Anda di halaman 1dari 9

MATA KULIAH STRATEGI E Bisnis

IDA AYU TRIANA


1211221192
DOSEN PEMBIMBING : Prof DR Azhar Affandi, S.E., M.sc
SABTU, 25 NOVEMBER 2023
PUKUL 10.00 – 12.00
Jawaban

1. Strategi dalam organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis

a. Strategi dalam organisasi nirlaba

Konsep-konsep strategi yang sudah lama dimanfaatkan organisasi profit

dapat diaplikasikan di dalam organisasi non profit. Pengaplikasian tersebut,

diperuntukan penyesuaian organisasi nonprofit dengan lingkungannya,

membuat keputusan-keputusan efektif secara stratejik, menangani

perubahan-perubahan, menciptakan keunggulan komparatif, dan

meningkatkan peranankerjasama dengan organisasi profit. Akan tetapi,

dalam pengaplikasiannya tetap memerlukan adaptasi karena organisasi

profit tidaklah tepat sama dengan organisasi non profit. Pengaplikasian

konsep strategi pada organisasi non profit dilakukan dengan empat

pedoman:

1. Mengembangkan misi organisasi non profit secara jelas.

2. Mengidentifikasi publik sasaran.

3. Menciptakan deskripsi organisasi non profit yang mampu mengkomunikasikan

misi kepada publik.


4. Fokus menciptakan kepuasan publik sasaran.

Selanjutnya, beberapa aktifitas yang menempatkan organisasi non profit

bekerjasama secara menguntungkan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Membuat proyek Bersama

2. Menyelenggrakan forum dengan sponsor bersama untuk mengkaji isu-isu

pokok

3. Membentuk koalisi aktif

4. Mengembangkan program pertukaran kerja antara organisasi non profit

dengan para praktisi

b. Strategi dalam organisasi bisnis

enam komponen kunci dari strategi bisnis:

1. Visi dan Tujuan Bisnis

Strategi bisnis dapat membantu mencapai tujuan dan target bisnis. Dengan visi arah

bisnis, kita dapat membuat instruksi yang jelas dalam strategi bisnis, misalkan

untuk apa investasi ini dilakukan, siapa yang bertanggung jawab, dan sebagainya.
2. Nilai Inti

Strategi dalam berbisnis mampu memandu para petinggi atau eksekutif tingkat atas

serta berbagai departemen tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan, sesuai

dengan nilai inti organisasi.

3. Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats.

Analisis ini termasuk dalam komponen strategi bisnis karena memungkinkan

perusahaan untuk mengandalkan kekuatannya sebagai keuntungan. Hal ini juga

membuat perusahaan bisa menyadari setiap kelemahan atau ancaman yang

mengintai.

4. Taktik

Sebuah strategi dalam bisnis harus mampu menjabarkan rincian operasional,

contohnya bagaimana pekerjaan harus dilakukan untuk memaksimalkan efisiensi.

Para pelaku usaha juga harus mampu memahami apa yang perlu dilakukan sehingga

menghemat waktu dan tenaga.

5. Rencana Alokasi Sumber Daya

Perencanaan strategi dalam berbisnis juga harus mencakup sumber daya yang

diperlukan. Selain itu, pelaku usaha juga harus memikirkan bagaimana sumber daya

akan dialokasikan dan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukannya.


6. Pengukuran

Strategi bisnis juga mencakup cara untuk melacak output perusahaan,

mengevaluasi kinerjanya dalam kaitannya dengan target yang ditetapkan sebelum

meluncurkan strategi.

2. Strategi bisnis berkelanjutan lebih diutamakan karena:

Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan terjadi ketika suatu perusahaan secara

konsisten mengungguli pesaingnya di industri atau bidang yang sama. Seringkali,

perusahaan dengan keunggulan seperti ini menciptakan nilai bagi pelanggannya

yang lebih unggul jika dibandingkan dengan bisnis lain. Salah satu cara paling

umum yang dilakukan perusahaan untuk menentukan keunggulan dibandingkan

pesaingnya adalah dengan membandingkan keuntungan. Jika suatu perusahaan

secara konsisten mengungguli pesaingnya, maka perusahaan tersebut mungkin

mempunyai keunggulan berkelanjutan atas pesaingnya. Selain itu dengan strategi

bisnis berkelanjutan maka dapat:

A. Menganalisis bisnis lain

B. Memberikan layanan pelanggan yang prima

C. Focus pada pelanggan

D. Terus inovasi

E. Meningkatkan koneksi pelanggan

F. Memberikan kecepatan yang sangat baik

G. Peduli terhadap lingkungan


H. Meniingkatkan hubungan antar karyawan

I. Membangun komunitas

J. Menggunakan pemasaran influencer

K. Menciptakan kemitraan

L. Menggunakan promosi penjualan

M. Mengembangkan produk yang unik

N. Produk dan layanan yang berkembang

O. Focus pada kejujuran

P. Melindungi kekayaan intelektual

Q. Meneliti target pelanggan

3. a. Dalam manajemen strategis, hiperkompetisi adalah suatu kondisi

ketika persaingan begitu ketat sehingga menimbulkan ketidakstabilan di

pasar. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan

strategi secara terus menerus. Perusahaan saling bermanuver sehingga

dinamika pasar berubah dengan cepat. Akibatnya, daya saing strategis suatu

perusahaan bisa langsung hilang.Perusahaan sering kali secara agresif

menantang pesaingnya. Dengan demikian, mereka berharap dapat

meningkatkan posisi kompetitif mereka dan, pada akhirnya, kinerja

mereka. Dasar manuver mungkin berhubungan dengan:

