Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Persaingan Global Ekonomi Industri

2.1.1 Sumber-sumber dan Rintangan Persaingan Global

Perusahaan dapat berperan serta dalam kegiatan internasional melalui


tiga mekanisme dasar: lisensi, ekspor, dan investasi langsung di luar negeri.
Biasanya serbuan pertama perusahaan ke luar negeri berupa ekspor atau lisensi
dan hanya setelah perusahaan yang bersangkutan memperoleh cukup
pengalaman internasional mereka akan mempertimbangkan investasi langsung
di luar negeri. Ekspor atau investasi langsung akan terdapat dalam industri-
industri dimana persaingan benar-benar bersifat global. Arus ekspor yang besar
di antara banyak negara merupakan tanda yang dapat dipercaya dari persaingan
tingkat dunia, tetapi banyaknya investasi langsung di negara lainnya mungkin
bukan. Investasi ini dapat berbentuk anak perusahaan yang pada dasarnya
mandiri di negara asing, dengan posisi bersaing masing-masing anak
perusahaan pada prinsipnya tergantung pada kekayaannya serta situasi khusus
di negara tempatnya berada.

Pada dasarnya, suatu industri menjadi industri global karena ada manfaat
ekonomis (atau manfaat lainnya). Bagi perusahaan yang bersaing secara
terkoordinasi di banyak pasar nasional. Terdapat banyak sumber yang menonjol
dari manfaat strategis dunia seperti itu, selain juga rintangan untuk mencapainya.
Tugas para analis adalah memperkirakan hal-hal tersebut bagi industri tertentu
yang sedang diteliti, memahami mengapa suatu industri tidak termasuk dalam
tingkat global atau sebaliknya, sumber manfaat global yang mana yang melebihi
rintangannya.

2.1.2 Sumber-cumber Keuntungan Persaingan Global


Sumber keuntungan tingkat global secara umum berasal dari sebab-
sebab, sebagai berikut:

1. Keunggulan Komparatif. Adanya keunggulan komparatif merupakan


penentu klasik persaingan global. Apabila suatu negara mempunyai
keunggulan yang berarti dalam biaya faktor atau kualitas faktor yang
digunakan untuk menghasilkan sebuah produk, negara ini akan menjadi
tempat produksi dan ekspor akan mengalir ke bagian dunia yang lain. Dalam
industri yang demikian posisi strategis perusahaan global di negara yang
memiliki keunggulan komparatif menjadi penting bagi posisinya di dunia.
2. Skala Ekonomi Produktif. Jika terdapat skala ekonomis dalam produksi
(atau dalam menyediakan jasa) yang melampaui besarnya ukuran pasar
nasional yang besar, perusahaan secara potensial dapat mencapai
keunggulan biaya melalui produksi yang terpusat serta persaingan global.
3. Pengalaman Tingkat Dunia (Global). Pada teknologi yang biayanya sangat
menurun dengan diperolehnya pengalaman, kemampuan untuk menjual
ragam produk yang sama di banyak pasar nasional dapat memberi manfaat.
Volume kumulatif per model akan lebih besar jika model tersebut terjual di
banyak pasar nasional sehingga memberikan keunggulan biaya bagi pelaku
persaingan global.
4. Skala Ekonomi Logistik. Jika suatu sistem logistik internasional secara
alamiah melibatkan biaya-biaya tetap yang dapat disebarkan dengan
memasok banyak pasar nasional, perusahaan tingkat dunia mempunyai
keunggulan biaya potensial. Persaingan global juga dapat memungkinkan
pencapaian skala ekonomi dalam logistik yang berasal dari kemampuan
menggunakan sistem yang lebih khusus.
5. Skala Ekonomi Pemasaran. Meskipun banyak aspek dari fungsi pemasaran
secara alamiah harus dilakukan di masing-masing pasar-pasar nasional,
terdapat kemungkinan untuk mencapai skala ekonomi dalam pemasaran yang
melebihi ukuran pasar nasional di industri-industri tertentu.
6. Skala Ekonomi dalam Pembelian. Pada saat terdapat peluang untuk
mencapai skala ekonomi dalam pembelian sebagai hasil dari kekuatan tawar-
menawar atau biaya pemasok yang lebih rendah dalam produksi untuk jangka
panjang yang melebihi apa yang diperlukan untuk bersaing di pasar nasional
tertentu, perusahaan global akan mempunyai keunggulan biaya potensial.
7. Diferensiasi Produk. Pada beberapa bisnis, terutama yang progresif secara
teknologi, persaingan global dapat memberikan perusahaan jalan masuk ke
reputasi dan kredibilitas.
8. Teknologi Produk Swacipta. Skala ekonomi global dapat diperoleh dari
kemampuan menerapkan teknologi milik sendiri (swacipta) diberbagai pasar
nasional. Kemampuan ini terutama penting pada saat skala ekonomi dalam
riset relatif besar dibandingkan dengan hasil penjualan di satu pasar nasional
tertentu.
9. Mobilitas Produksi. Kasus khusus yang penting dari adanya penghematan
karena skala dan pembagian teknologi kepemilikan muncul pada saat
produksi suatu produk atau jasa bersifat mudah dipindah.

