Kelompok 8
1. HENNI S M (041188095)
2. ENDAH FARIKHAH NOFITA (041187996)
3. IRWAN MURDIANTO (041187878)
4. MELAN FAJARANI (041708431)
2
Kegiatan belajar 1
Strategi pertumbuhan
A. PENGERTIAN DAN JENIS STRATEGI PERTUMBUHAN
Strategi pertumbuhan adalah strategi bersaing yang berusaha mengembangkan (membesarkan)
perusahaan sesuai dengan ukuran besaran yang disepakati untuk mencapai tujuan jangka panjang
perusahaan
Perusahaan disebut tumbuh jika perusahaan tersebut
1. berhasil meningkatkan volume penjualan
2. besarnya pangsa pasar yang dikuasai
3. Besarnya laba yang diperoleh
4. wilayah pemasaran yang dijangkau,
5. ragam produk yang dihasilkan,
6. harta kekayaan yang dioperasikan,
7. penguasaan teknologi,
8. jumlah karyawan,
9. dan ukuran lain yang ditetapkan.
4
B. KONSENTRASI
Cocok untuk :
Industri tidak terlalu berpengaruh pada perkembangan teknologi
Pasar tidak mudah jenuh
Produk dinilai masyarakat sebagai produk unik
C. PERLUASAN PASAR
Berusaha Menambah jangkauan pemasaran dari barang yang telah diproduksi
menambah pasar sasaran
Menambah channel distribusi
Menambah promosi
D. PENGEMBANGAN PRODUK
Berusaha Mengubah produk tapi masih dalam unit usaha yang sama
7
Adaptasi
Modifikasi
Menambah
Mengurangi
Mengganti
Mengatur ulang
Membalik
Kombinasi
E. INTEGRASI HORIZONTAL
Menambah unit usaha yang menghasilkan barang dan atau jasa yang sama
dengan yang sebelumnya telah dimiliki ( biasanya mengakuisisi )
Alasan yang mendasari pilihan strategi integrasi horizontal adalah perusahaan berusaha
memperbesar penguasaan pangsa pasar, yang diharapkan dapat memperbesar kekuatan
pasar yang dimiliki. Perusahaan dapat bersaing dalam medan yang lebih luas, jika
perusahaan mampu melakukan akuisisi pada beberapa perusahaan sejenis yang ada dalam
satu industri dan berpeluang menjadi perusahaan yang dominan.
8
F. INTEGRASI VERTIKAL
Melakukan perluasan usaha pada bidang usaha yang sebelumnya menjadi
pemasok atau konsumen dari perusahaan
alasan yang menjadi dasar perusahaan melakukan integrasi vertikal
• peningkatan posisi kompetitif perusahaan.
• perusahaan berharap dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, yang ditimbulkan dari adanya
kombinasi operasi,
• koordinasi dan pengendalian internal,
• ekonomi informasi,
• penghematan biaya transaksi, dan
• stabilitas hubungan dalam rantai produksi dari unit usaha yang terkai
Efek negatif integrasi vertikal
• menimbulkan beban biaya strategis (strategic costs) yang harus ditanggung perusahaan, yang
biasanya sebagian besar
terdiri dari biaya terbenam (sunk costs).
9
G. DIVERSIFIKASI KONSENTRIK
Perusahaan melakukan ekspansi dengan menambah unit usaha baru pada bidang
usaha yang masih memiliki keterkaitan ( secara tidak langsung ).
Implementasi strategi ini cocok dilakukan bila perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat,
tetapi daya tarik industri yang rendah. Hal ini dapat diaplikasikan dengan mengakuisisi bisnis
yang memiliki jenis teknologi yang terkait, komplementaritas pemakaian antar produk,
kebutuhan sumber daya yang serupa, jenis saluran distribusi yang digunakan, dan pasar yang
dilayani sama dengan perusahaan induknya yang mengakuisisi. Strategi ini bertujuan agar
perusahaan mendapat sinergi, efisiensi, atau pengaruh pasar yang lebih besar serta membagi
resiko dengan prinsip membagi telur ke berbagai keranjang‘ melalui penggunaan bersama
sumber daya yang dimiliki tapi bukan saling ketergantungan. Penekanan strategi ini adalah
membangun kapabilitas sumber daya kunci dan kompetensi inti perusahaan.
Contoh
Pepsi membuat usaha KFC yang sama – sama masih menjual minuman
ringan
10
H. DIVERSIFIKASI KONGLOMERASI
Perusahaan membuat unit usaha yang tidak memiliki keterkaitan dengan usaha
yang sudah ada.
Motivasi dari perusahaan yang mengakuisisi adalah meningkatkan nilai saham
perusahaan, meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan, memperoleh sumber
daya yang dibutuhkan secara cepat, meningkatkan efisiensi dan profitabilitas
terutama jika terdapat sinergi antara perusahaan yang mengakuisisi dengan
perusahaan yang diakuisisi.
Strategi ini cocok dilakukan bila posisi kompetitif perusahaan berada pada rata-rata dan
daya tarik industrinya rendah. Sehingga kedua faktor tersebut mendorong perusahaan
mengalihkan upaya pengembangannya ke industri lain.
Kegiatan belajar 2
C. INDIKATOR INTERNAL
Beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai tanda perusahaan tidak
sehat yang muncul pada tahap awal daur kehidupan perusahaan, yaitu :
1. Ketidakcukupan kas
2. Keterbatasan (tekanan) likuiditas
3. Pengurangan modal kerja
4. Utang dagang membengkak
5. Piutang dagang meningkat
6. Penurunan ROI ( Return On Investment)
7. Penjualan mendatar (tidak meningkat)
8. Rugi terus-menerus dalam beberapa kuartal
9. Absensi tenaga kerja meningat
10.Tenaga kerja meningkat
11.Pengaduan konsumen meningkat
12.Arus informasi keuangan dan manajemen semakin meningkat
14
Berikut ini adalah beberapa indikator internal yang menunjuk pada tidakk sehatnya
perusahaan yang muncul pada pertengahan daur kkehidupan perusahaan
1. Persediaan meningkat
2. Penjualan menurun
3. Marjin berurang
4. Biaya meningkat
5. Bantuan pembayaran di depan oleh bank meningat
6. Permintaan konsiderasi dari bank bertambah
7. Informasi keuangan dan manajemen lambat dan tidak akurat
8. Kepercayaan konsumen berkurang
9. Saldo rekening bank tidak mencukupi
10.Tertundanya piutang dagang konsumen yang tak terpercaya
11.Pelanggaran perjanjian utang
12.Pembayaran tagihan dengan dana dari bank
15
D. INDIKATOR KOMBINASI
Berikut ini adalah tanda-tanda yang dijadikan petunjuk tida sehatnya
perusahaan yang disebaban oleh kedua determinan (eksternal dan
internal) yaitu :
1. Penerapan manajemen dengan prinsip perkecualiaan
2. Delegasi tanpa pengendalian, pengawasan, dan umpan balik
3. Vertikalisasi jenjang organisasi
4. Karyawan dengan lebih dari satu pemimpin
5. Putusnya rantai komando
6. Gaya kepemimpinan megah mewah oleh manajer senior
7. Memasarkan produk yang salah
8. Memasarkan pada pangsa pasar yang salah
9. Kesalahan pemilihan saluran destribusi
10.Sistem informasi keuangan yang tidak tanggap
11.Kehilanggan keunggulan bersaing
12.Perubahan teknologi
13.Kurang paham terhadap kebutuhan konsumen
18
E. PENYEHATAN STRATEGIK
F. PENYEHATAN OPERASIONAL
Penyehatan operasional berusaha melakukan perubahan operasi perusahaan,
akan tetapi hampir sama sekali tidak bersentuhan dengan usaha merubah
strategi bisnis. Untuk keperluan terjadinya arah perputaran perusahaan
biasanya menggunakan cara :
1. Manajemen berusaha meningkatkan penghasilan yang diperoleh dengan
berbagai teknik, Misanya dengan pemotonan harga, promosi, penambahan
dan perbaikan pelayanan konsumen, memperbaiki saluran distribusi dan
kualitas barang
2. Manajemen melakukan pemotongan biaya misalnya biaya administrasi,
pemasaran, penelitian dan pengembangan.
Pemilihan strategi ini tepat dilaksanakan oleh perusahan yang beroperasi dalam
industri yang telah dewasa yang hampir tidak menyediakan peluang pangsa pasar.
Strategi ini biasanya juga dipilih perusahaan yang memiliki fleksibilitas yang cukup
dalam anggaran operasi sehingga membuka peluang adanya pengurangan biasa yang
signifikan.
20
G. PROSES PENYEHATAN
Langkah-langkah proses penyehatan, yaitu :
1. Mengembalikan situasi yang serba tida teratur ke dalam beraturan
2. Memberian penilaian secara menyeluruh tentang kemungkinan
penarikan penghasilan dari piutang dagang, yang normalnya
berjangka waktu pendek.
3. Mulai dipikirkan kemungkinanmencari sumber tambahan
penghasilan baru.
Tahapan proses penyehatan, yaitu :
1. Manajemen melakuan evaluasi menyeluruh. Yang biasanya memerlukan waktu
satu bulan sampai tiga buian.
2. Membuat rencana penyehatan. Yang biasanya memerlukan waktu satu bulan
sampai enam bulan.
3. Manajemen mengimplementasikan rencana penyehatan yang telah dibuat.
Biasanya memerlukan waktu enam bulan sampai dua belas bulan.
4. Manajemen membuat langkah stabilisasi perusahaan, biasanya memerlukan
waktu enam bulan sampai dua belas bulan.
5. Penyiapan ke arah pertumbuhan bisnis. Memerlukan waktu antara satu sampai
dua tahun.
21
H. INTERVENSI NEGARA
Pada umumnya keterlibatan negara dilakukan dalam tiga tahapan pokok, yaitu :
1. Negara merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan ekonomi makro dan
hukum yang diperlukan sebagai landasan penyehatan.
2. Negara terlebih dahulu menyehatkan sektor keuangan, khususnya perbankan.
3. Negara melakukan intervensipenyehatan terhadap sektor riil, setelah terlebih
dahulu melakukan pemilahan perusahaan mana yang masih bisa dan memilioki
harapan untuk sehat kembali dan perusahaan yang tidak mungkin lagi disehatkan.
22
Thanks!
Any questions?