Anda di halaman 1dari 7

RESUME CHAPTER 7

STRATEGY FORMULATION: CORPORATE STRATEGY


CORPORATE STRATEGY

Corporate strategy ini termasuk di dalamnya keputusan tentang bagaimana arus keuangan dan
sumber daya lainnya masuk dan keluar perusahaan. Corporate strategi ini mengenai pilihan-
pilihan perusahaan yang ingin diarahkan kemana (the choice of direction for a firm) baik dari
sisi perusahaan secara keseluruhan, manajemen bisnisnya, maupun portfolio produknya.

Corporate Srtategy itu menunjukkan adanya 3 isu penting, yang dihadapi oleh perusahaan,
yaitu:

1. Bagaimana orientasinya perusahaan dalam hal perkembangan, stabilitas, atau


penghematan (directional strategy)
2. Bagaimana industri juga pasar di mana perusahaan ini bersaing (portfolio analysis)
3. Bagaimana cara manajemen mengkoordinasikan aktivitas, transfer sumber daya, dan
mengolah kapabilitas (kemampuan) di antara lini produk dan unit bisnis (parenting strategy)

DIRECTIONAL STRATEGY

Strategy perusahaan ini terdiri dari 3 orientasi umum (grand strategies):

1. Growth strategies, perluas aktivitas perusahaan


2. Stability strategies, dengan ga melakukan perubahan kepada aktivitas yang sedang
dilakukan
3. Retrenchment strategies, mengurangi aktivitas perusahaan

Untuk meningkatkan posisi kompetitifnya, perusahaan harus menentukan bagaimana orientasi


perusahaan terhadap growth dengan memperhatikan 3 pertanyaan ini:

 Seharusnya kita expand, di-cut, atau lanjutin operasinya tanpa ada perubahan?
 Seharusnya kita konsentrasi aktivitas kita di industry yang sekarang atau haruskah kita
diversifikasi ke industry lain?
 Kalau kita ingin berkembang dan perluas secara nasional atau global, seharusnya kita
ngelakuin itu melalui internal development atau external acquisitions, merger, atau aliansi
strategis?
GROWTH STRATEGIES

Continuing growth berarti perusahaan meningkatkan penjualannya dan mengambil keuntungan


dari experience curve untuk mengurangi biaya/unit dari produk yang akan dijual sehingga dapat
meningkatkan keuntungan.

Sebuah perusahaan bisa berkembang secara internal dengan cara memperluas operasinya baik
secara global maupun domestic, atau mereka bisa berkembang secara eksternal melalui
merger, akuisisi, dan bikin aliansi.

 Merger, transaksi yang melibatkan dua atau lebih perusahaan, kedua perusahaan
tersebut bertukar stock agar bisa membentuk satu perusahaan baru.
 Akuisisi, adalah pembelian perusahaan lain. Di beberapa kasus, hasil dari akusis ini
perusahaan bisa terus beroperasi sebagai entitas yang independen atau bisa juga
completely jadi subsidiary-nya atau jadi divisinya perusahaan yang akuisisi

Dari perspektif manajemen, growth ini menarik karena dua alasan:

 Growth yang dilakukan, dasarnya emang karena demand yang naik, bisa menutupi
kekurangan perusahaan
 Perusahaan yang berkembang menawarkan lebih banyak kesempatan untuk maju,
promosi, dan menawarkan pekerjaan yang menarik

Ada 2 strategi berkembang yang dasar yaitu concentraction dan diversification

Concentraction

Perusahaan dapat melakukan vertical growth dan horizontal growth dalam strategi
concentration.

- Vertical growth, bisa dilakukan dengan mengambil alih fungsi bisnis yang sebelumnya
disediakan oleh supplier atau distributor.
 Vertical integration: tingkat di mana perusahaan beroperasi secara vertikal di banyak
lokasi dalam value chain industry, mulai dari 6 ekstraksi bahan baku sampai ke proses
pembuatan sampai kepada proses retailing
 Backward integration: keadaan ketika fungsi bisnis tertentu masih disediakan oleh
supplier
 Forward integration: keadaan ketika fungsi bisnis tertentu masih disediakan atau
dilakukan oleh distributor
 Full integration: perusahaan 100% membuat pasokan bahan yang penting dan
mengontrol distributornya sepenuhnya Taper Integration: perusahaan memproduksi
kurang dari setengah bahan yang dibutuhin untuk produksi secara sendiri dan beli
setengahnya lagi dari supplier luar
 Quasi Integration: perusahaan tidak membuat key supplies (pasokan bahan pentingnya)
tapi beli kebanyakan/hampir seluruhnya (most) bahan-bahan produksinya dari supplier
luar.
- Horizontal Growth, perusahaan bisa melakukan ini dengan cara memperluas operasinya ke
lokasi geografis lain atau dengan meningkatkan range produknya yang ditawarin di pasar.
bisnis yang sama di value chain. Horizontal growth ini bisa dilakukan secara internal atau
eksternal (akuisis aliansi dengan perusahaan di industry yang sama). Dan biasanya,
horizontal growth ini tercapai melalui international expansion

Horizontal integration: hasil dari horizontal growth, di mana merujuk kepada, tingkat di
mana perusahaan beroperasi di beberapa wilayah geografis tetapi masih dalam posisi.