2.1.3 Persaingan dalam Industri Dunia

Persaingan dalam industri global menampilkan beberapa masalah


strategis yang khas dibandingkan dengan persaingan domestik. Walaupun
pemecahannya tergantung pada industri itu sendiri serta negara asal dan negara
tuan rumah yang terlibat, masalah-masalah berikut harus dihadapi dengan cara-
cara tertentu oleh para pesaing global.

1. Kebijakan Industri dan Perilaku Bersaing. Industri global ditandai oleh


hadirnya para pelaku persaingan yang beroperasi di seluruh dunia dengan
pangkalan di berbagai negara. Terutama di luar AS, perusahaan dan
pemerintah asalnya harus dikaji bersama dalam analisis persaingan. Kedua
pihak ini mempunyai hubungan yang rumit yang dapat berupa berbagai
bentuk peraturan, subsidi, atau bentuk-bentuk bantuan lain.
2. Hubungan dengan Pemerintah Tuan Rumah di Pasar Utama. Hubungan
perusahaan dengan pemerintah tuan rumah di pasar utama menjadi
pertimbangan bersaing yang utama dalam persaingan global. Pemerintah
tuan rumah mempunyai berbagai mekanisme yang dapat merintangi operasi
perusahaan dunia.
3. Persaingan Sistematik. Industri global, menurut definisinya, adalah industri
dimana perusahaan memandang persaingan bersifat global dan membangun
strategi sesuai dengan keadaan tersebut. Dengan demikian, persaingan
meliputi pola posisi pasar, fasilitas dan investasi yang terkoordinasi diseluruh
dunia. Strategi global para peserta pesaing biasanya hanya melibatkan
tumpang tindih parsial dalam pasar yang dilayani, lokasi geografis pabrik dan
sebagainya.
4. Kesulitan dalam Analisis Pesaing. Meskipun faktor-faktor yang sama
seperti diuraikan bab 3 penting dalam menganalisis pesaing – pesaing
internasional, analisis ini sukar dilakukan dalam idustri global arena
kehadiran perusahan – perusahan asing serta kebutuhan unuk menganalisis
tata hubungan sistematik. Data tentang perusahaan asing umumnya kurang
banyak tersedia dibandingkan data tentang perushaan nasional, meskipun
perbedaannya kini semakin mengecil. Analisis tentang perusahaan asing
juga dapat mengikuti pertimbangan – pertimbangan institusional yang sulit
dipahmi oleh pihak luar, seperti praktek – praktek ketenagakerjaan dan
struktur manajerial.

2.1.4 Alternatif Strategis Dalam Industri Global


Terdapat sejumlah alternatif strategis dasar dalam suatu industri dunia
(global). Pilihan paling mendasar yang harus dibuat perusahaan adalah apakah
mereka harus bersaing secara global atau bisa menemukan ceruk (niche)
dimana perusahaan tersebut dapat membangun strategi pertahanan untuk
bersaing di satu atau beberapa pasar nasional.
Alternatif – alternatif tersebut adalah sebagai berikut :
1. Persaingan Global Dengan Lini Yang Luas. Strategi ini diarahkan untuk
bersaing di seluruh dunia dengan lini produk industri yang lengkap, dengan
memanfaatkan sumber keunggulan bersaing global guna mencapai
diferensiasi atau posisi biaya rendah secara keseluruhan. Penerapan strategi
ini menuntut tersedianya sumber daya yang besar dan cakupan waktu yang
panjang. Untuk memaksimalkan keunggulan bersaing, penekanan dalam
hubungan perusahaan dengan pemerintah adalah pada pengurangan
rintangan untuk bersaing secara global.
2. Fokus Global. Strategi ini membidik suatu segmen tertentu dari industri
dimana perusahaan bersaing di seluruh dunia. Segmen dipilih apabila
rintangan terhadap persaingan global rendah dan posisi perusahaan pada
segmen tersebut dapat dilindungi dari serbuaan pesaing global lini yang
yang lengkap. Hasil dari strategi ini adalah bayai yang rendah atau
diferensiasi dalam segmennya.
3. Ceruk (Celah) Yang Terlindung. Strategi ini mencari negara – negara
dimana pemerintahnya menghalangi pesaing – pesaing tingkat dunia dengan
cara mengharuskan penggunaan komponen lokal yang banyak pada suatu
produk, mengenakan tarif yang tinggi dan sebagainya. Perusahaan
membangun strategi ini agar dapat menangani secara efektif pasar – pasar
tertentu yang mempunyai pembatasan seperti itu dan memusatkan perhatian
yang sangat besar pada pemerintah negara tuan rumah guna memastikan
bahwa perlindungan tersebut tetap berlaku.

