Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rindra Saktia Rahman

NPM : 20130210266
Kelas : 6-A2 Pemasaran
JAWABAN UAS MANAJEMEN KOPERASI

1. Apa saja faktor penyebab koperasi sulit maju atau berkembang! Bagaimana Upaya
yang dapat dilakukan stakeholder agar koperasi memiliki daya saing yang tinggi!
Jawab:
Ada beberapa faktor penyebab koperasi sulit maju atau berkembang. Beberapa di
antaranya meliputi:
a. Kurangnya manajemen yang efektif: Koperasi yang tidak memiliki manajemen
yang efektif cenderung mengalami kesulitan dalam mengatur sumber daya,
membuat keputusan strategis, dan merencanakan pertumbuhan jangka panjang.
Untuk mengatasi masalah ini, koperasi perlu meningkatkan kompetensi
manajerial dan kepemimpinan melalui pelatihan dan pendidikan.
b. Modal yang terbatas: Koperasi seringkali menghadapi kendala dalam
memperoleh modal yang cukup untuk mengembangkan usahanya. Ini bisa
disebabkan oleh akses yang terbatas ke lembaga keuangan atau kurangnya
kemampuan anggota koperasi untuk menyediakan modal tambahan. Salah satu
cara untuk mengatasinya adalah dengan mencari sumber pendanaan alternatif,
seperti melibatkan mitra strategis, mencari dukungan dari pemerintah atau
lembaga keuangan, atau menggalang modal dari anggota koperasi.
c. Ketidakmampuan bersaing: Persaingan bisnis yang ketat dapat menjadi hambatan
bagi koperasi yang sulit bersaing dengan bisnis lain yang lebih besar atau lebih
efisien. Untuk mengatasi ini, koperasi perlu meningkatkan kualitas produk atau
layanan, melakukan inovasi, memperluas jaringan distribusi, dan memanfaatkan
teknologi yang tepat.
d. Kurangnya keterlibatan anggota: Jika anggota koperasi tidak aktif atau kurang
berpartisipasi dalam kegiatan koperasi, maka koperasi akan sulit untuk
berkembang. Penting untuk mendorong partisipasi anggota melalui penyuluhan,
pelatihan, dan kegiatan yang mendorong keterlibatan mereka dalam pengambilan
keputusan dan operasional koperasi.
e. Peraturan yang kompleks: Beberapa koperasi mungkin menghadapi hambatan
dalam menjalankan kegiatan usahanya karena regulasi yang kompleks atau
birokrasi yang berlebihan. Koperasi perlu memahami dan mematuhi peraturan
yang berlaku, serta berkomunikasi dengan instansi terkait untuk memperoleh
bantuan atau klarifikasi jika diperlukan.
f. Kurangnya pembaruan dan adaptasi: Koperasi yang tidak mampu beradaptasi
dengan perubahan pasar atau teknologi cenderung tertinggal. Penting untuk terus
memantau tren pasar, mengikuti perkembangan teknologi, dan melakukan inovasi
untuk menjaga daya saing.
yang dapat dilakukan stakeholder agar koperasi memiliki daya saing yang tinggi antara
lain:
a. Meningkatkan manajemen dan kepemimpinan melalui pelatihan dan pendidikan.
b. mendorong investor untuk menanamkan modal di koperasi
c. Meningkatkan kualitas produk atau layanan serta berinovasi.
d. Mendorong partisipasi anggota melalui penyuluhan, pelatihan, dan kegiatan
partisipatif.

2. Jelaskan peran penting SOM dan SOP dalam manajemen koperasi ! Berikan contoh
SOM dan SOP koperasi!
Jawab:
Peran SOM dalam manajemen koperasi:

a. Memberikan arahan: SOM memberikan arahan umum tentang tujuan, visi, dan
misi koperasi. Ini membantu mengarahkan kegiatan koperasi agar sejalan dengan
visi dan tujuan organisasi.
b. Menetapkan kebijakan dan prosedur: SOM membantu menetapkan kebijakan dan
prosedur yang harus diikuti oleh karyawan dan anggota koperasi. Ini mencakup
aturan dan pedoman tentang pengelolaan sumber daya, pengambilan keputusan,
keuangan, sumber daya manusia, dan lainnya.
c. Meningkatkan efisiensi: Dengan memiliki SOM yang jelas, koperasi dapat
meningkatkan efisiensi operasional. Anggota dan karyawan akan memiliki
panduan yang jelas tentang bagaimana menjalankan tugas-tugas mereka dan
mengelola proses bisnis dengan efisien.
d. Mengurangi risiko: SOM membantu mengurangi risiko dengan menetapkan
langkah-langkah pengendalian internal dan prosedur keamanan yang sesuai. Ini
membantu melindungi koperasi dari penyalahgunaan, kehilangan, atau kerugian
yang tidak perlu.
Contoh SOM dalam koperasi bisa termasuk:

