Anda di halaman 1dari 25

BAB III

PEMBAHASAN

A.Pengertian Merger

Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu
diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap
dengan segala nama dankekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap
berdiri tersebut.

Seluruh proses merger biasanya dirahasiakan dari masyarakat umum, dan


karyawan pada perusahaan yang terlibat. Karena sebagian besar upaya merger
tidak berhasil, dan kebanyakan dirahasiakan, sulit untuk memperkirakan berapa
banyak potensi merger terjadi pada tahun tertentu.

Merger mungkin dicari karena beberapa alasan, beberapa di antaranya bermanfaat


bagi para pemegang saham, beberapa di antaranya tidak. Salah satu penggunaan
merger, misalnya, adalah untuk menggabungkan perusahaan yang sangat
menguntungkan dengan perusahaan yang bangkrut untuk menggunakan untuk
mengimbangi keuntungan,dan untuk sementara bertujuan memperluas perusahaan
secara keseluruhan.

Peningkatan pangsa pasar merupakan salah satu tujuan merger, terutama antara
perusahaan besar. Dengan bergabung dengan pesaing utama, perusahaan dapat
mendominasi pasar dimana perusahaan tersebetu bersaing. Bentuk penggabungan
ini dapat menyebabkan masalah ketika dua perusahaan mendominasi bergabung,
karena dapat memicu litigasi mengenai hukum monopoli.

1.Tipe-Tipe Marger

Merger berdasarkan aktivitas ekonomik dapat diklasifikasikan dalam lima tipe,


yaitu:
 Merger Horisontal

Merger horisontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaanyang bergerak
dalamindustri yang sama. Sebelum terjadi merger perusahaan-perusahaan ini
bersaing satu sama lain dalam pasar/industri yang sama. Salah satu tujuan utama
merger danakuisisi horisontal adalahuntuk mengurangi persaingan atau untuk
meningkatkan efisiensi melalui penggabungan aktivitas produksi,pemasaran dan
distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas administrasi. Efek dari merger
horisontal ini adalah semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada industri
tersebut.Apabila hanya terdapat sedikit pelaku usaha, maka struktur pasar bisa
mengarah pada bentuk oligopoli, bahkan akan mengarah pada monopoli.

 Merger Vertikal

Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang


bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksiatau operasi. Merger dan akuisisi
tipe ini dilakukan jika perusahaanyang berada pada industri hulu memasuki
industri hilir atau sebaliknya.Merger danakuisisi vertikal dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang bermaksud untuk mengintegrasikan usahanya
terhadap pemasok dan/atau pengguna produk dalam rangka stabilisasi pasokan
dan pengguna.Tidak semua perusahaan memiliki bidang usaha yang lengkap
mulai dari penyediaan input sampai pemasaran. Untuk menjaminbahwa pasokan
input berjalan dengan lancar maka perusahaantersebut bisa mengakuisisi atau
merger dengan pemasok. Mergerdan akuisisi vertikalini dibagi dalam dua bentuk
yaitu integrasi kebelakang atau ke bawah (backward/downwardintegration)
danintegrasi ke depan atau ke atas (forward/upward integration).
 Merger Konglomerat

Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing-
masing bergerak dalam industri yang tidak terkait. Mergerdan akuisisi
konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaan berusaha mendiversifikasi bidang
bisnisnya dengan memasukibidang bisnis yang berbeda sama sekali dengan bisnis
semula.Apabila merger dan akuisisi konglomerat ini dilakukan secara terus
menerus oleh perusahaan, maka terbentuklah sebuah konglomerasi. Sebuah
konglomerasi memiliki bidang bisnis yang sangat beragam dalam industri yang
berbeda.

 Merger Ekstensi Pasar

Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih
perusahaan untuk secara bersama-sama memperluas area pasar. Tujuan merger
dan akuisisi ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produk
masing-masing perusahaan.Merger dan akusisi ekstensi pasar sering dilakukan
oleh perusahan-perusahan lintas Negara dalam rangka ekspansidan penetrasi tanpa
harus membangun fasilitas produksi dari awaldi negara yang akan dimasuki.
Merger dan akuisisi ekstensi pasar dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ekspor
karena kurang memberikan fleksibilitas penyediaan produk terhadap konsumen
luar negeri.pasar. Strategi ini dilakukan untuk mengakses pasar luar negeri dengan
cepat.
 Merger Ekstensi Produk

Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh duaatau lebih
perusahaanuntuk memperluas lini produk masing-masing perusahaan. Setelah
merger perusahaan akanmenawarkanlebih banyak jenis dan lini produk sehingga
akan menjangkau konsumen yang lebih luas. Merger dan akuisisi ini dilakukan
dengan memanfaatkan kekuatan departemen riset dan pengembangan masing-
masing untuk mendapatkan sinergi melalui efektivitas riset sehingga
lebih produktif dalam inovasi.

2.Alasan-alasan Melakukan Merger


Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger
maupun akuisisi, yaitu :
a. Pertumbuhan atau diversifikasi

Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar


saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi.
Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan
ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi
perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.

b. Sinergi

Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi


(economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya
overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan
perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang
melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja
yang berlebihan dapat dihilangkan.
c. Meningkatkan dana

Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi


internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal.
Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki
likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan
penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana
dengan biaya rendah.
d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi

Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya
efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak
dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk
mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan
yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.

e. Pertimbangan pajak

Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau
sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak
dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk
memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan
menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan
pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger
tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan
memaksimisasi kesejahteraan pemilik.

f. Meningkatkan likuiditas pemilik

Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang


lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan
saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan
perusahaan yang lebih kecil.

g. Melindungi diri dari pengambilalihan

untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat (Gitman, 2003, p.714- Hal ini
terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak
bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai
pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban
perusahaan menjadi terlalu tinggi 716).
3.Manfaat Merger

Perusahaan yang melakukan merger atau mengakuisisi perusahaan lain


mempunyai berbagai tujuan yang memberikan manfaat kepada perusahaan
tersebut.

Pertama, adanya merger akan dapat meningkatkan pendapatan


perusahaan. Peningkatan pendapatan perusahaan dikarenakan perusahaan
melakukan pemasaran yang baik, strategi yang lebih dan terfokus, serta
penguasaan pasar. Pada sisi lain, pendapatan perusahaan menjadi
terdiversifikasi karena perusahaan melakukan penggabungan usaha

Kedua, salah satu alasan utama mengapa perusahaan mau melakukan merger
karena perusahaan akan mengalami efisiensi dalam biaya operasi
dibandingkan dengan dua perusahaan yang terpisah. Salah satu contoh
penurunan biaya dapat dilakukan dengan melakukan pemasaran secara
bersama untuk produk berbeda dibandingkan dengan dua perusahaan
terpisah. Operasi perusahaan dapat diefisienkan, terutama dalam bidang
sumber daya manusia yang menangani kepegawaian. Pembayaran gaji dapat
dilakukan dengan satu divisi yang menggunakan teknologi lebih baik.
Pengiklanan perusahaan dapat dilakukan sekaligus dibandingkan dengan dua
perusahaan yang sendiri-sendiri. Biaya iklan lebih murah karena biaya
iklan hanya satu dengan adanya merger. Cara ini efektif dan sangat
menguntungkan perusahaan.

Penggabungan dua perusahaan juga memberikan keuntungan terhadap jaringan


perusahaan yang semakin besar bila dibandingkan dengan sendiri-sendiri.
Dalam kasus ini akan timbul biaya produksi yang mengalami penurunan dan
kuantitas produksi akan mengalami peningkatan sehingga pendapatan
perusahaan mengalami peningkatan. Dengan adanya efisiensi yang
dilakukan, maka laba perusahaan akan meningkat sehingga harga saham akan
mengalami peningkatan.
Ketiga, kapitalisasi pasar perusahaan mengalami peningkatan bila
perusahaan melakukan merger. Bila perusahaan berdiri sendiri, maka
kapitalisasinya tidak mengalami peningkatan secara cepat dikarenakan
pertumbuhan laba yang kecil. Tetapi, dengan merger perusahaan, maka
kapitalisasi saham perusahaan lebih besar dikarenakan adanya harapan
investor terhadap perusahaan yang akan mengalami peningkatan pendapatan
sesuai dengan tujuan merger tersebut.

Keempat, adanya merger akan memberi peningkatan kualitas sumber daya


manusia di perusahaan merger. Pegawai yang baik akan bekerja dan
mentransfer pengetahuan kepada pegawai yang belum memahami. Artinya,
antarpegawai akan saling memberi pengetahuan untuk meningkatkan kemajuan
perusahaan. Diskusi antarpegawai akan terjadi karena mereka saling
bertukar informasi untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki.

Kelima, adanya merger bagi dua perusahaan akan memperbaiki posisi


keuangan perusahaan serta kualitas neraca perusahaan. Semakin baiknya
posisi dan kualitas neraca perusahaan, membuat perusahaan semakin
mempunyai bargaining di pasar, baik dalam rangka memasarkan produk
perusahaan maupun mendapatkan bahan baku. Kualitas neraca perusahaan
juga memberikan citra yang baik kepada investor dan akhirnya
meningkatkan nilai saham perusahaan di bursa. Bagi bank yang mempunyai
pinjaman di perusahaan tersebut semakin yakin dananya akan kembali
sehingga perusahaan dapat meningkatkan kreditnya dengan kualitas neraca
tersebut.
B.Pengertian Akuisisi

