Anda di halaman 1dari 4

NAMA: SITI NURERSYAH MIDAR

NIM: 220903502111

KELAS: MANAJEMEN J

NO.URUT: 37

TUGAS FAINAL KOPERASI PAPER DARI BAB 9-13


PEMBELANJAAN KOPERASI
• Usaha memperoleh dana koperasi, untuk membiayai kelangsungan hidup koperasi, meliputi kegiatan
pengumpulan modal dan pemanfaatan modal atau operasional kegiatan.
• Pertimbangan perolehan dana : peluang yang ada atas sumber- sumber yg akan dimanfaatkan, baik
sumber dana internal dan dana andil atau pinjaman (eksternal).
• Pemanfaatan dana eksternal koperasi :
1.Merinci kebutuhan tambahan dana
2.Memanfaatkan sebaik-baiknya sumber dana yang ada.
3. Berusaha secara efisien.
4. Mengembangkan bidang yang direncanakan.
5. Mempertimbangkan penggunaan dana kinerja pendek dan kinerja panjang.
SUMBER DANA KOPERASI MODAL DARI DALAM KOPERASI (INTERNAL SOURCES) :
1. Dana dari Anggota :
a. Simpanan Pokok : simpanan yang dibayar dengan jumlah yang sama oleh semua anggota dan syarat
diterima menjadi anggota koperasi.
b. Simpanan Wajib : kewajiban setiap anggota yang harus menyimpan secara teratur pada periode
waktu temapt untuk memupuk modal.
c. Simpanan Sukarela : simpanan yang dapat diambil sewaktu- waktu jika diperlukana atau perjanjian
koperasi dengan anggota tersebut. Besarnya tentang kemampuan dan kehendak anggota.
SUMBER DANA KOPERASI Modal dari Dalam Koperasi
2. Cadangan Modal:
penyisihan dari SHU, besar kecilnya tentang kemampuan koperasi, persentase juga dipengaruhi
inflasi, resiko dan ketidakpastian dalam investasi, dll.
Dana eksternal koperasi berasal dari pinjaman atau andil yang melibatkan penjualan sebagian usaha
kepada pihak luar atau pemilik modal. Selain itu, koperasi juga dapat memperoleh dana eksternal
melalui leasing, penjualan aset seperti tanah atau bangunan, serta berbagai sumber lainnya. Pemanfaatan
dana eksternal koperasi membutuhkan perencanaan yang matang, mempertimbangkan kebutuhan
tambahan dana, efisiensi, pengembangan bidang yang direncanakan, dan pertimbangan jangka pendek
dan panjang.
Pengumpulan dana koperasi digunakan untuk berbagai keperluan seperti biaya pengorganisasian,
fasilitas fisik, dan biaya operasional usaha termasuk modal kerja. Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan
pendapatan koperasi setelah dikurangi berbagai biaya operasionalnya. Pengawasan pemanfaatan modal
dan SHU dilakukan oleh berbagai pihak seperti rapat anggota, pengurus koperasi, pemerintah dalam
aspek pembinaan, serta melalui jasa audit akuntan publik independen untuk memastikan penggunaan
dana yang sesuai dan transparan sesuai kebijakan yang telah ditetapkan.
KOPERASI DALAM SISTEM PASAR
Pasar adalah arena pertemuan antara penjual dan pembeli yang dapat dibagi berdasarkan sifat dan
bentuknya. Pasar persaingan sempurna ditandai oleh banyaknya penjual dan pembeli dengan produk
homogen, bebas masuk dan keluar pasar, serta informasi yang lengkap. Koperasi beroperasi dalam
berbagai jenis pasar, termasuk dalam pasar monopoli, di mana hanya ada satu penjual tanpa produk
pengganti. Di pasar persaingan monopolistik, terdapat banyak penjual dengan produk yang berbeda,
ada substitusi, dan harga produk bervariasi di pasar yang berbeda.
Keunggulan koperasi terletak pada economies of scale, posisi tawar, dan kemampuan menghadapi
ketidakpastian, namun, ada juga kelemahan yang datang dari prinsip koperasi seperti keanggotaan
terbuka yang dapat melemahkan struktur permodalan. Koperasi juga berperan dalam rantai pasokan,
melakukan integrasi vertikal ke hulu atau hilir dengan membentuk koperasi primer, sekunder, atau
