Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Koperasi – Pertemuan 1

Koperasi dan Ekonomi Indonesia

• Anggota Kelompok:
1. Catherine Mirelle Z. (3103020081)
2. Devi Margareta (3103020085)
3. Sofhie El Sadawy (3103020097)
4. Velycia Valentio (3103020102)
• Hasil Diskusi:
1. Dalam pertemuan I disampaikan beberapa alasan mengapa koperasi kurang
berkembang, berikan saran pemikiran supaya lebih berkembang?
Jawab:
Menurut Dalimunthe terdapat 7 alasan mengapa koperasi tidak berkembang
yakni:
a. Didorong keinginan memperoleh manfaat material
b. Tujuan tidak dirumuskan secara kolektif
c. Distribusi peran efektif dalam pencapaian tujuan
d. Distribusi hasil yang berkeadilan dan memotivasi
e. Masalah kepemimpinan
f. Jiwa kewirausahaan yang lemah
g. Keterampilan manajemen yang rendah
Berdasarkan 7 alasan ini menurut kelompok kami supaya koperasi lebih
berkembang maka koperasi perlu melakukan:
a. Merekrut anggota yang kompeten, anggota yang memiliki ilmu dan
pengalaman tentang koperasi akan lebih mudah mengurus koperasi dengan
baik. Selain itu, anggota tersebut juga bisa membantu anggota lain yang
tidak begitu memahami bagaimana koperasi bekerja. Sehingga proses
perjalanan koperasi bisa berjalan dengan lancar dan tentunya bisa semakin
berkembang.
b. Pengelolaan yang baik, semua hal yang berkaitan dengan koperasi harus
diatur secara adil, transparan dan ditaati oleh semua anggota. Selain itu,
pengelolaan tugas dari masing-masing anggota dan pengelolaan keuangan
dalam koperasi harus jelas dan rapi sehingga dapat dipahami oleh setiap
anggota. Dengan hal ini maka koperasi bisa berjalan dengan lancar dan
berkembang karena dikelola dengan baik.
c. Penguatan sisi finansial, perolehan modal koperasi diperoleh dari anggota
yang menitipkan modalnya ke koperasi. Hal ini kurang efektif dikarenakan
modal akan semakin besar jika anggota yang menitip banyak, dan juga
jika sedikit anggota yang menitipkan modal maka sedikit pula modal yang
didapat. Untuk memperkuat sisi finansial maka koperasi bisa sedikit
menambah kebijakan dengan memperluas perolehan modal, melalui
pendanaan atau investasi usaha.
d. Bersama-sama membuat pola pikir dan sikap yang baik dalam
menjalankan tujuan yang dikehendaki. Sehingga setiap anggota dapat
berfokus pada tujuan bersama, bukan berbelok pada keinginan masing-
masing. Cara ini dapat dilakukan dengan dengan saling terbuka pada
setiap unsur organisasi koperasi dan selalu berpikir positif agar tujuan
dapat berjalan lebih mudah serta saling menyemangati dan memotivasi
pada setiap unsur koperasi.
e. Saling bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan bersama-
sama. Karena tujuan dibuat dari keinginan bersama, maka tidaklah ada
anggota yang memecah dan memilih jalan sendiri agar terhindar dari
masalah. Koperasi harus mengedepankan kebersamaan yang erat dengan
setiap unsur yang ada didalamnya.
f. Masalah kepemimpinan perlu diatasi dengan mengembangkan upaya yang
mengarah pada pelayanan, terutama pada kebutuhan anggotanya. Maka
dari itu, diperlukan semangat yang kuat dalam mendeteksi adanya peluang
dan tentunya juga harus berani untuk mengambil keputusan di saat yang
tepat serta dapat menerima risiko yang akan dihadapi kedepannya jika
keputusan tersebut ternyata salah. Sehingga perlu adanya tambahan yaitu
dengan memiliki kemampuan dalam memanajemen intrepretasi ide
menjadi hasil yang nyata ke dalam sistem yang sistematis, dengan tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai koperasi sebagai pijakan untuk setiap strategi
dan taktis.
2. Berikan ulasan dari video dalam pertemuan I ini!
Pemerintah melakukan beberapa usaha untuk mengembangkan Koperasi lewat
pembinaan agar seimbang dengan usaha lainnya. Pembinaan koperasi diarahkan
untuk memantapkan posisi dan peran koperasi agar seimbang dengan usaha
nasional lainnya sehingga mampu menjadi soko guru perekonomian nasional
dalam sistem ekonomi Pancasila. Badan usaha “Koperasi” tidak hanya fokus
untuk mencari keuntungan tetapi juga sebagai wadah gerakan ekonomi rakyat
yang memiliki watak sosial. Koperasi memiliki 5 prinsip utama dalam
kegiatannya yaitu keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, yang berarti untuk
menjadi anggota koperasi tidak dipaksakan, kedua menjunjung tinggi demokrasi,
artinya kekuasaan tertinggi terdapat pada rapat anggota dimana segala kebijakan
koperasi ditetapkan oleh rapat anggota yang berdasarkan musyawarah mufakat,
ketiga pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dilakukan secara adil sesuai besar
jasa usaha tiap anggota, keempat pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal. Modal koperasi berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
sendiri didapatkan dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan cadangan yang
disisihkan dari usaha. Modal pinjaman berasal dari koperasi lain atau berasal dari
lembaga keuangan lainnya (Cth. bank dan surat hutang). Lalu prinsip yang kelima
adalah kemandirian, yang berarti koperasi dapat berdiri sendiri tanpa bergantung
dengan pihak lain. Selain kelima prinsip tersebut, koperasi juga melaksanakan 2
prinsip lainnya, yaitu menyelenggarakan Pendidikan perkoperasian, dan
mengembangkan kerja sama dengan koperasi lain.
Koperasi juga mengalami beberapa kendala baik secara internal maupun
eksternal. Untuk mengatasi kendala-kendala yang ada, Koperasi harus menjadi
badan usaha yang profesional dan berskala besar. Untuk mencapai tujuan tersebut
dapat dilakukan dengan cara mempekerjakan manajer profesional, serta pengurus
dan anggotanya minimal diploma. Dalam pengembangan koperasi terdapat
tantangan seperti kemandirian koperasi dalam kegiatan usaha maupun
permodalan. Lemahnya permodalan menyebabkan koperasi tidak mampu
memanfaatkan peluang usaha yang memiliki keunggulan komparatif di pasar
global. Diperlukan usaha untuk memperluas jaringan usaha dikarenakan Koperasi
memiliki usaha beragam sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja,
kepemilikan saham juga perlu dibagi di berbagai usaha. Dan cara lainnya adalah
dengan mengembangkan koperasi sekunder dibidang produksi, distribusi, dan
pemasaran.
Menurut Soeharto Prawirokusumo (2001) beberapa peran pemerintah dalam
mengembangkan Koperasi adalah
1. Meningkatkan akses dan pangsa pasar melalui peningkatan keterkaitan
usaha, kesempatan usaha, kepastian usaha, perluasaan akses terhadap
informasi usaha, dan penyediaan sarana dan prasaran yang memadai serta
penyederhanaan izin usaha.
2. Memperluas akses sumber permodalan melalui peningkatan jumlah baku
kredit, mempermudah cara memperoleh pembayaran usaha,
pendayagunaan sumber dana, sertaa pengembangan berbagai Lembaga
keuangan.
3. Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen melalui
peningkatan kemampuan kewirausahaan dan professionalism pengelola
koperasi.
4. Meningkatkan akses terhadap teknologi melalui peningkatan kegiatan
penelitian dan pengembangaan, memanfaatkan hasil penelitian dan
pengkajian yang telah dihasilkan oleh berbagai Lembaga yang telah ada,
meningkatkan kegiatan ahli teknologi, serta berbagai kemudahan
modernisasi peralatan dan pemanfaatannya.
5. Mengembangkan kerja sama usaha melalu pengembangan kerja sana
usaha antar pelaku-pelaku ekonomi secara vertical maupun horizontal.
Perguruan tinggi juga memiliki peran dimana mengembangkan pusat penelitian,
pengembangan terapan dan pengembangan pusat konsultasi bisnis, serta
penciptaan wirausaha baru.

Anda mungkin juga menyukai