No BP: 2210536015
Jenis-Jenis Strategi
Jenis-jenis strategi yaitu integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi
horizontal,penetrasipasar,pengembanganpasar,pengembanganproduk,diversifikasiterk
ait, diversifikasi tidak terkait, pengurangan, pelepasan, likuidasi
Tingkat Strategi
Pembuatan strategi bukan hanya tugas eksekutif puncak. Manajer tingkat menengah
dan bawahan juga harus terlibat dalam proses perencanaan strategis sejauh mungkin.
Di perusahaan besar, terdapat empat tingkat strategi: perusahaan, divisi, fungsional,
dan operasional. Namun, di perusahaan kecil, ada tiga tingkat strategi: perusahaan,
fungsional, dan operasional.
Strategi Integrasi
Tindakan vertikal dan horizontal yang dilakukan oleh perusahaan secara luas disebut
sebagai strategi integrasi. Integrasi ke Depan Integrasi ini berkaitan dengan usaha
untuk memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor ataupun
peritel. Enam pedoman berikut menunjukkan kapan integrasi ke depan dapat menjadi
strategi yang sangat efektif:
1. Distributor organisasi saat ini sangat mahal, tidak dapat diandalkan, atau tidak
mampu memenuhi kebutuhan distribusi perusahaan
2. Ketersediaan distributor berkualitas sangat terbatas untuk menawarkan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan-perusahaan yang mempromosikan integrasi ke depan.
3. Sebuah organisasi bersaing dalam industri yang sedang tumbuh dan diharapkan
untuk terus tumbuh secara nyata; ini adalah faktor karena integrasi ke depan
mengurangi kemampuan organisasi untuk melakukan diversifikasi jika industri
dasarnya goyah.
4. Sebuah organisasi memiliki modal dan sumber daya manusia yang dibutuhkan
untuk mengelola bisnis baru dalam mendistribusikan produknya sendiri.
5. Keuntungan dari produksi yang stabil sangat tinggi; ini menjadi pertimbangan
karena organisasi dapat meningkatkan prediktabilitas permintaan outputnya melalui
integrasi ke depan.
6. Distributor atau pengecer saat ini memiliki margin keuntungan yang tinggi; situasi
ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat secara menguntungkan mendistribusikan
produknyasendiridanmenetapkanhargayanglebihkompetitifdengan mengintegrasikan
ke depan.
Integrasi ke Belakang
Integrasi ke belakang adalah sebuah strategi yang mengupayakan kepemilikan atau
kendali yang lebih besar atau pemasok perusahaan.
pedoman ketika integrasi ke belakang dapat menjadi strategi yang sangat efektif
adalah:
1. Pemasok organisasi saat ini sangat mahal, tidak dapat diandalkan, atau tidak
mampu memenuhi kebutuhan perusahaan akan suku cadang, komponen, rakitan, atau
bahan mentah.
2. Jumlah pemasok sedikit dan jumlah pesaing banyak.
3. Sebuah organisasi bersaing dalam industri yang berkembang pesat; ini merupakan
faktor karena strategi tipe integratif (maju, mundur, dan horizontal) mengurangi
kemampuan organisasi untuk melakukan diversifikasi dalam industri yang menurun.
4. Sebuah organisasi memiliki modal dan sumber daya manusia untuk mengelola
bisnis baru dalam memasok bahan bakunya sendiri.
5. Keuntungan dari harga yang stabil sangat penting; ini adalah faktor karena
organisasi dapat menstabilkan biaya bahan bakunya dan harga terkait produknya
melalui integrasi ke belakang.
6. Pemasok saat ini memiliki margin keuntungan yang tinggi, yang menunjukkan
bahwa bisnis memasok produk atau jasa dalam industri tertentu adalah usaha yang
bermanfaat.
1. Strategi Kompetitif
Banyak ide penting dalam manajemen strategis berasal dari karya Michael
Porter. Keberhasilan bergantung pada pemilihan strategi yang tepat—strategi
yang sesuai dengan kekuatan kompetitif (sumber daya dan kemampuan)
organisasi dan industri di mana ia berada. Kontribusi utama Porter adalah
menjelaskan dengan cermat bagaimana manajer dapat menciptakan dan
mempertahankan keunggulan kompetitif yang akan memberi perusahaan
profitabilitas di atas rata-rata. Elemen penting dalam melakukan ini adalah
analisis industri. Porter mengusulkan bahwa beberapa industri secara inheren
lebih menguntungkan (dan, oleh karena itu, lebih menarik untuk dimasuki dan
bertahan) daripada yang lain. Misalnya, industri farmasi adalah salah satu
dengan margin keuntungan yang tinggi secara historis, dan industri
penerbangan terkenal rendah. Tetapi sebuah perusahaan masih dapat
menghasilkan banyak uang dalam industri yang "membosankan" dan
kehilangan uang dalam industri yang "glamor". Kuncinya adalah
memanfaatkan keunggulan kompetitif