• Positioning kualitas dan harga

• Upaya untuk mendapatkan pengetahuan baru


• Upaya untuk melindungi atau menyerang produk atau pasar geografis yang

ada.

b.Ciri-ciri hiperkompetisi

Berikut ini adalah daftar ciri-ciri pasar hiperkompetitif:

• Tingkat persaingan yang tinggi antar pemain

• Manuver strategis terjadi dengan kecepatan yang cepat, intens, dan tidak

terduga

• Perubahan teknologi dan struktural yang cepat

• Penerapan strategi yang fleksibel adalah hal biasa karena lanskap

persaingan berubah dengan cepat

• Hambatan masuk yang rendah, memungkinkan pemain baru masuk dan

menantang perusahaan yang sudah ada.

• Keunggulan kompetitif bersifat sementara. Daya saing strategis yang baru

akan segera muncul, menghancurkan, dan menggantikan daya saing

strategis yang lama.

Persaingan yang berlebihan adalah hal biasa di industri-industri baru dan

sedang berkembang.

c. Contoh industri yang hiperkompetitif adalah industri eCommerce.

4. Saya setuju karena kreativitas dan inovasi menjadi pengikat seluruh

implementasi fungsi kepemimpinan untuk menghadapi perubahan yang

super dinamis menuju tujuan akhir, yaitu kesuksesan perusahaan atau

organisasi. Kreatif berarti mampu mengelola sumberdaya yang terbatas oleh


setiap orang yang ada dalam organisasi. Karyawan yang kreatif selalu

melihat kesempatan dalam situasi yang paling buruk sekalipun. Inilah

sesungguhnya yang harus dikerjakan oleh pemimpin, yaitu mendorong agar

setiap orang memiliki jiwa dan keterampilan kreatif tanpa batas sedemikian

rupa sehingga perubahan apapun yang dihadapi, karyawan akan mempunyai

daya adaptif yang tinggi secara mandiri tanpa harus menunggu instruksi

atau diperintah.

Paling tidak ada 5 cara yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin untuk

menjadi penggerak kreatifitas di dalam organisasi, yaitu :

a.Facilitate Brainstorming

b.Promote Lateral

c.Enable Immersion

d.Allow Pauses

e.Nurture Creative Intuition

5. A. Analisis Lingkungan Bisnis - Model EFAS_IFAS:

Environmental Factors Analysis Summary (EFAS):

1. Opportunities:

a.Peningkatan Kesadaran Kesehatan (8/10): Kenaikan kesadaran

masyarakat terhadap kesehatan dan gaya hidup sehat.

b.Perkembangan Teknologi Medis (9/10): Kemajuan teknologi medis yang

dapat meningkatkan kualitas perawatan dan pengobatan.

c.Peningkatan Permintaan Layanan Kesehatan (7/10): Meningkatnya


permintaan layanan kesehatan di tengah pertumbuhan populasi dan

penuaan penduduk.

2. Threats:

a.Regulasi Pemerintah (6/10): Perubahan kebijakan pemerintah terkait

sistem kesehatan dapat berdampak pada operasional dan biaya.

b.Persaingan yang Ketat (8/10): Persaingan yang intens antara rumah sakit,

klinik, danpenyedia layanan kesehatan lainnya.

Internal Factors Analysis Summary (IFAS):

1. Strengths:

a.Tim Medis Berkualitas (9/10): Tim medis yang berkualitas tinggi dengan

spesialis yang berpengalaman.

b.Teknologi Informasi (8/10): Penggunaan teknologi informasi untuk

meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan.

2. Weaknesses:

a.Infrastruktur yang Terbatas (7/10): Terbatasnya infrastruktur kesehatan

di beberapa daerah.

b. Penilaian dan Bobot:

Dalam EFAS_IFAS, setiap faktor diberi bobot berdasarkan tingkat

kepentingan. Skor diberikan sesuai dengan perkiraan dan pemahaman

tentang faktor-faktor tersebut.


Contoh:

b.Kesadaran Kesehatan: 8/10 (Bobot: 0.08)

c.Persaingan yang Ketat: 8/10 (Bobot: 0.08)

d.Tim Medis Berkualitas: 9/10 (Bobot: 0.09)

e.Infrastruktur yang Terbatas: 7/10 (Bobot: 0.07)

c. Matriks Strategi:

Matriks TOWS (SWOT) dapat digunakan untuk mengidentifikasi strategi

alternatif. Misalnya, jika kesadaran kesehatan tinggi (O1) dan titim medis

berkualitas (S1), strategi dapat difokuskan pada penguatan keunggulan

kompetitif melalui kampanye pemasaran yang efektif dan peningkatan

pelayanan medis.

Alternatif Strategi:

Berdasarkan analisis, beberapa alternatif strategi yang mungkin termasuk:

a.Penguatan Pelayanan Medis (S1-O1): Meningkatkan kualitas pelayanan

medis dan melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran

kesehatan.

b.Pengembangan Teknologi Informasi (S2-O2): Investasi dalam teknologi

informasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas

pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai