Anda di halaman 1dari 3

Strategy In Action

Long-Term Objective
Tujuang atau target-target yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bentuk terukur
setidaknya dalam rentang waktu 2 sampai 5 tahun, rentang ini berbeda disetiap jenis
peusahaan.

A. Esensi Long-Term Objective


Peranan dari long-term objective :
1. Memberikan arah yang jelas
2. Memungkinkan unsur-unsur di dalam perusahaan
3. Membantu dalam proses evaluasi
4. Memperlihatkan proritas
5. Membantu mengurang ketidakpastian internal perusahaan
6. Meminimalkan konflik
7. Menstimulasikan upaya-upaya perusahaan
8. Membantu mengalokasikan sumberdaya dan desain pekerjaan

B. Kriteria Long-Term Objective


Long-term harus disusun pada setiap level strategi, dan sifatnya mendukung yaitu long-
term objective harus bisa mendukung dalam pencapaian tujuan pada tingkat di atasnya.
1. Kuantitatif dan terukur, sebuah tujuan yang jelas
2. Realistic, selaras dengan visi perusahaan, memperhatikan lingkungan perusahaan
3. Dapat dipahami, bisa dikomunikasikan dengan baik oleh perusaan, semua unsur di
dalm perusaan memahami kenapa long-term objective tersebut menjadi tujuan yang
ditetapkan perusahaan
4. Menantang, dapat meningkatkan motivasi karyawan
5. Hierarki, harus mengacu pada tujuan di atasnya
6. Bisa dicapai
7. Selaras antar departemen

C. Stratetegic Vs Financial Goals


Pada umumnya long-term objective diprioritaskan dalam dua kelompok yaitu strategic
objective dan financial objective
 Financial objective :
1. Pertumbuhan revenue
2. Hire devidends, peningkatan jumlah keuntungan yang dibagikan kepada pemegang
saham
3. Peningkatan profitabilitas
4. Pertumbuhan profit margin, yaitu selisih antara harga jual dengan seluruh biaya
produksi
5. Peningkatan ROI
6. Peningkan EPS

 Strategic objective :
1. Peningkatan market share
2. Peningkatan kualitas atau kecepatan pelayanan
3. Memperluas area distribusi
4. Mencapai technological leadership di antara perusahaan-perusahaan pesaing

Dalam merusmuskan short-term dan long-term objective biasanya ada trade-off,


seringkali shor-term objective mengorbankan long-term objective perusaan, misalnya shor-
term objectivenya peningkatan market share, namun long-term objectivenya peningkatan
profitabilitas, bisa jadi hal ini bertolak belakang. Jadi perusahaan harus menetapkan prioritas-
prioritasnya.
D. Tipe Dan Kategori Strategy
1. Corporate strategy
Corporate strategy digunakan pada perusahaan yang memiliki lebih dari satu unit
bisnis
2. Strategic business unit
Strategic Business Unit digunakan pada perusahaan dengan single dominant
product/ technoloy/ satu jenis usaha. Fungsional strategy termasuk pada SBU, karena
fungsional strategy harus mengacu pada SBU

1. Corporate strategy
Alasan mengapa peusahaan banyak menjadi korporasi, umumnya perusahaan
bebrntuk SBU, karena bisnisnya terus berkembang dan melihat peluang untuk memasuku
sektor yang berbeda, karena sektor yang berbeda maka harus dikelola dengan cara
pendekatan yang berbeda agar bisa terkoordinasi dan bersinergi maka mucullah korporai,
yaitu institusi yang menaungi uni-unit bisnis yang bergerak di industri yang berbeda.
Rasionalisasi korporasi :
1. Peluang untuk bersinergi dan berbagi infrastruktur
2. Mengkapitalisasi core kompetensi
3. Mengoptimalkan portfolio perusahaan, yaitu susunan dari usa-usaha yang dimiliki
perusahaan
Strategi dasar pada corporate strategy :
a) Integration strategy
 Vertical integration
Perusahaan berupaya untuk menggabungkan proses bisnisnya baik ke hulu
(backward) maupun ke hilir (forward). backward strategy merupakan perusahaan
menggabungkan suppliernya ke dalam perusahaan, dengan cara akuisisi atau
merger. Forward strategy merupakan perusahaan menggabungkan distributornya.
Pertimbangan ketika mengeksekusi integrasi strategy :
1. Ketika distributor atau pendistribusian produk-produk ke pasar sangat mahal
dan proses dsitribusi sangat vital bagi perusahaan
2. Ketersediaan distributor terbatas
3. Bisnis hulu dan hilir perusahaan memiliki peluang yang besar yang
memunhkinkan perusahaan tumbuh di sana

 Horizontal integration
Upaya perusahaan dalam memperluas pangsa pasarnya dengan cara
menggabungkan perusahaan dengan perusahaan pesaing.
`
b) Diversification strategy
Melakukan diversifikasi pada bisnis, diversifikasi strategy mengikuti konsep
dari manajemen portfolio yaitu berupaya meragamkan bisnis dalam upaya
mengoptimumkan value dan mengurang resiko
 Unrelated diversification
Diversifikasi yang tidak ada hubungannya suatu bisnis dengan bisnis
lainnya
 Related diversification
Diversifikasi pada bisinis yang masih terdapat sinergi antar bisnis tersebut
dari proses bisnis, penggunaan teknolgi.

2. Strategy business unit


a) Generic strategy
Generic strategic pada dasarnya ada tiga, yaitu cost leadership, diferentiation, dan
focus yang mana memiliki orientasi yang berbeda-beda.
Cost leadership strategy berorientasi dalam upaya berproduksi dalam biaya yang
paling rendah. Differentiation stratey merupakan perusahaan mengupayakan dirinya
berbeda dengan membuat suatu keunikan yang membuatnya berbeda dengan yang lain.
Focus strategy adalah perusahaan berupaya fokus pada segmen pasar yang kecil (area
geografis, lini produk).
Pada umumnya perusahaan mengkombinasikan ketiga strategi di atas, yang
membedakannya adalah prioritas masing-masing perusahaan. Ketiga strategi di atas
porter mengembangkannya menjadi lima, yaitu
I. cost leadereship - low cost,
II. cost leadership - based value,
III. differentiation,
IV. focus - low cost,
V. focus - based value

Cost leadership differentiation focus


Large I & II III
Small III IV & V

b) Intensive strategy
 Market penetration
Upaya perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan menggunakan
produk dan pasarnya sama, dalam hal ini perusahaan mengharapkan pembelian
berulang oleh konsumen
 Market development
Mengembangkan produk yang sama kepada area geografis yang berbeda
 Pruduct development
Menawarkan produk pada area yang sama dengan adanya pengembangan
produk yang baru, seperti fitur-fiturnya

c) Defensive strategy
 Retrenchment
Apabila kondisinya masih memungkinkan untuk diperbaiki, perusahaan
berupaya mengembalikan distinctive perusahaan yang kuat saat berada pada posisi
yang lemah
 Divestiture
Menjual divisi atau bagian dari perusahaan, apabila divisi tersebut tidak
menguntungkan bagi perusahaan
 Liquidation
Hal ini dilakukan apabila dua pendekatan sebelumnya tidak berhasil, menjual
asset-asset perusahaan karena ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban atau
sebagai modal kerja
 Bankcrupty
Membangkrutkan perusahaan, di mana perusahaan mendeklarasikan
kebangkrutannya di pengadilan, sehingga kurator akan menilai apakah perusahaan
tersebut layak dibangkrutkan dan menilai bagaimana kewajiban-kewajiban
perusahaan diselesaikan

Anda mungkin juga menyukai