Pemilihan sudut pandang akademik tertentu pada suatu masalah akan memungkinkan kita
untuk mempergunakan banyak literature untuk membantu kita merumuskan pernyataan
masalah yang layak.
Terdapat tiga tingkatan dalam mempersempit permasalahan manajemen yang luas
menjadi sebuah topik penelitian:
1. Identifikasi permasalahan manajemen yang luas
2. Penelitian pendahuluan
3. Menentukan permasalahan penelitan
PRELIMINARY RESEARCH
Setelah mengidentifikasi area masalah yang luas, penelitian pendahuluan akan
membantu peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang masalah dan
untuk mempersempit masalah ke topik yang dapat diteliti untuk dipelajari.
Penelitian pendahuluan harus membantu peneliti untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan seperti: “Apa masalahnya?”; “Mengapa masalah itu ada?”; “Apakah
masalahnya penting?”; dan “Apa manfaat menyelesaikan masalah?” Meskipun sifat yang tepat
dari informasi yang diperlukan untuk tujuan ini tergantung pada jenis masalah yang ditangani,
hal itu dapat diklasifikasikan secara luas di bawah dua judul:
1. Informasi tentang organisasi dan lingkungannya (faktor kontekstual).
2. Informasi tentang topik yang diminati.
Tergantung pada situasi, jenis masalah yang diselidiki, dan sifat dari beberapa tanggapan
awal yang diterima, aspek-aspek tertentu mungkin harus dieksplorasi lebih dalam daripada
yang lain.
Informasi kontekstual tersebut dapat diperoleh melalui berbagai metode pengumpulan
data primer dan/atau sekunder, seperti wawancara dan tinjauan arsip dan arsip perusahaan.
Data yang dikumpulkan melalui sumber yang ada disebut data sekunder. Data sekunder adalah
data yang telah dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan lain selain tujuan penelitian saat ini.
Beberapa sumber data sekunder adalah buletin statistik, publikasi pemerintah, informasi yang
dipublikasikan atau tidak dipublikasikan yang tersedia baik dari dalam maupun luar organisasi,
situs web perusahaan, dan Internet. Sifat dan nilai data sekunder harus dievaluasi dengan
cermat sebelum digunakan.
Kriteria utama untuk mengevaluasi data sekunder:
- Timeliness of the data. Kapan data dikumpulkan? Yang penting datanya up-to-date. Periksa
tanggal pada semua data sekunder Anda untuk memastikan bahwa Anda memiliki informasi
terbaru yang tersedia.
- Accuracy of the data. Apa tujuan (menyajikan) data? Halaman web dibuat dengan tujuan
tertentu. Organisasi komersial sering kali memposting informasi online yang mungkin
menguntungkan mereka dalam beberapa cara atau mewakili kepentingan mereka sendiri.
Siapa yang mengumpulkan data? Bagaimana data dikumpulkan? Apa kredensial penulis
tentang hal ini? Keakuratan data dapat dipengaruhi oleh siapa yang mengumpulkannya dan
bagaimana data tersebut dikumpulkan. Apakah data konsisten dengan data dari sumber
lain? Jika informasi spesifik bervariasi dari satu sumber ke sumber lainnya, Anda perlu
mencari tahu informasi mana yang lebih akurat.
- Relevance of the data. Tidak semua data sekunder yang Anda temukan akan relevan
dengan kebutuhan khusus Anda. Data mungkin akurat dan mutakhir tetapi tidak berlaku
untuk tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian Anda.
- Costs of the data. Berapa biaya datanya? Apakah manfaatnya lebih besar daripada
biayanya? Apakah Anda lebih baik mengumpulkan data lain? Apakah Anda lebih baik
menggunakan metode pengumpulan data (primer?) lainnya?
Pengumpulan data sekunder seringkali sangat membantu pada tahap awal proses
penelitian, tetapi dalam beberapa kasus, informasi paling baik diperoleh dengan metode lain
seperti mewawancarai orang, observasi, atau dengan memberikan kuesioner kepada individu.
