3. Mendefinisikan masalah
Setelah melakukan interview pengumpulan data awal dan review literature, peneliti berada dalam posisi
untuk mempersempit masalah dari luas areanya dan mendefinisikan masalah yang menjadi perhatian
dengan lebih spesifik jelas. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana terdapat gap
antara realitas dengan kondisi ideal yang diinginkan. Masalah tidak berarti suatu yang sangat
bermasalah pada situasi saat ini dan harus segera diperbaiki. Masalah dapat diindikasikan sebagai minat
atas suatu isu tertentu, yang mana dengan mencari cara yang tepat untuk menjawabnya, mungkin saja
dapat mengembangkan situasi menjadi lebih baik.
Tanggapan
Area masalah
Perkembangan zaman membuat kajian masalah yang dapat diangkat menjadi suatu penelitian
mengalami perkembangan yang signifikan sampai dengan saat ini, sehingga memberikan peneliti lebih
banyak kesempatan untuk dapat mengelaborasi masalah masalah baru.
Survei literatur
Kemudahan-kemudahan yang dapat dinikmati oleh seorang peneliti pada zaman ini juga tidak terbatas
pada itu saja, melainkan juga pada aspek pengumpulan data awal maupun data pendukung saat
melakukan penelitian. Dengan perkembangan teknologi, seorang peneliti dapat dengan mudah
mengakses data tentang suatu organisasi atau perusahaan yang akan diteliti. Database yang sudah
terkomputerisasi saat ini juga dapat memudahkan peneliti dalam melakukan pencarian atas literatur
yang dibutuhkan, bahkan tanpa perlu datang secara langsung ke perpustakaan.
Identifikasi masalah
Terdapat 3 kriteria yang dapat dipakai untuk menilai kualitas suatu masalah, yaitu:
Harus relevan : terdapat pengetahuan yang tersedia atas topik yang diteliti
Harus dapat dilakukan : dapat dikerjakan, kaitannya dengan waktu, effort dan biaya
Harus menarik : karena penelitian adalah proses yang memakan waktu, topik harus sesuatu
yang diminati oleh peneliti sehingga dapat menjaga agar peneliti tetap termotivasi.