Anda di halaman 1dari 46

Materi-10

AKUNTANSI
ORGANISASI NIRLABA
AKUNTANSI SEKTOR

Karakteristik Organisasi Nirlaba


PUBLIK

• Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis.


• Perbedaan mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber
daya yang dibutuhkan
•  Kemampuan organisasi untuk terus memberikan jasa dikomunikasikan
melalui laporan posisi keuangan yang menyediakan informasi mengenai
aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan di
antara unsur-unsur tersebut.
• Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih baik yang
terikat maupun yang tidak terikat penggunaannya.
• Jenis pemisahan aktiva bersih dijelaskan dalam pembatan permanen dan
temporer serta sumbangan terikat dan tidak terikat

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Pemisahan Aktiva Bersih
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Pembatasan Permanen
pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya
tersebut dipertahankan secara permanen, Organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian
atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut
• Pembatasan Temporer
pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan agar sumber daya
tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya
keadaan tertentu.

• Sumbangan Terikat
sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.
Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer.
• Sumbangan Tidak Terikat
sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


PSAK No. 45
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Mengatur tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.


• Diharapkan laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih mudah
dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.

• Dalam perkembangannya, PSAK No. 45 seperti yang tertuang dalam


Exposure Draft Revisi 2010 (Oktober 2010) penamaan berubah menjadi
Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Karakteristik Organisasi Nirlaba


PUBLIK

• Standar Pelaporan yang tertuang dalam PSAK No.45 berlaku bagi laporan
keuangan yang disajikan oleh organisasi nirlaba dengan karakteristik
sebagai berikut:
• Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang
• Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,
• Tidak ada kepemilikan
– kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkah, atau ditebus
kembali,
– kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya
entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Ruang Lingkup
PUBLIK

• PSAK No. 45 (Revisi 1997)


Dalam pernyataan tersebut tidak berlaku bagi lembaga
pemerintah,departemen dan unit unit sejenis lainnya.
• Exposure Draft PSAK No. 45 Revisi 2010 (Oktober 2010)
standar pelaporan tersebut dapat diterapkan oleh lembaga
pemerintah, dan unit-unit sejenis lainnya sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Tujuan Laporan Keuangan


PUBLIK

• Organisasi sektor publik dituntut untuk dapat membuat


laporan keuangan eksternal
• Bentuk pada dasarnya dapat diadaptasikan dari laporan
keuangan pada sektor swasta
• disesuaikan dengan sifat dan karakteristik sektor publik serta
mengakomodasi kebutuhan pemakai laporan keuangan sektor
publik.
• Laporan keuangan sektor publik tidak dapat begitu saja
dipersamakan dengan laporan keuangan di sektor swasta baik
format maupun elemennya.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Tujuan Laporan Keuangan
AKUNTANSI SEKTOR

(menurut SFAC No. 4)


PUBLIK

• Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber
daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam:
– pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.
– menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan memberi
pelayanan tersebut.
– menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja
lainnya.
• Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan
bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang
mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.
• Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode.
• Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan
membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali
utang, dan mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.
• Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam memahami
informasi keuangan yang diberikan.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Tujuan Laporan Keuangan
AKUNTANSI SEKTOR

(menurut PSAK No.45)


PUBLIK

• tujuan utama Laporan Keuangan adalah


menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para penyumbang,
anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain
yang menyediakan sumber daya bagi
organisasi nirlaba.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Tujuan Laporan Keuangan
AKUNTANSI SEKTOR

(menurut PSAK No.45)


PUBLIK

• Secara rinci, tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas


laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi
mengenai:
– Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi.
– Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat
aktiva bersih.
– Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode
dan hubungan antara keduanya.
– Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh
pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada
likuiditasnya.
– Usaha jasa suatu organisasi.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba


PUBLIK

• Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi:


– laporan posisi keuangan pada akhir periode
laporan,
– laporan aktivitas
– laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan,
dan
– catatan atas laporan keuangan.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Laporan Posisi Keuangan
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi


mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan informasi mengenai
hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
• Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama
pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat
membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak-pihak
lain untuk menilai:
– kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan, dan
– likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan
kebutuhan pendanaan eksternal.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Informasi dalam Laporan Posisi Keuangan


PUBLIK

• Mencakup organisasi secara keseluruhan dan harus menyajikan total


aktiva, kewajiban dan aktiva bersih.
• Menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan
ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu: terikat secara
permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat.
• Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau
temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam
laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.
• Informasi mengenai batasan-batasan tersebut umumnya disajikan dalam
catatan atas laporan keuangan.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Laporan Aktivitas
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Tujuan utama laporan aktivitas adalah


menyediakan informasi mengenai:
– pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah
jumlah dan sifat aktiva bersih,
– hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, dan
– bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan
berbagai program atau jasa