Data seperti itu yang peneliti kumpulkan secara langsung untuk tujuan penelitian tertentu
disebut data primer. 4 metode utama pengumpulan data primer (wawancara, observasi,
pemberian angket, dan eksperimen)
Pernyataan masalah yang baik mencakup pernyataan tujuan penelitian dan pertanyaan
penelitian. Sedangkan tujuan penelitian fundamental (atau dasar) dalam bisnis berkaitan
dengan perluasan pengetahuan (proses) bisnis dan manajemen secara umum, tujuan akhir dari
penelitian terapan sering untuk mengubah sesuatu untuk memecahkan masalah tertentu yang
dihadapi dalam pekerjaan. Maksud atau tujuan penelitian dengan demikian menjelaskan
mengapa penelitian itu dilakukan. Pernyataan tujuan penelitian harus singkat, tetapi tetap
mengomunikasikan dengan jelas fokus project. Sebuah project penelitian yang bertujuan untuk
mendamaikan temuan yang kontradiktif atau untuk menetapkan kondisi batas juga merupakan
tantangan nyata. Pernyataan masalah yang baik adalah relevan tetapi juga layak.
Sebuah pernyataan masalah relevan jika bermakna dari perspektif manajerial, perspektif
akademis, atau keduanya. Dari perspektif manajerial, penelitian relevan jika berkaitan dengan
masalah yang saat ini ada dalam pengaturan organisasi atau area yang diyakini manajer perlu
ditingkatkan dalam organisasi. Dari perspektif akademis, penelitian dikatakan relevan jika:
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk memperoleh data yang menggambarkan
topik yang diminati. Studi deskriptif sering dirancang untuk mengumpulkan data yang
menggambarkan karakteristik objek (seperti orang, organisasi, produk, atau merek), peristiwa,
atau situasi. Penelitian deskriptif bersifat kuantitatif atau kualitatif yang melibatkan
pengumpulan data kuantitatif seperti peringkat kepuasan, angka produksi, angka penjualan,
atau data demografis, tetapi mungkin juga memerlukan pengumpulan informasi kualitatif.
Terkadang peneliti tertarik pada asosiasi antar variabel untuk menggambarkan populasi,
peristiwa, atau situasi. Studi korelasional menggambarkan hubungan antar variabel. Sementara
studi korelasional dapat menunjukkan bahwa ada hubungan antara dua variabel, menemukan
korelasi tidak berarti bahwa satu variabel menyebabkan perubahan pada variabel lain.
Contoh umum dari pertanyaan penelitian kausal adalah: "Apa pengaruh sistem
penghargaan terhadap produktivitas?" dan “Bagaimana nilai yang dirasakan mempengaruhi
niat beli konsumen?” Maksud peneliti melakukan studi kausal adalah untuk dapat menyatakan
bahwa variabel X menyebabkan variabel Y. Jadi, ketika variabel X dihilangkan atau diubah dalam
beberapa cara, masalah Y terpecahkan (perhatikan bahwa cukup sering, bagaimanapun, tidak
hanya satu variabel yang menyebabkan masalah dalam organisasi). Di bawah ini menjelaskan
bahwa untuk membangun hubungan sebab akibat, keempat kondisi berikut harus dipenuhi:
Usulan penelitian yang disusun oleh peneliti merupakan hasil usaha yang terencana,
terorganisir, dan cermat, dan pada dasarnya memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Judul kerja.
2. Latar belakang penelitian.
3. Rumusan masalah:
A. Tujuan studi
B. pertanyaan penelitian.
4. Ruang lingkup penelitian.
5. Relevansi penelitian.
6. Desain penelitian, menawarkan rincian tentang:
A. Jenis studi – eksploratif dan deskriptif
B. Metode pengumpulan data
C. Desain pengambilan sampel
D. Analisis data.
7. Kerangka waktu penelitian, termasuk informasi kapan laporan tertulis akan diserahkan
kepada sponsor.
8. Anggaran, merinci biaya dengan mengacu pada item pengeluaran tertentu.
9. Daftar Pustaka yang dipilih.
MANAGERIAL IMPLICATIONS
Informasi awal dikumpulkan oleh peneliti untuk mempersempit area masalah yang luas
dan untuk mendefinisikan pernyataan masalah yang spesifik. Dalam banyak kasus, peneliti
mewawancarai pengambil keputusan, manajer, dan karyawan lain untuk mendapatkan
pengetahuan tentang situasi sehingga dapat lebih memahami masalahnya. Setelah masalah
ditentukan dan pernyataan masalah didefinisikan, peneliti perlu menilai kemampuan
penelitiannya; jika peneliti tidak memiliki keterampilan atau sumber daya untuk melaksanakan
proyek, ia harus menolak proyek tersebut.