Anda di halaman 1dari 6

BAB 3: BIDANG MASALAH YANG LUAS DAN MENENTUKAN RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan metode pengumpulan data awal


JAWAB:
Pengumpula informasi/data awal dapat dilakukan dengan:
1) Introspeksi: metode ini merupakan suatu metode penelitian dengan melihat-lihat atau menyelidiki
keadaan atau peristiwa yang sedang terjadi.
2) Wawancara terstruktur/tidak terstruktur: yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya
langsung kepada responden.
3) Tinjauan melalui sumber informasi yang ada, seperti artikel berita, buku teks, penyelenggaraan
konferensi, dan internet

2. Mengapa penting untuk mengumpulkan informasi mengenai latar belakang organisasi?


JAWAB:
Informasi mengenai latar belakang organisasi akan berguna dalam melakukan pengumpulan informasi
dengan metode wawancara dengan pihak menajer dan keryawan suatu organisasi. Dengan mengetahui
latar belakang perusahaan, akan membantu kita dalam menyatakan persoalan-persoalan yang terkait
dengan masalah yang akan diivestigasi dan membantu dalam membuat formulasi masalah yang tepat.

3. Apakah peneliti sebaiknya selalu memperoleh informasi tentang aspek structural dan karakteristik
pekerjaan dari mereka yang diwawancarai? Berikan alasan untuk jawaban anda disertai contoh.
JAWAB:
Ya, karena dengan mengetahui informasi tentang aspek strukural dan karakteristik pekerjaan
responden, maka akan memudahkan peneliti untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan terkai
dengan pekerjaan responden tersebut. Contoh: Mahasiswa akuntansi ingin menyusun penelitian
mengenai audit manajemen dari perusahaan X, maka respondennya terkait dengan pihak manajemen
dan karyawan dari perusahaan tersebut. Jadi ketika hendak meminta keterangan dari responden,
peneliti tentu akan menanyakan mengenai bagaimana struktur dan karakteristik pekerjaannya untuk
memperoleh informasi terkait dengan masalah yang akan ditelitinya.

4. “Tahap definisi masalah mungkin lebih penting dalam proses penelitian dibandingkan tahap solusi
masalah.” Diskusikan pernyataan tersebut.
JAWAB:
Pendefinisian masalah (define problem), yaitu mengklarifikasi karakteristik-karakteristik situasi.
Tahap ini meliputi kegiatan mengkhususkan apa yang diketahui dan yang tidak diketahui, menemukan
tujuan-tujuan, dan mengidentifikasi kondisi-kondisi yang standar dan ekstrim. Dengan memiliki
definisi yang benar tentang sebuah masalah maka akan mudah menentukan instrumen-instrumen
penelitian yang mengarah pada masalah yang item-itemnya sudah dideskripsikan dengan tepat. Tanpa
definisi masalah, proses pengambilan data kemudian analisa dan hasilnya bisa jadi akan bias. Jika
sebuah penelitian memiliki hasil yang bias maka solusi yang diberikan tentu tidak lagi efektif dan
fokus pada penyelesaian masalah. Disamping untuk memperjelas proses penelitian dan pemberian
solusi, definisi masalah merupakan cara untuk efisiensi waktu.

5. Mengapa seseorang harus menentukan definisi masalah jika telah mengetahui bidang masalah luas
yang akan dipelajari?
JAWAB:
Karena itu sangat penting bahwa fokus untuk penelitian lebih lanjut, atau dengan kata lain,
masalahnya, diidentifikasi dan didefinisikan secara jelas. tidak ada jumlah penelitian yang baik yang
dapat menemukan solusi untuk solusi tersebut, jika masalah kritis atau masalah yang akan dipelajari
tidak jelas ditunjukkan.

6. Berikan rumusan masalah yang fokus dan jelas dalam bidang masalah yang luas dari budaya
organisasi.
JAWAB:
Pada hakekatnya dalam kehidupan sehari-hari manusia didalam melakukan usahanya selalu
berhadapan dengan masalah: “masalah merupakan setiap kesulitan yang menggerakan manusia untuk
memecahkannya” masalah harus dapat dirasakan sebagai suatu rintangan yang mesti dilalui (dengan
jalan mengatasinya) apabila kita berjalan terus. Menurut Komaruddin (1983:208) “masalah” berasal
dari kata Yunani yaitu “Problema” yang berarti suatu pertanyaan yang dilemparkan untuk dipecahkan,
atau suatu proporsi yang memerlukan penyelesaian. sementara itu Nazir (1983:133) mengemukakan
pandangannya yaitu masalah timbul karena adanya tantangan, adanya kesaingaan atau kebingungan
kita terhadap suatu hal atau fenomena, adanya kemenduaan arti (ambiguity), adanya halangan dan
rintangan, adanya celah (gap), baik antara kegiatan atau fenomena yang telah ada maupun yang akan
ada.
Beranjak dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa masalah merupakan suatu rintangan atau
kendala-kendala yang sedang dihadapi hal mana mendorong munculnya usaha-usaha guna mencari
atau menemukan pemecahan masalah tersebut secara cermat melalui prosedur yang sistematis.
Menurut pengamatan peneliti sementara, budaya organisasi yang diterapkan di Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar cukup efektif karena tingkat profesionalisme kerja pegawai
negeri sipil dikantor tersebut cukup baik. Dengan demikian, atas dasar latar belakang masalah yang
diuraikan diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu :
Bagaimanakah Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil di
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar?

