Anda di halaman 1dari 3

Irsyah Mazdayenny-3BD4/46117017

PERILAKU ORGANISASI

Perilaku organisasi pada hakikatnya berdasar pada ilmu perilaku itu sendiri yang dikembangkan
dengan menjadikan tingkah laku manusia dalam suatu organisasi sebagai pusat perhatiannya. Kerangka
dasar bidang pengetahuan ini didukung paling sedikit dua komponen, yakni individu-individu yang
berperilaku (manusia) dan organisasi sebagai wadah dari perilaku tersebut.

Menurut Robbins, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak
perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan
pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektivan organisasi. Perilaku organisasi meliputi aspek
yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia, serta aspek yang ditimbulkan dari pengaruh
manusia terhadap aspek organisasi.

Defenisi Organisasi

Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari dalam berbagai bidang ilmu seperti sosiologi,
ekonomi, politik, psikologi dan manajemen. Pada dasarnya organisasi digunakan sebagai tempat atau
wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Jadi sebuah organisasi dapat tercipta dari adanya interaksi dari dua atau lebih individu yang
memiliki visi, misi serta tujuan yang sama. Organisasi memang harus jelas tujuan serta berbagai hal yang
akan dilakukan di dalamnya tertuang dalam visi dan misi organisasi. Tentunya hal ini harus sudah
ditentukan sejak awal karena berkaitan dengan pembagian tugas serta bentuk kerja sama yang akan
dilakukan masing-masing anggota yang ada di dalamnya. Sehingga tujuan ini menjadi poin yang sangat
penting dimiliki sebuah organisasi dalam mengoptimalkan kinerja yang ada di dalamnya.

Karakteristik Organisasi

Secara umum organisasi mempunyai lima karakteristik utama, yakni:

1. Unit/entitas sosial. Organisasi sebagai suatu entitas sosial merupakan suatu sistem berkelanjutan
dari aktivitas-aktivitas sekelompok manusia yang terkoordinasi dan teerstruktur, yang
mempergunakan kemampuan yang dimiliki manusia dan sumber daya yang tersedia dalam
memenuhi kebutuhan dan mecapai tujuan organisasi tersebut.
Irsyah Mazdayenny-3BD4/46117017

2. Beranggotakan minimal dua orang. Sebuah organisasi harus beranggotakan minimal dua orang
sebab, seseorang yang bekerja sendiri akan sulit dalam melakukan berbagai tugas yang memerlukan
berbagai keterampilan khusus yang berbeda pula.
3. Berpola kerja yang terstruktur. Sebuah organisasi harus memiliki pola kerja yang terstruktur agar
organisasi memiliki kinerja yang baik dan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan organisasi berpengaruh dalam mengembangkan
organisasi baik dalam perekrutan anggota, dan pencapaian apa yang ingin dilakukan dalam
berjalannya organisasi tersebut.
5. Mempunyai identitas diri. Dalam suatu organisasi, hampir dipastikan bahwa mereka akan memiliki
identitas tersendiri.

Dimensi Orgsnisasi

Dimensi Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian
organisasi. Menurut Richard L. Daft (1998:15), dimensi desain organisasi terdiri dari 2 tipe yaitu:

1. Dimensi Struktural, yaitu dimensi yang menggambarkan karakteristik internal dari organisasi dan
menciptakan suatu dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi. Dimensi struktural terdiri
dari:
a. Formalisasi
b. Spesialisasi
c. Standarisasi
d. Hierarki Otoritas
e. Kompleksitas
f. Sentralisasi
g. Profesionalisme
h. Personnel ratio (Rasio Karyawan).
2. Dimensi Kontekstual, yaitu dimensi yang menggambarkan keseluruhan dari suatu organisasi.
Dimensi ini memperlihatkan susunan organisasi yang mempengaruhi dan membentuk suatu dimensi
struktural organisasi, yang terdiri dari:
a. Ukuran. Ukuran adalah besarnya suatu organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam
organisasi tersebut.
b. Teknologi Organisasi. Teknologi organisasi adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk
teknik dan cara yang digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output.
Irsyah Mazdayenny-3BD4/46117017

c. Lingkungan. Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen


kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.

Jenis-jenis Organisasi

Berdasarkan tujuan didirikannya, sebuah organisasi dapat didedakan kedalam dua kelompok:

1. Orientasi yang berorientasi ekonomi (profit oriented organization): jenis organisasi yang sengaja
didirikan untuk membantu manusia memenuhi kebutuhan ekonomi, khususnya kebutuhan ekonomi
para pendirinya atau pemilik organisasi tersebut.
2. organisasi tidak beorientasi ekonomi (disebut organisasi nirlaba—not-for-profit organization):
merupakan organisasi yang berorientasi pada kesejahteraan para konstituen daripada kesejahteraan
para pendirinya.

Peran Manajer dalam Organisasi

1. Peran Interpersonal. Peran ini meliputi hubungan antarmanusia yang berupa ketokohan,
kepemimpinan, dan kemampuan seorang manajer menjadi penghubung.
2. Peran Informasional. Peran ini meliputi kegiatan manajer dalam memonitor, disseminator, dan juru
bicara.
3. Peran Desicional. Peran ini menuntut seorang manajer bertindak sebagai entreprenur, arbitrer,
pengalokasi sumber daya, dan sebagai negosiator

Keterampilan Manajerial

Seorang manajer harus memiliki keterampilan manajerial (manajerial skills) yang berupa:

1. Keterampilan Teknis (Technical Skill): kemampuan seseorang untuk mengaplikasikan ilmu


pengetahuan yang dimilikinya, khususnya pengetahuan yang sangat khusus atau spesialis.
2. Keterampilan Hubungan Antara Manusia (Human Skill): kemampuan untuk bekerja sama,
memahami, dan memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill): kemmpuan untuk menganalisis dan mendiagnosis
masalah-masalah yang bersifat kompleks.

Anda mungkin juga menyukai