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Manfaat Informasi dalam Laporan Aktivitas


PUBLIK

• Membantu para penyumbang, anggota organisasi,


kreditur dan pihak lainnya untuk:
– mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,
– menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi
dan memberikan jasa, dan
– menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Informasi dalam Laporan Aktivitas


PUBLIK

• Mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva


bersih selama suatu periode.
• Menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat
• Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen,
atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan.
• Menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain (atau
kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika
penggunaannya dibatasi.
• Menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto.
• Menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi
insidental atau peristiwa lain yang berada di luar pengendalian organisasi dan
manajemen.
• Menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, dan dianjurkan
untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban menurut sifatnya.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Tipe Aktivitas
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Aktivitas pendukung
• Aktivitas manajemen dan umum
• Aktivitas pencarian dana
• Aktivitas pengembangan anggota

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Bentuk Laporan Aktivitas
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Laporan Aktivitas Bentuk A


– menyajikan informasi dalam kolom tunggal.
– memudahkan penyusunan laporan aktivitas komparatif.
• Laporan Aktivitas Bentuk B
– menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aktiva bersih
– menyajikan pembuktian dampak berakhirnya pembatasan penyumbang aktiva tertentu
terhadap reklasifikasi aktiva bersih. memungkinkan penyajian informasi agregat
mengenai sumbangan dan penghasilan dari investasi.
• Laporan Aktivitas Bentuk C
– menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah ringkasan dari laporan
pendapatan, beban, dan perubahan terhadap aktiva bersih tidak terikat
– menitikberatkan perhatian pada perubahan aktiva bersih yang tidak terikat.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Laporan Arus Kas
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan


informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam
suatu periode.
• Informasi arus kas yang disajikan dalam laporan keuangan
berguna untuk
– menilai kemampuan organisasi dalam menghasilkan kas dan setara kas
– memungkinkan para pemakai mengembangan model untuk menilai
– membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai
organisasi.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Informasi Laporan Arus Kas
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan


Arus Kas dengan tambahan berikut ini:
– Aktivitas pendanaan:
• penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka
panjang.
• penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya
dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau
peningkatan dana abadi (endowment).
• bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
– Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan
nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Pengertian Yayasan
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Menurut UU No. 16 Tahun 2001, pengertian yayasan adalah


badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu
di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
• Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang
pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan
badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Tujuan dan Karakteristik Yayasan


PUBLIK

• Tujuan yayasan
melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat sosial keagamaan dan
kemanusiaan.
• Sumber pembiayaan
berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau
barang.
• Pola pertanggungjawaban
– Pertanggungjawaban vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana
kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban yayasan kepada
Pembina.
– Pertanggungjawaban horisontal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana
kepada masyarakat luas sebagai salah satu elemen penting dalam proses akuntabilitas
publik.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Organ Yayasan
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Menurut UU No. 16 Tahun 2001, yayasan mempunyai organ yang terdiri


dari Pembina, Pengurus, dan Pengawas.
– Pembina
organ yayasan yang memiliki kewenangan yang tidak diserahkan kepada
Pengurus dan Pengawas
– Pengurus
organ yayasan yang melakukan kepengurusan yayasan dan mampu melakukan
perbuatan hukum, yang sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan
bendahara.
– Pengawas
organ yang bertugas melakukan pengawasan serta memberikan nasihat kepada
pengurus dalam melakukan kegiatan yayasan. Yayasan minimal memiliki 1
(satu ) pengawas.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Anggaran dan LK Yayasan
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Rencana anggaran yayasan bersifat terbuka, yaitu harus


dipublikasikan kepada masyarakat agar dapat dikritisi dan
didiskusikan.

