingan masyarakat dalam pembuatan kebijakan Negara.
3. Partai Politik berfungsi untuk membina dan mempersiapkan anggota masyarakat untuk mengisi
jabatan-jabatan politik sesuai dengan mekanisme demokrasi. Partai Politik merupakan juga
sebagai sarana untuk melakukan rekruitmen politik dengan mencari dan mengajak orang
berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik dalam rangka memperluas partisipasi politik
masyarakat.
Insert Your Image And Send To Back
1) Sumber pendanaan partai politik berasal dari: 4) Sumbangan dari anggota dan bukan
Iuran anggota anggota yang sah menurut hukum paling
Sumbangan dari pihak lain yang sah menurut hokum dan banyak senilai Rp 800.000.000,00 dalam
Bantuan keuangan dari anggaran Negara atau daerah. waktu 1 tahun.
2) Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang,
5) Sumbangan dari perusahaan dan/atau
barang, fasilitas, peralatan, dan/atau jasa.
badan usaha yang sah menurut hukum
3) Bantuan dari angaran negara (yang diatur dalam peraturan paling banyak senilai Rp 800.000.000,00
pemerintah) diberikan secara proporsional kepada partai politik dalam waktu 1 tahun.
yang mendapatkan kursi dilembaga perwakilan rakyat.
Aktivitas Pencarian Dana yang Dilarang
(5) Memperoleh
(3) Menerima sumbangan dari
hasil dari aktivitas
perseorangan dan
perusahaan/ badan usaha melebihi
atau
05 bisnis, misalnya
(1) Menerima sumbangan dari
pihak asing dalam bentuk
batas yang ditetapkan. 04 mendirikan badan
usaha yang dapat
apapun,
dengan
yang
hokum
bertentangan
dan aturan
03 menghasilkan laba,
atau menanamkan
perundang-undangan. 02 (4) Meminta atau menerima dana
modal berupa
saham pada suatu
01 dari BUMN, BUMD, BUMDes
atau dengan sebutan lainnya ,
badan usaha.
(2) Menerima sumbangan, berupa Koperasi , Yayasan, LSM, Ormas
barang maupun uang, dari pihak dan organisasi lainnya.
manapun tanpa mencantumkan
identitas yang jelas.
Tinjauan terhadap PSAK Nomor 45 dan Kebutuhan Standar Akuntansi untuk Partai Politik
Organisasi partai politik merupakan organisasi yang tidak bermotif untuk mencari laba dan bertujuan untuk
memperjuangkan cita-cita para anggotanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
diwujudkan secara konstitusional, maka partai politik termasuk dalam kategori organisasi nirlaba. Organisasi nirlaba
menggunakan beberapa parameter tunggal sebagai ukuran keberhasilan seperti jumlah dana sumbangan yang
diperoleh, pertumbuhan jumlah anggota jumlah pengunjung, jumlah orang yang dilayani, dan biaya overhead.
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh partai politik menurut PSAK Nomor 45 antara lain sebagai berikut:
2. Laporan Aktivitas
THANK YOU