Sumber: repository.warmadewa.ac.id (by NM Wati 2016)

7. Di bawah ini adalah intisari dari sebuah artikel Business Week. Setelah membacanya,
a. identifikasi bidang masalah yang luas,
b. jelaskan bagaimana Anda akan meneruskannya lebih jauh.
Meskipun minivan, pickup, dan kendaraan sport dari Chrysler memperoleh pangsa pasar truk yang
besar, pangsa pasar mobilnya berada di belakang GM, Ford, Honda, dan Toyota. Masalah kualitas
meliputi, di antaranya, kebocoran bensin dan kerusakan suku cadang.
JAWAB:
a. Bidang masalah yang luas: Mobil Chrysler tertinggal dalam pangsa pasar.
b. Proses lebih lanjut mengenai intisari tersebut adalah perusahaan harus meningkatkan kualitas dari
produk yang dijual agar bisa bersaing dengan perusahaan lain. mewawancarai pengguna GM, Ford,
Honda, dan pengguna mobil Toyota dan memperoleh bagaimana reaksi mereka baik positif
maupun negatif terhadap mobil yang mereka gunakan dan mengapa mereka lebih suka itu. Reaksi
serupa dari para pengguna mobil Chrysler juga harus dikumpulkan. Seseorang harus melanjutkan
lebih jauh berdasarkan analisis dari tanggapan-tanggapan ini.
8. Buatlah rumusan masalah (mengapa dan apa) untuk situasi berikut ini.
Loyalitas Karyawan
Perusahaan memperoleh manfaat dari loyalitas karyawan. Perampingan yang semena-mena dalam
organisasi selama masa resesi mengikis loyalitas jutaan karyawan. Manfaat ekonomi dari loyalitas
mencakup biaya rekrutmen dan pelatihan yang lebih rendah, produktivitas karyawan yang lebih
tinggi, kepuasan pelanggan, dan mendorong semangat karyawan baru. Supaya manfaat tersebut tidak
hilang, beberapa perusahaan, ketika melakukan perampingan, mereka mencoba berbagai taktik. Cuti
fleksibel, misalnya, merupakan salah satu cara. Hal tersebut membuat karyawan menerima 20% gaji
mereka, plus manfaat bagi perusahaan, saat karyawan mengambil cuti panjang 6 sampai 12 bulan,
dengan opsi pemanggilan jika mereka dibutuhkan. Perusahaan lain mencoba alternatif, seperti
komunikasi yang lebih intens, kerja sama yang erat, dan sebagainya.
JAWAB:
- Mengapa perusahaan mencoba berbagai taktik ketika melakukan perampingan?
- Apakah manfaat yang diperoleh perusahaan dari loyalitas karyawan?
9. Bagaimana Anda akan mendefinisikan masalah yang luas pada kasus di bawah ini?
Akuntansi Menjadi Radikal
GAAP (Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum) melakukan pekerjaan akuntansi yang tidak dapat
diterima untuk kegiatan utama perusahaan pada zaman informasi. Saat ini, investor tidak
mengetahui informasi yang diketahui oleh orang lain karena akuntansi tidak lagi relevan. Tujuan
dasar akuntansi menyediakan informasi yang berguna untuk membantu investor membuat investasi,
kredit, dan keputusan Terkait yang masuk akal, namun aset dan aktivitas terpenting saat ini-modal
intelektual dan pengetahuan kerja-yang dimengerti.
Profesor Robert A. Howell ingin mereformasi sistem akuntansi dengan tujuan untuk mempe.
Pengukuran bagaimana perusahaan menghasilkan kas dan membuat nilai.
JAWAB:
Definisi Masalah: Apa cara terbaik untuk meningkatkan sistem akuntansi di Era Informasi yang akan
memberikan data dan informasi yang berguna bagi investor untuk membuat keputusan rasional?
BAB IV: TINJAUAN LITERATUR KRITIS

1. Apakah tujuan dari tinjauan literature kritis?


JAWAB:
Tujuan dari tinjauan Literatur kritis adalah membantu peneliti dalam mendeskripsikan suatu
permasalahan dengan baik juga mengembangkan pengetahuan yang relevan dengan penelitian yang
sedang dilakukan, memastikan bahwa tidak ada variabel penting di masa lalu yang ditemukan
berulang kali mempunyai pengaruh atas masalah, yang terlewatkan.