Akuisisi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris acquisition yang
berarti pengambil alihan. Kata akuisisi aslinya berasal dari bhs. Latin, acquisitio,
dari kata kerja acquirere. Beberapa pengertian Akuisisi, yaitu:
1. Akuisisi (acquisition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu
perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva netto
dan operasi perusahan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva
tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.
2. Menurut PSAK No. 2 paragraf 08 tahun 1999 : ”Akuisisi (acqusition) adalah
suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi
(acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang
diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu
kewajiban, atau mengeluarkan saham”.
3. Sedangkan Michael A. Hitt, dkk (2002 : 259) menyatakan bahwa : ”Akuisisi
yaitu memperoleh atau membeli perusahaan lain dengan cara membeli sebagian
besar saham dari perusahaan sasaran.”
4. Definisi lainnya menurut P.S Sudarsanan (1999) dalam Christina (2003 : 9);
”Akuisisi dapat didefinisikan sebagai sebuah perjanjian, sebuah perusahaan
membeli aset atau saham perusahaan lain, dan para pemegang dari perusahaan
lain menjadi sasaran akuisisi berhenti menjadi pemilik perusahaan.”
5. Marcell Go dalam Christina (2003 : 9), dalam bukunya yang berjudul
manajemen grup bisnis menyatakan bahwa : “Akuisisi sering juga disebut sebagai
investasi peranan modal. Akuisisi adalah penguasaan sebagian saham dari
perusahaan subsidiary, melalui pembelian saham hak suara perusahaan subsidiary,
dalam jumlah material (lebih dari 50%)”.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka akuisisi dapat disimpulkan
sebagai pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan oleh perusahaan lain yang
dilakukan dengan cara membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan, dimana
perusahaan yang diambil alih tetap memiliki hukum sendiri dan dengan maksud
untuk pertumbuhan usaha. Akuisisi juga bisa diartikan sebagai pembelian suatu
perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering
digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk
akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh
Coca-Cola, dan lain-lain.

1. Klasifikasi Akuisisi
Berdasarkan bentuk dasar akuisisi, terdapat tiga prosedur dasar yang tepat
dilakukan perusahaan untuk mengambil alih perusahaan lain, yaitu :
1. Merger atau konsolidasi
Istilah merger sering digunakan untuk menunjukkan penggabungan dua
perusahaan atau lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang
bergabung. Sedangkan consolidation menunjukkan penggabungan dari dua
perusahaan atau lebih, dan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung tersebut
hilang, kemudian muncul nama baru dari perusahaan gabungan.
2. Akuisisi saham
Cara kedua untuk mengambil alih perusahaan lain adalah membeli saham
perusahaan tersebut, baik dibeli secara tunai, ataupun menggantinya dengan
sekuritas lain (saham atau obligasi). Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
untuk memilih antara akuisisi saham atau merger :
a. Dalam akuisisi saham, tidak diperlukan rapat umum pemegang saham
(RUPS) dan pemungutan suara
b. Dalam akuisisi saham, perusahaan yang akan mengakuisisi dapat
berhubungan langsung dengan pemegang saham target lewat tender offer.
c. Akuisisi saham seringkali dilakukan secara tidak bersahabat untuk
menghindari manajemen perusahaan target yang seringkali menolak
akuisisi tersebut.
d. Seringkali sejumlah minoritas pemegang saham dari perusahaan target
tetap
tidak mau menyerahkan saham mereka untuk dibeli dalam tender offer,
sehingga perusahaan target tetap tidak sepenuhnya terserap ke perusahaan
yang mengakuisisi.
3. Akuisisi Assets
Suatu perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan jalan membeli
aktiva perusahaan tersebut. Cara ini akan menghindarkan perusahaan dari
kemungkinan memiliki pemegang saham minoritas, yang dapat terjadi pada
peristiwa akuisisi saham. Akuisisi assets dilakukan dengan cara pemindahan hak
kepemilikan aktiva-aktiva yang dibeli.
Berdasarkan keterkaitan operasinya, akusisi dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Akuisisi Horisontal
Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan lain yang mempunyai bisnis atau
bidang usaha yang sama. Perusahaan yang diakuisisi dan yang mengakuisisi
bersaing untuk memasarkan produk yang mereka tawarkan.
b. Akuisisi vertikal
Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan yang berada pada tahap proses
produksi yang berbeda. Misalnya, perusahaan rokok mengakuisisi perusahaan
perkebunan tembakau.
c. Akuisisi konglomerat
Perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi tidak mempunyai keterkaitan
operasi. Akuisisi perusahaan yang menghasilkan food-product oleh perusahaan
komputer, dapat dikatakan sebagai akuisisi konglomerat (Suad Husnan, 1998 :
648-651).

2. Motivasi Akuisisi
Alasan yang sering dikemukakan ketika perusahaan bergabung dengan
perusahaan lain atau melakukan akuisisi adalah karena dengan akuisisi,
perusahaan mampu mencapai pertumbuhan lebih cepat daripada harus
membangun unit usaha sendiri. Selain itu, faktor yang paling mendasari
perusahaan melakukan akuisisi adalah motif ekonomi (mendapat keuntungan).
Beberapa perusahaan melakukan akuisisi karena adanya beberapa
motivasi.Menurut Suad Husnan (1998 : 658-660) motivasi akuisisi adalah sebagai
berikut :
1. Sinergi
Sinergi merupakan nilai gabungan dari kedua perusahaan yang bergabung,
lebih besar dari penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan.
Jadi, kondisi saling menguntungkan Pdari peristiwa akuisisi, akan terjadi jika
telah diperoleh sinergi. Sinergi yang dihasilkan akuisisi ada dua jenis yaitu
operasional sinergi dan sinergi keuangan. Operasional sinergi adalah sinergi yang
dinikmati perusahaan karena kombinasi dari beberapa operasi, sehingga dapat
menekan biaya atau menaikkan penghasilan. Sedangkan sinergi keuangan, berasal
dari penghematan yang dinikmati perusahaan yang berasal dari sumber pendanaan
(financing)
2. Peningkatan pendapatan
Dengan adanya akuisisi, pendapatan dapat meningkat karena kegiatan
pemasaran yang lebih baik, strategi benefits, dan peningkatan daya saing.
Pemasaran yang lebih baik dapat terjadi karena pemilihan bentuk dan media
promosi yang lebih tepat, memperbaiki sistem distribusi, dan menyeimbangkan
komposisi produk. Strategi benefits memungkinkan perusahaan mengembangkan
produk, atau menembus target pasar yang semula sulit untuk dilakukan.
Sedangkan peningkatan daya saing dapat terjadi apabila penggabungan usaha
tersebut meningkatkan pengusaan pasar oleh perusahaan sehingga menimbulkan
kekuatan monopoli.
3. Penurunan biaya
Penurunan biaya mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari peningkatan unit
yang dihasilkan, sehingga menekan biaya rata-rata (economies of scale)
menghilangkan manajemen yang kurang efisien dan penggunaan sumberdaya
yang komplementer, juga merupakan sumber-sumber untuk mengurangi biaya.
4. Penghematan pajak
Perusahaan melakukan akuisisi sebagai potensi memperoleh penghematan
pajak. Salah satu sumber penghematan pajak adalah untuk meningkatkan debt
capacity. Apabila penggabungan perusahaan menyebabkan kombinasi perusahaan
tersebut mampu meminjam lebih besar tanpa harus meningkatkan biaya
kebangkrutan, maka tambahan pinjaman tersebut akan mampu memberikan
manfaat dalam bentuk tax savings.
5. Diversifikasi
Manajemen melakukan akuisisi untuk tujuan diversifikasi usaha, yaitu
keinginan untuk memasuki industri yang lebih luas dan menguntungkan dimana
industri target berada, dan dengan menggabungkan dua badan usaha yang berbeda
ini, maka akan memiliki jenis usaha yang lebih besar tanpa harus memulai usaha
dari awal, karena semuanya sudah dirintis oleh perusahaan yang diakuisisi,
sehingga perusahaan pengakuisisi hanya melanjutkan apa yang telah ada.
3. Manfaat Akuisisi
Menurut Shapiro (1991 : 933) dalam Christina (2003 : 12), keuntungan atau
manfaat akuisisi adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dalam bisnis sekarang
daripada melakukan pertumbuhan secara internal.
2. Mengurangi tingkat persaingan dengan membeli beberapa badan usaha
guna menggabungkan kekuatan pasar dan pembatasan persaingan.
3. Memasuki pasar baru penjualan dan pemasaran sekarang yang tidak dapat
ditembus.
4. Menyediakan managerial skill, yaitu adanya bantuan manajerial mengelola
aset-aset badan usaha.
4. Proses Akuisisi
Proses akuisisi merupakan suatu faktor penting, terutama karena pembelian
suatu unit bisnis tertentu pada umumnya berkaitan dengan jumlah uang yang
relatif besar dan membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga bagi perusahaan
pengambil alih, sebelum memutuskan untuk akuisisi terhadap suatu perusahaan
terlebih dahulu akan berusaha memahami secara lebih jelas mengenai prospek dan
sasaran yang akan dicapai.
Proses akuisisi menurut P.S Sudarsaman (1999 : 50) dalam Christina (2003 :
15) terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Tahap persiapan, meliputi :
a. Mengembangkan strategi akuisisi, alasan penciptaan nilai dan kriteria akuisisi
b. Meneliti, menyaring dan mengidentifikasi perusahaan target.
c. Evaluasi strategi terhadap sasaran dan menilai kelayakan akuisisi
2. Tahap negosiasi, meliputi :
a. Pengembangan strategi pengarahan
b. Mengevaluasi keuangan dan perhitungan harga perusahaan target
c. Negosiasi dan transaksi pembiayaan
3. Tahap integrasi (penggabungan), meliputi :
a. Mengevaluasi kesehatan organisasi dan budaya perusahaan
b. Mengembangkan pendekatan integrasi
c. Menyesuaikan strategi, organisasi dan budaya antara perusahaan pengakuisisi
dan perusahaan yang diakusisi.

Sedangkan menurut Alfred Rappaport (1979) dalam Christina (2003: 16)


proses analisis akuisisi melalui tiga tahap yaitu :
1. Planning
Proses perencanaan akuisisi dimulai dengan suatu analisis terhadap corporate
objectives and product market strategics. Analisis ini ditujukan untuk memahami
kekuatan dan kelemahan yang meliputi berbagai aspek seperti ekonomi, sosial,
teknologi dan sebagainya. Disamping itu, analisis ini juga meliputi parameter-
paratemeter industri seperti proyeksi tingkat pertumbuhan pasar, peraturan
pemerintah dan faktor sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai
kriteria seperti kualitas manajemen, profitabilitas, struktur modal dan kriteria
lainnya.
2. Search and Screen
Proses pencarian dan pelacakan merupakan suatu pendekatan sistematik
untuk menggabungkan berbagai prospek akuisisi yang menarik dan dianggap
menguntungkan. Proses pencarian lebih menfokuskan pada “bagaimana” dan
“dimana” mencari calon perusahaan yang akan diambil alih, yang dianggap
menunjukkan calon terbaik sesuai dengan sasaran dan kriteria yang dikembangkan
dalam tahap proses perencanaan.
3. Financial evaluation
Proses evaluasi keuangan lebih memfokuskan pada jawaban manajemen atas
beberapa pertanyaan mengenai harga tertinggi yang harus dibayar oleh perusahaan
pengambil alih serta apa yang menjadi resiko utama.
5. Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi
1. Kelebihan Akuisisi
Kelebihan-kelebihan akuisisi saham dan akuisisi aset adalah sebagai
berikut:
a) Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang
saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm,
mereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding
firm.
b) Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung
dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender
offer sehingga tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.
c) Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan,
akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak
bersahabat (hostile takeover).
d) Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan
mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak
ada halangan bagi pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui
akuisisi (Harianto dan Sudomo, 2001, p.643-644).
2. Kekurangan Akuisisi
Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut :
a) Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui
pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran
dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara
setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.
b) Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi
merger.
c) Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum
dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi. (Harianto dan
Sudomo, 2001, p.643).

6. Motif Perusahaan Melakukan Akuisisi

Adapun motif dalam perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Motif politis adalah penggabungan usaha perusahaan dilakukan karena


adanya muatan politis didalamnya, baik politis perusahaan maupun politis negara
misalnya, akuisitor melakukan merger dan akuisisi dengan perusahaan target
untuk mendapatkan legalitas, Sehingga perusahaan tersebut dapat dikendalikan
sebagai satu kesatuan dengan badan usaha akuisitor.

2. Motif prestis adalah perusahaan melakukan merger dan akuisisi untuk


3. perusahaan target semata-mata hanya berdasarkan prestis yang dapat
menunjukkan kepada siapa saja bahwa perusahaan akuisitor memang ”bonafit”
dan dapat ”dipercaya”. Tujuan akhirnya adalah dapat mengakses kebutuhan dana
dari pihak luar, bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan merger dan


akuisisi adalah:

a) Sinergi.

Sinergi adalah kemampuan lebih yang diperoleh dari penggabungan dua atau
lebih kekuatan. Secara matematis dapat digambarkan penggabungan angka, yaitu
satu ditambah satu samam dengan dua (1+1=2). Sinergi bukan mengasilkan
jumlah dua, tetapi diatas dua yaitu menghasilkan tiga, empat dan seterusnya
(1+1=4). Istilah sinergi berasal dari kata synergy dalam disiplin ilmu fisika.
Sinergi menggambarkan penggabungan dua faktor akan menghasilkan tenaga
yang lebih besar dinbandingkan dengan jumlah tenaga yang dihasilkan sebelum
bergabung. Bila itu diterapkan, Kartini Muliadi (1992) mengatakan dengan: “it
refer to the ability of a corporate combination to be more profitable than the
individual profit of the firm that were combined”. Sinergi diperoleh dalam
beberapa bentuk. Misalnya sinergi finansial, sinergi pemasaran, sinergi penjualan
dan lain-lain.

b) Tambahan Modal Kerja.

Modal kerja bagi suatu perusahaan digunakan untuk pembiayaan yang sifatnya
jangka pendek. Tambahan modal kerja akan lebih mudah diperoleh dari transaksi
akuisisi

c) Perubahan Biaya Finansial.