• Menyusun laporan keuangan sesuai PSAK 45. Tujuan


pembuatan laporan keuangan tersebut adalah untuk
menyediakan informasi ang relevan bagi kepentingan para
penyumbang, anggota pengelola, kreditor, dan pihak lain yang
menyediakan sumber daya bagi yayasan.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Pengertian LSM
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• organisasi swasta yang kegiatannya adalah untuk


membebaskan penderitaan, memajukan kepentingan kaum
miskin, melindungi lingkungan, menyediakan pelayanan dasar
masyarakat, atau menangani pengembangan masyarakat. Atau

• organisasi yang berbasis nilai tergantung (dalam keseluruhan


atau bagian) pada lembaga donor dan pelayanan sukarela.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Ciri-Ciri LSM
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Formal
• Swasta
• Tidak mencari keuntungan
• Menjalankan organisasinya sendiri dan tidak
dikontrol oleh pihak luar
• Sukarela
• Non-religius
• Non-politik

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Sifat dan Karakteristik LSM
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Tujuan organisasi
• Sumber pendanaan
• Pola pertanggungjawaban
• Struktur organisasi
• Anggaran

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Akuntansi LSM
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Terkait dengan tiga hal pokok yaitu:


– penyediaan informasi,
– pengendalian pengelolaan, dan
– akuntabilitas.
• Akuntansi LSM merupakan sarana informasi mengenai pengelolaan bagi
lembaga pemberi dana maupun publik.
• Informasi akuntansi akan digunakan dalam proses pengendalian
pengelolaan mulai dari aktivitas perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
hingga pertanggungjawaban.
•  Tujuan akuntansi LSM adalah untuk:
– Pengendalian Pengelolaan
– Akuntabilitas

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Laporan Keuangan LSM
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• mengacu pada PSAK No. 45 mengenai pelaporan keuangan


organisasi nirlaba.
• Para pengguna laporan keuangan organisasi LSM memiliki
kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi
bisnis, yaitu untuk menilai:
– Jasa yang diberikan oleh LSM dan kemampuannya untuk terus
memberikan jasa tersebut
– Cara pengelola pelaksanaan dan pertanggungjawaban
– Aspek kinerja pengelola

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Tujuan Laporan Keuangan LSM


PUBLIK

• menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan,


disamping untuk menunjukkan akuntabilitas organisasi terhadap sumber
daya terpercaya dengan:
• menyediakan informasi mengenai:
– sumber-sumber, alokasi, dan penggunakan sumber daya keuangan
– bagaimana organisasi LSM mendanai aktivitasnya dan memenuhi persyaratan
kasnya
– mengevaluasi kemampuan organisasi LSM untuk mendanai aktivitasnya dan
untuk memenuhi kewajiban serta komitmennya
– kondisi keuangan suatu organisasi LSM dan perubahan di dalamnya, dan
– mengevaluasi kinerja organisasi LSM dari segi biaya jasa, efisiensi, dan
pencapaian tujuan

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Dasar Laporan Keuangan LSM
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Laporan Keuangan LSM sebaiknya disusun atas dasar


akrual.
• Laporan Keuangan yang dihasilkan untuk organisasi
LSM sesuai dengan PSAK No. 45 adalah:
– Laporan Posisi Keuangan
– Laporan Aktivitas
– Laporan Arus Kas

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Pelaporan Keuangan Parpol
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Pelaporan Keuangan Partai Politik di


Indonesia diatur dalam
– Undang-Undang No. 2 tahun 1999
– Undang-Undang tentang Pemilihan Umum yaitu Undang-
Undang No. 3 tahun 1999
– Keputusan KPU No. 2,1999 b.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Aturan Keuangan Parpol
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Pembatasan terhadap sumber dana kampanye


• Pelarangan untuk membentuk badan usaha dan menanamkan saham di
badan usaha
• Pembatasan jumlah sumbangan
• Pertanggungjawaban keuangan partai politik
• Kewajiban menyampaikan daftar sumbangan beserta laporan keuangan
• Menetapkan mekanisme pengawasan dan penjatuhansanksi
• Pembatasan jumlah maksimum dana kampanye
• Dana kampanye tidak boleh berasal dari pihak asing.
• Kewajiban melaporkan dana kampanye Pemilu
• Kewajiban melaporkan laporan keuangan tahunan setiap akhir tahun.
• Melaporkan laporan keuangan beserta daftar sumbangan

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Dasar Hukum Pelaporan dan Audit Parpol


PUBLIK

• Pasal 15 UU No.2 tahun 1999 tentang partai politik


– daftar penyumbang beserta laporan keuangannya.
– diaudit oleh akuntan publik.
• Pasal 49 UU No. 3 tahun 1999 tentang Pemilihan
Umum:
– Dana kampanye Pemilihan Umum
– diaudit oleh akuntan publik
– dilaporkan oleh partai politik peserta Pemilu

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Keuangan Parpol
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Iuran Anggota
• Sumbangan yang sah menurut hukum
• Bantuan dari anggaran negara

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Pertanggungjawaban Keuangan Partai Politik