2. Bagaimana Anda akan melakukan tinjauan literatur pada area tanggung jawab sosial perusahaan
(corporate social responsibility)?
JAWAB:
1) Buatlah Outline tentang informasi yang diutuhkan. Outline yang dimaksudkan disini yaitu jatah
kunci dari setiap informasi yang dibutuhkan dimana outline tersebut akan membaantu agar lebih
fokus mencari bahan untuk referensi. Kita bisa menuliskan outline tersebut dalam bentuk paragraf
maupun sub judul. Untu area CSR maka kita dapat membuat outline mengenai hal-hal yang sesuai
dengan CSR.
2) Mencari Informasi dari Berbagai Sumber. Untuk informasi mengenai CSR kita bisa mendapatkan
informasi dari internet misal situs resmi perusahaan yang meliput mengenai program CSR yang
dilakukan, atau dari berita yang memberitakan CSR tersebut, dan kita juga dapat memperoleh
langsung informasi tersebut dengan cara wawancara dengan karyawan dari perusahaan tersebut.
3) Menyusun paraphrase. Menyusun memakai bahasa sendiri tujuanya agar tidak dianggap plagiat
copy karya orang lain, maka sangat penting untuk anda membuat tinjauan pustaka dengan
menuliskan ulang beserta susunan kata yang didapat pada bagian pencarian literatur. Cara
mudahnya bisa memakai kutipan langsung maupun tidak langsung.

3. Mengapa kutipan yang benar itu penting?Apakah konsekuensi dari tidak memberikan nama sumber
dari materi yang di ambil?
JAWAB:
Kutipan yang benar itu penting karena jika kita tidak mengutip sesuai dengan aturan maka akan
berakibat fatal bagi kebenaran penguatan argumen dalam karya tulis kita, dan dengan mengutip secara
benar maka tidak ada yang dirugikan atau menderita konsekuensi yang merugikan dari kegiatan
penelitian. Mengutip dengan benar akan membuat isi dari penelitian lebih dapat dipercaya karena
sumbernya jelas. Konsekuensi dari tidak memberikan nama sumber dari materi yaitu ada yang
dirugikan atau menderita konsekuensi yang merugikan dari kegiatan penelitian ,seperti dikenakan
hukum pidana karena perbuatan plagiat dalam penulisan karya ilmiah merupakan suatu tindak pidana.

4. Setelah mempelajari dan mengekstraksi informasi dari semua pekerjaan terkait yang dilakukan
sebelumnya, bagaimana caranya Peneliti tahu referensi, artikel, dan informasi mana yang harus
mendapat perhatian dalam ulasan literatur?
JAWAB:
Caranya yaitu peneliti dapat memulai survei literatur dari informasi, tidak peduli informasi tersebut
dikumpulkan dari wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, ia dapat dengan mudah memulai survei
literatur dengan mempertimbangkan bidang minatnya, dan di mana ia ingin menulis tentang ilmu yang
ingin disampaikan. Namun, tinjauan literatur pada bidang topik sangat membantu bagi peneliti karena
fakta bahwa peneliti dapat fokus pada wawancara, lebih hati-hati dan lebih bermakna pada beberapa
aspek yang ditemukan signifikan dalam studi yang tersedia dan diterbitkan. Peneliti mengetahui
tentang referensi, informasi, dan artikel yang harus diberikan keunggulan dalam survei literatur karena
ia hanya mengumpulkan sumber-sumber kunci atau utama dalam kelompok-kelompok tertentu. Dan
tergantung pada topik dan situasi peneliti melakukan evaluasi sumber dan kemudian mengumpulkan
informasi yang paling relevan serta relevan.Dengan cara ini ia dapat menemukan referensi, artikel dan
informasi yang relevan, dan juga menjadi dapatmenemukan celah dalam literatur yang ada serta cara-
cara di mana masalah dapat diselesaikan dengan penelitian lebih lanjut. Lebih lanjut, selama
penelitian, peneliti hanya mempertimbangkan informasi yang paling relevan dan mengabaikan fakta
dan contoh yang tidak relevan.Ini juga membantu peneliti untuk mempertimbangkan fakta-fakta yang
sesuai dengan topik dan dapat mendukung topik atau dapat membantu dalam menjelaskan
topik.Setelah peneliti mengumpulkan beberapa sumber dan informasi terkait, ia dapat dengan mudah
memilih sumber mana yang dianggap penting dan mana yang dapat diabaikan selama survei literatur.
Dia dapat membandingkan dan melihat topik terkait dalam perspektif contoh-contoh ini dan dapat
menghubungkannya dengan topik tersebut. Dengan cara ini, ia dapat menggunakan contoh dan
penjelasan yangpaling tepat dalam tinjauan literatur, dan dapat menjadi mampu mengidentifikasi
bahwa sumber, artikel, dan informasi ini harus diberikan keunggulan sementara yang lain dapat
diabaikankarena tidak mengandung bahan yang diperlukan.Lebih lanjut, sambil mempelajari bahwa
peneliti menjadi dapat mengekstrak informasi yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai