BISNIS INTERNASIONAL
MAYASARI (P0120020)
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Mayasari
ii
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.4 TUJUAN...................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
BAB 3....................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN......................................................................................11
3.2 SARAN...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iv
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
perlu berbagi sumber daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan
kerjasama antar unit di lintas negara tersebut.
Hal tersebut menarik perhatian penyusun untuk mempelajari strategi
internasional. Maka sesuai dengan latar belakang tersebut, penyusun mengambil
judul “STRATEGI INTERNASIONAL”.
1.4 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut
1. Memahami cara memperoleh keunggulan kompetitif.
2. Memahami strategi global total dalam bisnis internasional.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
kompetitif yang kedua adalah keunikan. Artinya adalah produk tidak mudah
dicontoh atau di-copy oleh pesaing.
Keunggulan kompetitif dalam tercipta apabila terdapat kesepadanan antara
distinctive competencies dari sebuah perusahaan dengan faktor-faktor kritis untuk
sukses dalam industrinya yang memungkinkan perusahaan. Terdapat dua cara
untuk mencapai keunggulan kompetitif, yaitu :
1. Keunggulan kompetitif dapat tercapai apabila perusahaan melakukan strategi
biaya yang memungkinkan untuk menawarkan produk pada harga yang lebih
rendah dibanding pesaing.
2. Keunggulan kompetitif juga dapat dicapai dengan strategi diferensiasi produk
sehingga pelanggan mempunyai persepsi tentang manfaat mufakat unik yang
membenarkan harga tinggi.
Kedua strategi tersebut mempunyai dampak yang sama untuk menigkatkan
manfaat yang dirasakan pelanggan. Pada dasarnya aliansi adalah sinergi untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif. Dengan beraliansi, perusahaan berharap
dapat menciptakan nilai lebih melalui transfer skill atau berbagai sumber daya di
antara berbagai unit bisnis, sebagai contohnya adalah aliansi yang dilakukan oleh
United Technology dengan DOW Chemical yang berhasil membangun suatu
piranti berbasis plastik terpadu untuk keperluan industri kedirgantaraan.
Aliansi Strategis yang dilakukan dua perusahaan atau lebih dalam
menghasilkan suatu produk hanya bisa meringankan beban biaya dan
mempersingkat waktu, tetapi juga mempercepat proses produksi sehingga produk
yang dihasilkan tetap inovatif dan mampu meraih konsumen sehingga
memberikan keuntungan. Aliansi strategis dapat membantu perusahaan untuk
mentransformasikan operasinya dan memperoleh akses pada berbagai sumber-
sumber baru teknologi, pasar dan wawasan yang mungkin sulit bagi perusahaan
untuk melakukan dan mempelajari dengan sendiri.
Dengan demikian untuk mencapai keunggulan kompetitif, aliansi yang
dilakukan perusahaan pada prinsipnya berupa pengkoordinasian dan saling
keterkaitan (linkage) setiap aktivitas dalam value chain antar perusahaan yang
4
akan memberikan nilai tambah. Ada tiga kondisi yang harus dipenuhi untuk
mewujudkan aliansi strategis. Ketiga kondisi tersebut adalah :
1. Mitra aliansi tetap independent. Artinya walaupun terjadi aliansi atau
kerjasama tetapi masing-masing perusahaan tetap menjalankan fungsi
usahanya dan tetap independent.
2. Setiap mitra bertanggung jawab atas mitra strategis dalam aliansi, misalnya
tugas pemasaran, penelitian, dan pengembangan.
3. Setiap mitra terus menerus memberikan kontribusi, misalnya apabila terjadi
keresahan dalam perusahaan yang beraliansi. Hal itu menjadi tugas mitra lokal
untuk mengamankan terus menerus .
5
atau menyamakan strategi global dengan manajemen strategis internasional
(pandangan ke dua). Meskipun benar bahwa definisi pertama secara eksplisit
fokus pada aspek-aspek internasional, definisi kedua terfokus tata kelola
perusahaan dan CSR. Secara keseluruhan, global strategi sebagai lapangan di
persimpangan antara manajemen strategis dan bisnis internasional.
Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat melewatkan peluang-
peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu tidak
menunjukkan adanya peluang atau karena peluang-peluang itu mengharuskan
produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar lokal. Akibatnya srategi ini tidak
responsif terhadap pasar-pasar lokal dan sulit dikelola karena kebutuhan untuk
mengkoordinasi strategi-strategi tersebut dan mengoperasikan keputusan lintas
negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi yang efisien perlu berbagi sumber
daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar unit di lintas
negara tersebut. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan
Jepang.
Di bawah ini merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
melakukan strategi global:
1. Membentuk tim global
Keterlibatan setiap manajer sangat penting bagi keberhasilan strategi
global. Pemilihan anggota tim merupakan kunci daalam pengambilan
keputusan. Anggota tim global yang dipilih berasal dari:
- Pimpinan bisnis
- Perwakilan senior dari bisnis terkait
- Eksekutif perusahaan senior
Idealnya satu tim terdiri dari enam sampai delapan orang. Sebagai
tambahan, tim membutuhkan staf yang bertugas dalam perencanaan. Suatu tim
dipimpin oleh ketua.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh tim global adalah menentukan
jadwal rapat. Oleh karena itu, jadwal rapat harus ditentukan pada saat
pertemuan pertama rapat. Karena setiap anggota tim memiliki kesibukan
masing-masing, jadwal rapat sebaiknya dilakukan 2 sampai 3 kali dalam satu
6
bulan. Selain itu dalam pemilihan lokasi rapat, sebaiknya dilakukan bergiliran
dari satu negara ke negara lain.
2. Menentukan bisnis
Pemimpin dari tim global harus memiliki gagasan bisnis yang akan
dianalisis sebelum mereka dapat membentuk tim global, namun gagasan dari
anggota pun diperlukan. Dalam bisnis sendiri terdapat tiga dimensi produk
atau jasa, yaitu fungsi, tenaga kerja, dan layanan konsumen.
3. Mengidentifikasi pasar
Setelah menentukan pasar, tim global menetukan pasar yang akan
dimasuki, mulai dari bentuk pasar, meramalkan permintaan pasar, dan
menentukan market share.
4. Mengidentifikasi pesaing
Tim global harus menentukan pesaing mana yang dianggap paling penting
untuk diidentifikasi. Pesaing yang yang harus dianalisis adalah sebagai
berikut:
a. Semua pesaing global yang memiliki market share di atas 5%
b. Pesaing terbesar yang berada di negara asalnya, meskipun pesaing
tersebut tidak go international.
c. Pesaing global yang potensial
Jika memungkinkan, jumlah perusahaan yang masuk daftar pesaing harus
ada sepuluh pesaing atau lebih.
5. Memeriksa strategi inti
Dalam menganalisis strategi global, terkadang beberapa anggota dari tim
global tidak mengetahui apa strategi inti dari bisnis mereka atau memiliki
pandangan yang berbeda mengenai strategi inti dari bisnis mereka. Sehingga
akan sangat membantu jika mengetahui strategi inti sedini mungkin. Cara
yang paling baik dalam memeriksa strategi inti adalah dengan meminta para
anggota menuliskan strategi inti yang ada di pikiran mereka. Hal ini dilakukan
untuk menghindari kesalahpahaman antaranggota. Strategi inti ini harus
meliputi:
- Deskripsi mengenai bisnis
7
- Tujuan strategis
- Target keuangan
- Sumber keunggulan kompetitif
- Unsur-unsur strategis
- Aktivitas pertambahan nilai
- Strategi kompetitif
6. Memeriksa pemilihan negara
Pemilihan negara merupakan hal terpenting dari internasionalisasi dan
globalisasi. Manajer perlu mempertimbangkan segala sesuatu mengenai
negara yang akan dipilih mulai dari kondisi politik, ekonomi, sosial, teknologi,
dan hukum.
Tim global harus mengevaluasi pemilihan negara dengan menggunakan
tahap-tahap berikut:
a. Mengidentifikasi wilayah/negara
Tim global harus mengidentifikasi seluruh wilayah atau negara
yang sudah dipilih atau yang akan dipilih.
b. Mengembangkan subfaktor untuk setiap faktor yang ada
Tim global harus mengembangkan daftar dari subfaktor untuk
menaksir setiap faktor.
c. Memeberikan bobot untuk setiap subfaktor
Tim global harus memberikan bobot pada setiap subfaktor dengan
jumlah bobot sebesar 100 poin.
d. Memberikan rating untuk setiap negara pada setiap subfaktor
Tim global harus memberi rating pada setiap wilayah atau negara
pada setiap subfaktor dengan skala 0 sampai 10.
e. Mengkombinasikan bobot dan rating agar menjadi skor total untuk
setiap negara atau wilayah
Untuk menentukan rating total dari setiap negara, bobot dan rating
harus dikalikan, kemudian dijumlahkan.
f. Menentukan skor total untuk resiko dari setiap negara
8
Total dari rating negara harus menentukan resiko dari tiap negara
seperti kestabilan politik, resiko pengambilalihan, dan resiko nilai
tukar mata uang
7. Mendiagnosis potensi globalisasi industri
Untuk mendiagnosis potensi globalisasi industri, ada dua tahap yang
harus ditempuh. Pada tahap pertama, tim global dapat membuat penilaian
awal dalam rapat. Hasil penilaian dapat diverifikasi oleh manajer dan staf
di tahap kedua. Selanjutnya tim global harus mengidentifikasi bagaimana
globalisasi industri menciptakan peluang.
8. Mengevaluasi strategi global
Terdapat tiga gagasan utama untuk mengevaluasi strategi global:
a. Analisis keuntungan potensial dari penggunaan strategi global
b. Analisis dari globalisasi industri
c. Analisis mengenai reaksi pesaing
9. Mengevaluasi kapabilitas organisasi
Selanjutnya tim global akan mengevaluasi organisasi atau perusahaan,
apakah organisasi atau perusahaan tersebut akan mampu atau tidak dalam
memasuki bisnis global
10. Mengembangkan program global
Tugas terakhir dalam analisis strategi global yang akan dilakukan oleh
tim global adalah mengspesifikasi rencana program yang akan mereka
jalankan. Dengan kata lain tahap terakhir ini adalah memastikan
implementasi dari program yang akan dijalankan.
9
Bagan di bawah ini merupakan langkah-langkah dalam melakukan strategi
global total.
1
Membentuk tim
global
2
Menentukan
bisnis
3 4
Mengidentifikasi Mengidentifikasi
kunci pasar kunci pesaing
5
Memeriksa
strategi inti
6
Memeriksa
pemilihan negara
7
Mendiganosis
potensi industri
global
8 9
Mengevaluasi Mengevaluasi
penggunaan kapabilitas
strategi global organisasi
10
Mengembangkan
program global
10
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bisnis internasional merupakan suatu transaksi yang dilakukan oleh suatu
negara dengan negara lain. Terdapat beberapa metode yang dilakukan suatu
perusahaan atau organisasi agar Go International, diantaranya ekspor, lisensi,
franchising/waralaba, kontrak manajemen, kontrak manufacture, patungan (Joint
Venture), cabang yang dimiliki penuh, operasi global, dan investasi portofolio.
Adapun terdapat tiga teori umum yang menjelaskan timbulnya motivasi
melakukan internasionalisasi bisnis, yaitu teori pasar tidak sempurna, teori
keunggulan komparatif, dan teori siklus hidup produk. Selain itu, untuk
memperoleh keunggulan kompetitif di pasar global, yaitu melakukan strategi
biaya dan strategi diferensiasi. Kemudian adapun global strategi yang berperan
sebagai lapangan di persimpangan antara manajemen strategis dan bisnis
internasional.
3.2 SARAN
Ini adalah makalah sudah penyusun susun dengan sebaik-baiknya, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggungjawabkan.
Setelah membaca makalah ini, pembaca disarankan untuk membaca referensi
lain dari media cetak maupun media elektronik.
12
DAFTAR PUSTAKA
iv
iv