PUBLIK

• harus transparan
• harus mempertanggungjawabkan sumber daya keuangan yang
digunakan
• bentuk kepatuhan kepada Undang-undang.
• Bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dengan
menyampaikan Laporan Dana kampanye (semua peserta
pemilu) serta Laporan Keuangan (khusus untuk Parpol)
• harus diaudit oleh akuntan Publik dan disampaikan ke KPU
• terbuka untuk diakses publik.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Akuntansi Parpol
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Berdasarkan UU No. 31 tahun 2002


• parpol memiliki kewajiban untuk membuat pembukuan, memelihara daftar
penyumbang, dan jumlah sumbangan yang diterima yang terbuka untuk
diketahui oleh masyarakat dan pemerintah,
• membuat laporan keuangan auditan secara berkala satu tahun sekali,
• berkewajiban untuk memiliki rekening khusus dana kampanye pemilihan
umum
• menyerahkan laporan dana kampanye setelah diaudit akuntan publik
kepada Komisi Pemilihan Umum

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Akuntansi Parpol
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Unit pelaporan adalah tunggal (bukan sebagai multiple entities).


• Laporan keuangan parpol adalah laporan keuangan gabungan dari seluruh struktur
kepengurusan parpol.
• Akuntansi parpol tidak bertujuan untuk mengukur laba/profit
• Asumsi dasar: basis akrual.
• Sistem pencatatan double entry system.
• Sudah mulai diperkenalkan segregation of function
• Tahun pelaporan (tahun takwim 1 Januari sampai 31 Desember )
• Penanggung jawab utama laporan keuangan parpol adalah ketua umum parpol yang
bersangkutan
• Parpol harus menjalankan pengendalian intern
• Segala kekayaan parpol harus terpisah dari kekayaan pengurusnya.
• Diharapkan bahwa semua transaksi keuangan parpol baik transaksi keuangan maupun
transaksi dana kampanye dilakukan melalui mekanisme perbankan.

 
MAHSUN, FIRMA , ANDRE
Larangan Parpol
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Menerima dari atau memberikan kepada pihak asing sumbangan dalam bentuk apa
pun
• Menerima sumbangan, baik berupa barang maupun uang, dari pihak mana pun
tanpa mencantumkan identitas yang jelas
• Menerima sumbangan dari perorangan dan/atau perusahaan/badan usaha melebihi
batas yang ditetapkan
• Meminta atau menerima dana dari badan usaha milik negara, badan usaha milik
daerah, badan usaha milik desa atau dengan sebutan lainnya, koperasi, yayasan,
lembaga, swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi
kemanusiaan
• Mendirikan badan usaha dan/atau memiliki saham suatu badan usaha

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Tata Administrasi Keuangan Parpol


PUBLIK

• Berdasar SK KPU No. 676:


– Tata Administrasi Keuangan Peserta Pemilu (Buku
I).
– Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan Partai
Politik (Buku II).
– Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Peserta
Pemilu (Buku III).

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Laporan Keuangan Parpol
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• PSAK No. 45
• Laporan posisi keuangan.
• Laporan aktivitas.
• Laporan Perubahan dalam Aktiva Neto/Ekuitas
• Laporan arus kas.
• Catatan atas laporan keuangan.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Pelaporan Dana Kampanye
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• bentuk pertanggungjawaban peserta Pemilu dalam hal


pengelolaan Dana Kampanye yang meliputi sumber-sumber
perolehan dan penggunaannya.
• menyajikan sisi sumber dan penggunaan dana kampanye
parpol
• Laporan ini disajikan oleh parpol yang mengikuti Pemilihan
Umum sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan tahunan, dan hanya disajikan pada periode tahun
yang ada pemilihan umum di dalamnya.

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


Jenis Laporan Dana Kampanye
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Laporan Dana Kampanye Peserta Pemilu


(berisi sumber dan penggunaan dana
kampanye).
• Catatan atas Laporan Dana Kampanye Peserta
Pemilu, yang berisi kete-rangan mengenai
item-item dalam Laporan Dana Kampanye.
• Informasi Tambahan

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR

Peran dan Fungsi Akuntansi dalam Parpol


PUBLIK

• Pihak Internal
– Ketua Partai Politik
– Staf
• Pihak Eksternal
– Donatur
– Supplier/Pemasok
– Konstituen/Basis Masa

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

SELESAI

• Materi-10

MAHSUN, FIRMA , ANDRE


TERIMAKASIH

mohmahsun@jsa-akuntan.com

Anda mungkin juga menyukai