EKONOMI KOPERASI
Pengelola merupakan orang atau kelompok yang bertanggung jawab atas pengaturan,
pengelolaan, dan pengawasan secara keseluruhan terhadap kegiatan operasional koperasi.
Mereka biasanya terdiri dari pengurus koperasi yang dipilih oleh anggota koperasi dalam rapat
anggota. Tugas-tugas pengelola meliputi mengambil keputusan strategis, merencanakan
kegiatan, mengelola sumber daya, serta menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
anggota koperasi.
Sementara itu, pengurus adalah anggota koperasi yang dipilih atau ditunjuk oleh anggota
koperasi untuk menjalankan tugas-tugas operasional sehari-hari koperasi. Mereka berperan
dalam menjalankan kegiatan operasional, seperti mengelola keuangan, menjaga inventaris,
menjalankan pemasaran, mengurus administrasi, dan sebagainya.
Perbedaan antara pengelola dan pengurus terletak pada tingkat tanggung jawab dan
kewenangannya. Pengelola lebih fokus pada pengambilan keputusan strategis dan pengawasan
keseluruhan, sedangkan pengurus bertanggung jawab untuk menjalankan tugas-tugas operasional
yang lebih detail.
b. Untuk memajukan koperasi, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan:
1. Meningkatkan partisipasi anggota: Anggota koperasi perlu secara aktif terlibat dalam
kegiatan koperasi, seperti menghadiri rapat anggota, memberikan masukan, dan
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Partisipasi yang tinggi dari anggota akan
memberikan dorongan bagi kemajuan koperasi.
2. Meningkatkan manajemen koperasi: Koperasi perlu memiliki manajemen yang baik dan
efisien. Hal ini meliputi penerapan tata kelola yang transparan, pengelolaan keuangan
yang hati-hati, pengembangan strategi bisnis yang tepat, serta peningkatan keterampilan
dan pengetahuan manajerial bagi pengurus dan pengelola.
3. Memperluas jaringan dan kerjasama: Koperasi dapat memajukan dirinya dengan
memperluas jaringan dan menjalin kerjasama dengan pihak lain, baik dengan koperasi
sejenis maupun dengan mitra bisnis. Kerjasama ini dapat memberikan manfaat dalam hal
pemasaran, pengadaan sumber daya, pelatihan, dan pertukaran informasi.
4. Inovasi dan diversifikasi produk: Koperasi perlu terus berinovasi dalam produk dan
layanan yang ditawarkan. Mencari cara baru untuk memenuhi kebutuhan anggota dan
pasar dapat membantu koperasi untuk berkembang dan menarik minat lebih banyak
orang.
5. Pendidikan dan pelatihan: Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anggota
koperasi tentang prinsip dan manajemen koperasi, keterampilan bisnis, keuangan, dan
topik terkait lainnya. Ini akan membantu anggota koperasi untuk menjadi lebih
berpengetahuan dan dapat berkontribusi secara efektif dalam pengelolaan koperasi.
6. Pemasaran yang efektif: Koperasi perlu memiliki strategi pemasaran yang efektif untuk
memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penjualan. Hal ini dapat meliputi
penggunaan media sosial, promosi, branding yang kuat, dan pemenuhan kebutuhan
pelanggan dengan baik.
7. Pendukung kebijakan pemerintah: Kerja sama dengan pemerintah dalam hal kebijakan
yang mendukung perkembangan koperasi dapat memberikan keuntungan, seperti insentif
pajak, akses ke pembiayaan, perlindungan hukum, dan kebijakan yang mempromosikan
koperasi sebagai model bisnis yang berkelanjutan.
8. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan: Koperasi perlu melakukan evaluasi terhadap
kinerjanya secara berkala dan melakukan perbaikan berkelanjutan. Dengan mengevaluasi
hasil, mengidentifikasi kelemahan, dan melakukan tindakan perbaikan, koperasi dapat
terus berkembang dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada anggota dan pelanggan.
3. Untuk mendapatkan badan hukum koperasi, berikut adalah langkah-langkah umum yang perlu diikuti:
1. Persiapan dan Penyusunan Rencana Koperasi:
Menyusun anggaran dasar (AD) koperasi, yang mencakup nama koperasi, tujuan, alamat
kantor, struktur organisasi, keanggotaan, dan prosedur pengambilan keputusan.
Otoritas pendaftaran koperasi akan memeriksa dan mengevaluasi berkas yang diajukan.
Jika berkas lengkap dan memenuhi persyaratan, otoritas pendaftaran koperasi akan
memberikan pengesahan atau penerbitan badan hukum koperasi.
Badan hukum koperasi biasanya berupa surat keputusan, sertifikat, atau akta pendirian
koperasi yang menyatakan bahwa koperasi telah resmi menjadi badan hukum yang sah.
4. Secara keseluruhan, organisasi koperasi memiliki dampak positif yang signifikan bagi
perekonomian di Indonesia. Melalui pemberdayaan ekonomi, peningkatan akses pasar,
penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan ketimpangan sosial, koperasi berperan dalam
membangun perekonomian yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa dampak positif dari berdirinya organisasi koperasi di negara ini:
1. Peningkatan kesejahteraan anggota: Organisasi koperasi memungkinkan anggotanya
untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi. Melalui koperasi, anggota dapat
mengakses sumber daya yang lebih besar, termasuk modal, akses ke pasar, dan
pengetahuan bisnis. Hal ini membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
ekonomi para anggota koperasi.
2. Pemberdayaan ekonomi: Organisasi koperasi memberikan kesempatan bagi anggotanya
untuk terlibat dalam pengambilan keputusan dan mengelola usaha bersama. Ini
memberikan pemberdayaan ekonomi kepada individu dan kelompok yang sebelumnya
mungkin tidak memiliki akses atau pengaruh yang sama di pasar konvensional. Dengan
demikian, organisasi koperasi dapat meningkatkan partisipasi ekonomi dan memperkuat
keberlanjutan sektor ekonomi yang lebih inklusif.
3. Peningkatan akses ke pasar: Koperasi memungkinkan para anggota untuk mengakses
pasar dengan cara yang lebih efektif. Dalam koperasi, anggota dapat menggabungkan
kekuatan mereka untuk memperoleh bahan baku dengan harga lebih murah, memperluas
jangkauan distribusi, dan meningkatkan daya tawar dalam bernegosiasi dengan pembeli
atau pemasok. Dengan demikian, koperasi membantu anggotanya mengatasi kendala
ekonomi yang mungkin sulit mereka hadapi secara individu.
4. Penciptaan lapangan kerja: Organisasi koperasi dapat menciptakan lapangan kerja baru
dalam komunitas lokal. Dalam banyak kasus, koperasi mempromosikan model bisnis
yang berbasis pada kepentingan sosial, termasuk keberlanjutan lingkungan dan
pemberdayaan masyarakat setempat. Ini dapat membantu mengurangi tingkat
pengangguran dan memperkuat ekonomi lokal.
5. Meningkatkan pembangunan daerah: Organisasi koperasi sering berfokus pada
pembangunan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat. Dalam sektor-sektor
seperti pertanian, perikanan, dan industri kerajinan, koperasi dapat membantu
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk, serta meningkatkan akses ke pasar. Ini
berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah dan pengurangan kesenjangan antar
wilayah.
6. Mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi: Koperasi memainkan peran penting dalam
mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi dengan memberdayakan kelompok-
kelompok marginal dan rentan. Dengan memberikan akses ke modal, pelatihan, dan
sumber daya lainnya, koperasi membantu menciptakan kesempatan yang lebih merata
bagi semua anggotanya. Hal ini berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif
dan berkelanjutan.