2.1.5 Kecenderungan – Kecendrungan Yang Mempengaruhi Persaingan Global


Dalam kaitannya dengan pembahasan kita, tampak sejumlah
kecenderungn yang sangat penting dalam mempengaruhi persaingan pada
industri – industri global yang telah ada dan dalam menciptaka industri global
yang baru.
1. Berkurangnya perbedaan antar negara. Beberapa pengamat telah
menyatakan bahwa perbedaan keadaan ekonomi diantara negara maju
dengan negara yang baru maju akan menipis ada bidang – bidang seperti
pendapatan, biaya faktor, biaya energi, praktik pemasaran, dan saluran
distribusi. Sebagian dari menipisnya perbedaan ini mungkin disebabkan oleh
agresifnya perusahaan multinasional dalam menyebarkan tektnk – teknik
keseluruh dunia. Apapun sebabnya keadaan ini menyebabkan berkurangnya
rintangan terhadap persaingan dunia.
2. Kebijakan industri yang lebih agresif. Kebijakan industri dari banyak
negara sedang mengalami perubahan. Pemerintah seperti Jepang, Korea
Selatan, Singapura, dan Jerman telah beralih dari sikap pasif atau protektif
ke sikap agresif untuk merangsang industri pada beberapa sektor yang
dipilih secara cermat. Mereka juga membantu memudahkan penutupan
sektor – sektor yang dirasa kurang dikehendaki. Kebijakan industri yang baru
ini memberikan kepada perusahaan – perusahaan di negara tersebut
dukungan untuk membuat gerakan yang berani yang akan mengubah
industri menjadi status global.
3. Kesadaran dan perlindungan nasional terhadap aset yang
penting. Pemerintah tampaknya semakin menyadari mana sumber –
sumber kekayaan negaranya yang penting dari sudut pandang persaingan
ekonomi. Mereka cenderung semakin menarik manfaat ekonomis dari
kepemilikan kekayaan tersebut. Sumber dari alam (misalnya, minyak bumi,
tembaga, timah, karet) merupakan contoh yang jelas dari kekayaan yang
telah diawasi baik secara langsung melalui kepemilikan oleh pemerintah
secara tidak langsung melaui usaha patungan pemerintah dengan produsen.
Melimpahnya tenaga kerja tidak terampil dan setengah terampil berupah
rendah (Korea Selatan, Taiwan, Hongkong) merupakan kekayaan lain yang
diketahui terdapat dinegara-negara tertentu. Pemanfaatan teraktif kekayaan
yang penting seperti itu oleh pemerintah merupakan cerminan dari filosofih
yang sedang berubah kearah kebijakan industri, seperti yang telah
dibicarakan sebelumnya.
4. Arus teknologi yang lebih bebas. Arus teknologi yang lebih bebas
tampaknya memberikan pada berbagai perusahaan, termaksud perusahaan
dari negara-negara yang baru maju (disebut juga NDC= Newly Developed
Countries), kemampuan untuk melakukan investasi fasilitas skala dunia yang
modern. Bebrapa perusahaan, khususnya Jepang, telah menjadi sangat
agresif dalam menjual teknologi mereka ke luar negeri. Juga beberapa
perusahaan yang telah memberi teknologi tersebut kepihak lain dengan
harga yang terjangkau. Semua kegiatan ini cenderung mendorong
persaingan global semakin panjang.
5. Kebangkitan pasar skala besar yang baru secara beragsur-
angsur. Apabila amerika serikat telah lama merupakan pasar strategis untuk
persaingan dunia karena besarnya, China, Rusia, dan mungkin juga India
akan bangkit sebagai pasar yang besar dimasa yang akan datang.
Kemungkinan ini mempunyai beberapa implikasi, jika China dan Rusia
menguasai jalan masuk kepasar mereka, perusahaan mereka dapat menjadi
kekuatan dunia yang besar. Kedua, mendapatkan jalan masuk kesalah satu
dari pasar-pasar tersebut dapat menjadi variabel strategis yang sangat
penting dimasa depan karena skala yang tersedia bagi perusahaan yang
berhasil.
6. Persaingan dari NDC. Gejala yang muncul dalam beberapa dekade terakhir
ini adalah persaingan dari negara-negara NDC dalam industri dunia,
terutama bangkitnya Taiwan, Kore Selatan, Singapura dan Brazil. Secara
tradisional, NDC bersaing atas dasar tenaga kerja yang murah dan /atau
sumber daya alam, yang sampai sekarang pun masih terjadi (Tekstil,
Pabrikasi ringan seperti mainan anak-anak dan produk plastik). Namun
demikian, Persaingan dari NDC semakin mempunyai dampak yang besar
dalam industri-industri padat modal seperti galangan kapal dan pembuatan
pesawat televisi, baja, serat, dan mungkin dalam waktu yang dekat mobil.

Anda mungkin juga menyukai