tersier untuk meningkatkan efisiensi. Di Indonesia, koperasi umumnya berbentuk federasi,
memungkinkan setiap tingkat koperasi memiliki badan hukum sendiri, mendirikan pabrik atau usaha
sendiri untuk mendukung kegiatan anggotanya, baik pada tingkat yang sama maupun lebih rendah.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional koperasi.
POLA MANAJEMEN
Perangkat organisasi dalam koperasi merujuk pada struktur dan elemen-elemen yang terlibat dalam
pengelolaan dan operasional koperasi. Dalam konteks ini, koperasi tidak hanya menjadi suatu sistem
ekonomi, tetapi juga memiliki elemen sosial yang penting. Unsur-unsur sosial ini menggambarkan
hubungan antar anggota, pengurus, serta hak dan kewajiban dalam koperasi. Paul Hubert Casselman
menegaskan bahwa koperasi harus bekerja sesuai prinsip ekonomi namun tetap mengandung nilai-
nilai sosial seperti kesamaan derajat, kesukarelaan, persaudaraan, dan demokrasi dalam pengelolaan.
Manajemen koperasi, menurut Prof. Ewell Paul Roy, melibatkan empat unsur yaitu anggota,
pengurus, manajer, dan karyawan sebagai penghubung.
Rapat Anggota merupakan forum utama di mana anggota koperasi memiliki hak yang sama untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan koperasi. Rapat ini menetapkan kebijakan, memilih
pengurus dan pengawas, menyetujui rencana kerja, dan memutuskan pembagian Sisa Hasil Usaha
(SHU), serta melakukan perubahan struktural koperasi. Pengurus koperasi bertanggung jawab dalam
memimpin dan mewakili koperasi, sedangkan pengawas bertugas melakukan pemeriksaan terhadap
jalannya koperasi dan menjaga kekayaan anggota.
Manajer berperan dalam menyusun rencana, mengelola sumber daya, memberikan perintah, serta
menjalin kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi. Sistem Komunikasi Bisnis (BCS) dan Sistem
Komunikasi antar anggota (ICS) memainkan peran penting dalam hubungan koperasi dengan unit-
unit usaha anggota, serta dalam pembentukan sistem target dan koordinasi. Sistem Informasi
Manajemen Anggota bertujuan untuk menyediakan informasi yang diperlukan anggota untuk
menganalisis hubungan organisasi dan memecahkan masalah secara efektif. Ini semua merupakan
bagian integral dari pengelolaan dan operasional koperasi yang berfokus pada nilai ekonomi dan
sosial.
MANAJEMEN KOPERASI
Manajemen koperasi melibatkan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
pengendalian sumber daya, serta pengambilan keputusan yang bertujuan mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Konsep manajemen menurut Griffin dan Mc Farland menekankan pada proses
perencanaan, pengambilan keputusan, penciptaan organisasi, dan pencapaian tujuan. Manajemen
koperasi merupakan pengelolaan koperasi, prinsip-prinsip, nilai-nilai koperasi, serta kekayaannya
untuk mencapai tujuan. Tujuan manajemen koperasi dapat diwujudkan dalam dua output: sebagai
perusahaan dan sebagai lembaga sosio ekonomi.
Dalam manajemen koperasi, terdapat pendekatan yang diterapkan, yaitu pendekatan sistem (holistik)
dan situasional (kontingensi) yang mempertimbangkan keseluruhan aspek dan kondisi lingkungan.
Manajemen koperasi juga melibatkan perangkat hukum dan peraturan eksternal seperti undang-
undang, peraturan pemerintah, serta keputusan menteri yang menjadi faktor strategis yang
mempengaruhi koperasi.
Rapat Anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Anggota memiliki hak yang sama
dalam pengambilan keputusan seperti menetapkan anggaran dasar, kebijakan, pemilihan pengurus,
serta pengesahan laporan keuangan. Pengurus koperasi, dipilih oleh dan