Finansial secara umum dalam suatu perusahaan merupakan ”darahnya”


perusahaan. Finansial mempunyai kesempatan bertambah lebih banyak jika
dilakukan akuisisi dengan perusahaan target.
C.Pengertian Konsolidasi

Salah satu strategi dalam dunia korporasi yaitu konsolidasi, merger dan akuisisi.
Secara garis besarnya tujuan dari strategi-strategi tersebut yaitu untuk mencapai
pertumbuhan yang lebih cepat, memperkuat struktur, difersivikasi produk, sinergi
antar entitas dan meingkatkan market share. Terkadang pengertian ketiga istilah
antara konsolidasi, merger dan akuisisi sering tertukar karena istilah tersebut
hampir mirip dan kita kurang memahaminya. Untuk itulah pada pembahasan kali
ini kami akan mengulas tentang pengertian konsolidasi, untuk yang merger dan
akuisisi bisa baca di artikel yang berjudul pengertian merger danpengertian
akuisisi. Bagi kamu yang belum tahu apa itu konsolidasi. Berikut ini saya berikan
definisi konsolidasi agar kamu bisa lebih paham tentang apa yang dimaksud
konsolidasi. Pembahasan ini meliputi pengertian konsolidasi, pengertian
konsolidasi menurut para ahli, proses konsolidasi, ciri-ciri konsolidasi, contoh
konsolidasi

Pengertian Konsolidasi
Konsolidasi adalah penggabungan usaha dari dua perusahaan atau lebih dimana
dalam meneruskan kegiatan usaha gabungan tersebut dibentuk perusahaan baru
dan seluruh perusahaan yang bergabung menghentikankegiatannya.
Pengertian Konsolidasi dapat juga dairtikan sebagai suatu gabungan antara 2
perusahaan menjadi satu perusahaan yang mempunyai nama baru. Konsolidasi
pada umumnya akan menghasilkan perusahaan baru dengan melakukan
pengambilan alih aset, hak serta kewajiban yang dimiliki oleh kedua perusahaan
yang telah bergabung tersebut. Konsolidasi ini lebih banyak ditujukan dalam
kebutuhan bisnis, dengan adanya konsolidasi maka diharapkan dua perusahaan
yang telah bergabung memperoleh keuntungan yang besar melalui perusahaan
yang baru.
Pengertian Konsolidasi Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian konsolidasi menurut para ahli:

Pengertian Konsolidasi Menurut Aliminsyah


Konsolidasi adalah penggabungan usaha antara 2 perusahaan atau lebih dimana
untuk meneruskan kegiatan usaha gabungan, dibentuklah perusahaan baru dan
semua perusahaan yang telah bergabung menghentikan kegiatannya.

1. Roman Nurbawa

Menurut Roman Nurbawa, arti konsolidasi adalah pembubaran dua atau lebih
perusahaan yang kemudian digantikan dengan perusahaan baru yang secara
finansial mengambil alih semua aset yang dimiliki oleh perusahaan yang
dibubarkan tersebut.

2. Rudi Prasetya

Menurut Rudi Prasetya, arti konsolidasi adalah pembubaran dua atau lebih
perusahaan dan menggantinya dengan suatu perusahaan yang baru. Setiap
perusahaan yang dibubarkan tersebut dileburkan menjadi satu perusahaan.

3.Kamus Besar Bahasa doneInsia (KBBI)

Menurut KBBI, pengertian konsolidasi adalah meleburnya dua perusahaan atau


lebih menjadi satu perusahaan dengan visi yang sama.

5. Peraturan Pemerintah

lama tanpa melakukan likuidasi terlebih dahulu.Menurut Peraturan Pemerintah


No. 28 Tahun 1999, pengertian konsolidasi adalah penggabungan dua buah bank
atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan membubarkan bank
Pengertian Konsolidasi Menurut Rudi Prasetya
Konsolidasi adalah adanya dua PT atau lebih yang menggabungkan diri menjadi
satu PT. Semau PT yang pernah ada bubar dan meleburkan diri menjadi satu PT.

Proses Konsolidasi
Berikut ini adalah skema proses konsolidasi:

(Perusahaan X + Perusahaan Y = Perusahaan Z)

Sebagai contoh proses konsolidasi yaitu Bank Mandiri sebagai konsolidasi karena
mulanya Bank mandiri bermula dari dari berbagai perusahaan yang kemudian
bersatu dan membentuk nama perusahaan baru.

Ciri ciri Konsolidasi


Di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri konsolidasi dilihat dari berbagai aspek
seperti status perusahaan, rancangan & konsep, serta aktiva & pasiva.

1.Status Perusahaan

Perusahaan telah meleburkan diri bubar tanpa adanya likuidasi. Status perusahaan
yang baru hasil dari peleburan harus mempunyai status badan hukum yang baru
dari menkumham.

2.Rancangan dan konsep

Rancangan konsolidasi dan konsep akta konsolidasi harus mendapat persetujuan


dari pihak RUPS di tiap-tiap perseroan. Konsep akta konsolidasi yang telah
mendapatkan persetujuan RUPS dituliskan dalam akta konsolidasi yang dibuat di
hadapan notaris.

3.Aktiva dan pasiva

Aktiva dan pasiva dari perusahaan yang telah meleburkan diri akan beralih ke
dalam perusahaan baru hasil dari konsolidasi berdasarkan titel umum.
Contoh Perusahaan konsolidasi
Contoh perusahaan yang melakukan konsolidasi di indonesia yaitu:

 PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8) dan PT Smart Telecom (Smart)


menjadi SmartFren.
 Bank Bapindo.
 BBD (Bank Bumi Daya).
 Bank Exim Menjadi Bank Mandiri.
 Bank Dagang Negara.

Alasan melakukan konsolidasi


Dalam memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan lain bukanlah suatu
perkara yang mudah. Sebab keputuasan untuk bergabung itu diambil karena
adanya alasan yang kuat agar maksud dan tujuan bisa tercapai. Berikut ini adalah
beberapa alasan perusahaan melakukan konsolidasi.

3.Masalah kesehatan
Masalah kesehatan perusahaan, misalnya jika sebuah bank telah dinyatakan tidak
sehat oleh Bank Indonesia setelah melewati beberapa kali peerbaikan, maka bank
tersebut sebaiknya melakukan penggabungan dengan bank yang sehat. Apabila
bank yang digabungkan sama-sama tidak sehat kondisinya maka sebaiknya
melakukan pilihan penggabungan konsolidasi atau diakuisisi oleh bank yang lebih
sehat.

4.Masalah Manajemen
Keadaan Manajemen suatu perusahaan misalnya bank yang kurang profesional
atau semprawut, membuat perusahaan terus mengalami kerugian dan sulit
berkembang. Sebaiknya jenis bank seprti ini melakukan penggabungan usaha atau
peleburan usaha dengan bank yang manajemennya lebih profesional dan
berkualitas.
5.Masalah Permodalan
Jika suatu perusahaan misalnya bank dirasakan kecil sehingga sangat sulit untuk
memperluas usahanya, maka bank tersebut bisa bergabung dengan satu atau
beberapa bank sehingga mempunyai modal yang besar.
6.Ingin Menguasai Pasar
Tujuan ingin bank, maka jumlah cabang maupun nasabah akan semakin
meningkat bergabung dan tidak diumumkan secara jelas kepada pihak luar.
Dengan melakukan penggabungan beberapa. Hal tersebut juga bertujuan untuk
menghilangkan pesaing yang ada.menguasai pasar biasanya hanya diketahui oleh
mereka yang ingin ikut
5.Teknologi dan Administrasi
Dalam kemajuan teknologi yang berkembang pesat, maka suatu perusahaan
misalnya bank memerlukan teknologi yang canggih dalam mengola data dan
administrasi. Untuk bisa menggunakan teknologi yang canggih tentunya
dibutuhkan modal yang tidak sedikit. Maka jalan keluar yang bisa dipilih salah
satunya dengan melakukan penggabungan dengan bank yang telah mempunyai
teknologi yang canggih. Untuk itu bank yang masih kurang teratur dalam hal
administrasi karena belum tersedianya teknologi yang memadai bisa melakukan
penggabungan ke bank yang administrasinya lebih baik, agar kedepannya bisa
menjadi lebih baik.

Kelebihan dan kekurangan konsolidasi


Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari konsolidasi.

Kelebihan Konsolidasi
Kelebihan dari konsolidasi yaitu sebagai berikut:

 Perusahaan yang melakukan konsolidasi akan mempunyai kekuatan lebih


besar dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan yang lainnya, hal itu
dikarenakan biasanya proses konsolidasi dilakukan lebih dari 2 perusahaan yang
melebur menjadi satu.
 Dengan melakukan konsolidasi, perusahaan yang sedang mengalami
kesulitan dalam hal modal tidak harus dilikuidasi, namun tetap masih dapat
bertahan walaupun dengan perubahan yang baru.

Kekurangan Konsolidasi
Berikut ini adalah beberapa kekurangan konsolidasi:

 Dengan melakukan konsolidasi perusahaan yang lama akan hilang hal itu
dikarenakan melebur menjadi satu.
 Untuk mengenalkan perusahaan hasil konsolidasi (perusahaan baru)
kepada masyarakat memerlukan waktu yang cukup lama.

Ciri-Ciri Konsolidasi

Konsolidasi memiliki beberapa karakteristik tertentu yang membedakannya


dengan proses penggabungan perusahaan dengan cara lain. Adapun ciri-ciri
konsolidasi adalah sebagai berikut:

1. Terjadi peleburan atau penggabungan dua perusahaan atau lebih


dengan membentuk perusahaan yang baru.
2. Setiap perusahaan lama yang dileburkan akan dibubarkan tanpa melalui
proses likuidasi.
3. Perusahaan baru hasil peleburan beberapa perusahaan tersebut harus
memiliki status badan hukum yang baru.
4. Rancangan konsolidasi dan konsep akta konsolidasi harus disetujui
oleh RUPS di tiap-tiap perseroan.
5. Semua aktiva dan pasiva perusahaan yang digabungkan tersebut secara
otomatis akan beralih pada perusahaan baru.
6. Konsep akta konsolidasi yang telah disetujui oleh RUPS akan
dituangkan dalam akta konsolidasi yang dibuat di hadapan notaris
dalam bahasa Indonesia.
7. Perusahaan baru hasil konsolidasi akan memiliki status badan hukum
pada tanggal diterbitkannya keputusan Menkumham tentang
perusahaan yang meleburkan diri tanpa proses likuidasi.

Contoh Perusahaan Konsolidasi

Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa arti konsolidasi adalah
dua perusahaan atau lebih yang bergabung bubar demi hukum, dan sebagai
gantinya dibentuk suatu perusahaan dengan nama yang baru meskipun secara
keuangan perusahaan baru tersebut mengambil alih aset hak serta kewajiban dari
perusahaan yang dibubarkan.
Adapun beberapa contoh perusahaan yang merupakan hasil konsolidasi adalah
sebagai berikut:

 Bank Mandiri, hasil konsolidasi dari Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang
Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), Bank
Pembangunan Indonesia (Bapindo).
 SmartFren, hasil konsolidasi dari PT. Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8),
PT. Smart Telecom (Smart).
 Indonesian Professional Reinsurer (IPR), hasil konsolidasi dari PT.
Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo), PT. Reasuransi Nasional
Indonesia (Nas Re), PT. Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re), dan PT.
Maskapai Reasuransi Indonesia (Marein).
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan konsolidasi Sebuah
perusahaan yang ingin melakukan konsolidasi dengan perusahaan lain, maka
sebelum konsolidasi dilakukan, ada beberapa faktor minimal yang mesti
dipertimbangkan dan diinvestigasikan terlebih dahulu, sebagai berikut :
a. Faktor Produksi Sebagaimana diketahui bahwa faktor produksi merupakan
salah satu faktor penting yang dipertimbangkan jika suatu konsolidasi akan
dilakukan. Sebab, dengan konsolidasi akan terjadi perpaduan antara dua sumber
produksi, baik produksi yang sama, produksi produk satu jalur, ataupun produksi
dua produk yang berbeda. Dalam suatu konsolidasi, dalam hubungan dengan
produksi ini, hal-hal yang harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :
1. Sejauh mana konsolidasi dapat menghemat production cost.
2. Standar produk yang bagaimana yang diinginkan dalam mempersatukan dua
produk yang mungkin standarnya berbeda
3. Berapa besar biaya yang diperlukan dalam hal tempat produksinya di tempat
yang berbeda. Juga hal yang harus dipertimbangkan adalah mengenai transportasi,
waktu, dan sebagainya.
b. Faktor Finansial Tentu saja faktor finansial juga merupakan faktor penting yang
harus dipertimbangkan dalam suatu konsolidasi. Beberapa masalah finansial dari
perusahaan yang mesti diperhatikan dalam konsolidasi adalah sebagai berikut :
1. Kewajiban Perusahaan, baik yang tercatat maupun yang tidak tercatat di dalam
pembukaan.
2. Finansial Statement, analisis terhadap Finansial Statement, termasuk proyeksi
untuk ke depan.
3. Inventories, dibagi dalam beberapa kategori seperti bahan mentah, pekerjaan
yang sedang diselesaikan dan barang yang sudah jadi.
4. Laporan kredit dari bank.
DAFTAR PUSTAKA

Brealy, R. M. (1999). Foundamental Of Corporate Finance. Irwin Megraw-Hill: Boston.

Gitman, L. J. (2003). Priciple Of Manajerial Finance, International Edition. Pearson

Education: Boston.

Gurendrawati, S. (1999). Study Empiris Tentang Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi

Untuk Merger dan Akuisisi Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan

Publik Di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

Harianto, S. (2001). Merger Dan Akuisis. Jurnal Manajemen, 640.

Harianto, S. (2001). Merger dan Akuisisi. Jurnal Manajemen, 643-644.

Harianto, S. (2001). Merger Dan Akuisisi. Jurnal Manajemen, 641-642.

Suta, I. P. (2000). Menuju Pasar Modal Modern. Jakarta: Bhakti.

Anda mungkin juga menyukai