• SOM tentang keanggotaan: Mengatur persyaratan keanggotaan, hak dan


kewajiban anggota, serta prosedur penerimaan anggota baru.
• SOM keuangan: Menetapkan kebijakan pengelolaan keuangan, termasuk
pelaporan keuangan, pengelolaan aset, dan pembagian sisa hasil usaha.
• SOM pemasaran: Mengatur strategi pemasaran, branding, penentuan harga, dan
distribusi produk atau layanan koperasi.
• SOM sumber daya manusia: Menyediakan pedoman tentang pengelolaan
karyawan, rekrutmen, pelatihan, evaluasi kinerja, dan kebijakan terkait tenaga
kerja.
Peran SOP dalam manajemen koperasi:

a. Menjelaskan langkah-langkah operasional: SOP memberikan petunjuk rinci tentang


langkah-langkah yang harus diikuti dalam menjalankan tugas-tugas spesifik dalam
koperasi. Ini membantu memastikan konsistensi dan kualitas dalam pelaksanaan
tugas-tugas sehari-hari.
b. Memastikan keseragaman: SOP memastikan bahwa semua karyawan dan anggota
koperasi menjalankan tugas-tugas mereka dengan cara yang seragam. Ini
menghindari adanya perbedaan yang signifikan dalam kualitas atau pendekatan
dalam menjalankan tugas yang sama.
c. Meminimalkan kesalahan: SOP membantu mengurangi risiko kesalahan dengan
memberikan instruksi yang jelas dan terstruktur.

3. Uraikan dua jenis pola kemitraan koperasi! Berikan contoh konkrit kemitraan yang
dilakukan oleh koperasi di Indonesia Jawab:
a. Kemitraan dengan Petani atau Produsen: Dalam pola kemitraan ini, koperasi bekerja
sama dengan petani atau produsen untuk memasarkan atau memperoleh bahan baku
dari mereka. Koperasi menyediakan dukungan teknis, permodalan, akses pasar, dan
peningkatan kualitas produk. Dalam hal ini, koperasi dapat membantu meningkatkan
daya saing dan pendapatan petani atau produsen. Contoh konkrit dari jenis pola
kemitraan ini adalah koperasi pertanian yang bekerja sama dengan petani untuk
memasarkan hasil pertanian mereka, seperti koperasi karet yang membeli karet dari
petani dan memasarkannya ke pasar internasional.
b. Kemitraan dengan Lembaga Keuangan: Pola kemitraan ini melibatkan koperasi
bekerja sama dengan lembaga keuangan, seperti bank atau lembaga pembiayaan
lainnya, untuk memperoleh akses ke sumber pendanaan. Dalam kemitraan ini,
lembaga keuangan menyediakan modal atau kredit kepada koperasi untuk
pengembangan usaha atau kegiatan operasional. Koperasi dapat menggunakan dana
tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan distribusi, atau
mengembangkan proyek baru. Contoh konkrit dari jenis pola kemitraan ini adalah
koperasi simpan pinjam yang bekerja sama dengan bank untuk mendapatkan akses ke
sumber pendanaan dan meminjamkan uang kepada anggotanya dengan suku bunga
yang kompetitif.
4. Jelaskan praktik manajemen koperasi yang efektif pada aspek perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan!
Jawab :
a. Perencanaan merupakan proses yang paling awal dan penting dalam manajemen
koperasi. Di dalam proses ini para anggota dan pengurus koperasi menentukan tujuan
dan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang dapat dicapai.
b. Pengorganisasian merupakan proses menyusun struktur organisasi untuk mencapai
tujuan koperasi.
c. Penggerakan bertujuan untuk mengatur dan menggerakan anggota dan pengurus
koperasi untuk mencapai tujuan koperasi. Proses ini melibatkan pengembangan visi
dan misi, penyusunan rencana aksi dan pembuatan keputusan yang tepat.
d. Pengawasan adalah proses yang bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan koperasi
telah dicapai. Proses ini melibatkan pengawasan dan evaluasi terhadap proses
manajemen yang telah dijalankan dan hasil yang telah dicapai.
5. Jelaskan tujuan penilaian kesehatan koperasi Unit Simpan Pinjam atau Koperasi Simpan
Pinjam! Apa saja aspek yang menjadi poin penilaian!
Jawab:
Tujuan dari rutinnya penilaian kesehatan terhadap koperasi ini adalah untuk mengukur
kinerja KSP/USP Koperasi yang dibina agar degan kondisi sehat mampu memberikan
kontrol lebih bagi pendapatan asli daerah (PAD) dan anggota serta kepercayaan
masyarakat umum.
Aspek yang menjadi poin penialian meliputi aspek permodalan, aspek kualitas, aspek
produktifitas, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, dan
jatidiri koperasi.
6. Apa yang dimaksud modernisasi koperasi? Bagaimanakah strategi pengembangan usaha
koperasi di era digital?
Jawab:
Modernisasi koperasi adalah upaya perubahan atau transformasi koperasi untuk lebih
maju dalam hal organisasi, tata kelola dengan penerapan tekonologi informasi dan
mengikuti perkembangan zaman.