dari anggota dalam rapat anggota, bertugas mengelola koperasi, menyusun rencana kerja, serta
menyelenggarakan rapat anggota. Pengawas memiliki tanggung jawab dalam melakukan pengawasan
terhadap kebijakan dan pengelolaan koperasi serta membuat laporan hasil pengawasannya.
Proses manajemen koperasi mencakup fungsi perencanaan, yang melibatkan perkiraan masa depan,
strategi taktis, dan pengambilan keputusan sebagai dasar untuk aktivitas di masa mendatang. Proses
ini sangat penting dalam mengarahkan koperasi menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
KARAKTERISTIK KOPERASI INDONSIA
Koperasi, sebagai sebuah konsep dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera, memainkan
peran penting dalam menggapai tujuan yang disebutkan dalam UUD 1945. Konsep ini
menggarisbawahi pentingnya kemakmuran bersama yang didasarkan pada kekeluargaan, bertolak
dari prinsip-prinsip keadilan sosial, demokrasi, serta semangat gotong royong.
Koperasi didefinisikan sebagai perkumpulan orang dengan dasar kesetaraan, dimana mereka secara
sukarela bergabung tanpa memandang latar belakang, agama, atau kecenderungan politik, dengan
tujuan memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat material secara bersama sama.
Beberapa unsur yang mendasari definisi koperasi, seperti demokrasi, aspek sosial, dan tidak semata-
mata orientasi pada pencarian keuntungan, menggambarkan karakteristik utama dari organisasi ini.
Dalam konteks koperasi, nilai utama bukanlah pada modal atau aset, melainkan pada setiap anggota
yang memiliki hak suara yang sama. Hal ini berbeda dengan perusahaan terbatas dimana kekuatan
suara ditentukan oleh jumlah saham atau modal yang dimiliki.
Prinsip-prinsip seperti persamaan derajat, tanpa memandang latar belakang, agama, atau posisi sosial,
serta aspek sukarela, menjelaskan pentingnya keanggotaan koperasi yang tidak boleh dipaksa.
Keanggotaan ini didorong oleh semangat kebersamaan dalam memenuhi kebutuhan bersama dan
mendorong pola hidup yang sederhana.
Pancasila menjadi landasan utama bagi koperasi, dengan nilai-nilai seperti keadilan sosial, persatuan,
dan kerakyatan yang menggambarkan pentingnya persatuan dan solidaritas tanpa memandang
perbedaan sosial, agama, ras, politik, atau status anggota.
Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat, sekaligus berperan
aktif dalam membangun perekonomian nasional berlandaskan nilai-nilai kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
Prinsip-prinsip koperasi seperti keanggotaan sukarela, pengelolaan demokratis, pembagian SHU yang
adil, serta pemberian balas jasa terbatas terhadap modal menjadi pedoman dalam menjalankan
organisasi ini. Kesemuanya mengarah pada upaya mewujudkan kesejahteraan bersama yang lebih
merata.
Sejarah lahirnya koperasi di Indonesia berakar dari kebutuhan akan pemajuan ekonomi rakyat dan
upaya memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dulu dikenal sebagai 'Lumbung Desa',
evolusi ini menjadi koperasi menandakan perubahan penting dalam pola perekonomian masyarakat.
Orang menjadi anggota koperasi karena koperasi diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih
besar dari organisasi lain. Keputusan untuk tetap menjadi anggota koperasi ditentukan oleh seberapa
besar manfaat yang diberikan oleh koperasi dibanding organisasi non-koperasi.
Koperasi, dalam esensinya, berupaya memberikan manfaat yang lebih besar dan memuaskan
kebutuhan serta memberikan perlakuan yang adil kepada anggotanya, menggambarkan potensi yang
dimiliki oleh organisasi ini dalam membangun masyarakat yang lebih baik secara kolektif.

Anda mungkin juga menyukai