Diversification

Menurut Richard Rumelt, perusahaan mulai untuk memikirkan tentang diversifikasi ketika si
perusahaan ini memang ingin berkembang dan memiliki kesempatan untuk berkembang.

Biasanya terjadi ketika industrinya ini sudah mulai matang dan perusahaan yang bertahan
sudah sampai di limit growth ketika gunakan vertical horizontal growth strategies.

Controversies in Directional Growth Strategies

Menurut riset, perusahaan yang menggunakan Related Diversification Strategy memiliki


performa yang lebih baik dan bisa bertahan lebih lama dibandingkan perusahaan yang
menggunakan pure concentration strategy, dan perusahaan yang melakukan strategi
pengembangan ke related areas biasanya lebih sukses. Biasanya para manager melakukan
pembelian perusahaan lain dengan tujuan menambahkan kapabilitas, memperluas Kawasan
penjualan dan meningkatkan pertumbuhan, namun biasanya perusahaan yang tumbuh dari
proses akuisisi tidak memiliki performa finansial yang lebih baik dibandingkan dengan
perusahaan yang tumbuh secara internal.

Stability Strategies
 Pause / Proceed-With-Caution Strategy, perusahaan akan melihat kondisi pasar dan
menunggu waktu yang tepat untuk melanjutkan strategi bisnisnya. Disini biasanya
perusahaan akan wait and see terlebih dahulu.
 No-Change Strategy, perusahaan tidak melakukan perubahan apapun dalam kegiatan
bisnisnya karena tidak ada ancaman dari kompetitor dan perusahaan bisa berjalan tanpa
ada hambatan.
 Profit Strategy, dilakukan ketika sales mengalami penurunan, dilakukan dengan cara
mengurangi investasi dan pengeluaran-pengeluaran jangka pendek. Intinya mencari
cara untuk mengurangi biaya-biaya yang bisa diminimalisir agar profit bisa terlihat
bagus.

Retrenchment Strategies

Biasanya dilakukan ketika perusahaan memiliki competitive position yang lemah di beberapa
atau seluruh lini produknya yang berimbas pada performa yang buruk, yang ditandai dengan
penurunan penjualan dan profit serta mengalami kerugian.

 Turnaround Strategy, menekankan pada perbaikan efisiensi operasional, biasanya


dilakukan ketika masalah sudah menyebar tapi belum sampai pada kondisi kritis.
 Captive Company Strategy, perusahaan kecil bekerjasama dengan Perusahaan besar
dengan menjadi supplier perusahaan besar, tujuannya untuk memotong biaya-biaya
yang tidak diperlukan secara signifikan.
 Sell-Out / Divestment Strategy, menjual perusahaan ke perusahaan lain, bisa juga hanya
menjual beberapa lini bisnis ke perusahaan lain untuk mengurangi cakupan bisnisnya.
 Bankruptcy / Liquidation Strategy, bankruptcy yaitu menyerahkan perusahaan kepada
pengadilan karena tidak bisa membayar hutang yang dimiliki. Sedangkan liquidation
yaitu penutupan perusahaan secara permanen dan menjual seluruh aset yang dimiliki
perusahaan untuk membayar hutang-hutang dan kewajiban yang ada kepada para
shareholders.

PORTFOLIO ANALYSIS

BCG Growth-Share Matrix


1. Question Mark
Produk baru yang memiliki potensi untuk sukses namun memerlukan banyak uang untuk
pengembangan, uang tersebut bisa didapatkan dari produk yang sudah matang dan
memiliki penjualan yang baik.
2. Stars
Market Leader, memiliki kemampuan menghasilkan uang yang cukup untuk mengelola
pangsa pasar yang luas dan biasanya pangsa pasar tersebut berkontribusi terhadap
pendapatan perusahaan.
3. Cash Cow
Menghasilkan banyak uang dan cukup untuk mengelola pangsa pasar perusahaan tapi
biasanya uang yang dihasilkan digunakan untuk pengembangan produk di level “Question
Mark”
4. Dog
- Memiliki pangsa pasar yang rendah dan tidak memiliki potensi untuk menghasilkan
banyak uang, biasanya karena berada pada industri yang tidak menarik dan tidak
memiliki posisi pasar yang signifikan)
- Keputusan yang dapat diambil : Menjual perusahaan / mengelola perusahaan dengan
sedikit uang yang bisa dihasilkan

Advantages and Limitations of Portfolio Analysis

Keuntungan portfolio analysis:

- Mendorong manajemen puncak untuk mengevaluasi setiap bisnis korporasi secara


individual, menetapkan tujuan, dan mengalokasikan sumber daya untuk masing-masing.
- Merangsang penggunaan data yang berorientasi eksternal untuk melengkapi
pertimbangan manajemen.
- Menimbulkan masalah ketersediaan arus kas untuk digunakan dalam ekspansi dan
pertumbuhan.
- Penggambaran grafisnya memfasilitasi komunikasi.

Batasan portfolio analysis:

- Mendefinisikan segmen produk / pasar menjadi sulit.


- Menyarankan penggunaan strategi standar yang dapat menyebabkan hilangnya peluang
atau tidak praktis.
- Memberikan ilusi ketelitian ilmiah, padahal dalam posisi realitas yang didasarkan pada
penilaian subjektif.
- Istilah-istilah seperti cash cow and dog yang dapat mengarah pada ramalan yang
terwujud dengan sendirinya.
- Tidak selalu jelas tentang apa yang membuat industri menarik atau di mana produk
berada dalam siklus hidupnya.
- Mengikuti prescriptions of a portfolio model secara naif sebenarnya dapat mengurangi
keuntungan perusahaan jika digunakan secara tidak tepat.

Managing a Strategic Alliance Portfolio

4 tugas multi-alliance management yang diperlukan untuk manajemen portofolio aliansi yang
sukses:

1. Mengembangkan dan menerapkan strategi portfolio untuk setiap unit bisnis dan
kebijakan perusahaan untuk mengelola seluruh aliansi di seluruh perusahaan.
2. Memantau portofolio aliansi dalam hal penerapan strategi unit bisnis dan strategi dan
kebijakan perusahaan.
3. Mengkoordinasikan portofolio untuk mendapatkan sinergi dan menghindari konflik
antar aliansi.
4. Membangun sistem manajemen aliansi untuk mendukung tugas-tugas lain dari
manajemen multi aliansi.

CORPORATE PARENTING

Corporate parenting atau parenting strategy, memandang korporasi dalam hal sumber daya
dan kapabilitas yang dapat digunakan untuk membangun nilai unit bisnis serta menghasilkan
sinergi antar unit bisnis. Corporate parenting menghasilkan strategi perusahaan dengan
berfokus pada kompetensi inti dari perusahaan induk dan pada nilai yang tercipta dari
hubungan antara induk dan bisnisnya.
Definisi lainnya: Perusahaan multibisnis menciptakan nilai dengan memengaruhi bisnis yang
mereka miliki. Perusahaan induk terbaik menciptakan nilai lebih daripada pesaing mereka jika
mereka memiliki bisnis yang sama. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki apa yang kami
sebut sebagai keunggulan parenting.

Developing a Corporate Parenting Strategy

Terdapat 3 steps dalam pencarian corporate strategy yang tepat:

1. Memeriksa setiap unit bisnis (atau perusahaan target dalam kasus akuisisi) dalam
kaitannya dengan faktor-faktor strategisnya: Orang-orang dalam unit bisnis mungkin
mengidentifikasi faktor-faktor strategis ketika mereka membuat strategi bisnis untuk
unit mereka.
2. Menguji setiap unit bisnis (atau perusahaan sasaran) dalam hal area di mana kinerja
dapat ditingkatkan: Ini dianggap sebagai peluang parenting. Misalnya, sebuah unit
mungkin memiliki keterampilan manufaktur dan logistik yang baik, tetapi tidak hebat.
3. Menganalisis seberapa cocok perusahaan induk dengan unit bisnis (atau perusahaan
sasaran): Kantor pusat perusahaan harus menyadari kekuatan dan kelemahannya
sendiri dalam hal sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas.

Horizontal Strategy and Multipoint Competition

Strategi horizontal merupakan strategi korporasi yang melintasi batas-batas unit bisnis untuk
membangun sinergi antar unit bisnis dan meningkatkan posisi kompetitif satu atau lebih unit
bisnis. Jika digunakan untuk membangun sinergi, ini bertindak seperti strategi parenting. Ketika
digunakan untuk meningkatkan posisi kompetitif satu atau lebih unit bisnis, ini dapat dianggap
sebagai strategi bersaing perusahaan.

Dalam persaingan multipoin, perusahaan multibisnis besar bersaing dengan perusahaan multibisnis
besar lainnya di sejumlah pasar. Kompetitor multipoint ini merupakan perusahaan yang saling
bersaing tidak hanya dalam satu unit bisnis, tetapi juga dalam sejumlah unit bisnis. Meskipun setiap
unit bisnis memiliki tanggung jawab utama untuk strategi bisnisnya sendiri, terkadang diperlukan
bantuan dari perusahaan induknya, terutama jika unit bisnis pesaing mendapatkan dukungan
finansial yang besar dari perusahaan induknya.

Anda mungkin juga menyukai