Beberapa strategi pengembangan usaha koperasi di era digital yang dapat diterapkan
adalah sebagai berikut:
a. Penyediaan Infrastruktur Teknologi: Koperasi perlu melengkapi diri dengan
infrastruktur teknologi yang memadai, seperti akses internet yang cepat, perangkat
keras yang diperlukan, dan perangkat lunak atau aplikasi yang mendukung
operasional koperasi. Infrastruktur teknologi yang memadai akan memungkinkan
koperasi untuk mengadopsi solusi digital dan menjalankan proses bisnis secara
efisien.
b. E-commerce dan Penjualan Online: Koperasi dapat mengembangkan kehadiran
online dengan memanfaatkan platform e-commerce atau membangun situs web
koperasi. Dengan memanfaatkan penjualan online, koperasi dapat menjangkau pasar
yang lebih luas, meningkatkan visibilitas produk atau layanan, serta mempermudah
anggota dan pelanggan untuk melakukan pembelian atau pemesanan secara digital.
c. Pemasaran Digital: Koperasi dapat menggunakan strategi pemasaran digital untuk
mempromosikan produk atau layanan mereka. Ini melibatkan penggunaan media
sosial, iklan online, kampanye email, dan optimisasi mesin pencari untuk
meningkatkan kehadiran koperasi di dunia maya dan menarik perhatian calon
anggota atau pelanggan.
d. Mobile Apps dan Layanan Digital: Pengembangan aplikasi mobile khusus koperasi
dapat mempermudah anggota atau pelanggan dalam mengakses informasi,
melakukan transaksi, atau berinteraksi dengan koperasi. Aplikasi mobile ini dapat
mencakup fitur seperti manajemen keanggotaan, perbankan digital, pembayaran
online, atau layanan konsultasi.
e. Digitalisasi Proses Bisnis: Koperasi dapat mengadopsi teknologi untuk
mengotomatisasi dan mempercepat proses bisnis mereka, seperti administrasi
keanggotaan, manajemen inventaris, akuntansi, dan pengelolaan pinjaman.
Digitalisasi proses bisnis ini akan mengurangi ketergantungan pada proses manual,
meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi kesalahan manusia.
f. Data Analytics: Penggunaan analitik data dapat membantu koperasi dalam
mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data untuk mengambil keputusan
bisnis yang lebih baik. Data analytics dapat membantu koperasi dalam memahami
pola konsumen, tren pasar, dan melakukan prediksi untuk meningkatkan strategi
pemasaran, manajemen risiko, dan pengambilan keputusan lainnya.
g. Kerjasama dengan Start-up dan Teknologi Finansial (Fintech): Koperasi dapat
menjalin kemitraan dengan start-up teknologi atau perusahaan fintech untuk
memanfaatkan solusi inovatif yang mereka tawarkan. Kemitraan semacam ini dapat
mencakup pengembangan aplikasi khusus, pengelolaan pembayaran digital, atau
penyediaan layanan keuangan digital yang lebih canggih.

Anda mungkin juga menyukai